BAB VIII MOTIVASI BERWISATA SPIRITUAL DI PALASARI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IX PERSEPSI BERWISATA SPIRITUAL DI PALASARI

BAB III TEORI PARIWISATA DAN RELEVANSINYA

BAB VI PARIWISATA SPIRITUAL PALASARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Resha Febriyantika Yussita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam buku-buku pustaka

2015 HUBUNGAN DAYA TARIKWISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE ALAM WISATA CIMAHI

SEGMENTASI WISATAWAN

2016 PENGARUH DAYA TARIK WISATA DAN EDUKASI TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN DI KAMPUNG CIREUNDEU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Widayati Prihatiningsih, 2015

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang telah menjadi kebutuhan. manusia seiring dengan perkembangan sosiokultur yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pariwisata Mc. Intosh dan Goelder

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, selain itu juga dikenal sebagai kota

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

2015 PERANAN MEDIA VISUAL TERHADAP DAYA TARIK WISATA DI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara masih mengenal beberapa destinasi saja, seperti Bali yang sudah

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. panorama alam, keberadaan seniman, kebudayaan, adat-istiadat dan sifat religius

MAILISA ISVANANDA, 2015 POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN

JOKO PRAYITNO. Kementerian Pariwisata

PENGETAHUAN, PERSEPSI, DAN MOTIVASI WISATAWAN DALAM BERKUNJUNG KE DESA PEMUTERAN, KECAMATAN GROKGAK, KABUPATEN BULELENG, BALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DANAU

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. maka peluang untuk menenangkan fikiran dengan berwisata menjadi pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan kondisi tanah dan iklim yang beragam, sehingga keadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1. Pendahuluan. wilayah Kabupaten Malang. Kota Malang memiliki luas Km². Penduduk

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

PARIWISATA SPIRITUAL Daya Tarik Wisata Palasari Bali

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ashriany Widhiastuty, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Budiyono (2003:44) menyatakan bahwa: aktivitas manusia di muka bumi dimulai dengan

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kebudayaan daerah merupakan aset yang cukup penting bagi pengembangan

BAB II TINJAUAN ASET WISATA DAN PEMUKIMAN TRADISIONAL MANTUIL 2.1. TINJAUAN KONDISI DAN POTENSI WISATA KALIMANTAN

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

BAB I PENDAHLUAN. Pulau Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN. khususnya sebagai salah satu penghasil devisa negara. Di samping sebagai mesin

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dan ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Menurut Pitana dan Diarta (2009) konsep pariwisata mempunyai kata

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. membuat ulang, sedangkan dalam bahasa inggris re-creation, yang secara harfiah

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan

BAB II PERKEMBANGAN PARIWISATA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya, pendidikan serta hubungan-hubungan yang lain dalam usaha ikut

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata kini telah menjadi salah satu industri terbesar dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu konsep wisata yang bertemakan budaya di Indonesia. Seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekreasi merupakan bagian dari kebutuhan pokok dari banyak orang pada

PENGEMBANGAN KAWASAN REKREASI PERENG PUTIH BANDUNGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berasal dari negara kawasan sub-tropis

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan

BAB I PENDAHULUAN. (Muljadi, 2009: 2). Hal ini disebabkan subsektor pariwisata relatif masih muda

PENGEMBANGAN KAWASAN DESA WISATA Oleh : Dr. Ir. Sriyadi., MP (8 Januari 2016)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sepatutnyalah potensi Sumberdaya Budaya (Culture Resources) tersebut. perlu kita lestarikan, kembangkan dan manfaatkan.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia sudah semakin berkembang. Perkembangan bisnis tersebut

