LAPORAN PENGAMATAN PENGARUH AERASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA KACANG HIJAU. Disusun Oleh: : Fatimah Az Zahra Al Faruq.

dokumen-dokumen yang mirip
Dalam suatu tumbuhan yang mengalami perkecambahan terdapat: Planula : ujung batang yang akan menjadi sepasang daun, daun lembaga kotiledon kotiledon

PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU. Disusun oleh: Madania Asshagab Nur Fifa Rifa atus shalihah Sarinah Sri Rahmisari Rembulan

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SUPARMUJI, S.Pd NIP

XII biologi KTSP & K-13. Kelas PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN. A. Pengertian dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi dua yaitu mesophytes dan xerophytes. Mesophytes mempunyai banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH BIOLOGI PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

SMA NEGERI 2 KABUPATEN TEBO

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

Laporan Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang Hijau

LAPORAN PRAKTIKUM KECEPATAN PERKECAMBAHAN BIJI KACANG HIJAU

Laporan Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Buncis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

Hand out Biologi XII IA 3 KKN PPL UNM ANGK. V

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

BAB 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

MENGAMATI PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diperlukan dalam kehidupan manusia untuk memberikan bekal

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pokok Bahasan. Tambahan

MATERI 1 STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN I. PENDAHULUAN

KALIN merangsang pembentukan organ. Rhizokalin Filokalin Kaulokalin Anthokalin

BAB I PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2; Faktor Eksternal dan Faktor internal.

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau

pengaruh cahaya terhadap tumbuhan kacang hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KETERSEDIAAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU (Phaceolus radiatus)

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan soal 1.1. keturunan. makanan. hormon. hobby

PERTUMBUHAN TANAMAN CABE RAWIT

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

II. TINJAUAN PUSTAKA. saat ini. Kedelai berasal dari Asia, diperkenalkan ke Amerika Utara, Eropa,

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kedelai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Deptan (2006) sistematika tumbuh-tumbuhan, kacang tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kayu afrika merupakan jenis pohon yang meranggas atau menggugurkan daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman srikaya memiliki bentuk pohon yang tegak dan hidup tahunan.

Antiremed Kelas 12 Biologi

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN

Bab. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. Peta Konsep. Struktur biji. Perkecambahan Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XII-IPA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL 1 DAFTAR ISI 2

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

PENGARUH PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

PROPOSAL PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

II. TINJAUAN PUSTAK A. 2.1 Karakteristik dan Komposisi Kimia Benih Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Jenjang Sekolah : SMP 3 Pajangan. Kelas / Semester : VIII / I Alokasi waktu : 3 X 40 ( 1 Pertemuan )

: JULIAR NUR NIM : H

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari

Pengaruh Oksigen terhadap Kecepatan Pertumbuhan Kacang Hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau merupakan tanaman leguminoseae yang memiliki banyak

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang

II. TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

LAPORAN PENGAMATAN PENGARUH AERASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA KACANG HIJAU Disusun Oleh: Nama : Fatimah Az Zahra Al Faruq Fikrah Hafizah Jihanunnasihah Abdullah Muthia Amalia Nurul Fadhila Larasati Rizky Aulia St. Nur Rabithatul Jannah Kelompok : IV Kelas : XII IPA

SMA ISLAM TERPADU WAHDAH ISLAMIYAH TA. 2015-2016

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Teori Salah satu ciri yang membedakan makhluk hidup dengan benda mati adalah makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya. Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup. Menurut Istamar Syamsuri (2004:2), mengemukakan bahwa pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan jumlah sel suatu organisme dan bersifat tidak dapat kembali. Pertumbuhan pada suatu makhluk hidup atau organisme dapat diartikan sebagai proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula). Jadi, pertumbuhan merupakan suatu konsep kuantitatif yang berkaitan dengan pertambahan massa suatu organism (Sri Pujiayanto, 2008:3). Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan yang menyertai pertumbuhan. Perubahan itu meliputi perubahan bentuk dan tingkat kematangan makhluk hidup. Secara sederhana, perkembangan merupakan proses perubahan menjadi dewasa. Dalam proses tersebut, terjadi diferensiasi sel (perubahan struktur dan fungsi sel), histogenesis (pembentukan organ), dan gametogenesis (pembentukan selsel kelamin). Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan suatu konsep kualitatif. 1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Berbiji Tumbuhan berbiji tumbuh dan berkembang dari biji. Umumnya, biji terdapat di dalam buah. Biji berkembang dari bakal biji yang dibuahi dan mengandung embrio (bakal) tumbuhan serta cadangan makanan. Suatu embrio tumbuhan terdiri atas batang lembaga (kaulikalis), bakal akar (radikula), dan 1

