Dividen dan Pembelian Kembali Saham. Rita Tri Yusnita, SE., MM.

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

Muniya Alteza

KEBIJAKAN DIVIDEN. 4. Stock Repurchase, Stock Split dan Stock Dividend. 1. Pengertian Kebijakan Dividen 2. Teori Dividen 3. Bentuk Kebijakan Dividen

KEBIJAKAN DEVIDEN. Kebijakan deviden yang optimal menyeimbangkan kedua hal tersebut dan memaksimalkan harga saham.

BAB 10 KEBIJAKAN DIVIDEN

Kebijakan Dividen 1 BAB 11 KEBIJAKAN DIVIDEN

KEBIJAKAN DEVIDEN. 1. Beberapa Teori Kebijakan Dividen :

Tipe dan Cara Pembayaran Dividen

Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang

DISTRIBUSI KEPADA PEMEGANG SAHAM. M.Andryzal fajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEORI DEVIDEN (DIVIDEND THEORY)


Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB VI KEBIJAKAN DIVIDEN

KEBIJAKAN DIVIDEN materi 5

HUB DIVIDEND POLICY & INTERNAL FINANCING Pengertian internal financing disini adalah dalam artian yang luas, yaitu kebutuhan dana yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kas maupun dalam bentuk lainnya. Dividen merupakan konsekuensi yang muncul

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Kebijakan dividen (dividend policy) adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang

DIVIDEN POLICY. Laba Sebelum Pajak. Laba Setelah Pajak. Pajak. Deviden. Laba yg tersedia bagi Pemegang Saham Biasa. Laba Setelah.

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

Handout Manajemen Keuangan Lanjutan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

umum lebih menyukai dividen daripada capital gain. Berarti pula bahwa terdapat

II. LANDASAN TEORI. Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Debt To Equity Ratio (DER) dan Devidend Payout Ratio (DPR)

BAB I PENDAHULUAN. sedang tumbuh pasti akan meningkatkan investasi untuk masa mendatang yang

Deviden Perusahaan Kontroversi Devidend Dana yang bisa dibagikan sebagai devidend Stabilitas Devidend Pembayaran Devidend

STRUKTUR MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam penelitian ini, maka peneliti mencoba untuk mereview kembali penelitianpenelitian

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menghasilkan keuntungan untuk meningkatkan value of the. firm dan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.

II. LANDASAN TEORI. laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Devidend Payout Ratio. being made better off financially (Prasanna Chandra;1997 dalam Azhagaiah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian ini mengambil topik tentang analisis faktor - faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. tersebut. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan Price to Book Value

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 3, NO 2, Edisi Juni 2011

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

CHAPTER 16. Distributions to Shareholders: Dividends and Repurchases. 9/29/2011 Magsi UNS 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Signaling Theory atau Teori

BAB II KAJIAN TEORI. dividen non kas (Mahmud M Hanafi, 2014:361). Dividen kas (cash dividend)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB II LANDASAN TEORI. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FINANCIAL MANAGEMENT KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEN

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND CUT. Santosa Tri Prabawa STIE Wijaya Mulya Surakarta ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia saat ini berada dalam era pembangunan yang diharapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditahan dan selanjutnya akan mengurangi total sumber dana intern atau

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Bab 9 Kebijakan Dividen

BAB II VARIABEL YANG MEMPENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentu saja mengharapkan return atau keuntungan yang akan diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu oleh beberapa penulis, antara lain :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen adalah keputusan mengenai penggunaan laba yang

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Lukas Setia Atmaja (2010:110) menyebutkan ada lima

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah gedung, perkantoran, mall, hotel,

Transkripsi:

Dividen dan Pembelian Kembali Saham Rita Tri Yusnita, SE., MM.

LABA BERSIH (EAT) UNTUK SIAPA? PEMEGANG SAHAM Dalam bentuk dividen PERUSAHAAN Berupa laba ditahan

REVIEW Fungsi Manajemen Keuangan 1. Keputusan Investasi 2. Keputusan Pendanaan 3. Keputusan Dividen 4. Keputusan Manajemen Aset/Aktiva

Pengertian Dividen Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu bisnis.

