BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

dokumen-dokumen yang mirip
Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Upaya Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru PAI yang Belum Tersetifikasi Di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat Blitar. Anindhita Chumaida 1

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu.menurut (Farida

BAB I PENDAHULUAN. profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini, penulis akan memaparkan hal-hal yang berkaitan

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB III METODE PENELITIAN

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dalam pasal 3 telah ditegaskan fungsi dan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Ibid., 4. Ibid., hlm. 23

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada sekat secara tidak langsung menciptakan batas batas moralitas

DASAR PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB VI PENUTUP. mengungkapkan secara deskriptif upaya-upaya yang dilakukan sekolah dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup suatu bangsa agar tidak sampai menjadi. bangsa yang terbelakang dan tertinggal dengan bangsa lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik.

PEMETAAN PROFIL DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KOTA BENGKULU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

BAB II KAJIAN TEORI. yang siap akan tugas dan tanggung jawabnya. Mahasiswa dibina dengan

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Khoirunnisa Profil Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam professional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru (Redaksi, 2009: 47

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

PROFIL KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP NEGERI DI KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung berupaya mempengaruhi mengarahkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. muda untuk memperoleh serta meningkatkan pengetahuannya. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. mulai beranjak pada kondisi yang lebih modern. Perubahan dan. pembangunan bangsa dan negara adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan di mulai dari kandungan, hingga dewasa yang didapatkan

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran ilmu pengetahuan terjadi dalam lembaga pendidikan tersebut.tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. emosional, responbilitas (tanggung jawab) dan sosiabilitas. 1

MOTIVASI MAHASISWA ANGKATAN JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG TERHADAP PROFESI GURU PKN

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. 2 Lebih jauh pendidikan

Diajukan Oleh: Friska Tiananda A

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI KEGIATAN PPL KEPENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN LESSON STUDY. ( As ari Djohar )

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertfikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 45

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm 36.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itulah manusia

IDEALISME KUALIFIKASI PENDIDIK DAN TANTANGANNYA

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang kemudian disebut dengan

KINERJA DOSEN DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, INOVATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

INSTRUMEN D PENILAIAN BUKU PANDUAN PENDIDIK. Bobot (B)

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa salah satunya ditentukan dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka akan memberikan output sumber daya manusia yang mumpuni, tidak hanya sebagai pelaku pembangunan negara, tetapi juga berkarakter sebagai khalifah di muka bumi. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses pembelajaran yang dilakukan tanpa henti, hal itu sesuai dengan yang dikatakan Moh. Haitam Salim dan Syamsul Kurniawan dalam bukunya yang berjudul Studi Ilmu Pendidikan, bahwa : Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik terhadap semua aspek perkembangan kepribadian, baik jasmani maupun ruhani, secara formal, informal, maupun non-formal yang berjalan terus menerus untuk mencapai kebahagiaan dan nilai yang tinggi, baik nilai insaniyah maupun ilahiyah. 1 Pendidikan berlandaskan Islam adalah proses pendidikan yang bersumber pada kitab suci Al-Qur an dan Sunnah serta pendapat para sahabat dan ulama Muslim. Sesuai dengan pendapat Moh. Haitam Salim dan Syamsul Kurniawan, bahwa : 1 Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2012), hlm. 28-29 1

2 Pendidikan Islam adalah segala upaya atau proses pendidikan yang dilakukan untuk membimbing tingkah laku manusia, baik individu, maupun sosial untuk mengarahkan potensi, baik potensi dasar (fitrah), maupun ajar yang sesuai dengan fitrahnya melalui proses intelektual dan spiritual berlandaskan nilai Islam untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 2 Pendidikan, baik formal, informal, maupun non-formal, memiliki agenda dan tugas untuk merumuskan, mengarahkan, dan membentuk pribadipribadi manusia sesuai dengan cita-cita dan tujuan yang dikehendaki. Terlebih dalam pendidikan yang berlandaskan Islam, tugas yang diampu tidak bisa dikatakan mudah. Pendidikan Islam memiliki tugas yang bertujuan mengarahkan potensi manusia sesuai fitrahnya melalui proses intelektual dan spiritual berdasarkan nilai-nilai Islam untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Tercapainya tujuan pendidikan, tidak terlepas dari peran seorang guru. Sebab, guru merupakan salah satu pilar utama keberhasilan dunia pendidikan yang akan melahirkan output yang berkualitas, bahkan guru pula yang dapat menentukan maju dan mundurnya sebuah Negara. Dengan demikian, perhatian terhadap tenaga pendidik, terutama seorang guru harus lebih ditingkatkan, terutama dalam hal kompetensi dan kualitasnya. Guru yang memiliki tingkatan kompetensi tinggi akan mampu melaksanakan tugasnya sebagi guru dengan baik dan penuh tanggung jawab. Hal ini, dipertegas oleh Hasan Basri yang mengutip teks UU No. 14 tahun 2005, tentang guru dan dosen, bahwa : Seorang guru atau dosen harus 2 Ibid., hlm. 33

