PENERAPAN METODE MENCARI PASANGAN DENGAN MEDIA KARTU JODOH DALAM MENULIS KREATIF CERITA PENDEK

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (KERJASAMA) DALAM MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

BAB III METODE PENELITIAN. Darham 42, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130).

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam bab ini dibahas metode penelitian, populasi dan sampel penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

Kelas Pratest Perlakuan Pascates

Menulis Puisi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar. Sarjana Pendidikan (S.Pd.) oleh DIANA IKHSANIAH NIM

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE JIGSAW II DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI TOKOH PADA NOVEL REMAJA

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

E-JURNAL. oleh Adinda Dwiji Sagusman NIM

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi. Oleh Susi Fitria A1B1O0076

Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DRAMA BERDASARKAN ANEKDOT MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING. Wiji Lestari

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

BAB 1 PENDAHULUAN. siswa dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. Siswa. dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN. Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O1 X1 O2 K O3 X2 04

BAB III METODE PENELITIAN

Yudi Budianti* Dwi Kustianingsih* ABSTRAK

Miftahul Janna Taha, Syamsuddin, Ainul Uyuni Taufiq

Ayunda Riska Puspita 1 Heri Suwignyo 2 Karkono 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA BANDUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LAGU DAERAH SUMBAWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMAN 1 SEKONGKANG

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Hypnoteaching Berbasis Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Menyimak Informasi

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

EFEKTIVITAS TEKNIK DRAMATIK DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS TOKOH CERPEN PADA PRODI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

BAB III METODE PENELITIAN

KEEFEKTIFAN TEKNIK COLLABORATIVE WRITING...(Ardi Susila) 1034

KEEFEKTIFAN STRATEGI CONTOH BUKAN CONTOH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS X SMA N 1 LENDAH KULON PROGO ARTIKEL E-JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

Comparison of the effectiveness of CIRC and TTW methods to abilities in narrating interview text Indonesian subjects in grade 7 SMP 2 Banguntapan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

PENGARUH STRATEGI IMAJINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN NILAI KEHIDUPAN DALAM CERPEN OLEH

BAB III METODE PENELITIAN

Nim Artikel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DRAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan eksperimen.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan, analisis data, dan pembahasan dapat diambil

ABSTRAK. Kata kunci: Pembelajaran Elaborasi, Menulis cerpen. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lapangan. Arikunto (2013:203), mengatakan bahwa metode penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua

BAB III METODE PENELITIAN

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMODELAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA ARTIKEL E-JURNAL

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN A.

Oleh Sariduma Sinaga Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.

Oleh: Mame Bagja Melani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

(Sugiyono,2013hlm.76) Keterangan : E = kelas eksperimen yang dipilih secara acak K = kelas kontrol yang dipilih secara acak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODOLOI PENELITIAN

Kata kunci: Metode Discovery, Metode Problem Solving, Kemampuan Berpikir Kritis

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA PENDEK DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING DI KELAS VII SMPN II TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

Kata Kunci: Model Pembelajaran Sinektik, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN PASAR KEMIS II KABUPATEN TANGERANG

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Oleh Anggrianne Anastasia Panjaitan ABSTRAK

Rika Kustina 1 dan Marhamah 2. Abstrak. Kata Kunci: Struktur Teks Cerpen, Number Heads Together, Pembelajaran Kooperatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

Nikke Permata Indah Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

Oleh Dewi Astuti. Drs. Syamsul Arif, M. Pd. ABSTRAK

EFEKTIVITAS TEKNIK DRAMA MENGGANTUNG DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS CERPEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM DENGAN METODE PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

Transkripsi:

