LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 2 SIMULASI HUKUM MENDEL NAMA : HEPSIE O. S. NAUK NIM : KELOMPOK : III ( TIGA )

Hukum Pewarisan Sifat Mendel. Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih,S.Pt.,MP

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA IMITASI PERBANDINGAN GENETIS PERCOBAAN MENDEL O L E H. Yulia (F ) Kelompok : Brown

KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA

Suhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID

SIMULASI PERCOBAAN MONOHIBRID MENDEL. Tujuan : - Mempelajari segregasi pada saat pembentukan gamet F1

GENETIKA DAN HUKUM MENDEL

SIMBOL SILSILAH KELUARGA

MODUL E-LEARNING PEWARISAN SIFAT. IPA SMP/MTs KELAS IX ISTIQOMAH

GENETIKA. Agus Joko Sungkono, S.Pd SMPN 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN. ajs

HEREDITAS PERTEMUAN PERTAMA

Gambar 1. 7 sifat kontras yang terdapat pada tanaman ercis

Persilangan Monohibrid Dan Dihibrd

MENDELISME. Luisa Diana Handoyo, M.Si.

JURNAL GENETIKA PENYIMPANGAN HUKUM MENDEL

BAB IV PEWARISAN SIFAT

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 1 PERKAWINAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID BESERTA RASIO FILALNYA

MODUL MATA PELAJARAN IPA

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Pewarisan Sifat. meliputi

- - PEWARISAN SIFAT - - sbl5gen

PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA. OLEH Dr. Hasnar Hasjim

PEWARISAN DAN PRINSIP-PRINSIP MENDEL

laporan genetika IMITASI PERBANDINGAN GENETIS

Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen

Aplikasi Kombinatorial dan Peluang Diskrit Untuk Menyelesaikan Masalah-Masalah dalam Hukum Pewarisan Mendel

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

Kombinatorial dan Peluang Membantu Penyelesaian Permasalahan Genetik Sederhana

IIA. MENDELIAN GENETICS

Definisi Genetika. Genetika Sebelum Mendel. GENETIKA DASAR Pendahuluan dan Genetika Mendel

TINJAUAN GENETIKA. BY Setyo Utomo

HUKUM MENDEL DAN PENYIMPANGANNYA

TEST χ 2 (CHI SQUARE)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hukum Mendel dan Pewarisan Sifat

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.2

Bab PEWARISAN SIFAT. Bab 5 Pewarisan Sifat 93. (Sumber: i31.photobucket)

PELUANG DAN CHI SQUARE

KOMBINATORIAL DALAM HUKUM PEWARISAN MENDEL

GENETIKA POPULASI DAN INTERAKSI GEN KELOMPOK VII KELAS B

Penerapan Peluang Diskrit, Pohon, dan Graf dalam Pewarisan Sifat Ilmu Genetika

Hukum Mendel. Dr. Pratika Yuhyi Hernanda

IIA. MENDELIAN GENETICS

EPISTASI DAN HIPOSTASI Luisa Diana Handoyo, M.Si.

A. Judul: Alel Ganda. B. Tujuan 1. Mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda. dan menentukan genotipnya sendiri.

Pola Hereditas. Reproduksi Sel Hukum Mendel Penyimpangan Semu. Intermediet gen berpautan Pindah Silang Gen Terpaut Seks. Gen Letal

ILMU GENETIKA PENGERTIAN GENETIKA

Penerapan Kombinatorial dalam Hukum Pewarisan Sifat pada Manusia

PENGARUH UMUR LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen) JANTAN TERHADAP NISBAH KELAMIN

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA

Simbol untuk suatu gen

II. TINJAUAN PUSTAKA. jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai

Suhardi, S.Pt.,MP. Genetika DALAM PEMULIAAN TERNAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

I. PENDAHULUAN. Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penghasil

BAB II KAJIAN TEORI. atau tidak. Guza (2008: 8) mengemukakan bahwa Ujian Nasional pada hakekatnya

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).

