PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (DALAM RANGKA WORKSHOP DAN STUDI KASUS PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG)

dokumen-dokumen yang mirip
PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (Dalam Rangka Workshop dan Studi Kasus Pengendalian Pemanfaatan Ruang)

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nom

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Buku Saku Pengetahuan Tentang Tata ruang

Penyusunan Materi Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun ;

KETENTUAN PERATURAN ZONASI

Disampaikan oleh: DR. Dadang Rukmana

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Aspek-aspek minimal yang harus tercantum dalam Perda Kumuh

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

BAHAN TAYANGAN MATERI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NO. 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

Awal dibentuknya adalah untuk mengembalikan wibawa pemerintah daerah yang carut marut karena kondisi Pemerintahan Republik Indonesia yang masih belia.

PENDAHULUAN. perlunya mendorong daya saing perekonomian khususnya dalam rangka pertumbuhan ekonomi wilayah

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN TAHUN

Peran Pemerintah dalam Perlindungan Penataan Ruang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENTERAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

Rencana Umum Tata Ruang Kota yang telah ditetapkan;

21. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

WALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya Bab VIII

PEMERINTAH KOTA BATU

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pengendalian pemanfaatan ruang

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENERTIBAN BANGUNAN GEDUNG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI JAMBI

HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 1 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SOLOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 04 TAHUN 2013 T E N T A N G

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

Izin Mendirikan Bangunan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN LOKASI

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTR Kawasan) Skala peta = 1: atau lebih Jangka waktu perencanaan = 20 tahun

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR: 5 TAHUN 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

IMPLEMENTASI PEMANFAATAN RUANG DALAM MEMPERCEPAT PERWUJUDAN RENCANA PEMBANGUNAN STRUKTUR DAN POLA RUANG DAERAH

ASPEK HUKUM PENATAAN RUANG PULAU KEPULAUAN

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALOPO,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

TINJAUAN HUKUM PENDIRIAN BANGUNAN PADA JALUR HIJAU

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

WALI KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN USAHA KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG IZIN LOKASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI DAN DRAINASE

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Dr. Ir. Iwan Kustiwan, MT Kelompok Keahlian Perencanaan Dan Perancangan Kota SAPPK Institut Teknologi Bandung

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PARIAMAN

d. ketentuan tentang prosedur perubahan perizinan dari satu kegiatan menjadi kegiatan lain

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PADA KAWASAN PERUMAHAN

TENTANG IZIN GANGGUAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 6 TAHUN 2011

Disampaikan oleh: DR. Dadang Rukmana

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

MODUL 6 : PENILAIAN KELENGKAPAN SUBSTANSI MATERI TEKNIS, RAPERDA, DAN PETA UNTUK STANDAR REKOMENDASI GUBERNUR

PEMERINTAH KOTA PASURUAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamb

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR TAHUN TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 11 TAHUN

Transkripsi:

PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (DALAM RANGKA WORKSHOP DAN STUDI KASUS PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG)

PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (Dalam Rangka Workshop dan Studi Kasus Pengendalian Pemanfaatan Ruang) Oleh: Andi Renald, ST, MT (PLT. Kasubdit Penertiban Pemanfaatan Ruang Wilayah 1 dan 2, Ditjen. Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Kementerian ATR/BPN ) Diselenggarakan di Makassar, 11 Agustus 2015 Landasan Hukum Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR) Pasal 35 Untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang dilakukan PENGAWASAN terhadap kinerja pengaturan, pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR) Pasal 55 ayat (1) PENGAWASAN terdiri atas tindakan: 1). Pemantauan; 2). evaluasi, dan 3). pelaporan. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR) Pasal 55 ayat (2) Pembinaan dan PENGAWASAN atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan secara berjenjang oleh Pemerintah kepada pemerintah daerah dan pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Pasal 217) Landasan Hukum (lanjutan) Pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan untuk menjamin terwujudnya tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (PP-PPR) mengamanatkan pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang (Pasal 147) Pengawasan penataan ruang diselenggarakan untuk : a.menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang; b.menjamin terlaksananya penegakan hukum bidang penataan ruang; c.meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (PP-PPR) mengamanatkan pengawasan penataan ruang (Pasal 198) Pengendalian pembangunan kawasan perkotaan dilaksanakan terhadap : a.rencana Pembangunan; dan b.pelaksanaan Rencana Pembangunan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan Siklus Penyelenggaraan Penataan Ruang PENGATURAN Perencanaan Tata Ruang PENGAWASAN Pemanfaatan Ruang Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PEMBINAAN 4 UUPR 26/2007 BAB X. PENYIDIKAN Selain pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia, PNS tertentu dapat diberi wewenang khusus sebagai penyidik tindak pidana bidang penataan ruang Ps. 68 ayat (1) Wewenang PPNS dalam tindak pidana bidang penataan ruang: Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan yang berkenaan dengan tindak pidana Melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang sehubungan dengan peristiwa tindak pidana Melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang berkenaan dengan tindak pidana Melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti dan dokumen lain serta melakukan penyitaan dan penyegelan terhadap bahan dan barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan Ps. 68 ayat (2) BHK-DJPR/Presentasi/DR 43 Masyarakat dapat mengetahui rencana tata ruang melalui Lembaran Negara atau Lembaran Daerah, pengumuman, dan/atau penyebarluasan oleh pemerintah. Pengumuman atau penyebarluasan tersebut dapat diketahui masyarakat, antara lain, adalah dari pemasangan peta rencana tata ruang wilayah yang bersangkutan pada tempat umum, kantor kelurahan, dan/atau kantor yang secara fungsional (Penjelasan Ps 60 huruf a di UUPR 26/2007) 6 Ketentuan Sanksi Pidana Dalam Penataan Ruang Pasal 69 ayat (1) Bentuk Unsur Pelanggaran Pelanggaran Setiap orang yang a. memanfaatkan ruang dengan izin tidak menaati pemanfaatan ruang di rencana tata lokasi yang tidak sesuai ruang yang telah dengan ditetapkan peruntukkannya; b. memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi yang sesuai peruntukannya; dan c. memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi yang tidak sesuai peruntukannya. yang berubahnya fungsi mengakibatkan ruang perubahan fungsi ruang Contoh a. Pembangunan rumah dengan IMB di RTH. Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif - b. Membangun rumah tanpa IMB di kawasan perumahan c. Membangun rumah tanpa IMB di RTH.

RTH menjadi perumahan pidana penjara paling lama 3 tahun; dan denda paling banyak Rp500.000.000 pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali Pasal 69 ayat (2) Bentuk Unsur Pelanggaran Pelanggaran Setiap orang yang a. memanfaatkan ruang dengan izin tidak menaati pemanfaatan ruang di rencana tata lokasi yang tidak sesuai ruang yang telah dengan ditetapkan peruntukkannya; b. memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi yang sesuai peruntukannya; dan c. memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi yang tidak sesuai peruntukannya. yang berubahnya fungsi mengakibatkan ruang; dan perubahan fungsi timbul kerugian ruang; dan materiil. mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang Contoh a. Pembangunan rumah dengan IMB di RTH. Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif - b. Membangun rumah tanpa IMB di kawasan perumahan c. Membangun rumah tanpa IMB di RTH. RTH menjadi pidana penjara perumahan dan ada paling lama 8 kerugian materiil tahun denda paling banyak Rp1.500.000.000 pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali Pasal 69 ayat (3) Bentuk Unsur Pelanggaran Pelanggaran Setiap orang yang a. memanfaatkan ruang dengan izin tidak menaati pemanfaatan ruang di rencana tata lokasi yang tidak sesuai ruang yang telah dengan ditetapkan peruntukkannya; b. memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi yang sesuai peruntukannya; dan c. memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi yang tidak sesuai peruntukannya. yang berubahnya fungsi mengakibatkan ruang; dan perubahan fungsi hilangnya nyawa ruang dan seseorang. mengakibatkan kematian orang Contoh a. Pembangunan rumah dengan IMB di RTH. Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif - b. Membangun rumah tanpa IMB di kawasan perumahan c. Membangun rumah tanpa IMB di RTH. RTH menjadi perumahan dan menimbulkan korban nyawa (kematian orang)

pidana penjara paling lama 15 tahun denda paling banyak Rp 5.000.000.000 pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali Pasal 70 ayat (1) Bentuk Unsur Pelanggaran Pelanggaran Setiap orang yang Memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin memanfaatkan pemanfaatan ruang. ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang Contoh Memberikan izin mendirikan rumah tinggal tapi membangun bengkel. Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif pidana denda pidana penjara dengan paling lama 3 pemberatan 3 tahun (tiga) kali denda paling banyak Rp 500.000.000 Pasal 70 ayat (2) Bentuk Unsur Pelanggaran Pelanggaran Setiap orang yang memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin memanfaatkan pemanfaatan ruang. ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang. berubahnya fungsi ruang. Contoh Memperoleh izin membangun kawasan perumahan, tapi membangun kawasan industri. Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif - pidana penjara paling lama 5 tahun denda paling banyak Rp 1.000.000.000 pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali Pasal 70 ayat (3) Bentuk Unsur Pelanggaran Pelanggaran Setiap orang yang memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin memanfaatkan pemanfaatan ruang. ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang yang mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang.