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 12 Desember 2017 PENERAPAN METODE MENCARI PASANGAN DENGAN MEDIA KARTU JODOH DALAM MENULIS KREATIF CERITA PENDEK Teguh Iman Perdana Akademi Maritim Cirebon Email: tmanperdana@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis kreatif cerita pendek melalui media kartu jodoh. Penelitian ini bemetodekan kuasi eksperimen. Teknik pengambilan data dilakukan melalui tes dan observasi. Pengujian atau tes dilakukan untuk mengukur besarnya penerimaan siswa terhadap perlakuan, sedangkan observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hasil data pascates menyebutkan bahwa peningkatan kreatifitas menulis cerita pendek siswa pada kelas eksperimen terlihat baik. Hal tersebut terbukti dengan meningkatnya nilai rerata dari 63,57 ke 79,07. Selanjutnya data ini diuji dengan menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh t hitung sebesar 3,73 dan t tabel sebesar 1,99. Hal tersebut berarti menunjukkan bahwa t hitung > t tabel. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima. Berorientasi pada hasil di atas penulis kemudian berkesimpulan bahwa penerapan metode kartu jodoh secara signifikan mampu meningkatkan kemampuan dan/atau kreativitas menulis cerita pendek. Kata Kunci: Menulis Kreatif, Metode Mencari Pasangan Pendahuluan Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya keprihatinan penulis terhadap karakter peserta didik pada zaman sekarang. Karakter peserta didik pada zaman sekarang sedikit banyak dipengaruhi oleh adanya sinetron-sinetron atau acara-acara yang terdapat di dalam televisi. Pengadaan pendidikan karakter yang dilakukan oleh pemerintah diharapkan dapat memberikan suatu harapan bahwa karakter peserta didik akan menjadi lebih baik. Pendidikan sebagaimana yang dimaksud seyogyanya dilakukan oleh pemerintah dengan menyelipkan nilai-nilai moral dan berakhlak mulia di dalam materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dalam pembelajaran cerpen salah satunya. Dengan amanat yang terkandung di dalam cerpen diharapkan peserta didik akan dapat mengambil hikmah dari cerpen tersebut. 137

Teguh Iman Perdana Secara umum cerpen merupakan fiksi singkat yang dapat dibaca dalam sekali duduk (Sumardjo, 2007: 202). Sedang dalam pandangan yang berbeda, Cerpen juga diartikan sebagai karya sastra yang serupa dengan novel drama dan sejenisnya, akan tetapi, cerpen dinilai lebih ringkas dibanding karya-karya yang disebutkan di atas (Sutawijaya dan Rumini, 1996: 1). Nurgiantoro (2012) juga menambahkan bahwa, Cerpen atau cerita pendek merupakan karya sastra yang pendek dan tidak memiliki aturan khusus. Sedang dalam pandangan yang berbeda, Cerpen dikatakan sebagai karya yang sedikitnya memiliki 5.000 kata dalam 17 halaman ukuran quarto (Tarigan: 2011) Dalam kenyataannya pembelajaran terkait cerpen khususnya dalam pembelajaran menulis kreatif cerpen menemui beberapa hambatan, diantaranya adalah 1) dari segi struktur cerita pendek banyak siswa yang belum mengetahui struktur cerpen yang benar, 2) dari segi unsur cerpen masih banyak siswa yang tidak dapat membedakan mana yang termasuk ke dalam unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, 3) dari segi unsur intrinsik masih banyak siswa yang belum mampu membedakan mana yang termasuk ke dalam tema, latar, setting, dan sebagainya. Untuk merespon masalah tersebut peneliti tertarik menggunakan kartu jodoh sebagai metode belajar. Metode pembelajaran tersebut diduga akan lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis kreatif cerpen siswa SMP. Langkah-langkah metode mencari pasangan menurut Huda (2014, hal. 252-253) terdiri dari sembilan langkah. 1) Guru menyampaikan materi dan/atau setelahnya memberi tugas untuk menguasai materi ajar di rumah; 2) Siswa dibagi ke dalam 2 kelompok untuk kemudian berhadap-hadapan; 3) Guru memberi kartu berisi pertanyaan dan jawaban pada kedua kelompok untuk kemudian dicocokkan; 4) Guru mengarahkan siswa untuk mencari pasangan dengan mencocokkan kartu pertanyaan dengan jawaban dan begitu sebaliknya dengan waktu yang telah ditentukan guru; 5) Guru mengarahkan siswa kelompok kelompok A untuk mencari pasangan di kelompok B dengan media kartu jodoh. Setelah masing-masing siswa menemukan jodohnya, siswa kemudian diwajibkan untuk membuat laporan dan guru akan memberi catatan pada kertas yang telah disiapkan; 138 Syntax Literate, Vol. 2, No. 12 Desember 2017

