BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM SENTRA BATIK KHAS BLORA

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

SMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STADION AKUATIK DI SEMARANG

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR IV. Program Arsitektur 4.1. Konsep Program 4.1.1. Aspek Citra Arsitektural Citra bangunan yang ingin ditampilkan adalah bangunan yang secara visual dapat menjadi media promosi batik khas Blora. Sehingga fungsi utama bangunan sebagai wadah untuk promosi dan penjualan dapat tersampaikan dengan baik. Citra arsitektural yang ingin ditampilkan pada bangunan sentra ini ialah, berbasis karakteristik batik khas Blora. Karakteristik batik khas Blora ialah motifnya yang mengeksplorasi budaya dan hasil alam yang ada di Blora, sehingga komplek bangunan sentra ini memiliki kesan yang mecirikan kekhasan batik blora Karakteristik batik khas Blora ada dalam motifnya yang mengeksplorasi budaya dan hasil alam Blora, sehingga semua ciri Kab. Blora tertuang dalam motifnya. Dengan ini diharapkan komplek bangunan ini memiliki kesan sebagai miniature Kab. Blora 195

karena karakteristik batik khas Blora mewakili kekhasan Kabupaten Blora. 4.1.2. Aspek Performance Arsitektural Kompleks bangunan sentra batik ini harus memiliki karakteristik batik khas Blora dan nilai budaya yang tinggi tanpa mengesampingkan kekokohan struktur bangunan. Bangunan utama dan faslitas penunjang memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengguna dengan mengedepankan faktor faktor keamanan dan keselamatan bangunan. Bangunan utama dan fasilitas penunjang lainnya memiliki sirkulasi yang jelas dan tidak membingungkan para pengguna bangunan. 4.1.3. Aspek Fungsi Sebagai wadah untuk mempromosikan dan memasarkan batik khas Blora kepada masyarakat luas. Memberikan fasilitas untuk pelatihan membuatan batik kepada masyarakat Blora dan sekitarnya yang ingin mempelajari batik, sebagai kegiatan pendukung dalam kompleks bangunan. Memberikan kesempatan/peluang kerja bagi para pengrajin batik di Blora. 196

4.1.4. Aspek Teknologi Penggunaan teknologi yang mendukung kinerja bangunan sehingga mampu menjadi bangunan yang mandiri dalam penyediaan energi dan pengolahan limbah. 4.1.5. Aspek Ramah Lingkungan Memproses kembali limbah dari area produksi sebelum dibuang keluar tapak. Pemanfaatan air hujan dengan teknologi filter untuk diproses menjadi air bersih yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk kegiatan dan penyiraman tanaman yang ada pada tapak. Memaksimalkan penerangan alami pada siang hari ke dalam banguanan menggunakan terang langit dan cahaya matahari. 4.2. Tujuan Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, Faktor Persyaratan Perancangan 4.2.1. Tujuan Perancangan (design objective) Tujuan Terhadap Kota o Memberikan peluang bagi masyarakat yang ingin mempelajari batik dan membuat batik khas Blora. o Membantu masyarakat terutama generasi muda untuk terus melestarikan kebudayaan. 197

o Membantu masyarakat untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. o Memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar dengan cara memberikan pelatihan keterampilan membatik yang akan berguna di masa mendatang. o Semakin meningkatkan kualitas batik khas Blora yang saat ini mulai berkembang. Tujuan Terhadap Arsitektur o Menjadi pelopor komplek bangunan sentra batik yang pertama di Kabupaten Blora yang memiliki karakteristik batik khas blora dan membutuhkan energy sesedikit mungkin. Tujuan Terhadap Lingkungan Sekitar o Menciptakan komplek bangunan yang tetap memperhatikan lingkungan dengan memberikan banyak ruang terbuka hijau. 4.2.2. Faktor Penentu Perancangan Berikut ini adalah faktor faktor yang menjadi penentu rancangan dan desain dari Sentra Batik Khas Blora adalah: A. Pelaku Pelaku adalah pengguna bangunan secara keseluruhan yang kegiatannya difasilitasi dan 198