BIOLOGI SET 07 POLA HEREDITAS 2 DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA A. TAUTAN/LINKAGE

PEMANFATAAN Drosophila melanogaster SEBAGAI ORGANISME MODEL DALAM MEMPELAJARI HUKUM PEWARISAN MENDEL

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN MATERI INTERAKSI GEN

Aplikasi Teori Kombinatorial dalam Analisis Genetika Mendelian

PENGUJIAN KESETIMBANGAN HARDY-WEINBERG. Tujuan : Mempelajari kesetimbangan Hardy-Weinberg dengan frekuensi alel dan gen.

Dasar pewarisan sifat pada ternak Factor-faktor yang mempengaruhi fenotif ternak Genetika populasi

Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat

IMPLEMENTASI SISTEM HEREDITAS MENGGUNAKAN METODE PERSILANGAN HUKUM MENDEL UNTUK IDENTIFIKASI PEWARISAN WARNA KULIT MANUSIA ABSTRAK

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal : 3 : 3 : 1 1 : 3 : 3 : 9 1 : 1 : 1 : 1 3 : 3 : 1 : 9

I. PENDAHULUAN. padi karena banyak dibutuhkan untuk bahan pangan, pakan ternak, dan industri.

I. PENDAHULUAN. Pemuliaan tanaman adalah suatu metode yang secara sistematik merakit

PETUNJUK PRAKTIKUM GENETIKA DASAR. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Penerapan Kombinatorial dan Peluang Diskrit serta Pohon pada Analisis Genetik

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

Pendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) berasal dari daratan Cina, yang kemudian

I. PENDAHULUAN II. KOMBINATORIAL

Gambar 1.1. Variasi pada jengger ayam

GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono

Teknologi Rek e a k y a a y s a a s a G e G n e e n t e i t k i a

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sumber utama protein nabati. Kontribusi kedelai sangat

GEN GEN YANG DIPENGARUHI JENIS KELAMIN

PELUANG USAHA PENGEMBANGBIAKAN BURUNG LOVE BIRD

DASAR FISIOLOGI PEWARISAN SIFAT. Suhardi, S.Pt.,MP

ALEL OLEH : GIRI WIARTO

Topik 3 Analisis Genetik Hk. Mendel

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

ABSTRAK. : Pewarisan Sifat Autosomal, Variasi Genetik, Desa Subaya, Inbreeding

GAMETOGENESIS. Terdiri atas : Spermatogenesis ---- Spermatozoa (n) Oogenesis ---- Ovum (n) dan Badan Kutub

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kuadrat Nilai Tengah Gabungan untuk Variabel Vegetatif dan Generatif

Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA?

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan

BAB VIII PEWARISAN SIFAT (GENETIKA)

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine Max [L.] Merrill) merupakan tanaman pangan yang memiliki

PEWARISAN SIFAT (HUKUM MENDEL I DAN II)

POPULASI TANAMAN ALLOGAM

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN ACARA III PERSILANGAN MONOHIBRID Semester : Ganjil 2015 Oleh : Sungging Birawata A1L114097 / Rombongan 14 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN LABORATURIUM PEMULIAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI PURWOKERTO 2015

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahkluk hidup mempunyai sifat untuk mempertahankan speciesnya baik itu melalui pembiakan vegetatif maupun generatif. Bila mahluk hidup berkembang biak dengan cara generatif berarti adanya pemisahan gen dan adanya pewarisan sifat dari parental kepada keturunannya.. Individu anakan yang dihasilkan merupakan hasil kombinasi antara dua gamet yaitu gamet jantan dan gamet betina. Karakter dari individu anakan dipengaruhi oleh sistem genetis. Gen yang dimiliki setiap individu makhluk hidup akan selalu diteruskan ke generasi selanjutnya. Variasi sifat sangat beragam disekitar kita dan dapat kita lihat, baik pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Misalkan satu keluarga kita misalnya, terdapat beragam variasi sifat yang diturunkan orang tua kita kepada kita. Mungkin ada yang berambut keriting, ada yang berambut lurus. Ada yang memiliki lesung pipi, ada yang tidak. Ada yang lidahnya dapat digulung, ada yang tidak. Bahkan mungkin dalam satu keluarga ada yang bermata coklat, biru, atau hitam. Hewan pun dapat dijumpai pula perbedaan sifat. Sebagai contoh, anak kucing dapat memiliki variasi rambut meskipun induknya satu. Tumbuhan sendiri juga dapat ditemukan variasi dengan mudah. Misalnya, tumbuhan yang sejenisada yang berbatang tinggi dan pendek, ada yang berdaun lebar, ada yang kecil. Prinsip genetika dapat menjelaskan pemindahan sifat tersebut dari indukan kepada turunannya.

