BAB I PENDAHULUAN. 90 mmhg.penyakit hipertensi telah menjadi masalah utama dalam masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang telah diproduksi secara efektif. Insulin merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO Tahun 2013, diperkirakan 347 juta orang di dunia menderita

BAB 1 PENDAHULUAN. karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya di masyarakat. 1 Peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

I. PENDAHULUAN. Diabetes Melitus disebut juga the silent killer merupakan penyakit yang akan

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif. Diabetes Melitus diklasifikasikan menjadi DM tipe 1 yang terjadi

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA ANTIDIABETIK ORAL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN PESERTA BPJS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dilakukan rata-rata dua kali atau lebih dalam waktu dua kali kontrol (Chobanian,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Komplikasi akut adalah gangguan keseimbangan kadar glukosa darah jangka

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. DM merupakan penyakit degeneratif

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan berbagai faktor seperti perubahan pola penyakit dan pola pengobatan,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tubuh dan menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, jantung, kaki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lanjut usia terus meningkat dari tahun ke tahun(rahayu, 2014). Menurut

olahraga secara teratur, diet pada pasien obesitas, menjaga pola makan, berhenti merokok dan mengurangi asupan garam (Tedjasukmana, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. seluruh pembuluh dimana akan membawa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas PTM semakin meningkat baik di negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis. yang telah menjadi masalah global dengan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kencing manis semakin mengkhawatirkan. Menurut WHO pada tahun 2000

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. insektisida antikolinesterase, serta gangguan hepar dan gagal ginjal akibat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan angka morbiditas secara global sebesar 4,5 %, dan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non infeksi, yaitu penyakit tidak


BAB I PENDAHULUAN. makan, faktor lingkungan kerja, olah raga dan stress. Faktor-faktor tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kaum lanjut usia, namun juga telah diderita usia dewasa bahkan usia remaja.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikendalikan atau dicegah (diperlambat). Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolisme dari karbohidrat,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

darah. Kerusakan glomerulus menyebabkan protein (albumin) dapat melewati glomerulus sehingga ditemukan dalam urin yang disebut mikroalbuminuria (Ritz

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. manifestasi berupa hilangnya toleransi kabohidrat (Price & Wilson, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diabetes Melitus (DM) berdasarkan American Diabetes

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

BAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Diabetes melitus tipe 2 adalah sindrom metabolik. yang memiliki ciri hiperglikemia, ditambah dengan 3

BAB 1 PENDAHULUAN. DM suatu penyakit dimana metabolisme glukosa yang tidak normal, yang terjadi

I. PENDAHULUAN. cukup besar di Indonesia. Hal ini ditandai dengan bergesernya pola penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya prevalensi diabetes melitus (DM) akibat peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (glukosa) dalam darahnya. Yang dicirikan dengan hiperglikemia, yang disertai. berbagai komplikasi kronik (Harmanto Ning, 2005:16).

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut American Diabetes Association, diabetes melitus merupakan suatu kelompok

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi merupakan silent killer yang secara luas dikenal sebagai penyakit kardiovaskular yang sangat umum.hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmhg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmhg.penyakit hipertensi telah menjadi masalah utama dalam masyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara di dunia (Depkes,RI., 2006). Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui.penyebab tekanan darah terjadinya peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah (Kurniawan, 2002). Menurut JNC-VII, perkiraan prevalensi di seluruh dunia untuk hipertensi mungkin mencapai 1 miliar orang dan kira-kira 7,1 juta kematian setiap tahun berkaitan dengan hipertensi.world Health Organization(WHO) melaporkan bahwa tekanan darah yang suboptimal (tekanan darah sistolik >115 mmhg) berkaitan dengan 62% dari penyakit serebrovaskuler dan 49% dari penyakit jantung, dengan sedikit variasi atas dasar jenis kelamin. Tekanan darah yang suboptimal merupakan risiko nomor satu yang berkaitan dengan kematian di seluruh dunia (Chobanian, et al., 2003).Angka kejadian hipertensi di Indonesia cenderung meningkat. Pada tahun 2001, penduduk menderita hipertensi sebanyak 1

8,3% kemudian pada tahun 2004, penduduk Indonesia menderita hipertensi meningkat menjadi 27,5% (Rahajeng, 2009). Penyakit diabetes melitus adalah suatu gejala klinik yang ditandai oleh keluhan klasik yaitu poliuri, polidipsi dan polifagi dan disertai dengan peningkatan glukosa darah,ditandai dengan meningkatnyakonsentrasi glukosa darah sewaktu 200 mg/dl. Bila diabetes tidak segera diatasi akan terjadi gangguan metabolisme lemak dan protein serta meningkatkan risiko timbulnya gangguan mikrovaskular atau makrovaskular (Suherman, 2007). Diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar.data dari studi global menunjukan bahwa jumlah penderita diabetes pada tahun 2011 mencapai 366 juta orang. Jika tidak ada tindakan yang dilakukan, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada tahun 2030. Diabetes telah menjadi penyebab dari 4,6 juta kematian. Selain itu pengeluaran biaya kesehatan untuk diabetes telah mencapai 465 miliar USD.Dan dipekirakan sebanyak 185 juta orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap diabetes.sebesar 80% penderita diabetes tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.terdapat 50 juta orang menderita diabetes di Asia Tenggara. Jumlah penderita diabetes terbesar berusia antara 40-59 tahun (IDF, 2011) Kriteria diagnosis seseorang menderita DM menurut ADA (American Diabetes Association) a. Pemeriksaan HbA1C dengan nilai 6,5% b. Kadar glukosa puasa (fasting plasma glucose) 126 mg/dl (70 mmol/l). c. Kadar glukosa setelah 2 jam makan 200 mg/dl (11.1 mmol/l). 2

