Bab VI. Kesimpulan dan Rekomendasi. Sepakbola profesional di Indonesia saat ini menjadi perhatian. Klub-klub

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I. Pendahuluan. untuk fungsi dan pengendalian perusahaan, melainkan juga untuk menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. dari kinerja suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan ini

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

2 Perusahaan Publik. Atas pemenuhan pelaksanaan kewajiban, tugas, dan tanggung jawab tersebut melahirkan hak bagi anggota Direksi atau anggota Dewan K

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien agar bisa bersaing dengan perusahaan lain di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. Adanya krisis keuangan di Indonesia pada akhir tahun 2008 salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dasar untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent). Kondisi ini menimbulkan potensi terjadinya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggal 19 Oktober Pada saat itu pengaruh financial perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. itulah, pemerintah maupun investor memberikan perhatian yang lebih dalam

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB 5 PENUTUP. kepemilikan manajemen (KM), kepemilikan institusional (KI), dan corporate

BAB V PENUTUP. tinggi kepemilikan saham manajerial maka financial distress semakin rendah. Jensen

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mencurahkan perhatian terhadap CG. Skandal-skandal korporasi tersebut

Kesimpulan Umum hasil Self Assessment atas Penerapan Tata Kelola BPR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori keagenan menerangkan hubungan antara pemegang saham dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Manajer diharapkan menggunakan resources yang ada sematamata

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. nilai perusahaan tidak dapat tercapai. 2. Keterkaitan antara komite audit dengan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini membahas pengaruh antara komponen Good Corporate

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN. memahami corporate governance. Jensen dan Meckling (1976) dalam Muh.

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran konsumsi sangat mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen dan auditor. Terkuaknya skandal Enron Corporation dan WorldCom

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. kasus laporan keuangan yang tidak disajikan secara wajar. Salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan manipulasi semua jenis informasi keuangan. Bahkan saat ini banyak. earnings restatements dan manipulasi earnings oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bagi suatu perusahaan yang sudah publikasi dan memasarkan sahamnya di bursa efek,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba merupakan sekumpulan angka yang berisi informasi, dimana laba juga merupakan bagian penting dari

BAB I PENDAHULUAN. Financial distress yang terjadi pada perusahaan property and real estate UKDW

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. SPAP seksi 341 menyatakan bahwa auditor bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal yang perlu. diperhatikan bagi perusahaan dewasa ini karena berkaitan dengan isu

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh suatu kerangka tata kelola (corporate governance

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN. Perencanan yang baik perlu adanya tata kelola yang baik di dalam suatu sektor

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate. tarif pajak terhadap dividend payout ratio (DPR) perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sepadan (mismatched), tidak hati-hati (prudent), tidak

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan (Fujianti, 2015). Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. dilakukan oleh manajemen adalah manajemen laba (earnings management),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan suatu kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh setiap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Teori keagenan (Agency Theory) menjadi dasar bagi perusahaan dalam

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang begitu pesat antar perusahaan telah mewarnai era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan elemen yang menjadi pusat perhatian utama oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan pendanaan yang aman dan menguntungkan.

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme good corporate governance. komisaris independen, dan komite audit terhadap nilai perusahaan.

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33/POJK.04/2014 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kinerja perusahaan. Pada awalnya corporate governance lahir

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan operasionalnya. Saat ini semua perusahaan wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. Kelola Perusahaan atau Corporate Governance. Banyak perusahaan yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan, khususnya perusahaan yang telah go public. Hal ini

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN

2015 IIA Indonesia National Conference. J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi menghasilkan laporan kegiatan ekonomi dari suatu entitas yaitu

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah laba, karena laba mengandung informasi potensial yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. Hasil penelitian ini memberikan simpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penerapan good corporate governance terhadap pengungkapan sustainability

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan seperti manajemen, investor, kreditor, pemerintah, dan lain-lain.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN. penelitian, serta rekomendasi bagi penelitian berikutnya. Bagian kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan, laporan keuangan adalah suatu bentuk

Transkripsi:

Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi VI. 1. Kesimpulan Sepakbola profesional di Indonesia saat ini menjadi perhatian. Klub-klub sepakbola nasional dituntut untuk bisa menjalankan bisnis agar dapat melangsungkan keberadaannya secara profesional. PT Persib Bandung Bermartabat, sebagai pengelola klub Persib Bandung, merupakan perusahaan yang bertujuan agar klub bisa menjadi klub profesional dan memiliki orientsi bisnis. Sebagai pelaku bisnis, tata kelola perusahaan menjadi salah satu isu penting. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi apakah PT Persib Bandung Bermartabat telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa PT Persib Bandung Bermartabat telah menerapkan tata kelola perusahaan walaupun kategorinya rendah atau buruk bila diukur dengan Corporate Governance Self Assessment Checklist. Kesimpulan ini dihasilkan dari berbagai temuan yang diperoleh saat mengumpulkan data. Temuan-temuan tersebut diantaranya adalah: Tidak adanya evaluasi terhadap kinerja komisaris; Tidak dilibatkannya suporter dalam pengambilan keputusan perusahaan; Tidak adanya aturan baku dan tertulis mengenai bentuk pertanggungjawaban direksi dan komisaris; Tidak adanya transparansi laporan keuangan; dan 69