satu atau dua keping biji (kotiledon). Bagian sumbu embrio yang berada di atas tempat munculnya kotiledon disebut epikotil, sedangkan bagian sumbu embrio yang berada di bawah tempat munculnya kotiledon disebut hipokotil. Cadangan makanan ada yang terdapat pada endosperm, yaitu jaringan yang mengelilingi embrio, atau terdapat di dalam kotiledon. Biji dengan cadangan makanan pada endosperm disebut biji berendosperm atau biji beralbumin, contohnya biji jagung. Sementara itu, biji dengan cadangan makanan pada kotiledon disebut biji tak berendosperm atau biji eksalbumin, contohnya biji bunga matahari. Biji dilindungi oleh testa, yaitu suatu selubung biji kuat yang berasal dari dinding bakal biji. Testa berfungsi sebagai kulit biji. Gambar 1.1 Struktur biji tak berendosperm dan biji berendosperm. a. Perkecambahan Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya. Struktur biji 2

yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda pula. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epigeal dan hipogeal. a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas. b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas. Gambar 1.2 Perkecambahan epigeal dan hypogeal. Proses perkecambahan biasanya diawali dengan masuknya air ke dalam biji. Air masuk ke dalam biji melalui mikropil dan testa. Masuknya air ke dalam biji dipengaruhi oleh peristiwa imbibisi. Hal itu menyebabkan perubahan kondisi di dalam sel dan memungkinkan diaktifkannya enzimenzim yang mengatalisis reaksi-reaksi biokimiawi perkecambahan. Reaksireaksi biokimiawi tersebut, diantaranya, adalah reaksi pembongkaran cadangan makanan yang ada pada kotiledon. Hasil reaksi tersebut digunakan sebagai sumber energi, sebagai bahan penyusun komponenkomponen sel, dan untuk pertumbuhan embrio. Embrio pada 3

biji tidak memiliki klorofil sehingga kebutuhan nutrisinya terutama diperoleh dari cadangan makanan pada endosperm. Selain dari endosperm, nutrisi untuk perkembangan embrio dapat pula diperoleh dari kotiledon atau bagian lain pada bakal biji, bergantung pada karakteristik biji tersebut. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar tumbuhan. Faktor dalam adalah semua faktor yang terdapat dalam tubuh tumbuhan antara lain faktor genetik yang terdapat di dalam gen dan hormon. Faktor luar tumbuhan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu faktor lingkungan berupa cahaya, suhu, oksigen dan kelembapan.untuk lebih memahami, mari cermati uraian berikut ini. a. Faktor Internal Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah faktor genetic dan hormon. a. Gen, sebagai pengatur pola sintetis protein. b. Hormon pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman meliputi: auksin, merangsang perpanjangan sel terutama pada titik tumbuh dan juga merangsang partenokarpi, yaitu timbulnya buah tanpa didahului, mempercepat diferensiasi. giberelin, meningkatkan pemanjangan sel. sitokinin, merangsang pembelahan sel. gas etilen, merangsang pematangan buah. asam absisat, menghambat pertumbuhan, membantu menggugurkan daun. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, antara lain nutrisi, cahaya, suhu, kelembapan, dan 4

