PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID

PENGARUH PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD: AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI HIDROLISIS GARAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STM (SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP

PENGARUH TEKNIK TALKING CHIPS TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI KOLOID DI SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

PENGARUH TEKNIK PERMAINAN BINGO PADA MATERI KONSEP MOL TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI DI SMA

PENERAPAN METODE PROYEK BERBANTUAN LKS PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DI SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E

PENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TIPE COMPARATIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI LARUTAN PENYANGGA

Fathma Fitriani 1, Jimmi Copriady 2, Lenny Anwar 3

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI LARUTAN ELEKTROLIT NON ELEKTROLIT DI SMA

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENGARUH PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS X SMAN 7 MALANG

PENGARUH MULTIMEDIA BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL DAN RETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 2 SUNGAI RAYA MATERI LAJU REAKSI ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN MTsN 2 PONTIANAK

PENGARUH STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA MATERI HIDROKARBON TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

STRATEGI REACT DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN

PENGARUH MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA DI SMP

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 PONTIANAK

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL CTL TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh seorang guru. Dewasa ini, telah banyak model pembelajaran

Kata Kunci: model learning cycle tipe 7E; model direct instruction; pemahaman konsep. I. PENDAHULUAN

PENGARUH PENDEKATAN MODIFICATION OF RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI REDOKS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA KOPERASI PONTIANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL COOPERATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASILKALI KELARUTAN ARTIKEL PENELITIAN.

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TGT BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA MTS

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI STRUKTUR ATOM

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI ASAM BASA DI SMA

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS HANDS-ON TEKNIK GUIDED WORKSHEET ACTIVITY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DI SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE (QSH) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN KARTU DOMINO KIMIA PADA MATERI KOLOID TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DI SMA

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

MODEL MEANS ENDS ANALYSIS DAN DIRECT INTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

PENGARUH ROLE PLAYING TERHADAP RESPON DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI HIDROKARBON

PENGARUH VIDEO-ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 5 PONTIANAK PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system

EFEKTIVITAS MODEL MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA DI SMA

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

C026 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 6E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEKANBARU

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA MATERI ARCHAEBCATERIA DAN EUBACTERIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Elida Tambunan dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Medan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA MATERI REDOKS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN MODEL CONNECTED BERLATAR KOOPERATIF DENGAN TEMA BAHAN KIMIA DALAM MAKANAN

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN GRAPHMATICA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FUNGSI KUADRAT

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DI SMA NEGERI 3 SINGKAWANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 SATU ATAP KEPENUHAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN

Lenni*, Maria Erna**, Erviyenni*** No. Hp:

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA MATERI PECAHAN

Fajrul Wahdi Ginting dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: Learning Cycle 5 Fase, stoikiometri, prestasi belajar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH: MAYA OKTARI F

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENGARUH MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

ASEP GUNAWAN. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LAERNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN 04 RASAU JAYA

Transkripsi:

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA Kristinawati Widoratih, Eny Enawaty, Ira Lestari Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN Email: widoratih.j@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model Learning Cycle 7E dengan siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model konvensional dan mengetahui besarnya pengaruh penggunaan model Learning Cycle 7E terhadap hasil belajar siswa di SMA Kristen Abdi Wacana Pontianak. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Sampel dipilih berdasarkan teknik cluster random sampling. Alat pengumpul data yang digunakan terdiri dari soal pretest, posttest dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil uji U-Mann Whitney, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model Learning Cycle 7E dengan siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model konvensional. Pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E memberikan pengaruh sebesar 33,65% terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit di SMA Kristen Abdi Wacana Pontianak. Kata Kunci: Learning cycle 7E, hasil belajar, larutan elektrolit dan non elektrolit Abstract: This research aims to know the differences in learning outcomes among the students taught by using 7E Learning Cycle models with the students taught by using conventional models and effect of application of 7E Learning Cycle models to increase the learning outcomes at SMA Kristen Abdi Wacana Pontianak. Non equivalent control group design was applied as research. Samples were taken by means of cluster random sampling. Pretest, posttest and guidlines interview were used to collect data. Based on U-Mann Whitney test, it can be concluded there was a difference in learning outcomes between the students taught by using 7E Learning Cycle models with students taught by using conventional models. Learning model with 7E Learning Cycle influenced by 33.65% towards an increase in student learning outcomes in electrolyte and nonelectrolyte solution materials at SMA Kristen Abdi Wacana Pontianak. Keywords: 7E learning cycle, learning outcomes, electrolyte and non-electrolyte 1

