Prototipe Sistem Monitoring Dan Peringatan Dini Kondisi Tubuh Manusia Berdasarkan Suhu Dan Denyut Nadi Berbasis Mikrokontroler 328p

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PRASYARAT GELAR... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT...

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

Gambar 2.1 Arduino Uno

APLIKASI PENGUKUR DETAK JANTUNG MENGGUNAKAN SENSOR PULSA. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 2

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah membuat Data Logger Autoclave, prinsip kerja alat ini adalah pada

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

5. BAB II DASAR TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI Diagram Alir

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi dengan mudah dan interaksi dengan masyarakat umum juga menjadi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Display LCD. Menggunakan Arduino Uno MinSys

BAB II DASAR TEORI. Signal Processor. Gambar 2.1 Elemen Sistem monitoring. Sumber : W. Bolton, Engineering Instrumentation Control

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

Perbandingan Kualitas Antar Sensor Suhu dengan Menggunakan Arduino Pro Mini

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

4.2 Persiapan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Strain Gauge

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Percobaan 2 I. Judul Percobaan Sistem Kendali Digital Berbasis Mikrokontroler

3 SENSOR SUHU BERBASIS BAHAN FERROELEKTRIK FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) BERBANTUKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535. Pendahuluan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan catu daya. Penelitian ini mengukur pancaran (coverage)

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 9 NO. 1 April 2016

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3: PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN. Bab ini membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. didalam merencanakan suatu sistem. Dengan pertimbangan hal-hal

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

Prototipe Sistem Monitoring Dan Peringatan Dini Kondisi Tubuh Manusia Berdasarkan Suhu Dan Denyut Nadi Berbasis Mikrokontroler 328p Achmi Yuliani #1, Yunidar *2, Yuwaldi Away #3 # Teknik Elektro dan Komputer, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk Syech Abdurrauf No. 7, Banda Aceh 23111 1 yulianiachmi@gmail.com 3 yuwaldi@gmail.com 2 yunidar@unsyiah.ac.id Abstrak Parameter untuk menentukan kondisi kesehatan seseorang antara lain dengan mengukur suhu tubuh dan denyut nadi. Dalam penelitian ini dirancang suatu prototipe sistem monitoring dan peringatan dini kondisi tubuh manusia berdasarkan suhu dan denyut nadi berbasis mikrokontroler 328p, yang bertujuan untuk mengetahui denyut nadi dan suhu tubuh sebelum diambil tindakan secara medis. Prototipe monitoring denyut nadi ini dirancang menggunakan sensor pulse, sensor suhu dan Real Time Clock (RTC). Data yang sudah terbaca pada prototipe tersebut kemudian diproses oleh mikrokontroler 328P dan ditampilkan pada layar Liquid Crystal Display (LCD). Prototipe ini kemudian diuji kepada orang dewasa dalam dua keadaan yaitu dalam keadaan normal dan dalam keadaan tidak normal. Setelah dilakukan pengujian dengan alat pembanding yang sudah terkalibrasi (thermometer dan pulse oximeter mindary) didapatkan nilai galat pengukuran, yaitu sebesar 0,5% untuk data suhu tubuh dan untuk data pengujian denyut nadi adalah 0,9%. Kata Kunci pulse sensor, sensor suhu, RTC, LCD, mikrokontroler 328P. I. PENDAHULUAN Kesehatan merupakan salah satu hal paling penting yang harus diperhatikan dalam kehidupan manusia. Menurut badan organisasi kesehatan World Health Organization (WHO) kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental, dan sosial serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit sehingga dapat diartikan bahwa seluruh bagian tubuh berada dalam kondisi optimal, serta berfungsi dengan normal [1]. Denyut nadi manusia harus berada dalam keadaan normal, tidak lambat, namun juga tidak cepat. Denyut nadi yang berdetak cepat akan dianggap wajar jika sehabis melakukan berbagai macam aktivitas yang melelahkan atau sehabis melakukan olahraga. Tetapi yang harus diwaspadai jika denyut nadi berdetak cepat padahal seseorang hanya melalukan aktivitas yang biasa. Hal ini bisa menandakan adanya gangguan kesehatan dalam tubuh seseorang. Untuk itu, diperlukan suatu prototipe untuk mengukur suhu tubuh dan denyut nadi sebagai peringatan dini sebelum diambil tindakan secara medis. Pada penelitan ini dirancang suatu prototipe sistem monitoring dan peringatan dini kondisi tubuh manusi berdasarkan suhu dan denyut nadi berbasis mikrokontroler 328p. Adapun rangkaian yang dibutuhkan untuk merealisasikan prototipe ini adalah pulse sensor, mikrokontroler 328p, sensor suhu, RTC, dan LCD. Data dari pulse sensor dan sensor suhu diterima oleh mikrokontroler yang akan memproses dan menghitung suhu tubuh serta denyut nadi. Keluaran data dari sensor berupa suhu tubuh, denyut nadi dan waktu yang akan di tampilkan dalam bentuk keluaran digital di LCD. Pendeteksi suhu tubuh dilakukan menggunakan DS18b20 yang diletakkan di ketiak dan denyut nadi tersebut dilakukan menggunakan pulse sensor yang di letakkan di lengan atas. Proses yang dilakukan pada saat sensor suhu tubuh dan denyut nadi bekerja, hasil pembacaan yang melebihi batas minimum dan maksimum akan ditandai dengan alarm yang berbunyi pada buzzer. Pada saat hasil pembacaan yang melebihi batas minimum bunyi alarm lebih lambat dibandingkan dengan hasil pembacaan yang melebihi batas maksimum. A. Pulse Sensor II. TINJAUAN PUSTAKA Pulse sensor adalah sebuah sensor denyut nadi yang dirancang untuk Arduino. Sensor ini dapat mendeteksi denyut nadi pada telapak tangan dengan cara menggabungkan data denyut nadi kedalam aplikasi yang telah dibuat. Tegangan yang dikeluarkan pada pulse sensor adalah 3 5 volt dan pada saat arus 4 ma membutuhkan 5 volt. Alat ini menggunakan flter dan Op-Amp untuk meningkatkan amplitudo dari pulsa Vol.2 No.4 2017 9 @2017 kitektro