Hukum Mendel I dilakukan dengan melakukan persilangan monohibrid. Persilangan monohibrid cukup sederhana karena hanya perlu melakukan persilangan dengan satu sifat beda. Dengan percobaan persilangan monohibrid tersebut, dapat diketahui pola pewarisan sifat pada keturunannya sehingga dapat membuktikan teori dari Mendel pada hukum Mendel I. Persilangan monohibrid adalah perkawinan atau persilangan yang hanya memperhatikan satu sifat berbeda. Hal ini berhubungan dengan hukum Mendel I, yang menjelaskan bahwa kedua gen yang mengatur pemunculan suatu sifat akan dipisahkan satu sama lain dan dimasukkan ke dalam masing-masing gamet yang terbentuk. Kasus dominan penuh, keturunan yang dihasilkan pada F 1 akan menunjukkan perbandingan fenotip dominan dan resesif 3:1 atau perbandingan genotip 1:2:1. Dilakukan analisa dengan uji X 2 untuk membandingkan fenotipnya. Perkawinan atau persilangan ini bersifat resiprokal, artinya penggunaan individu jantan dan betina dengan satu sifat yang berbeda dapat sesuka hati tanpa ada pengaruhnya dalam rasio fenotip generasi kedua (F 2 ). Mendel melakukan persilangan monohibrid atau perkawinan satu sifat berbeda, dengan tujuan untuk mengetahui pola pewarisan sifat dari tetua kepada generasi berikutnya. Persilangan ini untuk membuktikan hukum Mendel I yang disebut juga dengan hokum segregasi. Persilangan monohibrid yang menghasilkan keturunan dengan perbandingan F 2, yaitu 1:2:1 adalah bukti berlakunya hukum Mendel I yang dikenal dengan Hukum Pemisah Gen yang sealel (The Law of Segregation of Allelic Genes). Dengan begitu

secara sederhana dapat disimpulkan bahwa gen itu diwariskan dari induk atau tetuanya kepada keturunannya melalui gamet. B. Tujuan Tujuan dari praktikum ini untuk membuktikan Hukum Mendel I pada persilangan monohibrid. II. TINJAUAN PUSTAKA

Hukum Mendel pertama disebut hukum segregasi (the low of segregation). Dimana hukum tersebut menyatakan bahwa keberadaan sepasang faktor partikulat (gen) mengendalikan setiap sifat dan harus bersegregasi saat pembentukan gamet dan akan menyatu secara acak saat fertilisasi. Jadi, dua alel pengatur sifat tertentu akan terpisah pada gamet yang berbeda. Selain itu, salah satu faktor tersebut cenderung diekspresikan dengan menutupi faktor lain apabila keduanya muncul secara bersamaan (George H. Fried & Goerge J. Hademenos, 2006). Hukum Mendel I dibuktikan dengan melakukan persilangan monohibrid. Persilangan monohibrid merupakan suatu persilangan dengan menggunakan varietasvarietas induk dengan hanya memiliki satu beda sifat. Sepasang alel yang berbeda, salah satunya akan bersifat dominan dan yang lain bersifat resesif. Percobaan persilangan tersebut dilakukan bertujuan untuk mengetahui pola pewarisan sifat dari tetua terhadap keturunannya (Campbell, 2004). Persilangan monohibrid ini, perkawinan pada induk disebut parental (P) dan hasil perbandingan keturunannya disebut filial (F) (Abdurrahman, 2008). Persilangan monohibrid adalah perkawinan yang menghasilkan pewarisan satu karakter dari dua sifat beda. Misalnya warna bunga adalah karakter tanaman yang diamati. Mendel melihat ada dua sifat dari karakter warna bunga tanaman kacang kapri, yaitu warna ungu dan warna putih. Bila tanaman kacang kapri berbunga ungu disilangan dengan tanaman kacang kapri berbunga putih, maka generasi anakan mereka adalah 100% tanaman berbunga ungu. Namun bila tanaman berbunga ungu