3 memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogig, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. 3 Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Hal ini dipertegas oleh Kunandar yang mengutip teks UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, menyatakan bahwa : Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. 4 Kompetensi pedagogig adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Hal ini diperjelas oleh Mulyasa yang mengutip teks Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa: kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimilikinya. 5 Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian 3 Hasan Basri, Kapita Selekta Pendidikan, ( Bandung : CV Pustaka Setia, 2012), hlm. 64 4 Kunandar, Guru Profesional : Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2009), hlm. 45 5 E. Mulyasa, Standart Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007) hlm.75

4 adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. 6 Selain itu, dijelaskan pula dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir di dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. 7 Berdasarkan penjelasan di atas, keberadaan guru yang memiliki kompetensi profesional, pedagogig, kepribadian, dan sosial yang tinggi sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Karena, keberadaan guru dalam dunia pendidikan sangat krusial, sebab kewajibannya tidak hanya menginternalisasikan pengetahuan (knowledge) tetapi juga dituntut mentransformasikan nilai-nilai (value) pada anak didik. Bentuk nilai yang ditransformasikan dan disosialisasikan meliputi : nilai etis, nilai pragmatis, nilai efek sensorik dan nilai religious. 8 Namun Pada Faktanya, dibeberapa sekolah masih ada sebagian guru yang belum menguasai 4 kompetensi sebagaimana mestinya. Hal ini didukung oleh Atik Dwi Puji Hastuti, dalam penelitiannya yang berjudul 6 E. Mulyasa, Standart Kompetensi dan Sertifikasi Guru,, hlm. 117 7 Ibid., hlm. 173 8 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2004), hlm. 83

5 Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits di MAN Sabdodadi Bantul, mengatakan bahwa : Dari ketiga guru Al-Quran Hadits semua telah mempunyai kompetensi pedagogig, hanya saja dalam pembelajaran strategi yang digunakan kurang variatif. Sedangkan untuk kompetensi profesional; kemampuan guru dalam menguasai materi dan ilmu yang terkait. Pada kompetensi ini ada kekurangan, karena guru Al-Quran Hadits kurang menguasai struktur dan metode keilmuan. 9 Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa kompetensi yang dimiliki beberapa guru masih kurang, padahal kompetensi itu penting, dimana salah satunya ditandai dengan sertifikasi. Namun, pada faktanya masih banyak guru yang belum tersertifikasi, seperti di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat. Peningkatan kompetensi itu sendiri, menjadi tanggung jawab lembaga dan pemerintah. Seperti halnya di MA Al-Hikmah, upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru PAI di antaranya adalah dengan mengirimkan guru untuk mengikuti kegiatan seminar, workshop, dan diklat. Hal ini berdasarkan studi pendahuluan yang telah penulis lakukan di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat Blitar. Kemudian, hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian terkait bagaimanakah upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan kopetensi guru. Karena tentunya sekolah mempunyai strategi ataupun upaya-upaya demi meningkatkan kompetensi yang dimiliki guru. Oleh karena itu penulis mengambil judul Upaya 9 Atik Dwi Puji Hastuti, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran Al-Quran Hadits di MAN Sabdodadi Bantul, (Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga, 2008)