aerasi. 1) Nutrisi Semua makhluk hidup, termasuk tumbuhan, memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya. Nutrisi atau zat-zat makanan tersebut diperlukan sebagai sumber energi dan sebagai penyusun komponen-komponen sel bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Nutrisi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu unsur makro (makronutrisi) dan unsur mikro (mikronutrisi). Unsur makro (yaitu, unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak), antara lain karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, potasium (kalium), dan magnesium. Unsur mikro (yaitu, unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit) terdiri atas besi, tembaga, seng, mangan, kobalt, natrium, boron, klor, dan molibdenum 2) Cahaya Tidak semua jenis nutrisi yang diserap oleh tanaman dapat digunakan secara langsung oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Sebagai contoh, air dan karbon dioksida harus diolah terlebih dahulu di dalam daun untuk membentuk zat gula (glukosa) melalui proses fotosintesis. Fotosintesis hanya dapat terjadi jika ada cahaya. Hasil fotosintesis yang berupa glukosa itu akan digunakan oleh tanaman sebagai sumber energi untuk pertumbuhan atau sebagai bahan untuk membangun komponenkomponen sel. Jika tidak ada cahaya, fotosintesis tidak akan terjadi sehingga tidak tersedia sumber energi bagi tumbuhan untuk melangsungkan pertumbuhannya. 3) Suhu Peran suhu terhadap pertumbuhan tanaman sangat penting karena suhu berpengaruh terhadap aktivitas enzim. Enzim merupakan senyawa protein yang dapat berperan sebagai katalisator dalam reaksireaksi kimia di dalam sel. Enzim 5

hanya dapat bekerja secara optimal jika suhunya optimal. Jika suhu naik melebihi suhu optimal, aktivitas enzim akan berkurang. Demikian juga jika suhu terlalu rendah, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berjalan dengan baik. Jika reaksireaksi kimia sel terganggu, pertumbuhan tanaman juga akan terganggu. Jika suhu naik, transpirasi juga akan naik sehingga tanaman akan kehilangan lebih banyak air. Akibatnya, pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Tanaman biasanya memiliki persyaratan suhu tertentu untuk dapat hidup secara normal. 4) Kelembapan Kelembapan udara akan berpengaruh terhadap laju penguapan atau transpirasi. Jika kelembapan rendah, laju transpirasi meningkat sehingga penyerapan air dan zatzat mineral juga meningkat. Hal itu akan meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Jika kelembapan tinggi, laju transpirasi rendah sehingga penyerapan zatzat nutrisi juga rendah. Hal ini akan mengurangi ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman sehingga pertumbuhannya juga akan terhambat. 5) Aerasi Aerasi tanah berkaitan dengan kandungan oksigen di dalam tanah. Tanah yang memiliki kandungan oksigen yang cukup dikatakan aerasinya baik. Oksigen di dalam tanah diperlukan oleh akar untuk melakukan respirasi. Respirasi akar akan bermanfaat dalam perkembangan selsel akar dan juga berguna untuk membantu penyerapan nutrisi dari dalam tanah. Jika aerasi tidak baik, respirasi akar akan terganggu sehingga mengganggu pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi. 3. Kajian Tentang Kacang Hijau (Phaseolus radiates) 6

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budi daya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. (Wikipedia:2008) Tanaman kacang hijau adalah tanaman semusim berumur pendek (60 hari). Panen kacang hijau dilakukan beberapa kali dan berakhir pada hari ke-80 setelah tanam. Menurut Purwono (2005:12) kacang hijau termasuk dalam Leguminosae. Adapun klasifikasi botani tanaman kacang hijau sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Sub-divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Rosales Famili : Leguminose (Fabaceae) Genus : Vigna Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiates Kacang hijau mempunyai karakteristik tersendiri. Menurut Soeprapto (1993:42) tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan. 7