timbul kerugian materiil Contoh Memperoleh izin membangun kawasan perumahan, tapi membangun kawasan industri, sehingga menimbulkan kerusakan jalan. Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif - pidana penjara paling lama 5 tahun denda paling banyak Rp 1.500.000.000 pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali Pasal 70 ayat (4) Bentuk Unsur Pelanggaran Pelanggaran Setiap orang yang memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin memanfaatkan pemanfaatan ruang. ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang yang mengakibatkan kematian orang. hilangnya nyawa seseorang Contoh Memperoleh izin membangun kawasan perumahan, tapi membangun kawasan industri, sehingga menimbulkan korban nyawa (kematian orang). Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif - pidana penjara paling lama 15 tahun denda paling banyak Rp 5.000.000.000 pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali Pasal 71 Bentuk Unsur Pelanggaran Contoh Pelanggaran Setiap orang yang a. melanggar batas a. Membangun sempadan yang telah tidak mematuhi rumah ditentukan; ketentuan yang melanggar garis b. melanggar ketentuan ditetapkan dalam sempadan koefisien lantai persyaratan izin bangunan. bangunan yang telah pemanfaatan ditentukan; ruang b. Membangun c. melanggar ketentuan koefisien dasar apartemen bangunan dan koefisien melanggar dasar hijau; koefisien lantai d. melakukan perubahan bangunan. sebagian atau keseluruhan fungsi bangunan; e. melakukan perubahan sebagian atau keseluruhan fungsi lahan; dan f. tidak menyediakan fasilitas sosial atau fasilitas umum sesuai dengan persyaratan dalam izin pemanfaatan ruang.

Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif pidana denda pidana penjara dengan paling lama 3 pemberatan 3 tahun (tiga) kali denda paling banyak Rp 500.000.000 Pasal 72 Bentuk Pelanggaran Setiap orang yang tidak memberikan akses terhadap kawasan yang oleh peraturan perundangundangan dinyatakan sebagai milik umum Sanksi Perseorangan Korporasi a. menutup akses ke a. Membangun Administratif pidana denda pesisir pantai, sungai, hotel dengan pidana penjara dengan danau, situ, dan sumber menutupi akses paling lama 1 pemberatan 3 daya alam serta umum ke pantai. tahun (tiga) kali prasarana publik denda paling b. menutup akses banyak terhadap sumber air; Rp 100.000.000 c. menutup akses terhadap taman dan ruang terbuka hijau; d. menutup akses terhadap fasilitas pejalan kaki; e. menutup akses terhadap lokasi dan jalur evakuasi bencana; dan f. menutup akses terhadap jalan umum tanpa izin yang berwenang. Unsur Pelanggaran Contoh Pasal 73 ayat (1) dan (2) Bentuk Pelanggaran Setiap pejabat pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang Sanksi Perseorangan Korporasi Izin pemanfaatan ruang Mengeluarkan izin pidana penjara pada lokasi yang tidak mendirikan SPBU di paling lama 5 sesuai rencana tata ruang. RTH. tahun denda paling banyak Rp 500.000.00 Pemberhentian secara tidak hormat dari jabatannya. Unsur Pelanggaran Contoh Berdasarkan Pasal 74 ayat (2) UUPR, korporasi yang melakukan tindak pidana penataan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71, dan Pasal 72 selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, dikenakan pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71, dan Pasal 72 dan korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa: a. Pencabutan izin usaha;dan/atau b. Pencabutan status badan hukum. Contoh-contoh Indikasi Pelanggaran Penataan Ruang Sekitar SUTET SUTET adalah jaringan prasarana energi yang memiliki ketentuan khusus dalam pemanfaatannya