Target Payout Ratio Ketika memutuskan berapa jumlah kas yang akan didistribusikan, Manajer Keuangan harus selalu ingat bahwa tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Target Payout Ratio (Sasaran Rasio Pembayaran) prosentase laba bersih yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai

Penetapan Target Payout Ratio didasarkan atas Preferensi Investor atas Dividen Vs Keuntungan Modal Apakah lebih memilih untuk menerima dividen Apakah meminta perusahaan untuk menanamkan kembali kas tersebut ke dalam usaha yang akan menghasilkan keuntungan modal

Alasan Beberapa Investor Lebih Menyukai Dividen Investor lebih menyukai dividen yang pasti saat ini dibandingkan dengan keuntungan modal yang tidak pasti di masa mendatang Alasan Beberapa Investor Lebih Menyukai Keuntungan Modal Umumnya adalah Investor yang lebih tertarik pada penghematan uang untuk jangka panjang di masa depan Investor Jangka Panjang akan menginvestasikan kembali dividen mereka, dan hal tersebut akan menimbulkan biaya transaksi.

Penilaian Preferensi Investor Preferensi ini dapat dinilai sesuai dengan model Valuasi Saham dengan pertumbuhan konstan P 0 = D 1 r s g Jika perusahaan meningkatkan rasio pembayaran, maka D1 akan naik. Kenaikan pembilang ini, jika dilihat secara terpisah, akan menyebabkan harga saham naik. Namun jika D1 naik, uang yang tersedia untuk investasi kembali menjadi lebih sedikit, sehingga menyebabkan tingkat pertumbuhan yang diharapkan mengalami penurunan dan menurunkan harga saham

Setiap perubahan kebijakan pembayaran akan memiliki 2 dampak berlawanan Dapat menaikkan harga saham Dapat menurunkan harga saham Menentukan kebijakan deviden yang optimal Menghasilkan keseimbangan antara deviden saat ini dan pertumbuhan di masa depan yang memaksimalkan harga saham

Teori-Teori Kebijakan Dividen

Teori Kebijakan Dividen Teori MM (Dividen tidak relevan) Teori The Bird in the hand Teori Perbedaan Pajak Teori Signaling Hypothesis Teori Clientele Effect

Teori Dividen Irelevan (Teori MM) Miller dan Mogdiliani (MM) mengemukakan teori, bahwa: Kebijakan Deviden tidak berdampak pada harga saham maupun tingkat pengembalian atas ekuitas yang diminta (r s ) Kebijakan Dividen merupakan sesuatu yang Irelevan Menurut MM, bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh profitabilitas dasar dan risiko usahanya., bukan pada pembagian laba perusahaan untuk dividen atau sebagai laba ditahan. Selanjutnya dikatakan bahwa perusahaan bisa saja membagikan dividen yang besar ataupun kecil, asalkan dimungkinkan menutup kekurangan dana dari sumber eksternal. Dampak dari pilihan keputusan tersebut sama saja terhadap nilai perusahaan. Jadi keputusan dividen adalah tidak relevan (the irrelevant of dividend).

Asumsi Teori MM Pasar modal sempurna dimana semua investor adalah rasional. Tidak ada biaya emisi saham baru jika perusahaan menerbitkan saham baru. Tidak ada pajak Kebijakan investasi perusahaan tidak berubah.

Bird in The Hand Theory dari Lintner (1962), Gordon (1963), dan Bhattacharya (1979) menjelaskan bahwa investor menyukai dividen yang tinggi karena dividen yang diterima seperti burung di tangan yang risikonya lebih kecil atau mengurangi ketidakpastian dibandingkan dengan dividen yang tidak dibagikan. Investor lebih menyukai dividen yang pasti saat ini dibandingkan dengan keuntungan modal yang tidak pasti di masa mendatang Kelompok ini berpendapat bahwa peningkatan dividen akan meningkatkan harga saham yang selanjutnya berdampak terhadap nilai perusahaan

Teori Perbedaan Pajak Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Mereka menyatakan bahwa karena adanya pajak maka pendapatan yang relevan adalah pendapatan setelah pajak. Adanya pajak atas keuntungan ( dividen dan capital gains), menyebabkan para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Oleh karena itu investor mensyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada saham yang memberikan dividend yield tinggi, capital gains yield rendah dari pada saham dengan dividend yield rendah, capital gains yield tinggi. Jika pajak atas dividend lebih besar dari pajak atas capital gains, perbedaan ini akan makin terasa.

Clientele Effect Theory Perusahaan memiliki kelompok klien pemegang saham yang berbeda-beda, sehingga memiliki preferensi dividen yang berlainan Menurut Clientele theory, dividend puzzle (perdebatan) disebabkan oleh adanya investor yang berbeda baik dilihat dari segi usia investor, kelompok investor, dan golongan. Investor individual dengan usia lanjut dan penghasilannya hanya tergantung dari dividen mungkin lebih menyukai dividend payout yang tinggi. Akan tetapi investor dengan penghasilan tinggi akan lebih menyukai dividend payout rendah.