gelombang dan menormalisasi sinyal ke titik referensi. Ketika sensor tidak dalam kontak dengan sumber denyut nadi keluaran dari sinyal tersebut berada di titik tengah dari teganggan atau V/2. Ketika sensor menyentuh sumber denyut nadi maka akan berubah menjadi cahaya yang dipantulkan ketika darah di pompa melalui jaringan dan akan membuat sinyal berfluktasi di sekitar titik referensi [2]. B. Arduino Uno Arduino adalah sebuah platform perangkat keras open source yang dikembangkan dengan arsitektur mikrokontroler AVR 8 bit dan ARM 32 bit. Arduino Uno memiliki 14 pin digital dari pin 0 hingga pin 13 (6 pin digunakan sebagai output PWM), 6 pin input analog, sebuah osilator kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah soket catu daya, sebuah header ICSP dan sebuah tombol reset. Arduino dapat bekerja setelah dihubungkan ke sebuah komputer melalui USB atau dengan memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor. Arduino uno dilengkapi dengan Static Random Access Memory (SRAM) berukuran 2KB untuk memegang data, flash memory berukuran 32KB, dan Electrically Erasable Programmable Read Only Memory (EEPROM) untuk menyimpan data. Arduino UNO bisa diprogram dengan perangkat lunak (software) Arduino IDE (Integrated Development Enviroment), dengan software ini penulisan program dan menguploadnya ke board Arduino menjadi lebih mudah [3]. Arduino Uno berbasis mikrokontroler ATmega328. Mikrokontroler ATmega328 merupakan keluaran dari Atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Intruction Set Computer), yang memiliki setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Intruction Set Computer). Mikrokontroler ATmega328 memiliki beberapa fitur antara lain: 32 x 8-bit register serba guna. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader. Memiliki EEPROM sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output. Master / Slave SPI Serial interface. Intruksi-instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal artinya pada saat satu intruksi dikerjakan intruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan intruksi-intruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock 32 x 8 bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi ALU (Arithmetic Logic Unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus [4]. C. Sensor Suhu DS18B20 Sensor suhu DS18B20 merupakan sensor digital yang menggunakan 1 wire untuk berkomunikasi dengan mikrokontroler [5]. Keunikan dari sensor ini adalah tiap sensor memiliki kode serial yang memungkinkan untuk penggunaan DS18B20 lebih dari satu dalam satu komunikasi 1 wire. DS18B20 merupakan sensor suhu digital yang dikeluarkan oleh Dallas Semiconductor. Untuk pembacaan suhu, sensor menngunakan protokol 1 wire communication. Kaki-kaki DS18B20. DS18B20 memilki 3 pin yang terdiri dari Vs, Ground dan Data Input/Output. Kaki V s merupakan kaki tegangan sumber. Tegangan sumber untuk sensor suhu DS18B20 adalah sekitar 3V sampai 5.5V. Pada umumnya Vs diberikan tegangan +5V sesuai dengan tegangan kerja mikrokontroler. Kemudian kaki ground disambungkan dengan ground rangkaian. Sedangkan spesifikasi lengkap sensor DS18B20 adalah sebagai berikut: Unik 1-Wire interface hanya memerlukan satu pin port untuk komunikasi secara 1Wire Setiap perangkat memiliki kode serial 64bit yang disimpan dalam sebuah ROM onboard Tidak memerlukan ada komponen tambahan Bekerja pada kisaran tegangan 3 sampai 5,5V Dapat mengukur suhu pada kisaran -55 sampai 125 C Akurasi ± 0,5 C akurasi dari suhu -10 sampai 85 C Resolusi dapat dipilih oleh pengguna antara 9 sampai 12 bit Kecepatan mengkonversi suhu maksimal 750 ms. C. LCD (Liquid Crystal Display) LCD (Liquid Crystal Display) 16x2 Karakter LCD merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menampilkan suatu ukuran besaran atau angka, sehingga dapat dilihat dan ketahui melalui tampilan layar kristalnya [6]. Dimana penggunaan LCD dalam logger suhu ini menggunakan LCD dengan 16x2 karakter (2 baris 16 karakter). LCD 16x2 memiliki 16 nomor pin, dimana masing- masing pin memiliki tanda simbol dan juga fungsi-fungsinya. LCD 16x2 ini beroperasi pada power supply +5V, tetapi juga dapat beroperasi pada power supply +3V. III. METODE PENELITIAN Prototipe ini memiliki 7 komponen utama, yaitu Sensor suhu (DS18B20), sensor denyut nadi (Pulse sensor), RTC, Mikrokontroler, LCD, buzzer, dan Battery. Sistem ini bekerja dengan cara memproses data dari pembacaan setiap sensor yang kemudian akan di proses oleh mikrokontroler. Data yang telah di proses pada mikrokontroler berupa keluaran nilai Vol.2 No.4 2017 10 @2017 kitektro