hasil persilangan itu dikawinkan sesamanya, keturunannya menunjukan 75% tanaman berbunga ungu dan 25% tanaman berbunga putih (Fried, 2006). Persilanan monohibrid merupakan persilangan dengan satu sifat beda. Persilangan monoibrid akan memiliki rasio genotip dominan dan resesif 1:2:1 dan rasio fenotp 3:1 pada keturunan keduanya. Sedangkan pada keturunan pertamanya akan mengasilkan keturunan yang mirip dengan induk domonannya. Persilangan monohibrid sangat penting dalam penelitian terutama dalam bidang genetilka tumbuhan, pengujiannya akan menggunakan dasar Hukum Mendel I atau sering disebut dengan hukum segregasi (Dwidjoseputro, 1981). Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat ini di dalam persilangan monohybrid selalu berlaku hukum Mendel I. Sesungguhnya di masa hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan modern, belum diketahui adanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukleat yang membina bahan genetic itu. Mendel menyebut bahan genetic itu hanya factor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor. Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet (Yatim, 1986). Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu dengan satu sifat tanda beda. Persilangan monohibrid akan dihasilkan keturunan yang semuannya seragam. Jika dominasi nampak sepenunya maka F1 memiliki fenotip seperti

induknya yang dominan. Saat individu F1 heterozigot membentuk gamet maka akan terjadi pemisahan alel, sehinga gamet hanya mempunyai sala satu alel saja. Jika domonasi nampak penu maka monoibrid akan mengasilkan perbandingan genotip 1:2:1 dan fenotip 3:1 (Suryo, 1984). meliputi : Mekanisme persilangan monohibrid tentang kenyataan faktor-faktor gen 1. Gen berada dalam keadaan berpasangan ( alel ). 2. Gen memisah (segregasi) dalam sel kelamin. 3. Gen tersusun secara rampang (satu alae menuju satu sel kelamin). 4. Sifat gen tetap dari generasi ke generasi berikutnya (Crowder,1990). III. METODE PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain seedbox, kamera dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain adalah kedelai galur ungu dan galur putih, media tanam (tanah) dan lembar pengamatan. B. Prosedur Kerja 1. Biji populasi P1, P2, F1 dan F2 ditanam pada seedbox berisi tanah. 2. Biji dibiarkan tumbuh dan berkecambah. 3. Warna batang yang muncul diamati (putih atau ungu). 4. Warna batang biji di tabulasikan. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Bagan Pengamatan P 1 Grobogan (P 1.1 ) X Muria (P 1.2 ) HH (ungu) hh (hijau) F 1 Hh (ungu) => 100% P 2 Hh X Hh F 2 HH => ungu Hh => ungu Hh => ungu Hh => hijau Perbandingan genotip = 1 : 2 : 1 = HH : Hh : hh Perbandingan fenotip = 3 : 1 = ungu : hijau