Potensi pelanggaran : Seluruh kegiatan budidaya yang dikembangkan di bawah dan di sempadan SUTET merupakan pelanggaraan Wujud pelanggaran : perumahan di bawah SUTET perdagangan dan jasa di bawah SUTET Bangunan Gudang PT. XXXX di Kabupaten XXXXX pembangunan tidak sesuai ketentuan izin Arahan RTRW dan IMB Berdasarkan Perda No XX Tahun 2011 Tentang RTRW Kabupaten XXXX, bangunan gudang berada pada : Peruntukan Kawasan Industri. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bangunan gudang menyebutkan : Fungsi Bangunan Gudang; Luas Bangunan/KDB 3.120 m2. Pada kenyataan di lapangan, PT. XXXX membangun bangunan gudang melebihi KDB yang ditentukan dalam IMB dan spesifikasi bangunan yang dibangun adalah bangunan gudang dan pabrik yang menyalahi IMB untuk membangun bangunan Gudang Kondisi di Lokasi x v x Luas bangunan gudang diduga tidak sesuai IMB Fungsi bangunan gudang diduga tidak sesuai IMB, tampak ada instalasi selain bangunan gudang. v V Luas bangunan sesuai IMB X Luas bangunan diduga tidak sesuai IMB Kasus Pembongkaran Villa Tidak Berijin di Kawasan Lindung - Puncak Kab. Bogor Di Kabupaten Bogor sudah dilakukan teguran kepada pemilik 239 bangunan di antara 467 bangunan yang melanggar tata ruang dan sudah dilakukan pembongkaran 211 bangunan yang melanggar tata ruang. Target sampai tahun 2014 akan dilakukan pembongkaran sebanyak 56 bangunan. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu : Pembongkaran bangunan dilaksanakan pada hari Rabu, 20 November 2013 Tempat : Kampung Sukatani, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor pejabat penerbit izin pemanfaatan ruang juga dapat dikenakan Ketentuan Pidana, jika izin yang dikeluarkan tidak sesuai dengan RTR Pemulihan Fungsi Ruang Tahun 1973 Luas ± 0,75 HA Tahun 2007-saat ini Luas ± 0,75 HA

Pasar Burung Barito Mekanisme Pengendalian Pemanfaatan Ruang PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG Ps. 36 ayat (1) sebagai upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang pedoman Ps. 1 angka15 Penetapan Peraturan Zonasi Pemberian Insentif & Disinsentif Perizinan Pengenaan Sanksi Ps.35 disusun berdasarkan sebagai dasar diatur oleh Pemerintah & pemda (menurut kewenangan masing-masing) tindakan penertiban yg dilakukan terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTR & peraturan zonasi Ps. 37 ayat (1) Izin Pemanfaatan Ruang Rencana Rinci Tata Ruang apabila tidak sesuai RTRW Ps. 36 ayat (2) ditetapkan dengan dikeluarkan dan/atau diperoleh dgn tidak melalui prosedur yg benar PP untuk arahan peraturan zonasi sistem nasional Perda provinsi untuk arahan peraturan zonasi sistem provinsi Perda kabupaten/kota untuk peraturan zonasi

diperoleh melalui prosedur yang benar tetapi kemudian terbukti tidak sesuai dengan RTRW akibat adanya perubahan RTRWN Ps. 36 ayat (3) Ps. 37 ayat (6) batal demi hukum Ps. 37 ayat (3) dapat dibatalkan Ps. 37 ayat (4) penggantian / ganti kerugian yg layak 28 Mekanisme Pengendalian Pemanfaatan Ruang Melaporkan Dugaan Pelanggaran Pengaduan masyarakat Pemerintah & Pemerintah Daerah Masyarakat Mengawasi & Mengendalikan Peraturan Zonasi Perijinan Pemberian Insentif/Disinsentif Pengenaan Sanksi Pemanfaatan Ruang Juga Diawasi Kontrol sosial & lingkungan 29 TATA CARA PERAN MASYARAKAT PERAN MASYARAKAT Menteri / Pimpinan Lembaga Pemerintah non-kementerian terkait penataan ruang; Gubernur; Bupati/Walikota. (Pasal 10) LANGSUNG Disampaikan Kepada TERTULIS (Pasal 11) Dilakukan Bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dengan menghormati norma, agama, kesusilaan dan kesopanan. UPAYA

YANG PERLU DILAKUKAN DAERAH 1. Koordinasi informasi pengendalian pemanfaatan ruang; 2. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ); 3. Penyusunan insentif dan disinsentif; 4. Penegakan hukum; 5. Peningkatan kesadaran publik terhadap pengendalian pemanfaatan ruang; 6. Penerapan sanksi administratif dan pidana. 31 TERIMA KASIH