4. Pengaruh Aerasi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Kacang Hijau Aerasi tanah berkaitan dengan kandungan oksigen di dalam tanah. Tanah yang memiliki kandungan oksigen yang cukup dikatakan aerasinya baik. Oksigen di dalam tanah diperlukan oleh akar untuk melakukan respirasi. Respirasi akar akan bermanfaat dalam perkembangan sel-sel akar dan juga berguna untuk membantu penyerapan nutrisi dari dalam tanah. Jika aerasi tidak baik, respirasi akar akan terganggu sehingga mengganggu pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi. Manfaat aerasi tanah ialah: Untuk pertumbuhan akar Untuk pertumbuhan mikroba Menambah kecepatan dekomposisi bahan organik Mempengaruhi tipe senyawa organik yang terbentuk, misalnya asam laktat, butirat & sitrat Mengendalikan terbentuknya senyawa beracun Kebutuhan O 2 pada tanaman untuk pertumbuhan tanaman secara optimal pada umumnya ialah: Tumbuh baik bila O 2 >10% Terganggu bila O 2 < 10% Tanah beraerasi baik bila O 2 : 18 21% Laju difusi O 2 harus 30 10-8 g/cm 2 - menit Kadar CO 2 dalam tanah : 0,1 5 % Adapun pengaruh aerasi tanah yang buruk dapat mengakibatkan: Pertumbuhan tanaman terganggu Pertumbuhan akar terganggu Menekan kemampuan absorsi air Mengurangi permeabilitas akar terhadap air Reaksi tanah kondisi reduksi (indikator yang baik kondisi aerasi) Banyak terbentuk senyawa beracun 8

Tanaman kekurangan air dapat mengakibatkan kematian, sebaliknya kelebihan air dapat menyebabkan kerusakan pada perakaran tanaman, disebabkan kurangnya udara pada tanah yang tergenang. Kekurangan air pada tanaman terjadi karena ketersediaan air dalam media tidak cukup dan transpirasi yang berlebihan atau kombinasi kedua faktor tersebut. Di lapangan walaupun di dalam tanah air cukup tersedia, tanaman dapat mengalami cekaman (kekurangan air). Hal ini terjadi jika kecepatan absorpsi tidak dapat mengimbangi kehilangan air melalui proses transpirasi (Islami dan Utomo, 1995). B. Tujuan Praktikum 1. Untuk mengetahui pengaruh aerasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau. 2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang disiram air denga takaran yang berbeda. C. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilakukan pada : Hari / Tanggal : Kamis, 12 Agustus 2015 Pukul Tempat : 07.40 07.55 WITA : Halaman Sekolah SMA IT Wahdah Islamiyah Putri BAB II METODE PRAKTIKUM A. Alat Dan Bahan Alat : 1. Toples plastik 2. Mistar 3. Lidi 9

Bahan : 1. Biji kacang hijau 2. Tanah 3. Air B. Prosedur Kerja Siswa melakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau sesuai prosedur kerja sebagai berikut : 1. Rendam biji kacang hijau semalaman. 2. Sediakan dua buah toples yang diisi dengan tanah yang berkualitas sama. 3. Tanamlah 5 biji kacang hijau pada masing-masing toples. 4. Beri tanda A pada toples yang akan disiram air secara berlebihan, dan tanda B untuk yang disiram air secukupnya. 5. Siramlah kacang hijau setiap harinya sesuai masing-masing ketentuannya. 6. Ukur dan amati setiap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau setiap harinya. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan 1) Data Kuantitatif a. Pot A (penyiraman air secara berlebihan) No. Hari Ke- Tinggi Pot A (cm) Rata-rata T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 1 Pertama 0 0 0 0 0 0 2 Kedua 0 0 0 0 0 0 10

3 Ketiga 0,2 0,1 0 0 0 0,06 4 Keempat 0,7 0,6 0,5 2 0,5 0,86 5 Kelima 3,3 3,2 3 8 1,7 3,84 6 Keenam 5 4,4 6,1 11 4,7 6,24 7 Ketujuh 9,9 7,5 10 14,4 9 10,16 b. Pot B (penyiraman air secukupnya) No. Hari Ke- Tinggi Pot B (cm) Rata-rata T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 1 Pertama 0 0 0 0 0 0 2 Kedua 1 0,4 0,2 0,2 0,1 0,38 3 Ketiga 3 2,5 2 0,3 0,1 1,58 4 Keempat 6,5 4,9 6 0,5 0,4 3,66 5 Kelima 12 8,2 10,4 0,6 2,5 6,74 6 Keenam 13 10,2 12,4 1 4,5 8,42 11