Tabel Uji X 2 pada keturunan F2 Ungu Karakteristik Hijau Jumlah Total Observasi (O) 17 3 20 Harapan (E) 15 5 20 ( O E 1 2 ) 2 ( 17 15 1 2 ) 2=2.25 ( 3 5 1 /2) 2 =2.25 4.5 ( O E 1 2 ) 2 E 2.25 15 = 0.15 2.25 5 = 0.45 0.6 X 2 0.15 0.45 0.6 X 2 tabel = 3,84 Kesimpulan: X 2 hitung < X 2 tabel => signifikan Artinya hasil percobaan sesuai dengan teori Hukum Mendel I. B. Pembahasan Persilangan monohibrid merupakan persilangan dengan satu sifat beda. Persilangan monohibrid dilakukan Mendel pada tanaman ercis. Persilangan yang dilakukan Mendel tersebut dilakukan untuk membuktikan teorinya, yang kemudian disebut dengan Hukum Mendel I. Hukum Mendel pertama disebut hukum segregasi (the low of segregation). Dimana hukum tersebut menyatakan bahwa keberadaan sepasang faktor partikulat (gen) mengendalikan setiap sifat dan harus bersegregasi saat pembentukan gamet dan akan menyatu secara acak saat fertilisasi. Jadi, dua alel pengatur sifat tertentu akan terpisah pada gamet yang berbeda (George H. Fried &

Goerge J. Hademenos, 2006). Hukum Mendel I dibuktikan dengan melakukan persilangan monohibrid. Persilangan monohibrid merupakan suatu persilangan dengan menggunakan varietas-varietas induk dengan hanya memiliki satu beda sifat. Sepasang alel yang berbeda, salah satunya akan bersifat dominan dan yang lain bersifat resesif. Percobaan persilangan tersebut dilakukan bertujuan untuk mengetahui pola pewarisan sifat dari tetua terhadap keturunannya (Campbell, 2004). Manfaat dari perilangan monohibrid adalah untuk menghasilkan sifat-sifat yang unggul pada keturunannya. Sifat unggul yang diinginkan dapat diperoleh dari persilangan dua indukan yang memiliki sifat unggul seperti yang diinginkan. Dunia pertanian senidiri, persilangan monohibrid sering dimanfaatkan pada pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas tanaman yang unggul dengan produktivitas tinggi (Abdurrahman, 2008). Mendel sendiri menemukan Hukum I Mendel dari hasil perkawinan monohibrid, yaitu persilangan dengan satu sifat beda. Persilangan antara tanaman ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji berkerut. Hasilnya semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat. Selanjutnya dilakukan persilangan antarketurunan F1 untuk mendapatkan keturunan F2. Keturunan F2 didapatkan perbandingan fenotip kira-kira 3 biji bulat dan 1 biji berkerut. Berdasarkan hasil perkawinan yang diperoleh dalam percobaannya, Mendel menyimpulkan bahwa pada waktu pembentukan gametgamet, gen akan mengalami segregasi (memisah) sehingga setiap gamet hanya akan menerima sebuah gen saja (Yatim, 1983).

Hukum Mendel I tentu tidak lepas dari pengaruh faktor faktor pembawa sifat atau gen. Gen merupakan unit terkecil dari genetik yang terdapat didalam kromosom. Satu kromosom terdapat ribuan gen. Gen-gen tersebut terdapat di dalam DNA yang merupakan segmen dari DNA yang berperan dalam menentuka sifat dari individu. Gen-gen menempati suatu lokasi yang spesifik di dalam kromosom yang disebut dengan lokus gen. Gen-gen terletak berderet di sepanjang kromosom. Suatu sifat dari individu dikendalikan oleh sepasang gen. Anggota dari pasangan gen tersebut disebut dengan alel. Pasangan elel tersebutlah yang menentukan sifat dari individu. Sifat individu dinyatakan berupa sifat genotip dan sifat fenotip. Genotip yaitu sifat yang tidak nampak oleh mata, biasanya dinyatakan dengan simbol-simbol tertentu untuk merealisasikannya, seperti gen dominan dengan simbol huruf kapital. Sementara fenotip yaitu sifat yang terealisasikan dari genotip yang diturunkan (Rochmah, dkk., 2009). Praktikum kali ini, dilakukan percobaan untuk menentukan suatu hipotesis signifikan atau tidak signifikan dalam suatu percobaan, yaitu dengan melakukan persilangan monohibrid antara kedelai galur 1 berbatang unr 2 berabatang putih dan kedelai galu. Penanaman dilakukan dengan menggunakan seedbox dengan benih P1 sebanyak 10 biji, P2 sebanyak 10 biji, F1 sebanyak 10 biji, dan F2 sebanyak 20 biji. Selama satu minggu kami melakukan pemeliharaan yaitu dengan penyiraman. Setelah pemeliharaan kami lakukan kemudian kami melakukan pengamatan untuk mengamati hipokotil dari F2. Dari 20 benih yang kami tanam semuanya dapat tumbuh dengan