I lmu kimia lahir dan berkembang atas dasar percobaan-percobaan di laboratorium (Soebagio dalam Nugroho, 2013). Pendidikan kimia diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk memperoleh pemahaman mengenai zat tidak hanya melalui teori tetapi juga melalui kegiatan yang menggunakan sikap ilmiah. Menurut Altun et al (2009), kegiatan eksperimen merupakan bagian dari proses pembelajaran kimia. Kegiatan laboratorium dapat membuat konsep yang semula abstrak menjadi lebih konkret dan semakin mudah untuk dipelajari. Pembelajaran kimia hendaknya dilaksanakan dengan kegiatan praktikum untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap konsep yang abstrak. Kegiatan praktikum dalam proses pembelajaran sejalan dengan peralihan paradigma pembelajaran dari behavioristik menjadi konstruktivistik yang menuntut siswa untuk dapat mentransfer pengetahuannya secara mandiri. Menurut paradigma konstruktivistik, seseorang akan membangun struktur pengetahuannya melalui renungan dari pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya (Arifin, 2005). Pada kegiatan praktikum, siswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman secara langsung yang dapat memperkuat ingatan siswa terhadap materi yang dipelajari. Pada kenyataannya, pembelajaran kimia dilakukan tanpa kegiatan praktikum seperti yang terjadi di SMA Kristen Abdi Wacana Pontianak, sehingga siswa merasa kesulitan dalam memahami konsep kimia, karena proses pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Guru mengatakan sering menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi. Metode tersebut lebih mudah dilakukan dan lebih efektif dari segi penggunaan waktu. Selain itu, guru menyatakan bahwa pembelajaran kimia kelas X tidak pernah dilakukan menggunakan metode praktikum. Guru seharusnya dapat melakukan kegiatan praktikum menggunakan alat dan bahan sederhana agar siswa dapat mengkaitkan konsep kimia yang dipelajari dengan kegiatan sehari-hari. Salah satu contoh materi kimia yang dapat disampaikan melalui kegiatan praktikum adalah materi larutan elektrolit dan non elektrolit, hal ini sesui dengan dengan Kompetensi Dasar yang harus dikuasai siswa dalam materi ini yaitu mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. Penyampaian materi melalui metode ceramah membuat siswa sukar untuk memahami materi kimia yang bersifat abstrak, karena materi pelajaran hanya ditransfer melalui kata-kata tanpa adanya pembuktian mengenai konsep yang dipelajari. Berdasarkan wawancara, siswa mengaku cenderung menghafal terhadap materi yang dipelajari. Siswa tidak mampu menampung informasi yang banyak dalam waktu singkat, akibatnya siswa mudah lupa. Hal ini dapat dibuktikan siswa tidak bisa membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit dikarenakan sudah lupa. Guru diharapkan dapat merancang strategi pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi guna meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, seharusnya pembelajaran yang dilakukan harus berorientasi pada siswa (student center) agar materi yang dipelajari dapat dipahami siswa sehingga hasil belajar siswa pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit dapat meningkat, salah satunya dapat dilakukan dengan kegiatan praktikum. 2

Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalah ini adalah model pembelajaran Learning Cycle 7E. Penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 7E, siswa akan dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Learning Cycle 7E, tepatnya pada fase Explore siswa dituntut untuk menyelidiki. Penyelidikan yang dimaksud dapat berupa kegiatan siswa dalam mengobservasi, bertanya, dan menyelidiki konsep melalui kegiatan praktikum, sehingga pada model ini akan dimunculkan kegiatan praktikum, hal ini sejalan dengan pendapat Kocakaya & Gonen (2010) yang menyatakan bahwa pada tahap explore siswa melakukan penyelidikan dengan kegiatan praktikum. Model pembelajaran Learning Cycle dilandasi oleh pandangan konstruktivisme dari Piaget yang beranggapan bahwa dalam belajar pengetahuan dibangun sendiri oleh anak dalam struktur kognitif melalui interaksi dengan lingungannya. Menurut Lorsbach (2012), model ini mudah dipelajari dan sangat bermanfaat dalam menciptakan kesempatan dalam belajar sains dan model pembelajaran yang didasarkan pada penyelidikan. Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif (Kulsum, 2011). Menurut Eisenkraft (2003), model pembelajaran Learning Cycle 7E terdiri dari beberapa fase yaitu Elicit (mendatangkan pengetahuan awal siswa), Engange (memberi ide), Explore (menyelidiki), Explain (menjelaskan), Elaborate (mengelaborasi), Evaluate (menilai), dan Extend (memperluas). Pada prinsipnya, seluruh rangkaian penerapan model Learning Cycle adalah membantu siswa untuk membangun pengetahuan yang baru dengan membuat perubahan secara konseptual melalui interaksi dengan lingkungan dan dunia nyata agar siswa terlibat secara langsung saat proses pembelajaran sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Fajaroh dan Desna, 2005). Melalui model Learning Cycle 7E diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan perbedaan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model Learning Cycle 7E dengan siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model konvensional dan mengetahui besarnya pengaruh model pembelajaran Learning Cycle 7E terhadap hasil belajar siswa pada materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit di SMA Kristen Abdi Wacana Pontianak METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah nonequivalen group design yang dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 1.Rencana Penelitian Nonequivalent Control Group Design E O1 X1 O2 K O3 - O4 (Sugiyono, 2015) 3

Dimana, E: Kelas eksperimen, K: Kelas Kontrol, O1: Pretest kelas eksperimen, O2: Posttest kelas eksperimen, X: Perlakuan pada kelas eksperimen, O3: Pretest kelas control dan O4: Posttest kelas kontrol Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X di SMA Kristen Abdi Wacana Pontianak. Pada penelitian ini, kelas yang dijadikan sampel berjumlah 2 kelas yaitu kelas XB dan XC. Sebelum menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dengan uji Levene s terhadap nilai ulangan akhir semester siswa menggunakan bantuan program SPSS 22,0 for windows. Diperoleh data homogen, artinya kemampuan setiap kelas dianggap sama, maka pemilihan kelas eksperimen dan kelas control dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik pengukuran berupa tes tertulis (pretest dan postest) berbentuk uraian dan teknik komunikasi langsung berupa pedoman wawancara semi terstruktur. Insrumen penelitian divalidasi oleh satu orang dosen Pendidikan Kimia FKIP Untan dan satu orang guru kimia SMA Kristen Abdi Wacana Pontianak dengan hasil validasi istrumen yang digunakan valid. Berdasarkan hasil uji coba soal diperoleh keterangan bahwa tingkat reliabilitas pretest sebesar 0,612 dan reliabilitas postest sebesar 0,676. Uji normalitas dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk berbantuan program SPSS 22,0 for Windows. Jika data tidak normal, dilakukan uji U-Mann Whitney untuk mengetahui hipotesis penelitian. Perhitungan Effect Size dilakukan untuk menentukan pengaruh model Learning Cycle 7E terhadap hasil belajar siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 April sampai 7 Mei 2016 di SMA Kristen Abdi Wacana Pontianak. Hasil penelitian ini berupa data kuantitatif yaitu data nilai hasil belajar siswa. 1. Hasil Pretest-Postes Adapun data persentase nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2. Persentase Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen Nilai Pretest Posttest Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Jumlah Siswa 0 23 18 5 Persentase (%) 0% 100% 78,26% 21,74% Rata-Rata Nilai 12.2 72 Standar Deviasi 5,8 7,5 Berdasarkan data persentase hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen di atas maka dapat dilihat ketuntasan siswa meningkat sebanyak 18 siswa (78,26%) pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit (KKM 70). 4

