Identifikasi Tipologi berdasarkan Karakteristik Sempadan Sungai di Kecamatan Semampir

dokumen-dokumen yang mirip
Clustering Permukiman Kumuh di Kawasan Pusat Kota Surabaya

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya

Arahan Optimalisasi RTH Publik Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45

Karakteristik Pengguna Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Perumahan di Kecamatan Rungkut

Solusi Hunian Bagi Pekerja dan Pelajar di Kawasan Surabaya Barat Berupa Rancangan Desain Rusunawa

ARAHAN PENINGKATAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU SEMPADAN SUNGAI DI KECAMATAN SEMAMPIR, SURABAYA UTARA

Tipologi Kawasan Bahaya Banjir di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG RUANG TERBUKA DI KELURAHAN TAMANSARI

Identifikasi Permukiman Kumuh Berdasarkan Tingkat RT di Kelurahan Keputih Kota Surabaya

Analisis Cluster dalam Mengidentifikasi Tipe Kawasan Berdasarkan Karakteristik Timbulan Sampah Rumah Tangga di Perkotaan Kabupaten Jember

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok

Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso

Pengaruh Penataan Bangunan dan Lingkungan Terhadap Resiko Bencana Kebakaran Di Kelurahan Nyamplungan Kota Surabaya

Arahan Distribusi Lokasi Pos Pemadam Kebakaran Berdasarkan Kawasan Potensi Risiko Bencana Kebakaran di Kota Surabaya

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) D-73

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Identifikasi dan Analisis Kondisi Bantaran

Faktor-Faktor Penyebab Kekumuhan Di Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng, Kota Surabaya

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan

Gambar 2. Lokasi Studi

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

INERSIA Vol. V No. 1, Maret 2013 Penelitian Pemetaan Kawasan Kumuh Permukiman Kecamatan Tanjung Selor - Kabupaten Bulungan

PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Konsep Penataan Ruang Terbuka Hijau di Kota Ponorogo. Dirthasia G. Putri

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

Konsep Arsitektur Hijau Sebagai Penerapan Hunian Susun di Kawasan Segi Empat Tunjungan Surabaya

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

Meng- abadi -kan Arsitektur dalam Rancangan Gedung Konser Musik Klasik Surabaya

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Halaman Pernyataan Halaman Persembahan Kata Pengantar. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

BAB IV EVALUASI PENYEDIAAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM (TPU) DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru)

Pemanfaatan Lahan pada Lokasi Bekas Tambang Tanah Urug di Kecamatan Ngoro, Mojokerto

Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Kota Surabaya

I. PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. mengembangkan otonomi daerah kepada pemerintah daerah.

Penerapan Konsep Defensible Space Pada Hunian Vertikal

Tipologi Kecamatan Tertinggal di Kabupaten Lombok Tengah

Tipologi Permukiman Kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Monitoring Perubahan Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus : Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan)

Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam berdasarkan Perspektif Petani di Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Identifikasi Potensi Agribisnis Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk Untuk Meningkatkan Ekonomi Wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia disetiap tahun semakin meningkat. Hal ini

Perencanaan Peningkatan Pelayanan Sanitasi di Kelurahan Pegirian Surabaya

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) D-157

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Program Studi Geografi

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan-pembangunan

Penentuan Lokasi lokasi Potensial Pembangunan Bangunan Tinggi di Surabaya Pusat

MATA KULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW ) Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Peta Rencana Lanskap (Zonasi) Kawasan Situ Gintung

Integrasi Budaya dan Alam dalam Preservasi Candi Gambarwetan

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan

Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pemanfaatan sumber daya alam (Soegianto, 2005). Salah satu komponen

Analisis Kinerja Jalur Pedestrian di Kota Surabaya (Studi Kasus: Jl. Pemuda)

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan terjadinya penurunan kwantitas ruang terbuka publik,

PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado

Pengendalian Jenis Kegiatan pada Koridor Jalan Bukit Darmo Boulevard Surabaya

lib.archiplan.ugm.ac.id

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

Arahan Pengembangan Kawasan Cagar Budaya Singosari Malang sebagai Heritage Tourism

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Analisis Highest and Best Use pada Lahan di Jalan Tenggilis Timur 7 Surabaya

Arahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan

Penetuan Tema Ruang Terbuka Hijau Aktif Di Kota Malang Berdasarakan Preferensi Masyarakat

Optimasi Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan Transmart Rungkut Surabaya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI TABEL V.1 KESESUAIAN JALUR HIJAU

Tabel 28. Kesesuaian RUTRK untuk RTH terhadap Inmendagri No. 14 Tahun RUTRK Untuk RTH (ha)

Aplikasi Software FLO-2D untuk Pembuatan Peta Genangan DAS Guring, Banjarmasin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KAJIAN PEMANFAATAN DAERAH SEMPADAN SUNGAI TUKAD PAKERISAN

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur Surabaya sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

Penentuan Lokasi Makam Umum di Kota Kediri

LAPORAN AKHIR KATA PENGANTAR

Analisis Alokasi Biaya Tetap Pada Penetapan Harga Pokok Unit Hunian di Tower 2 dan Tower 3 Apartemen Tamansari Prospero, Sidoarjo, Jawa Timur

Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya

Optimasi Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Multi Objective Function pada Pembangunan Proyek Apartemen Nine Residence Jakarta

Sabua Vol.7, No.2: Oktober 2015 ISSN HASIL PENELITIAN

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

Persebaran Spasial Produksi Emisi Karbon Dioksida (CO 2 ) dari Penggunaan Lahan Permukiman di Kawasan Perkotaan Gresik Bagian Timur