didukung oleh ruang ruang dan fungsi bangunan yang ada di Sentra Batik Khas Blora. B. Aktivitas Jenis dan pola kegiatan yang dilakukan oleh pelaku sehingga menciptakan fungsi fungsi bangunan. C. Fasilitas Ruang ruang serta bangunan yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan pelaku. D. Lokasi tapak Lokasi tapak menentukan orientasi bangunan. E. Konsep Desain Konsep desain membuat bangunan menjadi lebih menarik, tidak hanya terikat pada fungsi dan kekuatan bangunan. 4.2.3. Faktor Persyaratan Perancangan A. Persyaratan Arsitektur Sesuai dengan fungsinya sebagai sentra batik khas Blora, bangunan ini harus didesain dengan memasukan kaakteristik batik khas Blora kedalam visual bangunan, mulai dari fasad, lansekap, hingga interiornya. Penataan sirkulasi outdoor yang jelas untuk kendaraan dan nyaman untuk pejalan kaki. 199

Penyusunan ruang dan sirkulasi bangunan dipikirkan dengan baik agar proses produksi dan distribusi barang berjalan lancar dan tidak mengganggu kinerja karyawan dan kenyaman pengunjung. B. Persyaratan Bangunan Memperhatikan sirkulasi antara bangunan penunjang dan bangunan utama dengan pemberian sign direction supaya mudah dicapai. Setiap ruang harus mempunyai keamanan dan kenyaman yang baik bagi para pengguna bangunan. Fasilitas yang digunakan dapat menunjang kebutuhan para pelaku. Bangunan harus dapat menunjukkan identitas fungsi yang ada sehingga dapat dikenali oleh masyarakat luar. C. Persyaratan Konteks Lingkungan Bangunan harus sesuai dengan PERDA RTRW NO 18 TH 2011 Blora. Desain landscape didesain dengan mengikuti tata lahan yang ada di lingkungan sekitar supaya tidak menimbulkan kesan yang terlalu berlebihan. 200

Infrastruktur jalan memadai sehingga mendukung akses kedalam bangunan. Lokasi dekat dengan fasilitas umum. 4.3. Program Arsitektur 4.3.1. Program Kegiatan dan Fasilitas Ruang a. Program Ruang Sifat Ruang Hall / lobby Publik Indoor Ruang Resepsionis Publik Indoor Showroom batik (galeri) Publik Indoor Kedai batik (kios) Publik Indoor Indoor / Outdoor Studio batik (pelatihan) Semi Publik Semi Outdoor - Loker - Tempat peralatan - Tempat pelatihan Produksi batik Semi Publik Indoor - R. membatik - R. memotong kain - R. mencuci kain - R. pewarnaan - R. melorod - R. molani - R. menyortir - R. menjahir - R. pengeringan - R. finishing - R. quality control - R. cap batik Ruang perpustkaan Publik Indoor Ruang penelitian dan riset Privat Indoor 201

Ruang seminar Publik Indoor Ruang pengelola Privat Indoor - R.rapat - R. tamu - R. kerja Lavatory Service Indoor Janitor Service Indoor Pantry Service Indoor Mushola Service Indoor Pos jaga Service Indoor Foodcourt Publik Indoor ATM center Publik Indoor Gudang Service Indoor R. CCTV Service Indoor R. Genset Service Indoor R. MEE Service Indoor R. Pengelolaan limbah Service Indoor Ruang terbuka hijau Publik Outdoor Pendopo / gazebo Publik Outdoor Pedestrian urban Publik Outdoor Taman dan kolam Publik Outdoor Area parkir Publik Outdoor Tabel 4.1 Program Ruang 202

b. Besaran Ruang Rekapitulasi besaran ruang No Fasilitas Luas (m) 1 Showroom batik 1,811.56 2 Kedai Batik 1,437.72 3 Produksi Batik 656.87 4 Studio Batik 254.11 5 Penelitian & Riset 49.54 6 Perpustakaan 311.09 7 Ruang Seminar 405.6 8 Kantor Pengelola 324.39 9 Foodcourt 705.41 10 ATM Center 26.78 11 Rusng MEE 12.77 Jumlah 5,995.84 Sirkulasi 25 % 1,498.96 TOTAL 7,494.8 Jenis transportasi Standart (m) Jumlah Sirkulasi Luas Mobil 5x3 66 100% 1,980 Motor 2,25x1 224 75% 882 Sepeda 1,7x0,8 16 50% 32.64 Bus Pariwisata 12x5 2 300% 360 Truck 6,54x2,37 3 300% 139.49 Jumlah 3,394.13 Sirkulasi 10% 339.41 TOTAL LUAS 3,733.54 Tabel 4.2 Besaran ruang dan luasan parkir 203

