III.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kopi Tulen Lampung Barat untuk

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi

BAB I. PENDAHULUAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir dibawah ini;

III. METODOLOGI PENELITIAN. percobaan dan pengambilan data. Selain itu Laboratorium Teknologi Mekanik

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi bidang otomotif berkembang sangat pesat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. penjemuran. Tujuan dari penjemuran adalah untuk mengurangi kadar air.

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkan oleh proses reaksi dalam pabrik asam sulfat tersebut digunakan Heat Exchanger

DESAIN SISTEM PENGATURAN UDARA ALAT PENGERING IKAN TERI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI IKAN TERI NELAYAN HERYONO HENDHI SAPUTRO

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2015

UJI KINERJA REAKTOR GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT PADA BERBAGAI VARIASI DEBIT UDARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan energi merupakan salah satu sumber kehidupan

Pengaruh Penggunaan Baffle pada Shell-and-Tube Heat Exchanger

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

Pengembangan Desain dan Pengoperasian Alat Produksi Gas Metana Dari pembakaran Sampah Organik

Oleh : Dimas Setiawan ( ) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

BAB I PENDAHULUAN di Bandung dan Reaktor Kartini yang berada di Yogyakarta. Ketiga reaktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional.

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATUBARA PADA SWIRLING FLUIDIZED BED DRYER TERHADAP KARAKTERISTIK PENGERINGAN BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sebagaian besar bekerja sebagai petani, Oleh karena itu, banyak usaha kecil menengah yang bergerak

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. adanya energi, manusia dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Saat

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran. 60 DAFTAR PUSTAKA.. 61 LAMPIRAN. 62

METODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

Karakterisasi Gasifikasi Biomassa Sampah pada Reaktor Downdraft Sistem Batch dengan Variasi Air Fuel Ratio

BAB IV PERCOBAAN, ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

RANCANG BANGUN HEAT EXCHANGER TUBE NON FIN SATU PASS, SHELL TIGA PASS UNTUK MESIN PENGERING EMPON-EMPON

BAB IV METODE PENELITIAN. Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik BINSAR T. PARDEDE NIM DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sampah menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat. indonesia, di daerah perdesaan banyak sekali sampah organik kebun

Analisa pengaruh variasi laju aliran udara terhadap efektivitas heat exchanger memanfaatkan energi panas LPG

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melimpah dan dapat diolah sebagai bahan bakar padat atau

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan setelah di setujui sejak tanggal pengesahan

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN HEAT EXCHANGER CROSS FLOW MIXED, TUBE NON FINNED FOUR PASS,UNTUK MENGERINGKAN EMPON-EMPON DENGAN VARIASI MASS FLOW RATE

ANALISA TERMODINAMIKA LAJU PERPINDAHAN PANAS DAN PENGERINGAN PADA MESIN PENGERING BERBAHAN BAKAR GAS DENGAN VARIABEL TEMPERATUR LINGKUNGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

PENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH

BAB I PENDAHULUAN. Perpindahan panas adalah ilmu untuk memprediksi perpindahan energi

Analisa Pengaruh Laju Alir Fluida terhadap Laju Perpindahan Kalor pada Alat Penukar Panas Tipe Shell dan Tube

OLEH : SHOLEHUL HADI ( ) DOSEN PEMBIMBING : Ir. SUDJUD DARSOPUSPITO, MT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat, Peningkatan kebutuhan energi yang tidak diimbangi. pengurangan sumber energy yang tersedia di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi. dalam proses pembakaran limbah biomassa adalah dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

Pengembangan Desain dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Radiator

Pengaruh Kecepatan Aliran Terhadap Efektivitas Shell-and-Tube Heat Exchanger

BAB I PENDAHULUAN I.1.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Permasalahan energi selalu beriringan dengan perkembangan

I. PENDAHULUAN. dunia yang melibatkan beberapa negara konsumen dan banyak negara produsen

BAB I PENDAHULUAN. pendinginan untuk mendinginkan mesin-mesin pada sistem. Proses pendinginan

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. alternatif penghasil energi yang bisa didaur ulang secara terus menerus

3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. menghasilkan energi listrik. Beberapa pembangkit listrik bertenaga panas

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan suatu penyebab pencemaran lingkungan dan. polusi udara. Penanganan yang kurang tepat dapat memicu terjadinya hal

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP TEMPERATUR PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI

INTISARI. iii. Kata kunci : Panas, Perpindahan Panas, Heat Exchanger

III. METODOLOGI PENELITIAN

Data Hasil Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terpenting di dalam menunjang kehidupan manusia. Aktivitas sehari-hari