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan. pengembangan budaya bangsa dengan memanfaatkan seluruh potensi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB VIII MOTIVASI BERWISATA SPIRITUAL DI PALASARI 8.1 Dasar Motivasi Wisatawan M otivasi merupakan hal yang paling mendasar dalam mempelajari pariwisata maupun wisatawan. Motivasi merupakan trigger dari proses perjalanan wisata, walaupun kadang tidak disadari secara penuh oleh wisatawan itu sendiri (Pitana dan Gayatri, 2005). Pada dasarnya motivasi terbentuk karena adanya kebutuhan (need) dari diri manusia. Jika kebutuhan yang paling dasar yaitu kebutuhan fisik sudah terpenuhi maka manusia akan mencari kebutuhan pada tingkat berikutnya. Motivasi inilah yang mendorong wisatawan untuk memilih suatu daya tarik wisata yang akan dikunjunginya seperti daya tarik wisata spiritual di Desa Palasari. Motivasi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi daya tarik wisata di Desa Palasari sangat bervariasi. Berdasarkan hasil penelitian kami pada tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah wisatawan (domestik dan mancanegara) yang berkunjung ke daerah ini sekitar 1.800 orang. Dengan mengambil sampel penelitian pada pengunjung 117

Motivasi terbentuk karena adanya kebutu- han diri manusia. Jika kebutuhan yang paling dasar sudah terpenuhi maka manusia akan mencari kebutuhan pada tingkat berikutnya seperti berwisata. Motivasi inilah yang mendorong wisatawan untuk memilih suatu daya tarik wisata spiritual di Desa Palasari sampai saat ini. pada bulan Januari 2014 yang berjumlah 30 orang, maka sekitar 6,7% bermotivasi untuk meningkatkan pengetahuan, sekitar 3,3% bermotivasi untuk mempelajari keterampilan baru, sekitar 3,3% untuk mendapatkan pengalaman tentang budaya baru, sekitar 3,3% bertujuan untuk melihat-lihat (mengamati), sekitar 6,7% untuk tujuan nostalgia, dan sekitar 10% untuk spiritual fulfillment. Motivasi untuk berwisata spiritual tentu sangat mendasar karena kawasan ini merupakan tempat ibadah yang memiliki sejarah kehidupan umat Katolik yang menarik dan unik. Selanjutnya, wisatawan domestik maupun mancanegara datang ke daerah ini karena memiliki motivasi adanya suasana romantik sekitar 3,3%, sekitar 6,7% bermotivasi karena masyarakat lokalnya yang menarik dan ramah, sekitar 6,7% bermotivasi karena adanya kehidupan masyarakat yang unik dan berbeda 118

dari yang lain, sekitar 6,7% bermotivasi karena suasana yang eksotik, sekitar 6,7% bermotivasi karena cuaca (iklim) yang sejuk, sekitar 3,3% bermotivasi untuk fotografi, sekitar 6,7% bermotivasi untuk memancing di bendungan, sekitar 13,3% bermotivasi karena melihat bangunan dan tempat sejarah, dan sekitar 13,3% menyatakan motivasinya untuk melihat atraksi seni dan budaya. Apabila dicermati dengan baik bahwa motivasi wisatawan yang datang ke daerah ini didominasi dengan tujuan untuk spiritual fulfillment sekitar 10%, melihat bangunan dan tempat sejarah sekitar 13,3%, dan melihat atraksi seni dan budaya sekitar 13,3%. Ketiga motivasi ini merupakan satu aspek mendasar dari pariwisata spiritual. Sebab, kawasan wisata di Desa Palasari memiliki ciri khas tersendiri serta terpadu dengan nilai-nilai agama, seni, budaya, dan adat istiadat masyarakat Bali pada umumnya. Berdasarkan pengakuan wisatawan domestik yang bernama Deasy Anita Sari seorang pelajar dari Malang yang mengatakan: Saya mengunjungi Desa Palasari karena ingin mengetahui budaya Bali yang masih dilestarikan baik dari dekorasi gerejanya yang mendapatkan sentuhan budaya Bali maupun dalam prosesi misa di gereja tersebut. 119

Hal senada juga diungkapkan oleh wisatawan yang berasal dari Perancis bernama Michele Baughman yang menyatakan bahwa motivasinya berkunjung ke Desa Palasari adalah karena adanya atraksi seni dan budaya yang dipadukan dengan nilai-nilai agama Katolik. Berikut pernyataan wisatawan tersebut: I Have heard very often of Palasari Village about church s uniqueness. Therefore I am curious to see this place on my own. I really interested on it s culture, attraction, especially spiritual performance such as Balinese choir, angel dance that usually performed on spiritual event like Easter and Christmas. Sementara Agus Prasetyo seorang guru agama Kristen Katolik yang berasal dari Malang Motivasi memiliki motivasi dalam menambah wawasan ketika mengajar siswanya di sekolah. Ketertarikannya didasarkan pada sejarah serta keunikan Gereja Katolik tersebut. Dia menyatakan bahwa: Motivasi saya datang ke sini karena tertarik dengan sejarah dan keunikan Gereja Katolik Desa Palasari yang menjadi wisata rohani, sehingga dalam saya mengajar agama Kristen Katolik kepada anak didik di sekolah, saya bisa membagikan pengalaman saya yang sudah mengunjungi langsung Gereja Katolik Hati Kudus Yesus. 120