7 Ketujuh 17,7 12,5 15,1 3,9 8,5 11,54 c. Grafik Tinggi Pot A (cm) tinggi rata-rata tanaman (cm) Tinggi Pot A (cm) Hari Ke - Pot B tinggi rata-rata tanaman (cm) Tinggi Pot B (cm) Hari Ke - 12

No. Hari Ke- 1 Kesatu 2 Kedua 3 Ketiga 4 Keempat 5 Kelima 2) Data Kualitatif a. Pot A (penyiraman air secara berlebihan) Pot A T₁ T₂ T₃ T₄ T₅ belum ada belum ada belum ada belum ada belum ada perkembangan perkembangan perkembangan perkembangan perkembangan terkelupas dari terkelupas dari terkelupas dari terkelupas dari terkelupas dari perikarp perikarp perikarp perikarp perikarp akar mulai akar mulai akar mulai menembus menembus menembus terkelupas terkelupas dari tanah dan tanah dan tanah dan perikarp perikarp sebagai plumula sebagai plumula sebagai plumula mulai nampak mulai nampak mulai nampak warna kotiledon hijau muda, daun tumbuh namun belum memiliki batang hipokotil mulai muncul, daun menjulang keatas berwarna hijau agak kerut 6 Keenam epikotil menjulang keatas, daunnya hijau telah mekar, hipokotil keunguan 7 Ketujuh hipokotil dan kokoh, kotiledonnya keriput, daunnya mekar warna kotiledon hijau muda, daun tumbuh namun belum memiliki batang hipokotil daun mulai mekar kerut hipokotilnya hijau daunnya hipokotil kotiledonnya keriput, epikotil, daunnya mekar warna kotiledon hijau muda, daun tumbuh namun belum memiliki batang hipokotil mulai muncul, daun menjulang keatas berwarna hijau kerut kekuningan epikotil menjulang keatas, daunnya hijau telah mekar, hipokotil keunguan hipokotil segar dan ramping, kotiledonnya keriput, hipokotil menjulang keatas daun segar, kotiledonnya hijau mengerut hipokotilnya hijau keunguan dan ramping, daunnya mekar muda epikotil menjulang keatas, daunnya hijau telah mekar, hipokotil keunguan hipokotil dan kokoh, kotiledon keriput, epikotil ramping, daun hipokotil mulai nampak namun daun belum muncul dan pucat hipokotilnya hijau keunguan dan keras, daunnya mulai tumbuh namun agak layu hipokotilnya hijau daun telah tumbuh namun belum mekar hipokotilnya hijau kotiledonnya keriput, daun hijau muda belum mekar 13

warna hijau tua hijau tua daunnya hijau muda hijau tua No. Hari Ke- 1 Kesatu 2 Kedua 3 Ketiga b. Pot B (penyiraman air secukupnya) Pot B T₁ T₂ T₃ T₄ T₅ belum ada belum ada belum ada belum ada belum ada perkembangan perkembangan perkembangan perkembangan perkembangan daun mulai Daun mulai terkelupas dari terkelupas dari terkelupas dari muncul muncul perikarp perikarp perikarp mulai mulai menembus menembus permukaan permukaan daunnya hijau daunnya hijau daunnya hijau tanah, belum tanah, belum segar segar segar berdaun berdaun 4 Keempat daunnya hijau telah mekar 5 Kelima kotiledon mulai keriput, daunnya mekar berwarna hijau segar hijau kotiledon 6 Keenam keriput, daunnya mekar warna hijau segar 7 Ketujuh hipokotil kotiledonnya keriput, epikotilnya daunnya hijau kotiledon mulai keriput, daunnya mekar berwarna hijau segar hijau kotiledon keriput, daunnya mekar warna hijau segar hipokotil kotiledonnya keriput dan tinggal satu, daunnya hijau kotiledon mulai keriput, daunnya mekar berwarna hijau segar hijau kotiledon keriput, daunnya mekar warna hijau segar hipokotil kecoklatan, kotiledonnya keriput hijau kekuningan, pucat, daunnya mulai tumbuh hijau pucat pucat, daunnya mulai tumbuh tumbuh pucat, daunnya mulai tumbuh namun belum mekar hijau kotiledonnya masih segar hijau epikotilnya pucat, daunnya mulai tumbuh hijau pucat agak daunnya mulai tumbuh tumbuh pucat, daunnya mulai tumbuh namun belum mekar hijau lebih kotiledonnya mulai keriput, epikotilnya, 14