Tabel 3. Persentase Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol Nilai Pretest Posttest Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Jumlah Siswa 0 24 11 13 Persentase (%) 0% 100% 45,83% 54,17% Rata-Rata Nilai 12 66,8 Standar Deviasi 5.8 5.3 Berdasarkan data persentase hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol di atas maka dapat dilihat ketuntasan siswa meningkat sebanyak 11 siswa (45,83%) pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit (KKM 70). Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata pretest dan posttest siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model Learning Cycle 7E lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model konvensional. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1 Nilai Kelas Grafik 1.Nilai Rata-Rata Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa kelas kontrol meningkat sebesar 54,8 dan nilai rata-rata kelas eksperimen meningkat sebesar 59,8. 2. Uji Statistik Hasil penelitian di atas digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah diajukan namun terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas data. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk dengan berbantuan SPSS 22,0 for windows terhadap nilai pretest, diperoleh data pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak terdistribusi normal (Tabel 4). 5

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Skor Pretest Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Tests of Normality Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Kelas Skor Kelas control.835 24.001 Kelas Eksperimen.847 23.002 Data hasil uji normalitas terhadap skor pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak terdistribusi normal, maka dilakukan uji U-Man Whitney dan diperoleh nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,913. Karena nilai Asymp.Sig (2-tailed)> 0,05 (0,913> 0,05), maka Ha ditolak atau Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Sedangkan uji normalitas terhadap nilai posttest kelas eksperimen dan kontrol diperoleh data skor pada kelas kontrol berdistribusi normal dan data skor pada kelas eksperimen tidak terdistribusi normal (Tabel 5). Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Skor Postest Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Tests of Normality Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Kelas Skor Kelas Kontrol.945 24.210 Kelas Eksperimen.861 23.004 Untuk menguji hipotesis penelitian, data yang digunakan adalah data posttest. Hasil uji normalitas diatas disimpulkan bahwa data skor pada kelas kontrol berdistribusi normal sedangkan data skor pada kelas eksperimen tidak terdistribusi normal. Salah satu kelas tidak terdistribusi normal, maka pengolahan data berikutnya menggunakan uji U-Mann Whitney dan diperoleh nilai Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05 (0,036 < 0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model Learning Cycle 7E dengan siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model konvensional. Effect Size. Untuk mengetahui pengaruh model Learning Cycle 7E terhadap hasil belajar dilakukan perhitungan effect size. Diperoleh hasil sebesar 0,98 yang menunjukkan penggunaan Learning Cycle 7E memberikan pengaruh sebesar 33,65% terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Pembahasan Pada kelas kontrol diberi pembelajaran seperti yang dilakukan guru (konvensional). Pada kelas kontrol, dilakukan kegiatan diskusi kelompok, namun diskusi yang dilakukan hanya membahas soal yang ada di LKS siswa. Aktivitas yang dilakukan siswa hanya sebatas diskusi, membaca dan menjawab soal tanpa 6