LAPORAN KERJA PRAKTEK 1 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

SIDANG HASIL TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

PENYUSUNAN PROGRAM KOMPUTASI PERANCANGAN HEAT EXCHANGER TIPE SHELL & TUBE DENGAN FLUIDA PANAS OLI DAN FLUIDA PENDINGIN AIR

Pipa pada umumnya digunakan sebagai sarana untuk mengantarkan fluida baik berupa gas maupun cairan dari suatu tempat ke tempat lain. Adapun sistem pen

PROSES PRODUKSI ASAM SULFAT

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH KECEPATAN ALIRAN FLUIDA TERHADAP EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA HEAT EXCHANGER JENIS SHELL AND TUBE

Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR GRAFIK...xiii. DAFTAR TABEL... xv. NOMENCLATURE...

Pengembangan Desain dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III PERANCANGAN PROSES

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI BAHAN BAKAR PADA TUNGKU GASIFIKASI TERHADAP TEMPERATUR PEMBAKARAN

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Nilai Kecepatan Minimun Fluidisasi (U mf ), Kecepatan Terminal (U t ) dan Kecepatan Operasi (U o ) pada Temperatur 25 o C

III. METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen pada penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Termodinamika di

Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF

Transkripsi:

III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kopi Tulen Lampung Barat untuk melakukan pengujian dan pengambilan data serta penulisan laporan akhir dari Juli Desember 2014. B. Tahapan Pelaksanaan Adapun tahapan pelaksanaan yang dilakukan dalam tugas akhir ini dapat dilihat dibawah ini: 1. Studi literatur Studi literatur dilakukan untuk memahami teori dasar yang berkaitan dengan pelaksanaan Tugas Akhir khususnya dalam tinjauan pustaka yang dibutuhkan dalam heat exchanger. Penulis melakukan studi litertur tentang tinjauan pustaka dan perhitungan yang digunakan dalam pembahasan. Adapun literatur tersebut diperoleh dari sumber buku, referensi serta browsing. 2. Pengujian heat exchanger Pengujian heat exchanger dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari heat exchanger shell and tube aliran menyilang. Pengujian meliputi mengukur temperatur udara keluaran dari heat exchanger apakah sudah

33 sesuai dengan temperatur yang dibutuhkan untuk mengeringkan buah kopi. 3. Pembahasan dan kesimpulan Membahas hasil dari penelitian karakteristik heat exchanger yang telah diuji serta memberikan kesimpulan terhadap tujuan penelitian dalam mencari karakteristik heat exchanger shell and tube yang telah selesai diuji. C. Alat Ukur Adapun alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Anemometer Digunakan untuk mengukur kecepatan udara yang terhembus di saluran masuk udara yang melewati tube. 2. Digital Thermometer dan Termokopel Digital thermometer ini digunakan untuk mengukur suhu input dan output dari Heat Exchanger. Alat ini dipilih karena paling fleksibel dan memiliki tingkat keakuratan tinggi. 3. Regulator Tegangan (Voltage Regulator) Digunakan untuk mengatur tegangan listrik pada blower untuk mengatur variasi kecepatan udara. D. Persiapan Awal Dalam persiapan awal merupakan proses persiapan sebelum dilakukan pengujian yakni persiapan sistem awal pada alat bantu blower sebagai penggerak aliran udara untuk mengetahui kecepatan udara menggunakan

34 instrumentasi pengukuran. Fenomena yang perlu diukur sebelum pengujian adalah laju aliran udara dari blower. Pengukuran laju aliran udara dari blower dilaksanakan sebelum pengujian dimulai, anemometer AM-4200 Lutron digunakan untuk mengukur kecepatan udara tersebut. Mengacu buku petunjuk alat, satuan kecepatan pada anemometer dapat ditentukan yaitu m/s. Besarnya tegangan pada blower divariasikan menggunakan voltage regulator guna mendapatkan laju aliran udara. Berikut adalah hasil pengukuran kecepatan udara dari blower. Tabel 3. Pengukuran kecepatan udara pada blower heat exchanger 1 No. Beda Potensial Kecepatan Laju aliran massa blower (V) aliran (m/s) udara (kg/s) 1 80 4,5 0,0194 2 120 11 0,0474 3 170 15,6 0,0672 4 220 17 0,0732 Nb : Luas penampang HE yaitu 0,03719797 m 2 dan massa jenis udara pada P atm T=28 o C yaitu 1,158072 kg/m 3 Tabel 4. Pengukuran kecepatan udara pada blower heat exchanger 2 No. Beda Potensial Kecepatan Laju aliran massa blower (V) aliran (m/s) udara (kg/s) 1 80 5,8 0,0249 2 120 18,2 0,0784 3 170 19,2 0,0827 4 220 19,5 0,084 Nb : Luas penampang HE yaitu 0,03719797 m 2 dan massa jenis udara pada P atm T=28 o C yaitu 1,158072 kg/m 3 Pada pengujian laju aliran udara di atas menggunakan alat ukur anemometer AM-4200 Lutron, metode pengukurannya cukup sederhana hanya dengan meletakkan anemometer tersebut secara tegak lurus pada pipa keluaran blower yang mengembuskan udara maka pada LCD dari anemometer tersebut