c. Kebutuhan Luas Lahan Diketahui : Total luas bangunan : 7,494.8 m 2 Total luas lahan parkir : 3,733.54 m 2 KDB = 40 % KLB = 0.8 a. Penentuan kebutuhan luas dasar bangunan (40%) KDB = 40% x total luas bangunan = 40% x 7,494.8 m 2 = 2,997.92 m 2 b. Menentukan kebutuhan area terbuka, area terbuka yang diijinkan adalah 60% 40% 60% = 2,887.9 m2 x 4. x = 6. 2,997.92 m 2 4x = 17,987.52 m 2 X = 17,987.52 m 2 / 4 X = 4,496.88 m 2 c. Penentuan luas kebutuhan lahan/site Luas Lahan = ( luas lantai dasar + parkir + open space ) : KLB = (2,997.92 m 2 + 3,733.54 m 2 + 4,496.88 m 2 ) : 0.8 204

= 11,228.34 : 0.8 m 2 = 14,035.425 m 2 Pola Ruang Struktur pola radial memungkinkan diterapkan pada kompleks bangunan sentra industri batik warna alam. Karena pada pola radial memungkinkan pengelompokkan fungsi bangunan tanpa memotong fungsi penunjang Gambar 4.1 : Organisasi Radial yang ada. Dalam kasus proyek ini pusat dari kompleks ini adalah gallery/showroom. Dan untuk pola ruang industri batik menggunakan pola ruang linier, karena antar ruangnya memiliki Gambar 4.2: Organisasi Linier keterkaitan. Penggunaan pola linier juga berdasarkan proses pembuatan batik warna alam yang bertahap dan dilakukan secara berulang - ulang. 205

4.3.2. Program Sistem Struktur dan Bahan Bangunan A. Sistem Struktur Struktur bawah (Sub structure) Pondasi yang akan di gunakan untuk bangunan Sentra Batik Khas Blora adalah Foot Plat. Penerapan pondasi ini tepat untuk Sentra Batik Khas Blora dengan pertimbangan : Lebih Murah Galian Tanah Lebih Sedikit Untuk bangunan Gambar 4.3: Pondasi Foot Plat bertingkat penggunaan pondasi ini lebih handal daripada batu belah. Struktur Tengah (middle structure) Bangunan sentra batik ini menggunakan dinding batu bata, partisi kayu, dan lantai menggunakan keramik dan parket kayu. Struktur Atas (upper structure) Untuk bangunan utama menggunakan struktur atap jawa, dengan menggunakan atap jawa maka bangunan sentra ini akan memperlihatkan karakter 206

jawa, dan juga karena konsep bangunan menggunakan arsitektur noe-vernakular jawa. Penggunaan konstruksi atap baja ringan dan roof garden untuk bangunan industri mengingat iklim di Indonesia adalah tropis kering. Dengan menggunakan atap roof garden diharapkan mampu memperbaiki kualitas udara, mereduksi temperatur udara, dan mengurangi radiasi matahari. Dan untuk bangunan yang kecil atau penunjang menggunakan konstruksi atap kayu. B. Bahan Bangunan Material penutup lantai - Keramik digunakan untuk bangunan kedai batik, industri, kantor pengelola, hall penerimaan,dll yang membutuhkan ruang gerak yang cukup besar selain itu keramik perawatannya mudah. - Kayu digunakan untuk ruang khusus yang membutuhkan kesan tradisional (misalnya showroom). - Glazed digunakan pada lantai kamar mandi, toilet, dan industry (missal ruang cuci,jemur,dan pembuatan ekstrak warna). Lantai glazed memiliki tekstur kasar sehingga tidak berbahaya bila dalam keadaan basah. 207

