BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Humas Pada dasarnya, Humas (Hubungan Masyarakat) merupakan bidang atau fungsi tertentu yang di perlukan oleh setiap organisasi atau perusahaan, profit maupun organisasi non profit. Mulai dari yayasan, rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, badan pemerintahan, bisnis, serikat dagang, asosiasi sukarela, lembaga keagamaan. Hubungan masyarakat yang disingkat Humas, sebagai terjemahan dari public relations, baru dikenal di Indonesia pada dekate 1950-an, setelah kedaulatan Indonesia diakui oleh Kerajaan Belanda pada tanggal 27 Desember 1949. (Effendy, 2006 : 9) Hubungan masyarakat merupakan fungsi manajemen khusus yang membantu pembentukan, pemeliharaan garis komunikasi dua arah, sehingga pengertian, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dan masyarakat,yang melibatkan manajemen problem atau masalah, membantu manajemen untuk selalu mendapat informasi dan merespon pendapat umum, mendefinisikan dan menekan tanggung jawab manajemen dalam kepentingan masyarakat; membantu manajemen mengikuti dan memanfaatkan perubahan dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi kecenderungan, menggunakan riset serta komunikasi yang masuk akal dan etis sebagai sarana utamanya. (Cultip, Center dan Broom 2005 : 4) The International Public Relations Association (IPRA), bersepakat untuk merumuskan sebuah definisi dengan harapan dapat diterima dan dipraktikkan bersama. Definisinya adalah sebagai berikut : Public relations is a management funcitions, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, syimpathy, and support of those with whom they are or my be concerned by evaluating public opinion about themselves, commit to in user order to correlate, as fat as possible, their own policies and prosedures, to achieve by planned and widespread 8
9 informations more productive co-operation and more efficient fulfilment of their common intererst (Hubungan Masyarakat adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang berencana dan berkesinambungan, yang dengan itu organisasi organisasi dan lembaga lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau yang mungkin ada hubungannya dengan jalan menilai pendapat utama di antara mereka, untuk mengorelasikan, sedapat mungkin, kebikjasanaan dan tata cara mereka, yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai kerja sama yang lebih produktif dan penuh kepentingan bersama yang efisien). (Effendy, 2006 :20-21) Rahmadi dalam Soemirat dan Ardianto menyebutkan PR adalah salah satu bidang ilmu komunikasi praktis, yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu organisasi / perusahaan dalam melaksanakan fungsi manajemen. (2008 : 11) Howard Bonham, wakil Ketua Palang Merah Nasional Amerika Serikat, diadopsi dari Abdurachman, 2001 : 24-25 dalam Seomirat dan Ardianto, menyatakan, PR adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi/perusahaan. (2008 : 13) Frank Jefkins dalam Soemirat dan Ardianto mengatakan bahwa PR adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan kemauan baik. (2008 : 13) Onong Uchjana Effendy dalam Kriyantono, Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama. ( 2008 : 4 )
10 Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Public Relations atau Humas adalah aktivitas untuk mempengaruhi publik melalui komunikasi dua arah (timbal balik) yang bertujuan untuk saling pengertian, saling percaya dan saling membantu antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya demi tercapainya kepentingan bersama. B. Tujuan Humas Tujuan sentral humas yang akan dicapai adalah tujuan organisasi, sebab humas dibentuk atau digiatkan guna menunjang manajemen yang berupaya mencapai tujuan organisasi. Tujuan organisasi yang diperjuangkan oleh manajemen dan ditunjang oleh humas itu bergantung pada sifat organisasi. Tujuan organisasi dalam bentuk perusahaan berbeda dengan organisasi yang berbentuk universitas, organisasi pemerintah, dan sebagainya. Sifat organisasi dapat berbeda, tetapi dalam kegiatan humas terdapat kesamaan, yakni upaya membina hubungan yang harmonis antar organisasi dengan publik. Dalam hubungan ini, tujuan khusus dapat berjenis jenis, tujuan sentral adalah tujuan organisasi. Sasaran yang dituju oleh kegiatan humas itu penting karena berkaitan dengan teknik komunikasi yang akan dilancarkan dan jenis media yang akan digunakan. (Effendy, 2006 : 94-95) Tujuan publik relations antara lain menciptakan pemahaman publik, membangun citra korporat, membangun opini publik yang favorable serta membentuk goodwill dan kerja sama. 1. Menciptakan Pemahaman (Mutual Understanding) antara Perusahaan dan Publiknya Tujuan kegiatan public relations pertama kali adalah berupaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan dan publiknya. Melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi (well-informed) antara perusahaan dan publiknya. Contohnya, upaya public relations untuk menciptakan kecukupan informasi ini dapat dilihat dari kegiatan hubungan dengan karyawan (employe relations) yang merupakan salah satu publik internal. Pertama, public relations secara terbuka memberikan informasi tentang visi, misi perusahaan, siapa manajemen, kondisi terkini perusahaan (persaingan, penjualan, kondisi keuangan), masalah masalah perusahaan yang dihadapi perusahaan, hak hak karyawan, dan sebagainya. Kedua, public relations harus menyampaikan informasi tentang karyawan kepada pihak manajemen dan berupaya meyakinkan manajemen agar memperhatikannya dalam proses pengambilan