Penerapan Metode Mencari Pasangan dengan Media Kartu Jodoh 6) Saat waktu habis, guru akan mengumumkannya di dalam kemudian. Kemudian, siswa yang belum berhasil menemukan jodoh akan dikumpulkan pada kelompok khusus; 7) Guru memanggil satu pasangan untuk berpresentasi. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak; 8) Terakhir, guru memberikan kofirmasi terkait kecocokan pertanyaan dan jawaban yang siswa presentasikan; 9) Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya sampai seluruh pasangan melakukan presentasi; Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memberi gambaran terkait keterampilan menulis kreatif cerita pendek melalui pendekatan mencari pasangan dengan metode kartu jodoh. Di sisi lain, tujuan penelitian ini juga untuk menguji metode tersebut, dan mengukur tingkat signifikansinya pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lemahabang tahun pelajaran 2014/2015. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain yang digunakan adalah desain The Static-Group Pretest-Posttest Design. Menurut Fraenkel (2008, hlm. 270) desain ini melibatkan dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelas eksperimen akan diberikan perlakuan seperti terlihat dalam desain di atas, sementara kelas control tidak mendapatkan perlakuan. Kedua kelompok akan sama-sama diberikan pretest dan posttest. Dari hasil pretest dan posttest tadi nantinya akan diketahui perbandingan sejauh mana perubahan antara kelas control dan kelas eksperimen sesudah dan sebelum diberikan perlakuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lemahabang yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol yang masing-masing terdiri dari 38 siswa. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa laporan hasil observasi dan aktivitas siswa mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran beserta data kemampuan siswa yang diujikan melalui tes menulis kreatif cerita pendek. Syntax Literate, Vol. 2, No. 12 Desember 2017 139

Teguh Iman Perdana Sesuai dengan data dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi dan tes tertulis. Observasi dilakukan terhadap aktivitas siswa untuk mengetahui sejauh mana aktivitas siswa. Sedangkan tes dilakukan untuk mengetahui seberapa berhasil penerapan metode tersebut. Agar penelitian berjalan lancar, diperlukan instrumen penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan penulis adalah menggunakan instrumen tes dan menggunakan instrumen observasi yaitu pengamatan secara langsung. Instrumen tes digunakan untuk mendapatkan data hasil dari penelitian terkait dari prestasi belajar siswa, sedangkan instrument observasi yaitu pengamatan secara langsung dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data kuantitatif, dan kualitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan rumus statistika untuk mengukur keterampilan siswa dalam menyerap metode dan mengonvesinya menjadi sebuah peningkatan keterampilan menulis kreatif. mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menulis kreatif cerita pendek menggunakan metode mencari pasangan dengan media kartu jodoh. Sedangkan analisis kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan keterampilan siswa dalam menyerap metode dan mengonvesinya menjadi sebuah peningkatan keterampilan menulis kreatif. Hasil dan Pembahasan 1. Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Kreatif Cerpen Menggunakan Metode Mencari Pasangan dengan Media Kartu Jodoh Proses pelaksaan penelitian dengan metode yang telah disebut di atas dilakukan di kelas eksperimen. Kelas tersebut tidak lain adalah kelas VIII A. Pembelajaran sebagaimana yang telah disebut di atas dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Lama setiap kali pertemuan adalah 2 x 45 menit. Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 18 April 2015 untuk melakukan prates, pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 22 April 2015. Selanjutnya pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 25 April 2015 dan keempat pada tanggal 29 April 2015. Sedangkan pertemuan kelima dilakukan pada tanggal 2 Mei 2015 dilakukan untuk melakukan pasca tes. 140 Syntax Literate, Vol. 2, No. 12 Desember 2017

Penerapan Metode Mencari Pasangan dengan Media Kartu Jodoh Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 April 2015. Pada pertemuan ini guru memulai kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Setelah semua siswa diperiksa kehadirannya guru kemudian langsung menjelaskan bahwa akan dilaksanakan pra tes sebelum dilaksanakan pembelajaran. Setelah guru menjelaskan baru kemudian guru menyampaikan kepada para siswa bahwa sebagai pra tes mereka diminta untuk membuat sebuah cerita pendek bebas bertema apa saja dengan ketentuan sesuai dengan soal yang terdapat pada instrument penelitian. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 22 April 2015. Sebelum memulai kegiatan guru memulai pembelajaran dengan menyampaikan salam kepada seluruh siswa dan memeriksa kehadiran siswa. Selanjutnya guru mengkondisikan kelas untuk bersiap-siap melakukan pembelajaran. Pada awal pembelajaran guru menyampaikan kompetensi dasar (KD) dan indikator yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Setelah memberitahukan KD, pendidik melanjutkan proses awal pembelajaran dengan menjelaskan metode apa yang akan digunakan dalam pembelajaran ini. Setelah guru menjelaskan penggunaan metode dalam pembelajaran kemudian guru masuk ke bagian inti pembelajaran. Pada bagian awal inti pembelajaran guru menjelaskan seperti biasa mengenai struktur cerpen dan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerita pendek. Setelah selesai menjelaskan guru kemudian menanyakan kepada siswa apakah ada hal yang ditanyakan atau tidak. Guru kemudian membagi kepada siswa menjadi dua kelompok, kelompok A dan kelompok B. Kemudian guru menjelaskan prosedurnya bahwa kali ini akan dibagikan kartu kepada masing-masing siswa di tiap kelompoknya, masing-masing siswa diharuskan mencari pasangannya dengan kelompok lain misal kelompok A mencari pasangan di kelompok B, begitu juga sebaliknya. Setelah menjelaskan prosedur kemudian guru membagikan kartu jodoh tersebut lalu siswa mencari pasangannya masing-masing. Siswa yang telah mendapatkan pasangannya melaporkan ke guru untuk dicatat sebagai data kelompok yang akan mempresentasikan. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 25 April 2015. Pertemuan ketiga diawali dengan menyampaikan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Setelah memeriksa kehadiran siswa kemudian guru meminta kepada siswa untuk Syntax Literate, Vol. 2, No. 12 Desember 2017 141