6 Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru PAI yang Belum Tersetifikasi di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat Blitar. B. Fokus Penelitian Berdasarkan konteks penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan fokus penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana upaya sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogig guru PAI yang belum tersertifikasi di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat? 2. Bagaimana upaya sekolah dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru PAI yang belum tersertifikasi di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat? 3. Bagaimana upaya sekolah dalam meningkatkan kompetensi sosial guru PAI yang belum tersertifikasi di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat? 4. Bagaimana upaya sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI yang belum tersertifikasi di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menjawab fokus permasalahan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui upaya sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogig guru PAI yang belum tersertifikasi di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat

7 2. Untuk mengetahui upaya sekolah dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru PAI yang belum tersertifikasi di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat 3. Untuk mengetahui upaya sekolah dalam meningkatkan kompetensi sosial guru PAI yang belum tersertifikasi di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat 4. Untuk mengetahui upaya sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI yang belum tersertifikasi di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat. D. Kegunaan Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu: 1. Manfaat secara teoritis Bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk memperkaya khazanah keilmuan tentang pengembangan kompetensi keguruan 2. Manfaat secara praktis Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, antara lain: a. Bagi Kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk upaya meningkatkan kompetensi guru.

8 b. Bagi Guru, dapat menambah wawasan pengetahuan serta meningkatkan motivasi seorang pendidik untuk menjadi guru yang berkompeten dalam bidangnya. E. Penengasan Istilah Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran, sebelum membahas yang lebih lanjut, maka penulis akan menjelaskan judul penelitian yaitu sebagai berikut : 1. Penegasan Istilah Secara Konseptual Adapun penegasan istilah secara konseptual adalah : a. Upaya Upaya dapat diartikan Upaya dapat diartikan juga sebagai usaha; ikhtiar untuk mencapai suatu apa yang hendak dicapai untuk diinginkan. 10 b. Kompetensi Guru Pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Sedangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, yang dikutip oleh Mulyasa, dijelaskan bahwa : Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 11 1994) hlm. 770 10 Plus A Partanto dan M Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arloka,

9 ada 4, yaitu : Menurut Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 kompetensi guru itu 1. Kompetensi Pedagogig Kompetensi pedagogik adalah kemampuan menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran. Mengembangkan kurikulum. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. Serta Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. 12 2. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian adalah meliputi bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang 11 E-book,Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Hlm. 3 12 Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007,( Jakarta: Sinar Grafindo, 2014), hlm. 147-149

10 tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. Serta Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 13 3. Kompetensi sosial Kompetensi sosial adalah meliputi Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. 14 4. Kompetensi Profesional Kompetensi Profesional meliputi menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. 15 5. Penegasan Istilah Secara Operasional Adapun penegasan istilah secara Operasional adalah : 13 Ibid., hlm. 150 14 Ibid., Hlm. 150-151 15 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 69

11 Kaitannya dengan judul skripsi Upaya Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru PAI yang Belum Tersertifikasi di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat, adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pihak guru dalam meningkatkan kompetensi pedagogig, kepribadian, sosial dan profesional guru mata pelajaran Al-Quran Hadits, SKI, dan Akidah Akhlak yang belum tersertifikasi di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat Blitar. F. Sistematika Pembahasan Untuk memberikan gambaran mengenai laporan penelitian ini, maka sistematika pembahasannya disusun sebagai berikut : BAB Pertama, Merupakan pendahuluan yang didalamnya terdapat sub pembahasan antara lain tentang konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, sistematika pembahasan. BAB dua, merupakan kajian pustaka yang didalamnya terdapat sub pembahasan antar lain : pengertian kompetensi guru, kompetensi pedagogig guru, kompetensi kepribadian guru, kompetensi sosial guru, kompetensi profesional guru, dan upaya sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru, yang terdiri dari upaya dalam meningkatkan kompetensi pedagogig,kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional serta penelitian terdahulu. BAB tiga, khusus membahas tentang metode penelitian yang mencakup tentang : pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian. BAB empat, membahas tentang hasil penelitian, yang meliputi paparan data, dan temuan penelitian yang disajikan dalam topik sesuai dengan

12 pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan penelitian dan hasil analisis data. BAB lima, dalam BAB ini membahas tentang pembahasan dari hasil penelitian. BAB enam, merupakan penutup yang didalamnya berisi kesimpulan dan saran-saran.