denyut nadi, suhu tubuh, dan waktu yang ditampilkan pada layar LCD dan bunyi yang dihasilkan oleh buzzer. Blok diagram rancangan sistem prototipe dapat dilihat pada Gambar 1. Sensor-sensor yang digunakan untuk membantu sistem monitoring penentuan hubungan suhu tubuh dengan denyut nadi adalah sebagai beriukut: Sensor suhu tubuh DS18b20, sensor suhu tubuh digunakan untuk memantau dan mengukur suhu tubuh serta penanda suhu tubuh yang berada dalam keadaan normal dan tidak normal. Sensor denyut nadi (pulse sensor), sensor ini digunakan untuk mengukur denyut nadi per/menit. RTC, RTC ini berfungsi sebagai penanda waktu berupa hari, tanggal dan waktu. Buzzer, buzzer berfungsi sebagai alarm penanda ketidak stabilan kondisi kesehatan objek yang ditinjau. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1. Blok diagram rancangan sistem prototipe Prototipe ini di desain dengan bentuk seperti gelang yang di pasangkan pada bagian lengan atas. Desain dari prototipe sistem monitoring penentuan hubungan suhu tubuh dengan denyut nadi dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Desain Prototipe Sistem Monitoring Denyut Nadi Dan Suhu Tubuh Indikator yang dihasilkan oleh prototipe ini dalah buzzer. Buzzer akan berbunyi pada saat sensor suhu tubuh dan denyut nadi melebihi batas minimum dan maksimum. Pada saat hasil pembacaan yang melebihi batas minimum bunyi alarm lebih lambat dibandingkan dengan hasil pembacaan yang melebihi batas maksimum.ketika sensor suhu telah dipasang dengan baik sesuai dengan prosedur kemudian tekan tombol mulai, dan suhu tersebut dihitung hasilnya sesuai dengan ketentuan berikut, jika suhu < 36 o C maka kondisi suhu tubuh dalam keadaan di bawah normal, jika no masuk ke perhitungan selanjutnya dengan aturan, jika suhu >=36 o C dan <=37 o C dan jika yes maka kondisi suhu tubuh dalam keadaan normal kemudian jika no, masuk ke tahap selanjutnya dengan aturan, jika suhu >37 o C dan jika yes maka kondisi tubuh dalam keadaan diatas normal dan kemudian hasil yang sudah ditentukan tersebut akan tampil di layar LCD. Buzzer akan berbunyi ketika suhu dibawah normal dan diatas normal. Flow chart proses pengukuran sensor suhu tubuh dapat dilihat pada Gambar 4. Kemudian pulse sensor akan mengukur denyut nadi ketika proses perhitungan suhu tubuh sedang berlangsung sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Pulse sensor akan menghitung jumlah denyut nadi selama 60 detik. Jika belum tercapai maka akan mengulang sampai waktu terpenuhi. Jika sudah tercapai 60 detik, maka akan dihitung kembali, jika denyut nadi <60 maka kondisi denyut nadi dibawah normal. Jika no maka diolah dengan aturan >=60 dan <=80 jika yes maka kondisi normal. Kemudian jika no dengan nilai rentang >80 lalu yes maka kondisi denyut nadi dalam keadaan diatas normal dan kemudian hasil yang sudah ditentukan tersebut akan tampil di layar LCD. LED biru akan aktif ketika denyut nadi dibawah normal dan LED putih akan aktif ketika denyut nadi diatas normal. Flow chart proses pengukuran sensor denyut nadi dapat dilihat pada Gambar 5. Prototipe yang telah berhasil dibuat, dapat dilihat pada Gambar 3. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 6 sampel orang dengan masing-masing berumur 18 tahun, 21 tahun, 22 tahun, 23 tahun, 27 tahun, 24 tahun. Dari hasil pengujian sensor suhu tubuh yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa Vol.2 No.4 2017 11 @2017 kitektro