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-254 Identifikasi Tipologi berdasarkan Karakteristik Sempadan Sungai di Kecamatan Semampir Della Safira dan Ema Umilia Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: ema_umilia@urplan.its.ac.id Abstrak Ruang Terbuka Hijau merupakan elemen yang keberadaannya penting dan perlu dipertahankan. Namun demikian, Kecamatan Semampir masih belum dapat mengimplementasikan jumlah RTH yang ideal. Hal ini disebabkan minimnya lahan yang tersedia. Oleh sebab itu diperlukan alternatif dalam peningkatan RTH yaitu dengan pemanfaatan sempadan sungai yang terdapat wilayah tersebut. Sungai tersebut adalah Sungai Kalimas dan Sungai Kali Pegirian. Dengan demikian penentuan tipologi sempadan sungai berdasarkan karakteristiknya berguna untuk memberikan gambaran terkait dari kondisi sempadan sungai tersebut. Dengan metode skoring, penelitian ini menghasilkan tipologi yang terdapat pada sempadan sungai di Kecamatan Semampir. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 69 segmen yang ada pada sempadan sungai di Kecamatan Semampir dan terdapat 3 tipologi yang menggambarkan kondisi dari sempadan sungai di Kecamatan Semampir yaitu Tipologi I dengan keadaan baik, Tipologi II dengan keadaan sedang dan Tipologi III dengan keadaan buruk. S Kata Kunci Sempadan, Sungai, RTH, Tipologi Wilayah I. PENDAHULUAN EBUAH kota setidaknya memiliki 30% ruang terbuka hijau dengan proporsi 10% milik privat dan 20% milik publik apabila ditinjau dari luasan wilayahnya [1]. Sedangkan ditinjau dari jumlah penduduknya, standar penyediaan diatur dengan mengalikan antara jumlah penduduk yang dilayani dengan standar luas RTH per kapita sesuai peraturan yang berlaku. Luas RTH di Surabaya pada tahun 2013 adalah sebesar 23,82% sehingga memiliki surplus sebanyak 3,82%. Namun ditinjau dari pesebaran di tiap bagian wilayah Surabaya, tidak semua kawasan telah memiliki luasan RTH yang cukup. Surabaya Barat memiliki luas RTH sebesar 23,35 %, Surabaya Pusat memiliki luas RTH sebesar 8,86%, Surabaya Selatan memiliki luas RTH sebesar 28,44%, Surabaya Timur memiliki luas RTH sebesar 24,16%, dan Surabaya Utara memiliki luas RTH sebesar 17,5% jika dibandingkan dengan luas wilayahnya masing masing [2]. Kecamatan Semampir merupakan salah satu kecamatan yang ada di Surabaya Utara dan memiliki permasalahan terkait penyediaan RTH [3]. Jumlah RTH di wilatah tersebut sangat terbatasdan kenaikan penduduk yang terus menerus menyebabkan kebutuhan akan lahan terus meningkat sehingga semakin minim pula lahan yang dialokasikan untuk RTH. Selain itu, keadaan sempadan sungai di Kecamatan Semampir padat, kumuh dan banyak dijumpai bangunan yang mepet dengan jalan. Terdapat pula sampah di sekitar sungai sehingga sempadan sungai yang ada perlu direvitalisasi dengan cara penanaman tanaman untuk menghilangkan kesan kumuh [3]. Di sepanjang Sungai Kali Pegirian di Kecamatan Semampir terdapat permukiman liar yang berupa bangunan semi permanen sehingga semakin terbatasnya ruang terbuka untuk penyegaran[4]. Titik utama pemukiman kumuh yang ada diantaranya pada Kelurahan Wonokusumo dan Kelurahan Ujung dengan tingkat kekumuhan ringan dan sedang [5]. Sedangkan di sepanjang Sungai Kalimas di Kecamatan Semampir, merupakan bekas pasar petekan yang sudah di bongkar sehingga berpotensi untuk menjadi ruang terbuka hijau [6]. Dengan demikian, salah satu alternatif dalam peningkatan ruang terbuka hijau di Kecamatan Semampir adalah memanfaatkan kawasan sempadan sungai. Dalam menentukan konsep dan program terkait alternatif peningkatan RTH di sempadan sungai, diperlukan identifikasi terkait karakteristik sempadan sungai yang ada di Kecamatan Semampir sehingga arahan yang akan dibuat sesuai dengan kondisi sempadan sungai yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipologi di Kecamatan Semampir berdasarkan karaktersitik sempadan sungai yang ada. Tipologi yang ada berguna untuk memberikan gambaran terkait kondisi fisik dan non fisik di sempada sungai di Kecamatan Semampir. II. METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan rasionalistik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif B. Variabel Penelitian Variabel pada penelitian ini diantaranya lebar ruang terbuka, kondisi fisik bangunan, kesan lingkungan, jenis vegetasi, penggunaan lahan, intensitas penggunaan lahan, dan kepadatan penduduk C. Identifikasi Karakteristik Sempadan Sungai Dalam mengidentifikasi karakteristik sempadan sungai di Kecamatan Semampir, dilakukan observasi lapangan. Hasil segmentasi tiap sungai didapat dari membagi daerah sempadan berdasarkan blok. Dasar penetapan segmen berdasarkan blok karena tiap blok dibatasi dengan jalan dan batas tersebut diperkirakan tidak akan berubah / hilang pada masa yang akan datang. Setelah dilakukan pembagian segmentasi sempadan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-255 sungai, dilakukan analisis skoring pada tiap tiap variabel yang ada. Teknik skoring merupakan teknik dalam menganalisis data dengan memberikan nilai terhadap keadaan yang ada berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Nilai yang ada pada tiap variabel dijumlah dan menghasilkan skor pada tiap segmen. Identifikasi Tipologi Sempadan Sungai di Kecamatan Semampir Hasil skoring dari variabel yang ada akan diakumulasikan dengan menjumlah masing- masing bobot yang telah didapatkan. Setelah dilakukan akumulasi, segmen yang ada akan dikelompokkan menjadi 3 kategori. Kategori I merupakan segmen dengan keadaan paling baik. Kategori II merupakan segmen yang memiliki keadaan sedang. Kategori III merupakan segmen yang memiliki keadaan paling buruk. Pembagian interval dihitung dengan cara III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Karakteristik Sempadan Sungai Terdapat 2 sungai di Kecamatan Semampir yaitu Sungai Kali Pegirian dan Sungai Kalimas. Sungai Kali Pegirian membentang dari Kelurahan Ampel, Sidotopo, Pegirian, Ujung, dan Wonokusumo sedangkan Sungai Kalimas membentang di Kelurahan Ujung. Dari hasil observasi lapangan, terdapat 65 blok di sepanjang sungai Kali Pegirian dan 4 blok di sepanjang Sungai Kalimas yang ada di Kecamatan Semampir. Dengan demikian terdapat 65 segmen di Sungai Kali Pegirian dan 4 segmen di Sungai Kalimas di Kecamatan Semampir. Segmen 1-26 terletak pada Kelurahan Ampel dan Kelurahan Sidotopo. Penggunaan lahan pada segmen ini merupakan perdagangan jasa dan pergudangan. pada segmen ini sudah baik ditandai dengan tanaman yang ditanam sudah terawat dengan baik. Selain itu jarak sempadan sungai lebih dari 10 meter menandakan bahwa kondisi sempadan sungai yang ada sudah sesuai dan tidak kumuh. Berikut ini merupakan peta dari segmen 1-26. Gambar 2. Peta Segmen 19-26 Segmen 27 40 dan 49-54 merupakan bagian dari Sungai Kali Pegirian yang terletak pada Kelurahan Ujung dan Kelurahan Pegirian. Penggunaan lahan yang dominan pada segmen ini adalah permukiman. Segmen ini memiliki kepadatan bangunan yang cukup tinggi, yaitu berkisar 60% sampai 80%. Jarak sempadan sungai yang berkisar anatara 5-7 meter dan beberapa bangunan semi permanen menyebabkan kesan kumuh pada segmen ini. Berikut ini merupakan peta dari segmen 27-40 dan 49-54. Gambar 3. Peta segmen 27-33, dan 49-51 Gambar 1. Peta Segmen 1-18 Gambar 4. Peta Segmen 32-40 dan 52-54 Segmen 40-47 dan 55-60 merupakan bagian dari Sungai Kali Pegirian yang terletak pada Kelurahan Ujung dan Kelurahan Wonokusumo. Penggunaan lahan yang dominan pada segmen