Teguh Iman Perdana membentuk duduk dengan pasangannya masing-masing yang mereka dapatkan pada pertemuan sebelumnya. Setelah masing-masing siswa duduk dengan pasangannya masing-masing kemudian guru meminta siswa untuk mempresentasikan dengan pasangannya masing-masing di depan kelas. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui bahwa mereka mendapatkan pasangan yang benar atau tidak. Selama siswa melakukan presentasi siswa lain mendengarkan dan menyampaikan koreksinya apabila ada yang salah. Kemudian setelah itu guru baru mengkonfirmasikan jawaban yang benar. Begitu pun seterusnya sampai semua kelompok melaksanakan presentasi. Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 29 April 2015. Pada pertemuan ini siswa telah selesai melakukan presentasi. Presentasi yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya dilakukan agar siswa mengetahui bagaimana struktur dan unsur intrinsik yang benar secara konseptual. Pada pertemuan keempat ini guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa. Kemudian guru menanyakan kembali terkait pertanyaan yang mungkin muncul pada proses pembelajaran sebelumnya. Setelah tidak ada yang ditanyakan guru kemudian meminta siswa untuk mengadakan latihan membuat cerita pendek. Setelah semua siswa selesai membuat cerita pendek baru kemudian guru dan siswa sama-sama membahas dan memeriksa cerpen buatan siswa sampai waktu pembelajaran habis berdasarkan aspek yang terdapat dalam kriteria penilaian. Pertemuan kelima dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2015. Pertemuan kelima ini diawali dengan menyampaikan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Setelah memeriksa kehadiran siswa guru kemudian menanyakan terlebih dahulu kepada siswa barangkali ada hal-hal yang ingin ditanyakan. Setelah tidak ada hal-hal yang ditanyakan menyangkut materi pembelajaran guru kemudian menyampaikan bahwa pada pertemuan ini akan diadakan pasca atau tes akhir untuk mengukur bagaimana kemampuan siswa setelah mendapatkan perlakuan. Setelah itu baru kemudian guru menyampaikan soal kepada siswa bahwa siswa diminta untuk membuat kembali sebuah cerpen dengan ketentuan yang tertera pada instrumen penelitian. Setelah semuanya selesai siswa mengumpulkan hasil dari cerpen yang telah buat dan guru pun mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan Hamdalah. 142 Syntax Literate, Vol. 2, No. 12 Desember 2017

Penerapan Metode Mencari Pasangan dengan Media Kartu Jodoh Penilaian pembelajaran dilakukan dalam bentuk penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilakukan dengan melihat aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, sedangkan penilaian hasil dilakukan setelah pemberian perlakuan selesai dilaksanakan. 2. Deskripsi Penggunaan Metode Mencari Pasangan dengan Media Kartu Jodoh dalam Menulis Kreatif Cerita Pendek Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat bahwa betapa besar pengaruh metode mencari pasangan dibandingkan dengan metode konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan peserta didik yang mengalami peningkatan yang cukup baik dibanding peserta didik lain dengan metode pembelajaran konvensional. Rata-rata skor tes awal yang diperoleh untuk kelas eksperimen sebesar 63,57 sementara untuk kelas kontrol sebesar 69,78. Hal tersebut menyatakan bahwa keterampilan awal kelas kontrol cenderung lebih baik dibanding kelas eksperimen. Dengan kata lain, sebelum diterapkannya metode pembelajaran di atas, kelas kontrol dinilai lebih baik dibanding kelas eksperimen. Kemudian setelah dilakukan perlakuan terhadap masing-masing kelas dilakukanlah tes kembali untuk mengukur seberapa besar kemampuan siswa setelah diadakan perlakuan. Setelah mendapat perlakuan ratarata skor dari siswa kelas eksperimen meningkat menjadi 79,05. Sedangkan pada kelas kontrol sama-sama meningkat menjadi 75,47. Hal tersebut menunjukkan bahwa kenaikan kemampuan terjadi pada kedua kelas namun pada kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih baik dibandingkan kelas eksperimen. Dengan melihat perbedaan kenaikan yang mencolok antara kelas ekpserimen dan kelas kontrol, dengan ini penulis berkesimpulan bahwa metode mencari pasangan dengan metode kartu jodoh secara umum dapat memberi peningkatan yang baik pada keterampilan menulis kreatif dibanding metode konvensional. Sedangkan untuk aktivitas siswa dalam penelitian yang menggunakan metode mencari pasangan ini siswa siswa yang aktif dalam membentuk kelompok sebanyak 100%, siswa yang aktif dalam mencari jawaban/pasangannya sebanyak 33 siswa (84%), siswa melakukan presentasi sebanyak 100%, siswa, siswa merevisi Syntax Literate, Vol. 2, No. 12 Desember 2017 143