ketika nilai dari suhu tubuh melewati batas normal maka buzzer berbunyi. Dimana suhu normal adalah 36 C sampai dengan 37 C. Dari 6 sampel yang telah di uji, hanya 1 sampel saja yang memiliki nilai suhu yang diatas ambang normal. Nilai dari suhu tubuh yang tertinggi atau melewati batas normal adalah pada sampel ke enam yaitu suhu tubuh 37,67 O C, hal ini di sebabkan karena sampel keenam dalam keadaan demam tinggi. Data hasil pengujian sensor suhu tubuh dapat dilihat pada Tabel I. Gambar 3. Hasil rancang bangun prototipe Gambar 4. Flow chart pengukuran sensor suhu tubuh TABEL I DATA HASIL PENGUKURAN SENSOR SUHU TUBUH Sampel ikan ke- Kategori sampel Pengukuran dengan sistem ( C) 1 buzzer 2 buzzer 3 buzzer 1 18 thn 36 Tidak berbunyi 36 Tidak berbunyi 36 Tidak berbunyi 2 21 thn 36,51 Tidak berbunyi 36,51 Tidak berbunyi 36,50 Tidak berbunyi 3 22 thn 36,48 Tidak berbunyi 36,48 Tidak berbunyi 36,40 Tidak berbunyi 4 23 thn 36,48 Tidak berbunyi 36,50 Tidak berbunyi 36,48 Tidak berbunyi 5 27 thn 36,50 Tidak berbunyi 36,68 Tidak berbunyi 36,68 Tidak berbunyi 6 24 thn 38 berbunyi 38 berbunyi 38 berbunyi Vol.2 No.4 2017 12 @2017 kitektro