Berdasarkan hasil wawancara kepada wisatawan domestik maupun mancanegara di atas menunjukkan bahwa motivasi yang mendorong mereka untuk berkunjung ke Desa Palasari merupakan salah satu bentuk kecintaan terhadap agama, seni, dan budaya yang ada di Bali. Sikap ini sekaligus sebagai salah satu cara pelestarian seni dan budaya pada suatu daerah. Apabila semua elemen masyarakat mencintai seni dan budaya pada daerahnya maka dapat dipastikan akan menjadi daya tarik bagi setiap wisatawan. Pada umumnya, atraksi wisata dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu atraksi sumber daya alam dan atraksi buatan manusia. Atraksi sumber daya alam yaitu setiap ekosistem serta segala yang terdapat di dalamnya, sedangkan atraksi buatan manusia meliputi atraksi budaya (agama, budaya modern museum, galeri, seni, situs, arkeologi, bangunan) dan tradisi (kepercayaan, animisme budaya, festival) serta kegiatan olahraga (olimpiade, Motivasi wisatawan untuk berkunjung ke Desa Palasari merupakan salah satu bentuk kecintaan terhadap agama, seni, dan budaya yang ada di Bali. Sikap ini sekaligus sebagai salah satu cara dalam melestarikan seni dan budaya Bali maupun daerah lain di Indonesia. 121

piala dunia, turnamen). Dengan melihat berbagai latar belakang pekerjaan dan motivasi wisatawan berarti kawasan Palasari memiliki daya tarik wisata yang unik dibandingkan daerah-daerah lain di Indonesia. Dengan melihat kembali teori hierarki kebutuhan setiap manusia menurut Maslow yang mengelompokkan motivasi menjadi empat kategori, yaitu: motivasi fisik, motivasi kebudayaan, motivasi pribadi, motivasi status atau prestise (McIntosh, 1986). Keempat motivasi inilah yang mendorong setiap wisatawan (domestik dan mancanegara) datang untuk berkunjung ke Desa Palasari. 8.2 Motivasi Fisik (Physical Motivators) Motivasi ini merupakan segala motivasi yang berhubungan dengan istirahat fisik, kenyamanan, olah raga, bersantai, serta kesehatan jasmani. Keseluruhan motivasi memiliki tujuan yaitu untuk mengurangi ketegangan dan beban pekerjaan melalui aktivitasaktivitas yang berhubungan dengan faktor-faktor fisik. Salah satu contoh aktivitas fisik yang dimaksud dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 122

Gambar 8.1 Wisatawan memancing di Bendungan (Sumber: Dokumen Widyastuti dan Waruwu, 2014) Motivasi yang bersifat fisik ini didukung dengan ketersediaan daya tarik wisata di Desa Palasari yaitu salah satunya Bendungan Palasari. Lokasi ini sangat cocok untuk bersantai bersama keluarga dengan menikmati hawa yang sejuk sambil mancing ataupun berkeliling di sekitar bendungan tersebut. Wisatawan datang ke tempat wisata Palasari sebagaimana dikemukakan sebelumnya menunjukkan bahwa hanya sekitar 3,3% yang bertujuan untuk melihat-lihat dan tujuan memancing sebanyak 6,7%. Kedua motivasi ini merupakan motivasi fisik karena berhubungan dengan kenyamanan, bersantai untuk menikmati keindahan daya tarik wisata di Palasari. Kendati motivasi ini presentase masih relatif kecil namum sangat bermanfaat bagi setiap wisatawan yang berkunjung di lokasi tersebut. 123