Tidak adanya komite audit maupun audit internal perusahaan. VI. 2. Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan rekomendasi kepada PT Persib Bandung untuk lebih meningkatkan penerapan tata kelola perusahaannya. Peningkatan yang dapat dilakuan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: Memiliki aturan baku dan tertulis mengenai kompensasi, periode menjabat, serta pertanggungjawaban direksi dan komisaris. Hal ini sangat diperlukan agar terdapat batasan yang jelas mengenai kompensasi direksi dan komisaris serta dasar evaluasi yang jelas mengenai kinerja direksi dan komisaris. Batasan mengenai periode jabatan sangat penting agar perusahaan dapat berkembang dengan gagasan-gagasan baru dari direksi baru serta mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan di dalam perusahaan. Memiliki aturan baku dan tertulis mengenai peranan dan fungsi, ketentuan penunjukkan, penilaian kinerja, serta dasar kompensasi auditor eksternal. Hal ini diperlukan agar auditor eksternal dapat berperan optimal dalam perkembangan perusahaan kedepannya. Melibatkan suporter dalam pengambilan keputusan perusahaan atau setidaknya memperbanyak dilakukannya dialog dengan suporter. Suporter adalah elemen penting dalam keberlangsungan sebuah tim sepakbola. Walaupun ada anggapan bahwa suporter hanya ingin melihat tim-nya menang dan menjadi juara, tetapi suporter juga memiliki hak untuk mengetahui 70

kondisi sebenarnya dari tim yang didukungnya. Sehingga diharapkan suporter akan terus mendukung tim tersebut dalam kondisi apapun. Mempublikasikan laporan keuangan perusahaan ataupun hasil audit perusahaan. Hal ini bertujuan agar masyarakat mengetahui bagaimana pengelolaan dan kondisi keuangan PT Persib Bandung Bermartabat sebagai salah satu pengelola klub profesional di Indonesia. Selain itu, keterbukaan informasi bisa menjadi nilai tambah bagi investor ataupun kreditor yang ingin berinvestasi. Membentuk komite audit, bagian audit internal perusahaan, serta menyusun piagam audit sebagai dasar pengendalian internal perusahaan. Dengan adanya pengendalian internal perusahaan diharapkan dapat mencegah terjadinya kecurangan atau memperbaiki sistem kerja yang kurang tepat di perusahaan. Pengendalian internal juga dapat memberi saran kepada direksi terkait kebijakan yang akan diambil. Selain itu audit internal dapat bekerjasama dengan auditor eksternal untuk menghasilkan pelaporan keuangan yang berkualitas. Memiliki komisaris independen yang tidak memiliki keterkaitan dengan perusahaan. Komisaris independen berperan sebagai sosok yang secara objektif mengawasi dan menilai kinerja direksi. Selain itu komisaris independen diharapkan mampu mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan di dalam perusahaan. Memberikan kesempatan pelatihan bagi direksi ataupun komisaris. Dengan diadakannya pelatihan maka diharapkan direksi ataupun komisaris akan lebih 71

mengenal lingkungan tempat dirinya bekerja. Selain itu pelatihan bertujuan meningkatkan kemampuan manajerial terkait pengelolaan bisnis sebuah klub sepakbola. VI. 3. Keterbatasan dan Saran Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memiliki berbagai macam keterbatasan yang membuat penelitian terkait topik ini dapat dikembangkan agar lebih baik lagi. Adapun keterbatasan tersebut adalah: Penggunaan Corporate Governance Self Assessment Checklist sebagai dasar pengukuran penerapan tata kelola perusahaan. Corporate Governance Self Assessment Checklist merupakan sebuah alat pengukuran penerapan tata kelola perusahaan yang melihat dari sudut pandang perusahaan dan disusun pada tahun 2001. Hal ini membuat peneliti kesulitan saat harus melakukan pemeriksaan silang (cross-check) dengan pihak eksternal perusahaan. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mencoba menggunakan indeks-indeks pengukuran penerapan tata kelola perusahaan yang dikembangkan oleh pihak lain dan terbaru untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Waktu penelitian yang terlalu dekat dengan saat dimulainya penerapan sepakbola profesional di Indonesia. Peraturan yang menegaskan agar klubklub sepakbola di Indonesia memperoleh pendanaan secara mandiri dan menjadi klub sepakbola profesional diterbitkan dan diberlakuan pada periode 2009-2011. Hal ini membuat usia sepakbola profesional di Indonesia baru sekitar 5 tahun sehingga masih banyak kekurangan dalam penerapan tata 72

kelola perusahaan oleh klub sepakbola Indonesia yang terbukti dari hasil penelitian ini. Peneliti mengharapkan adanya penelitian serupa dalam beberapa tahun mendatang saat sepakbola profesional di Indonesia sudah lebih berkembang. Penelitian ini hanya melibatkan satu klub sepakbola sehingga sangat sulit untuk bisa digeneralisasi. Peneliti menyarankan agar di masa yang akan datang dapat dilakukan penelitian secara kualitatif dengan menggunakan sampel yang lebih banyak agar hasilnya dapat digeneralisasi dan lebih menyeluruh dalam menggambarkan kondisi penerapan tata kelola perusahaan pada lingkungan sepakbola Indonesia. Peneliti mengambil sampel klub sepakbola sebagai pelaku kebijakan di lingkungan sepakbola Indonesia, tetapi tidak meneliti pembuat kebijakan atau organisasi yang membawahi sepakbola Indonesia yaitu PSSI. Berbagai tindakan yang dilakukan oleh klub sepakbola Indonesia mengacu kepada peraturan yang disusun oleh PSSI, sehingga PSSI memiliki peran besar dalam penerapan tata kelola perusahaan pada sepakbola Indonesia. Hal ini yang perlu dilakukan penelitian oleh peneliti selanjutnya. Penelitian di masa yang akan datang dapat meneliti mengenai penerapan tata kelola perusahaan pada organisasi PSSI, mengenai keberadaan aturan atau pedoman mengenai pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh klub-klub sepakbola di Indonesia yang disusun oleh PSSI, atau mengenai kepedulian PSSI terhadap isu tata kelola perusahaan di lingkungan sepakbola Indonesia. 73