hijau muda, daunnya mekar warna hijau epikotilnya hijau pucat, daunnya mekar epikotilnya hijau ramping, daunnya mekar belum tumbuh seutuhnya, daunnya daunnya mekar tapi masih kecil B. Pembahasan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman kacang hijau dengan penyiraman air secara berlebihan dan dengan penyiraman air secukupnya. Hal ini menunjukkan bahwa air mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau. Jika tanaman disiram dengan air secukupnya, maka kecambah kacang hijau akan tumbuh dengan optimal. Peristiwa itu terjadi karena udara pada tanah yang tersedia secara proposional. Akar yang berperan dalam respirasi tanaman bekerja secara optimal, sehingga penyerapan nutrisi dari dalam tanah juga berjalan dengan lancar. Sedangkan, apabila tanaman disiram air secara berlebihan, maka pertumbuhan tanaman kacang hijau akan terhambat. Peristiwa itu terjadi karena kurangnya udara pada tanah yang tergenang, sehingga mengakibatkan kerusakan pada akar. Akar yang berperan dalam respirasi tanaman bekerja secara tidak optimal, sehingga penyerapan nutrisi dari dalam tanah juga terganggu. Meskipun demikian, kondisi fisik tanaman kacang hijau yang disiram dengan air yang berlebihan hampir sama dengan kondisi fisik tanaman kacang hijau yang disiram air secukupnya. Hal ini sesuai dengan teori pengaruh aerasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau, dimana aerasi yang terkandung dalam tanah baik, dapat bermanfaat dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, karena suplai energy yang penting untuk aktivitas sel tumbuhan berjalan dengan optimal. Begitupun 15

sebaliknya, aerasi yang terkandung dalam tanah yang buruk, dalam hal ini tanah yang kelebihan air, dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan akar pada kacang hijau dengan demikian, suplai energy yang penting untuk aktivitas sel tumbuhan terganggu. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian pengaruh aerasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa 1. Air dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan air. Namun, banyak sedikitnya air yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan tumbuhan kacang hijau. 2. Biji kacang hijau yang disiram air secara berlebihan dengan biji kacang hijau yang disiram secukupnya memiliki perbedaan. Biji kacang hijau yang disiram air secara berlebihan, pertumbuhannya lebih lambat namun kondisi fisiknya hampir sama dengan biji kacang hijau yang disiram air secukupnya. Sedangkan, biji kacang hijau yang disiram air secukupnya mengalami pertumbuhan dengan optimal. 3. Apabila aerasi yang terkandung dalam tanah baik, maka pertumbuhan tanaman berjalan dengan optimal. Sebaliknya, apabila aerasi yang terkandung dalam tanah buruk, maka akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan pada tanaman. B. Saran 1. Pemilihan tanah yang baik harus diperhatikan. 16

2. Penanaman biji kacang hijau sebaiknya tidak terlalu dalam karena hipokotil akan lama muncul ke permukaan tanah. 3. Lakukan penyiraman secara teratur. 4. Lakukan pengamatan terhadap tumbuhan kacang hijau dengan teliti dan cermat. DAFTAR PUSTAKA Faris. 2013. Laporan Pengamatan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau. https://farischarming.wordpress.com/. Diakses pada 30 Agustus 2015. Fauzi, Muhammad. 2014. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. http://mfauzihamzah.blogspot.com/. Diakses pada 30 Agustus 2015. Mahfiroh, Ida. 2013. Penelitian Pengaruh Sistem Aerasi pada Pertumbuhan dan Perkembangan Kecambah. http://iddamahfiroh.blogspot.com/. Diakses pada 30 Agustus 2015. 17

Penyiraman air secara berlebihan Penyiraman air secukupnya LAMPIRAN A. Foto Dokumentasi 18 Tanaman Kacang Hijau Pot A Tanaman Kacang Hijau Pot B