8.3 Motivasi Kebudayaan (Cultural Motivators) Motivasi kebudayaan dalam hal ini adalah berkaitan dengan keunikan dan sejarah, tari-tarian, adat istiadat, dan berbagai aktivitas budaya lainnya yang terdapat di kawasan wisata Palasari selama ini. Setiap wisatawan yang datang ke daerah ini disuguhkan berbagai daya tarik wisata baik panorama alam, budaya, maupun spiritual. Kawasan Palasari adanya berbagai keunikan mulai dari sejarah pendirian Desa Palasari, keunikan gedung gereja, pementasan taritarian, dan adat istiadatnya yang bernuansa budaya Bali. Keunikan dan keindahan daerah ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 8.2 Gedung gereja dengan akulturasi budaya (Sumber: Dokumen Widyastuti dan Waruwu, 2014) 124

Motivasi wisatawan berkunjung ke Desa Palasari karena keinginan mendapatkan pengalaman tentang budaya baru, bangunan bersejarah, atraksi seni, dan budaya. Motivasi kebudayaan merupakan motivasi yang paling disukai oleh setiap wisatawan yang berkunjung ke Palasari. Wisatawan ini ingin mengetahui keanekaragaman seni dan budaya di Bali. Terlebih lagi memiliki keunikan tersendiri karena seni dan budaya Bali dipadukan dengan nilai-nilai kekristenan. Bisa dikatakan bahwa gereja Katolik atau kawasan Palasari inilah yang berusaha memadukan nilai seni budaya dengan nilai agama. 8.4 Motivasi Pribadi (Interpersonal Motivators) Motivasi yang bersifat pribadi mencakup keinginan untuk bertemu dengan orang-orang baru serta mengunjungi teman dan keluarga. Motivasi ini sebagai pelarian dari rutinitas hidup yang membosankan atau kesibukan pekerjaan. Dengan berwisata seperti ini dapat membangun pertemanan baru atau komunitas baru di sekitar kawasan wisata Palasari tersebut. 125

Gambar 8.3 Wisatawan berdoa di Goa Maria (Sumber: Dokumen Widyastuti dan Waruwu, 2014) Dari seluruh total wisatawan yang berkunjung di Palasari ini pada tahun 2014 menunjukkan persentase yang beragam. Wisatawan yang berkeinginan mempelajari keterampilan baru sebanyak 3,3%, motivasi nostalgia sebanyak 6,7%, spiritual fullfiment sebanyak 10%, menikmati suasana romantik sebanyak 3,3%, kehidupan masyarakat lokal yang menarik dan ramah sebanyak 6,7%, kehidupan mayarakat yang unik dan berbeda dengan daerah lain sebanyak 6,7%, adanya suasana yang eksotik sebanyak 6,7%, dan adanya cuaca yang sejuk sebanyak 6,7%. Motivasi di atas merupakan suatu motivasi yang timbul secara pribadi agar terhindari dari berbagai rutinitas yang 126

menjenuhkan pada hari-hari sebelumnya. 8.5 Motivasi Status atau Prestise (Status and Prestige Motivators) Motivasi karena status atau prestise merupakan motivasi yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan akan kepercayaan diri serta pengembangan pribadi. Motivasi seperti keinginan untuk diakui, mendapat perhatian, penghargaan dan reputasi yang baik selama melakukan perjalanan wisata tersebut. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi wisatawan yang berkunjung ke desa ini karena keinginan meningkatkan pengetahuan sebanyak 6,7% dan fotografi sebanyak 3,3%. Kedua motivasi ini merupakan motivasi status atau prestise karena keinginan untuk mengenal budaya Bali ataupun menyalurkan hobby. Wisatawan yang datang ke Desa Palasari berusaha memenuhi motivasi status atau prestise ini dengan berbagai cara seperti belajar mengenai budaya Bali, sekedar menyalurkan hobby seperti fotografi, memancing, atau berdoa di Goa Maria karena memiliki pergumulan yang belum terjawab selama ini. 127

Motivasi wisatawan berkunjung ke Desa Palasari didorong oleh beberapa hal, yaitu: motivasi fisik, motivasi kebudayaan, motivasi pribadi, motivasi prestise, dan lebih mendasar lagi adalah motivasi spiritual atau kerohaniaan. 128