Signaling Hypothesis Dalam keadaan ada pajak pribadi dan pajak perusahaan, dividen tidak disukai hampir semua pemegang saham yang membayar pajak, atau pemegang saham bersikap sama apakah berupa dividen atau capital gain. Namun mengapa perusahaan tetap membayar dividen secara teratur dan merata? Rozeff (1982) menganggap bahwa dividen tampaknya memiliki informasi (informational content of dividend) atau sebagai isyarat akan prospek perusahaan. Apabila perusahaan meningkatkan pembayaran dividen, mungkin diartikan oleh pemodal sebagai sinyal harapan manajemen tentang akan membaiknya kinerja perusahaan di masa yang akan datang.

Signaling Hypothesis Kenaikan dividen di atas jumlah yang diharapkan merupakan suatu sinyal bagi investor bahwa manajemen meramalkan laba yang lebih baik di masa depan Sebaliknya, penurunan dividen, atau kenaikan dalam jumlah kecil dari yg diharapkan merupakan sinyal bahwa manajemen meramalkan laba masa depan yang buruk

Kebijakan Dividen Residual Kebijakan dividen residual yaitu, kebijakan dimana dividen yang dibayarkan sama dengan laba aktual dikurangi dengan laba yang ditahan untuk membiayai investasi perusahaan. Pengambilan keputusan atas rasio pembagian dividen didasarkan pada: menentukan anggaran modal optimum menentukan modal yang dibutuhkan untuk membiayai investasi tersebut menggunakan laba ditahan untuk memenuhi komponen penyertaan modal (ekuitas) membayar dividen hanya jika lebih banyak yang tersedia dari pada yang dibutuhkan untuk anggaran modal (investasi)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Pembatasan Perjanjian Obligasi Pembatasan Saham Preferen Ketersediaan Kas Denda Pajak atas laba yang terakumulasi secara tidak wajar Peluang Investasi Jumlah peluang investasi yang menguntungkan Mempercepat atau menunda proyek

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Sumber-sumber Modal Alternatif Biaya penjualan saham baru Kemampuan untuk mensubstitusi utang dan ekuitas Pengendalian Dampak Kebijakan Dividen pada r s Keinginan investor atas Laba saat ini Vs masa depan Pajak atas keuntungan modal Vs pajak atas dividen Muatan Sinyal / Informasi Signaling Hypothesis

Dividen Saham dan Pemecahan Saham Dividen tidak selamanya dibayarkan dalam bentuk Uang Tunai Dividen Saham (Stock Dividends) Dibayar dalam bentuk saham tambahan, bukan dalam bentuk kas, dan hanya berupa pemindahan pembukuan dari pos laba ditahan ke pos modal. Pemecahan Saham (Stock Splits) Jumlah saham biasa yang beredar bertambah, tetapi tidak terjadi perubahan dalam pos modal.

Stock Split Seperti Membagi kue menjadi potonganpotongan yang lebih kecil Dipecah 2 Dipecah 3

Dampak Stock Split Pecah Saham (Stock Split) Setiap pemegang saham akan memiliki lebih banyak saham, tetapi setiap saham nilainya menjadi lebih rendah Menurunkan Harga Saham per lembarnya

Dampak Dividen Saham Dividen yang dibagikan dalam bentuk saham Setiap pemegang saham akan memiliki lebih banyak saham Total Lembar Saham akan naik (bertambah) Laba, dividen, dan harga per lembar saham menurun

Pembelian Kembali Saham yang Beredar (Stock Repurchase) Perusahaan yang membeli kembali sahamnya memperoleh keuntungan pajak dibandingkan yang melakukan pembayaran dividen. Pembelian kembali akan menyebabkan kenaikan harga saham Saham yang telah dibeli kembali disebut treasury stock

Dampak Stock Repurchase Sebagian saham beredar dibeli kembali Jumlah saham beredar lebih sedikit Dengan asumsi pembelian kembali tidak berdampak negatif pada laba di masa depan, laba per lembar saham yang tersisa akan naik Harga pasar saham naik

Ilustrasi 1 PT. ABC Tbk memiliki Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) sebesar Rp 2 milyar Saham yang beredar sebanyak 10 juta lembar Harga saham Rp. 3.200 / lembar Perusahaan akan melakukan stock repurchases 20% Pembelian diharapkan tidak mempengaruhi price earning ratio (PER) Bagaimana pengaruh stock repurchase terhadap harga saham PT. ABC Tbk