Gambar 5. Flow chart pengukuran sensor denyut nadi TABEL II DATA HASIL PENGUKURAN SENSOR DENYUT NADI Sampel ikan ke- Kategori sampel Pengukuran denyut nadi dengan sistem 1 LED 2 LED 3 LED 1 18 thn 74 Tidak menyala 74 Tidak menyala 73 Tidak menyala 2 21 thn 76 Tidak menyala 76 Tidak menyala 75 Tidak menyala 3 22 thn 75 Tidak menyala 75 Tidak menyala 74 Tidak menyala 4 23 thn 74 Tidak menyala 75 Tidak menyala 74 Tidak menyala 5 27 thn 77 Tidak menyala 78 Tidak menyala 78 Tidak menyala 6 24 thn 21 Menyala 21 Menyala 21 Menyala Pengujian dilakukan dengan menggunakan 6 sampel orang dengan masing-masing berumur 18 tahun, 21 tahun, 22 tahun, 23 tahun, 27 tahun, 24 tahun. Dari hasil pengujian pengukuran sensor denyut nadi dapat dilihat bahwa ketika nilai dari suhu tubuh dan denyut nadi melewati batas normal maka LED biru aktif. Dimana denyut nadi normal adalah 60 sampai dengan 80. Dari 6 sampel yang telah di uji, hanya 1 sampel saja yang memiliki nilai suhu yang diatas ambang normal.nilai dari denyut nadi yang terendah atau melewati batas normal adalah pada sampel ke enam yaitu 21 getaran/menit, hal ini di sebabkan karena sampel keenam dalam keadaan stroke. Data hasil pengujian sensor suhu tubuh dapat dilihat pada Tabel II. Vol.2 No.4 2017 13 @2017 kitektro

V. KESIMPULAN Sensor suhu tubuh dan sensor denyut nadi yang telah digabungkan menjadi sebuah prototipe dpat digunakan untuk membantu pemantauan dan peringatan dini bagi keadaan tubuh seseorang. Hasil yang diperoleh untuk nilai keakuratan dari suhu tubuh senilai 0,5 % dan denyut nadi 0,3%. LED biru akan aktif apabila denyut nadi melewati batas minimum dan LED putih akan aktif apabila denyut nadi melewati maksimum, sedangkan buzzer akan berbunyi lebih cepat apabila suhu tubuh melebihi batas minimum dan buzzer akan berbunyi lama apabila suhu tubuh melebihi batas maksimum. REFERENSI [1] Saladin, Ken., Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function, Third Edition, New jersey, McGraw-Hill, 2003. [2] J. Murphy and Y. Gitman. (2016, 23 Mei). Pulse Sensor Amped. Available: [3] A. Kadir, Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrograman Menggunakan Arduino, Yogyakarta:Andi, 2013. [4] Rizal dan Achmad, instrumentasi biomedis, Graha Ilmu, 2014. [5] National Semiconductor Corporation, 2000, DS18B20 Prexisin Centrigrade Temperature Sensors, 15 Oktober 2016. Available: http://www2.ece.ohio-state.edu. [6] Hartika Zain, Ruri. (2013). Sistem Keamanan Ruangan Menggunakan Sensor Passive Infra Red (PIR) Dilengkapi Kontrol Penerangan Pada Ruangan Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 Dan Real Time Clock.Jurnal Teknolog iinformasi & pendidikan, Vol.6 No. 1 Maret 2013 ISSN: 2086-4981 Vol.2 No.4 2017 14 @2017 kitektro