35 akan menunjukkan besar kecepatan udara yang terukur seperti ditunjukkan pada tabel 3 dan tabel 4 kemudian setelah dikalikan dengan luas penampang heat exchanger dan massa jenis udara maka diperoleh laju aliran massa udara. E. Pengujian Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini sebanyak dua puluh lima kali, yaitu pengujian penukar kalor dan reaktor gasifikasi dengan tegangan blower bervariasi. Urutan pengambilan data penukalor kalor dan reaktor gasifikasi dengan tegangan blower bervariasi adalah sebagai berikut: 1. Langkah pengambilan data dilakukan dengan menghidupkan blower pada penukar kalor dengan variasi tegangan yang telah ditentukan (,, dan ) kemudian ditunggu sampai aliran udara stabil. 2. Menghidupkan blower pada reaktor gasifikasi dengan variasi tegangan (,, dan ) sehingga gas di dalam reaktor gasifikasi yang sebelumnya telah dibakar dapat mengalir memasuki penukar kalor. 3. Menyalakan gas dari reaktor gasifikasi menggunakan pemantik api. 4. Mencatat temperatur gas masuk (T h, in ), Temperatur gas keluar (T h, out ), temperatur udara masuk (T c, in ), Temperatur udara keluar (T c, out ). 5. Selanjutnya didapat juga laju aliran massa udara ( untuk tiap variasi tegangan, dan laju aliran massa gas ( Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah: a. Temperatur gas masuk (T h, in ). b. Temperatur gas keluar (T h, out ).

36 c. Temperatur udara masuk (T c, in ). d. Temperatur udara keluar (T c, out ). e. Kecepatan udara masuk (v c ). f. Dimensi penukar kalor. Dari berbagai parameter yang diukur, dapat dihitung parameter-parameter yang akan dicari, yaitu: a. Laju aliran massa udara ( ) b. Laju perpindahan panas c. Laju aliran massa gas ( = ) d. Efektivitas (

37 F. Pengambilan Data Pengambilan data yang dibutuhkan dilakukan dengan beberapa variasi, yaitu: 1. Heat exchanger 1 dengan variasi tegangan blower pada heat exchanger (HE 1) dan gasifier bervariasi (,, dan ). Tabel 5. Pengambilan data pada heat exchanger 1 Tegangan Blower HE 1 80 V Tegangan Blower gasifier (T h, in ) (T h, out ) (T c, in ) (T c, out )

38 2. Heat exchanger 2 dengan variasi tegangan blower pada heat exchanger (HE 2) dan gasifier bervariasi (40V,,, dan ). Tabel 6. Pengambilan data pada heat exchanger 2 Tegangan Blower HE 1 Tegangan Blower gasifier (T h, in ) (T h, out ) (T c, in ) (T c, out )

39 G. Alur Penelitian Secara garis besar, alur pelaksanaan penelitian ini dijelaskan pada flowchart di bawah : Mulai Mengukur dimensi penukar kalor dan mengukur kecepatan udara blower HE Menyiapkan alat ukur (Anemometer, Termokopel, Regulator) Menyiapkan Bahan (Penukar Kalor, Reaktor Gasifikasi, Bahan Bakar Sekam, Blower) Set Up Alat Uji (Menghidupkan blower, digital thermometer dan termokopel) Pengujian HE 1 (Tegangan blower (40V,,, dan )) untuk mendapatkan (T h,in ), (T h, out ), (T c,in ), dan (T c, out ) Pengujian HE 2 (Tegangan blower (40V,,, dan )) untuk mendapatkan (T h,in ), (T h, out ), (T c,in ) dan (T c, out ) Pengolahan Data (menghitung perpindahan panas yang terjadi) Simpulan dan Saran Selesai Gambar 13. Flowchart penelitian

40 T c,in T h,out T h,in T c,out 1 4 5 2 Gambar 14. Instalasi alat uji 3 Keterangan: 1. Kompor gasifikasi 2. Blower 3. Heat exchanger 1 4. Heat exchanger 2 5. Ruang pengering