Jika konsentarsi glukosa darah sewaktu 200 mg/dl (11,1 mmol/l), disertai dengan gejala klasik DM meliputi poliuri, polidipsi, polifagi dan kehilangan berat badan, maka orang tersebut dinyatakan menderita diabetes. Pembiayaan kesehatan di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kenaikan biaya kesehatan terjadi akibat penerapan teknologi canggih, karakter supply induced demand dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan kesehatan, pola penyakit kronik dan degeneratif, serta inflasi. Kenaikan biaya pemeliharaan kesehatan semakin sulit diatasi oleh kemampuan penyedian dana pemerintahan maupun masyarakat. Peningkatan biaya tersebut dapat mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan dan karenanya harus dicari solusi untuk mengatasi masalah pembiayaan kesehatan ini (Andayani, 2013). Analisis farmakoekonomi merupakan cara yang komprehensif untuk menentukan pengaruh ekonomi dari alternatif terapi obat atau intervensi kesehatan lain. Penilaian efektivitas klinik dari suatu intervensi baru dalam pelayanan kesehatan, termasuk pengobatan sangat penting dalam menentukan peran regimen terapi tersebut dalam praktek klinik.pada intervensi farmasi, farmakoekonomi digunakan untuk menilai apakah ada tambahan keuntungan dari suatu intervensi tersebut.farmakoekonomi didefinisikan sebagai deskripsi dan analisis biaya terapi pada masyarakat atau sistem pelayanan kesehatan. Farmakoekonomi mengindentifikasi, mengukur dan membandingkan biaya dan konsekuensi dari produk dan pelayanan farmasi klinisserta pembuat keputusan dapat menggunakan metode ini untuk mengevaluasi dan membandingkan total biaya denganhasil (outcome) dari suatu pilihan terapi (Drummond, 1997). 3

Penyakit hipertensi dan diabetes melitus merupakan penyakit terbanyak dan jumlahnya meningkat setiap tahun dalam kategori penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, yang mana biaya pengobatan semakin meningkat juga dari tahun ke tahun.untuk itu perlu dilakukan analisis famakoekonomi pada penggunaan antihipertensi dan antidiabetik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 1.2 Kerangka Pikir Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang Analisis Keefektivan Biaya Pengobatan Hipertensi Dan Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Pada Periode Januari 2014 -Juni 2014.Adapun kerangka pikir penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.1 dibawah ini: Variabel bebas Variabel terikat Jenis-Jenis Penyakit Dalam Regimen Terapi Hipertensi Regimen Terapi Diabetes Melitus Pencapaian Target Biaya Langsung Medis CER ICER Gambar 1.1 Skema Kerangka Pikir Penelitian 4

Variabel bebas adalah yang mempengaruhi varibel terikat.pada penelitian ini variabel bebas adalah regimen terapi hipertensi, regimen terapi diabetes mellitus dan biaya langsung medis. Variabel terikat adalah yang dipengaruhi oleh variable bebas. Dalam hal inivariable terikat adalah pencapaian target(pada tekanan darah dan kadar gula darah), Cost-effectivenessRatio(CER) dan Incremental cost-effectiveness ratio (ICER). 1.3 Perumusan Masalah Bedasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian adalah: a. apakah ada perbedaan efektivitas biaya antara penggunaan obat hipertensi yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik? b. apakah ada perbedaan efektivitas biaya antara penggunaan obat diabetes melitus yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik? c. apakah terdapat variasi demografi pasien hipertensi yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik? d. apakah terdapat variasi demografi pasien diabetes melitus yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik? 1.4 Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah, adapun hipotesis dalam penelitian ini: a. ada perbedaan efektivitas biaya antara penggunaan obat pasien hipertensi yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. 5

b. ada perbedaan efektivitas biaya antara penggunaan obat pasien diabetes melitus yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. c. ada perbedaanvariasi demografipasien hipertensi yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. d. ada perbedaanvariasi demografi pasien diabetes melitus yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan hipotesis, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: a. cost-effectiveness dan regimen terapi pengobatan pasien hipertensi rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. b. cost-effectiveness dan regimen terapi pengobatan pasien diabetes melitus rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. c. variasi demografipasien hipertensi rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. d. variasi demografi pasien diabetes melitus rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: a. bagi manajemen Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pengetahuan tentang analisis biaya hipertensi dan diabetes melitus. b. bagi instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam meningkatkan 6

persediaan obat dan mutu pelayanan kesehatan pada hipertensi dan diabetes melitus. c. sebagai bahan pertimbangan dalam penyediaan obat terapi yang optimal, menjamin pelayanan bermutu tinggi dengan biaya yang minimal pada pasien hipertensi dan diabetes melitus rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. 7