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-256 ini adalah permukiman serta industri dan pergudangan. Segmen ini memiliki kepadatan bangunan berkisar 40% sampai 80%. Jarak sempadan sungai berkisar anatara 5-7 meter. Bangunan yang ada pada segmen ini sudah permanen. sempadan sungai yang ada banyak yang kosong dan tidak ditanami tumbuhan sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai ruang terbuka hijau. Berikut ini merupakan peta dari segmen 40-47 dan 55-60. Segmen 48 dan 61 65 merupakan bagian dari Sungai Kali Pegirian yang terletak pada Kelurahan Ujung dan Kelurahan Wonokusumo. Khusus pada segmen 48 memiliki penggunaan lahan kawasan militer. Sempadan sungai pada segmen 48 hanya terdapat tanaman liar sehingga dapat berpotensi untuk dikembangkan sebagai ruang terbuka hijau. Pada segmen 61-65, penggunaan lahan yang ada adalah permukiman dan beberapa kawasan industri. Jarak sempadan sungai berkisar antara 5-7 meter. Sempadan sungai yang ada banyak digunakan sebagai tempat parkir, tempat menjemur pakaian dan tempat meletakkan barang barang yang berukuran besar. Berikut ini merupakan peta dari segmen 48 dan 61 65. Gambar 5. Peta Segmen 40-47 dan 55-57 Gambar 7. Peta Segmen 48 dan 61-63 Gambar 6. Peta Segmen 58-60 Gambar 8. Peta Segmen 63-65