Penyelesaian Ilustrasi 1 Kondisi sebelum Stock Repurchases : EPS (Earning Per Share) saat ini = EPS (Earning Per Share) saat ini = EAT Jumlah Saham 2 Milyar 10 juta lembar = 200/lembar Price = 3.200 Earning 200 Price to Earning Ratio = Rasio P/E = = 16 kali Artinya bahwa earning dari modal saham dapat kembali setelah 16 kali

Lanjutan Penyelesaian Ilustrasi 1 Kondisi Setelah Stock Repurchases: Dibeli kembali 20% 20% dari 10 juta lembar = 2.000.000 lembar Maka Jumlah saham beredar setelah pembelian kembali = 8 juta lembar EPS (Earning Per Share) setelah repurchase = EAT Jumlah Saham 2 Milyar EPS (Earning Per Share) setelah repurchase = = 250/lembar 8 juta lembar Maka Harga Pasar Saham setelah repurchases = Rasio P/E x EPS = 16 x 250 = 4000 / lembar Pengaruh repurchase stock terhadap harga saham perusahaan ini adalah : MENINGKATKAN HARGA SAHAM PER LEMBARNYA SEBESAR Rp 800,- karena Laba per lembar saham (EPS) nya naik menjadi 250 / saham

Ilustrasi 2 PT. Jaya memiliki struktur modal ekuitas (modal sendiri) sebesar 100% yaitu 200.000 lembar saham. Nilai saham $ 2 per lembar Pertumbuhan direncanakan 12 % per tahun, dan realitasnya 5% per tahun. Pada tahun 2003, diproyeksikan laba bersih $ 2 juta. Pembayaran deviden 20% tetap diteruskan, sehingga saldo laba ditahan akan menjadi $ 1,6 juta

Lebih lanjut perusahaan menyadari bahwa proyek investasi dengan pertumbuhan 14% hanya akan menghasilkan $ 800.000 untuk tahun 2003 itu dibandingkan dengan proyeksi laba bersih sebesar $ 2.000.000. Satu hal yang menggembirakan adalah bahwa laba yang tinggi dari aktiva yang sudah ada diperkirakan akan tetap berlangsung. Laba bersih sebesar $. 2.000.000 masih dapat diharapkan untuk tahun 2003. Manajemen Jaya sedang melakukan peninjauan atas kebijakan deviden saat ini.

Dengan asumsi proyek investasi tahun 2003 yang dapat diterima akan sepenuhnya didanai oleh laba ditahan selama tahun tersebut; maka hitung DPS ( Devidend Per Share) tahun 2003. Berapa ratio pembayaran berlaku untuk tahun 2003? Jika ratio pembayaran devidend 60% tetap dipertahankan, berapa estimasi anda akan harga saham saat ini?

Penyelesaian Ilustrasi 2 Proyeksi Laba Bersih 2.000.000 Proyeksi Investasi Modal 800.000 SisaYang Tersedia 1.200.000 Diketahui Saham Beredar 200.000 lembar, maka: DPS (Dividend Per Share) saat ini = = EAT Jumlah Saham 1.200.000 200.000 lembar = $ 6 per lembar saham

Lanjutan penyelesaian liustrasi 2 EPS (Earning Per Share) = Maka Rasio Pembayaran = DPS EPS = 6 10 = 60% Atau dapat juga dicari dengan cara = EAT = 2.000.000 = $10/lembar Jumlah Saham 200.000 lembar Total Dividen Laba Bersih = 1.200.000 2.000.000 = 60%

Lanjutan penyelesaian liustrasi 2 Estimasi harga saham untuk saat ini: P 0 = D 1 r s g = $ 6 0,14 0,05 = $. 66,67 Dalam situasi terdahulu, yaitu saat pembagian deviden tetap 20% atas EPS $.10 atau $. 2 maka dengan tingkat pertumbuhan 14% dan rata-rata pertumbuhan mencapai 12% : P 0 = D 1 r s g = $ 2 0,14 0,12 = $. 100

Meskipun PT. Jaya mengalami kemunduran yang berat, namun aktiva nya yang ada akan terus memberikan aliran laba yang baik. Lebih banyak dari laba ini yang akan diteruskan ke pemegang saham, karena pertumbuhan internal yang terus melambat telah mengurangi banyaknya keperluan dana. Akan tetapi hasilnya adalah penurunan nilai saham sebesar $. 33,33 diperoleh dari ($ 100 $ 66,67 )

TERIMA KASIH