- Grass block digunakan pada area parkir sehingga air dapat meresap kedalam tanah dan tidak menggangu aktivitas kendaraan bermotor. - Batu Alam sifatnya yang mudah menyerap air cocok digunakan untuk ruangannya yang sifatnya basah seperti ruang cuci, pewarnaan, dan penjemuran. Batu alam juga memiliki estetika yang bagus. Material dinding - Batu bata digunakan untuk seluruh pelingkup bangunan karena sifatnya yang kuat, stabil, tahan lama, dan tahan api. Serta apabila bangunan tersebut dibongkar dinding batu bata masih dapat digunakan kembali (recycle:prinsip arsitektur ekologis). - Batu alam digunakan sebagai estetika - Keramik digunakan pada ruang yang sifatnya basah dengan tujuan agar tembok tidak menyerap air. Biasa digunakan pada kamar mandi dan untuk bangunan industri digunakan pada area cuci, pewarnaan, dan jemur 208

Material penutup atap Material penutup atap menggunakan genteng yang terbuat dari tanah liat dengan pertimbangan pemasangan yang mudah, material mudah di dapat, harga terjangkau dan apabila bangunan di bongkar genteng tanah liat dapat digunakan kembali (sesuai dengan atap jawa yang menggunakan genteng). 4.3.3. Program Sistem Utilitas Pencahayaan alami tidak hanya memaksimalkan pada bukaan di jendela saja namun juga pada penggunaan tempered glass. Sedangkan pencahayaan buatan menggunakan permainan lampu, seperti wall washer, down light, spot light, dan track light khususnya untuk penggunaan lampu pada ruang pertunjukan dan museum atau galeri temporer. Penghawaan alami menggunakan sistem cross ventilation. Sedangkan pada penghawaan buatan terdiri dari 2 macam yaitu penghawaan mekanik (kipas angin, exhaust fan, inhaust fan) dan penghawaan non mekanik (air conditioner) Sistem pengamanan kebakaran menggunakan alat peringatan dini (detektor ionisasi, detektor asap, dan 209

detektor panas), hidran (selang kebakaran), dan sprinkler (penyembur air/gas). Sistem penangkal petir pada bangunan digunakan untuk menghindari terjadinya konslet alur/jaringan kabel listrik. Sedangkan untuk sistem keamanan bangunan disediakan Security Camera (CCTV) di tiap-tiap bangunan. Sistem air bersih berasal dari air PDAM dan penggunaan septic tank biotech untuk sistem air kotor. 210

4.3.4. Program Lokasi dan Tapak Tapak 1 berada di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Tapak yang diambil merupakan permukiman warga dan juga ruko milik warga. Dan dengan lebar jalan ±8 meter. SITE Gambar 4.4: Eksisting tapak 211

Batas-batas tapak Utara ; permukiman warga Timur ; rumah warga dan sungai Selatan ; bangunan stasiun Blora Barat ; Pusat oleh-oleh khas Blora Kekuatan alami ; Iklim ; iklim terasa cukup sejuk karena daeran sekitarnya permukiman warga yang terdapat cukup pohon dan juga dekat dengan sungai yang terdapat pohon lebat. Ekologi ; kondisi eksisting tapak berupa ruko dan rumah milik warga. Gambar 4.5: tampak tapak Kemiringan tapak ; kontur relative datar Vegetasi ; vegetasi pada tapak berupa pohon dipinggir jalan dan juga beberapa pohon di tapak 212

Utilitas ; terdapat saluran drainase di pinggir jalan Kekuatan buatan KDB : pada lokasi tersebut KDB yang dianjurkan sebesar 40% KLB : pada lokasi tersebut KLB yang dianjurkan yaitu 0,8. Kelebihan tapak ini ialah tapak berdampingan dengan Pusat Jajanan dan Oleh-oleh Blora sehingga dapat dijadikan scenario kawasan. ANALISA S.W.O.T : Strenght (S) / Kekuatan - Topografi relative datar sehingga memudahkan sirkulasi di dalam tapak - Iklim mikro cukup baik karena sudah terdapat beberapa vegetasi baik di dalam maupun diluar tapak - Jalan Jendral Sudirman cukup luas dan halus - Jaringan utilitas memadai Weakness (W) / Kelemahan - Bukan merupakan jalan utama - Sisi selatan site banyak terdapat ruko jelek. 213

Opprtunities (O) / Peluang - Dekat dengan pusat jajanan dan oleh-oleh Blora - Dekat dengan pusat kota, dan Aksesibilitas mudah dicapai dari berbagai arah. - Dekat dengan beberapa fasilitas pendidikan, sehingga berpeluang menarik minat pelajar. Threats (T) / Ancaman - Jalan cukup ramai dan tidak cukup lebar 214