Teguh Iman Perdana jawaban yang disampaikan dalam presentasi sebanyak 5 siswa (15%), siswa aktif dalam menulis cerita pendek sebanyak 100%, dan siswa aktif dalam menyunting cerita pendek sebesar 29 siswa (76%). Berbeda dengan aktivitas siswa dalam pembelajaran yang menggunakan metode konvensional. Siswa yang aktif melakukan presentasi sebanyak 7 siswa (18%), siswa merevisi jawaban yang disampaikan dalam presentasi sebanyak 5 siswa (13%), siswa aktif dalam menulis cerita pendek sebanyak 100%, dan siswa aktif dalam mengedit cerita pendek sebanyak 6 siswa (15%). Kesimpulan Berdasarkan hasil dari tes pembelajaran menulis kreatif cerpen pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat perbedaan yang cukup signifikan. Nilai ratarata test akhir kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol yaitu pada test awal kelas eksperimen memperoleh nilai 63,57 dan pada test akhir memperoleh nilai rata-rata 79,07. Sedangkan untuk kelas kontrol nilai rata-rata test awal sebesar 69,78 dan nilai rata-rata test test akhir sebesar 75,47. Selain itu juga dari hasil perhitungan uji t dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh data bahwa t hitung > t tabel dengan nilai 3,73 > 1,99. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan aktivitas siswa juga terlihat perbedaan yang cukup siginifikan. Dalam pembelajaran menggunakan metode mencari pasangan ini siswa siswa yang aktif dalam membentuk kelompok sebanyak 100%, siswa yang aktif dalam mencari jawaban/pasangannya sebanyak 33 siswa (84%), siswa melakukan presentasi sebanyak 100%, siswa, siswa merevisi jawaban yang disampaikan dalam presentasi sebanyak 5 siswa (15%), siswa aktif dalam menulis cerita pendek sebanyak 100%, dan siswa aktif dalam mengedit cerita pendek sebesar 29 siswa (76%). Sementara dengan aktivitas siswa dalam pembelajaran yang menggunakan metode konvensional. Siswa yang aktif melakukan presentasi sebanyak 7 siswa (18%), siswa merevisi jawaban yang disampaikan dalam presentasi sebanyak 5 siswa (13%), siswa aktif dalam menulis cerita pendek sebanyak 100%, dan siswa aktif dalam mengedit cerita pendek sebanyak 6 siswa (15%). Memiliki aktivitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan kelas kontrol. Dari data tersebut di atas sudah jelas terlihat bahwa kelas eksperimen lebih baik aktivitasnya dalam pembelajaran dibandingkan dengan kelas kontrol. 144 Syntax Literate, Vol. 2, No. 12 Desember 2017

Penerapan Metode Mencari Pasangan dengan Media Kartu Jodoh Dengan demikian, dari data-data yang telah disebutkan di atas maka dapat dikatakan bahwa keterampilan menulis kreatif cerita pendek kelas VII A meningkat melalui penerapan metode mencari pasangan. Sedangkan pada sisi lain, melalui hasil ini juga, penulis dapat berkesimpulan bahwa metode mencari pasangan melalui media kartu jodoh memiliki signifikansi yang cukup tinggi dan berpengaruh baik dalam meningkatkan keterampilan menulis kreatif siswa. Syntax Literate, Vol. 2, No. 12 Desember 2017 145

Teguh Iman Perdana BIBLIOGRAFI Fraenkel, J.P. & Wallen N.P. 2008. How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nurgiantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE. Sumadjo, Jakop. 2007. Catatan Kecil tentang Menulis Cerpen. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Sutawijaya dan Rumini. 1996. Bimbingan Apresiasi Sastra Cerita Pendek dan Novel. Jakarta: Depdikbud Tarigan, Henry Guntur. 2011. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 146 Syntax Literate, Vol. 2, No. 12 Desember 2017