adanya percobaan, sehingga tidak memberi pengalaman langsung kepada siswa, akibatnya siswa tidak aktif dalam membangun pengetahuannya sendiri dan siswa cenderung pasif menerima informasi dari guru yang mengakibatkan hasil belajar rendah. Hal ini sejalan dengan pendapat Trianto (2009), menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa itu rendah, antara lain: (1) Proses pembelajaran yang masih didominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri (2) guru mengajar terlalu menekankan pada penguasaan konsep belaka. Pada kelas eksperimen diberi pembelajaran dengan menggunakan model Learning Cycle 7E. Ketujuh tahapan model ini meliputi Elicit (mendatangkan pengetahuan awal siswa), Engange (memberi ide), Explore (menyelidiki), Explain (menjelaskan), Elaborate (mengelaborasi), Evaluate (menilai), dan Extend (memperluas) (Eisenkraft, 2003). Seluruh rangkaian penerapan model Learning Cycle bertujuan untuk membantu siswa untuk membangun pengetahuan yang baru dengan membuat perubahan secara konseptual melalui interaksi dengan lingkungan dan dunia nyata agar siswa terlibat secara langsung saat proses pembelajaran sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Fajaroh dan Desna, 2007). Hasil analisis data menunjukan bahwa kelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dari kelas kontrol yang diberi pembelajaran dengan model konvensional. Penyebab peningkatan rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen karena adanya peningkatan pemahaman konsep pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Peningkatan pemahaman ini disebabkan karena siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran dan memperoleh pengalaman langsung pada fase eksplore. Hal ini sejalan dengan pendapat Aunurrahman dalam Mariani Natalia (2010) yang menyatakan bahwa dengan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, siswa akan lebih mudah memahami materi yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar siswa. Hasil wawancara yang dilakukan bersama siswa menunjukan bahwa siswa merasa senang belajar dengan menggunakan model Learning Cycle 7E dan lebih memahami materi karena siswa dapat melakukan percobaan langsung mengenai materi yang dipelajari serta dapat bertukar pendapat mengenai hasil percobaan. Pada model Learning Cycle 7E ini, keaktifan siswa kembali ditingkatkan pada fase elaborate. Pada fase tersebut siswa kembali diberikan kesempatan untuk berdiskusi bersama kelompoknya dan dituntut untuk dapat menerapkan pengetahuannya pada situasi baru melalui percobaan. Dikatakan demikian, karena pada fase elaborate ini setiap kelompok dipersilahkan untuk melakukan uji daya hantar listrik dengan menggunakan larutan yang berbeda disetiap kelompoknya. Hal demikian diperlukan untuk membangkitkan pengalaman siswa, sehingga siswa dapat lebih aktif memperoleh pengetahuan baru dengan sendirinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Lobarch (2008) penerapan model pembelajaran Learning Cycle dalam pembelajaran dapat melatih siswa untuk menjadi lebih aktif dan menambah rasa keingintahuan siswa. Hasil wawancara yang dilakukan bersama siswa menunjukan bahwa siswa merasa lebih tertantang dalam melakukan percobaan, karena pada fase elaborate siswa diberi kesempatan untuk melakukan percobaan dengan bahan yang ditentukan secara bebas dan berbeda pada setiap 7

kelompoknya, sehingga rasa keingintahuan siswa terhadap materi yang dipelajari lebih meningkat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan: (1) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model Learning Cycle 7E dengan siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model konvensional pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit di SMA Kristen Abdi Wacana Pontianak (2) Pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E memberikan pengaruh terhadap hasil belajar dengan Effect Size sebesar 0,98 (kategori tinggi). Saran Model Learning Cycle 7E dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti: (1) guru perlu merancang kegiatan pembelajaran terlebih dahulu dan menginformasikan rancangan tersebut kepada siswa sebelum pembelajaran berlangsung, (2) Guru harus membimbing siswa terutama pada fase extend. DAFTAR RUJUKAN Altun, Eralp dkk. 2009. Developing an Interactuve virtual chemistry Laboratory Enrich with constructivist Learning Activities for secondary School. Science Direct, (1) :1895-1898 Arifin, M. 2005. Strategi Belajar Mengajar Kimia. Malang : Universitas Negeri Malang. Arthur Eisenkraft. (2003). Expanding the 5E Model. The Science Teacher. (www.nsta.org). Fajaroh, Fauziatul& I Wayan Dasna. (2007). Pembelajaran dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle).(Online). (http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/20/pembelajaran-denganmodel-siklus-belajar-learning-cycle/, diakses 3 Januari 2016). Kulsum, U. (2011). Penerapan Model Learning Cycle pada Sub Pokok bahasan Kalor untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 7: 128. Kocakaya, S., & Gonen, S. (2010). Analysis of Turkish high-school physicsexamination questions according to Bloom s taxonomy. Physics Education: Research and Practice. 8

Lorsbach, A.W. (2008). The Learning Cycle as a Tool for Planning Science Instruction. ( http://www.dese.mo.gov/divimprove/curriculum/science/ LearningCyclePlanInst11.05.pdf : diakses tanggal 20 Maret 2016). Mariani, N. dkk. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 UKUL Tahun Ajaran 2009/2010. Jurnal PMIPA Vol 1 (2). Nugroho, E.B.P. et al. (2013).Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia SMA/MA Kelas X Semester 2 Berbasis Learning Cycle 5E. Jurnal Pendidikan Kimia. Malang : Universitas Negeri Malang. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & D. Jakarta : Alfabetha. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana 9