maksimal. Dari 20 yang tumbuh, 3 buah diantaranya hipokotilnya berwarna hijau dan 17 buah hipokotilnya berwarna ungu, itu berarti mempunyai 2 fenotipe perbandingan antara lain Ungu(H): Hijau(h)= 3 : 1. Kemudian kami melakukan pengamatan, kami melanjutkan dengan melakukan uji Chi Square. Perhitungan menggunakan uji chi square, diperoleh X 2 hitung (0.6) > X 2 tabel (3,84) maka, hipotesis tersebut signifikan atau hasil pengujian sesuai dengan hukum Mendel I. Dari data yang kami dapatkan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa percobaan kami sesuai Hukum Mendel I, bisa dilihat dari hasil pertumbuhan benih yang berwarna ungu tumbuh lebih banyak daripada yang berwarna hijau dengan memunculkan perbandingan fenotip yang sesuai dengan teori Hukum Mendel I. Dwidjoseputro (1997) menjelaskan bahwa dalam hukum Mendel I, frekuensi genotip dominan resesif adalah 1 : 2 : 1 dan frekuensi fenotipnya 3 : 1 pada keturunan (F2). Hukum Mendel I dikenal dengan hukum segresi, yang berbunyi Pada pembentukkan gamet akan bertemu secara acak pada saat pembuahan.

( Gambar 1. kedelai yang digunakan ) ( Gambar 2. kedelai yang ditanam )

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Persilangan monohibrid adalah persilangan antar individu dengan satu sifat beda. 2. Hasil persilangan kedelai galur 1 (batang kecambah berwarna ungu) dan galur 2 (batang kecambah berwarna hijau) mendapatkan perbandingan 3 : 1, artinya persilangan kedelai galur 1 dan galur 2 sesuai dengan hukum Mendel I. Kesimpulan tersebut diperoleh dari hasil analisis uji chi square yaitu. Berdasarkan uji chi square diperoleh X 2 hitung 0.6 dengan X 2 tabel 3.48. B. Saran Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, saran yang dapat disampaikan diantaranya : 1. Sebaiknya sebelum memulai praktikum ada baiknya memperhatikan media dan lokasi tempat dilakukannya pengamatan karena kondisi lingkungan mempengaruhi pertumbuhan kacang kedelai tersebut.

2. Praktikan harus benar benar teliti dalam melihat warna batang karena jika kurang teliti dapat berpengaruh pada jumlah hasil yang nantinya mempengaruhi perbandingan Hukum Mendel DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Deden, et al. 2008.Biologi Kelompok Pertanian.Grafindo Media Pratama. Bandung. Campbell, Neil A. 2004.Biologi. Erlangga. Jakarta Crowder, L.V. 1990. Genetika Tumbuhan, Edisi Indonesia. UGM Press. Yogyakarta. Dwijoseputro. 1981. Pengantar Genetika. Bharata. Jakarta. Fried. 2006. Schaum s out Lines Biologi Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta. Fried, George H. & Hademenos, George J. 2006.Scaum s Outlines of Theory and Problems of Biology. Erlangga. Surabaya Rocmah, dkk. 2009.Biologi. Dep. Pend. Nasional. Jakarta.. Suryo. 1984. Genetika. UGM Press. Yogyakarta. Yatim. 1983. Genetika. Tarsito. Tarsito. Bandung.

Yatim, wildan. 1986. Genetika. Tarsito. Bandung.