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-257 Segmen 66-69 merupakan bagian dari Sungai Kalimas yang terletak di Kelurahan Ujung. Sempadan sungai pada segmen ini terletak pada kawasan militer dengan penggunaan lahan perkantoran militer dan instalansi bandaran. Jarak sempadan sungai yang lebih dari 10 meter dan bangunan yang ada merupakan bangunan permanen sehingga tidak menghasilkan kesan kumuh. Sempadan sungai pada segmen ini sudah terawat dengan baik ditandai dengan adanya tanaman trembesi di sepanjang area sempadan sungai. Berikut ini merupakan peta dari segmen 66 69. Gambar 9. Peta Segmen 66-67 Gambar 10. Peta Segmen 68-69 Karakteristik sempadan sungai di Kecamatan Semampir dibagi menjadi beberapa variabel amatan lebar ruang terbuka, kondisi fisik bangunan, kesan lingkungan, jenis vegetasi, penggunaan lahan, intensitas penggunaan lahan, dan kepadatan penduduk. Kondisi yang terburuk akan diberikan nilai 1 dan kondisi yang terbaik akan diberi skor 4. Berikut ini merupakan hasil dan skor dari tiap tiap segmen. Tabel 1. Skor pada tiap Segmen Sempadan Sungai di Kecamatan Semampir Segmen Skor Segmen Skor Segmen Skor 1 14 24 15 47 15 2 15 25 19 48 14 3 15 26 19 49 12 4 15 27 17 50 13 5 16 28 15 51 13 6 14 29 16 52 13 7 15 30 13 53 14 8 15 31 12 54 11 9 15 32 13 55 10 10 15 33 12 56 11 11 14 34 12 57 12 12 15 35 14 58 12 13 14 36 15 59 12 14 15 37 15 60 13 15 14 38 11 61 11 16 14 39 12 62 13 17 16 40 15 63 9 18 16 41 13 64 12 19 15 42 13 65 8 20 14 43 14 66 13 21 13 44 13 67 17 22 14 45 12 68 17 23 15 46 15 Sumber : Hasil Analisis, 2016 B. Identifikasi Tipologi Sempadan Sungai di Kecamatan Semampir Penentuan interval pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengurangi nilai maksimal yang mungkin dihasilkan dengan nilai minimal yang mungkin dihasilkan dan dibagi menjadi 3. Nilai maksimal yang dapat dihasilkan pada skoring kali ini adalah 19 dan nilai minimal yang dapat dihasilkan adalah 7. Sehingga apabila dimasukkan kedalam rumus, hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut. Sehingga didapatkan interval sebagai berikut : Tabel 2. Pembagian Interval No Tipologi Interval Skoring Keterangan 1 Tipologi I 15-19 yang baik 2 Tipologi II 11-14,9 sedang 3 Tipologi III 7-10,9 buruk Sumber : Hasil Analisis, 2017 Dengan demikian, dari skor yang telah didapatkan maka didapatkan pula tipologi pada segmen yang ada. Berikut ini merupakan pembagian tipologi beserta segmen yang ada pada sempadan sungai di Kecamatan Semampir. Tabel 3. Tipologi Sempadan Sungai No Tipologi Segmen 1 Tipologi I 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 9, 10, 12, 14, 17, 18, 19, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29,36,37,40,46,47, 67, 68 2 Tipologi II 1, 11, 13, 15, 16, 20, 21, 22, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 39, 41, 42, 43, 44, 45, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 57, 58, 59, 60, 62, 64, 66 3 Tipologi III 38, 54, 55, 56, 61, 63, 65

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-258 Sumber : Hasil Analisis, 2017 IV. KESIMPULAN Kesimpulan dari hasil dan pembahasan adalah sebagai berikut: 1. Terdapat 69 segmen pada pembagian sempadan sungai di Kecamatan Semampir. Sempadan Sungai Kali Pegirian memiliki 65 segmen dan sempdan Sungai Kalimas memiliki 4 segmen. 2. Terdapat 3 tipologi pada pembagian sempadan sungai di Kecamatan Semampir berdasarkan karakteristiknya yaitu Tipologi I dengan keadaan sempadan sungai yang baik, Tipologi II dengan keadaan sempadan sungai sedang, Tipologi III dengan keadaan sempadan sungai buruk. 3. Tipologi I berjumlah 28 segmen, Tipologi II berjumlah 33 dan Tipologi III berjumlah 7 segmen. DAFTAR PUSTAKA [1] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26. Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. (2007). Jakarta: Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional. (Prof. Dr. Sumarmi, 2010). [2] Alfatikh, E.R (2013). Evaluasi Pengembangan Wilayah Ruang Terbuka Hijau Sebagai Daya DUkung Lingkungan Kota Surabaya. [3] RDTRK UP Tanjung Perak Tahun 2010-2020 [4] Nisah, G. Y. (2014). Pemukiman Liar di Surabaya Tahun 1970-2000. Publika Budaya Vol.2, 58-68. [5] Laporan Data Dasar RP4D Kota Surabaya, 2008-2018 [6] Pemerintah Kota Surabaya. (2008). Dokumentasi Kawasan Lingkungan Sungai Kalimas Surabaya