11 kebijakan. Informasi tentang karyawan ini, misalnya mencakup motivasi kerja, produktivitas kerja, kebutuhan kebutuhan, keluhan keluhan, saran saran karyawan, dan sebagainya. Artinya, public relations adalah fasilitator atau mediator komunikasi antar perusahaan dan publik. 2. Membangun Citra Korporat (Corporate Image) Citra (image) merupakan gambaran yang ada dalam benak publik tentang perusahaan. Citra adalah persepsi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanan, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan, atau perilaku individu individu dalam perusahaan lainnya. Cita positif mengandung arti kredibilitas perusahaan di mata publik adalah baik (credible). Kredibilitas mencakup dua hal, yaitu : Kemampuan (expertise) Presepsi publik bahwa perusahaan dirasa mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan, harapan, maupun kepentingna publik. Misalnya, produk produk yang dihasilkan murah, berkualitas, dan ramah lingkungan. Kepercayaan (trustworthy) Presepsi publik bahwa perusahaan dapat dipercaya untuk tepat komitmen menjaga kepentingan bersama. Perusahaan dipresepsi tidak semata mata mengejar kepentingan bisnis (profit oriented), tetapi juga mempertimbangkan kebutuhan dan kepuasan konsumen. Bahkan perusahaan dituntut memerhatikan aspek aspek sosial. 3. Citra Korporat Melalui Program CSR Corporate Social responsibilty (CSR) adalah program public relations untuk melibatkan diri mengatasi persoalan persoalan sosial dilingkungannya. CRS adalah pengintegrasian kepedulian terhadap masalah sosial dilingkungan hidup ke dalam operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan para stakeholder-nya. 4. Membentuk Opini Publik yang Favorable Opini publik merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan. Ada tiga jenis opini, yaitu opini positif (mendukung atau favorable), negatif (menentang), dan netral. Public relations dituntut memelihara komunikasi persuasif yang ditunjukkan untuk : a. Menjaga opini yang mendukung (maintain favorable opinion) b. Menciptakan opini yang masih tersembunyi atau yang belum diekspresikan (create opinion where none exist or where it is latent) c. Menetralkan opini yang negatif (neutralize hostile opinion) 5. Membentuk Good Will commit dan Kerjasama to user
12 Pada tahap ini, tujuan public relations sudah pada tahap tindakan nyata. Artinya, sudah tercipta jalinan kerjasama dalam bentuk perilaku tertentu yang mendukung keberhasilan perusahaan. Dalam tahap ini diharapkan publik secara nyata mendukung program program perusahaan. Misalnya publik turut serta menyukseskan kampanye public relations atau tahap loyal mengonsumsi produk perusahaan. (Rahmad Kriyantono, 2008 : 5-17) C. Fungsi dan Peran Humas Dalam konsepnya, fungsi public relations officer ketika menjalankan tugas dan operasionalnya, baik komunikator dan mediator, maupun organisator, menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. dalam bukunya, Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1992) dalam Rosady Ruslan, S.H., M.M. (2005 : 9-10) adalah sebagai berikut : a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan external c. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum e. Operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya. Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan mengenai peran utama public relations yang pada intinya adalah sebagai berikut : a. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya b. Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan publiknya c. Peran back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan d. Membentuk corpoorate image, artinya peran public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. Menurut Frida Kusumastuti (2002 : 24) dalam bukunya Dasar Dasar Humas terdapat empat peran Public Relations: a. Expert Preciber Communication
13 PeranPublic Relations dianggap sebagai orang yang ahli. Seorang Public Relations menasehati pimpinan perusahaan atau organisasi b. Problem Solving Process Fasilitator Peran Public Relations sebagai fasilitator dalam proses pemecahan masalah. Pada peranan ini seorang Public Relations melibatkan diri atau dilibatkan dalam manajemen c. Communications Fasilitator Peran Public Relations dalam communication fasilitator adalah sebagai fasilitator komunikasi antara perusahaan atau organisasi dengan publik, baik dengan publik external maupun internal. Istilah yang paling umum adalah sebagai jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan atau organisasi d. Technician Communication Dalam Tecnician communication, Public Relations sebagai pelaksana teknis komunikasi. Public relations menyediakan layanan dibidang teknis, sementara kebijakan dan keputusan teknik komunikasi mana yang akan digunakan bukan merupakan keputusan keputusan seorang Public Relations, melinkan keputusan manajemen dan Public Relations yang melaksanakan. Dari definisi diatas penulis menarik kesimpulan bahwa Peran Public Relations atau Humas adalah a. Membangun hubungan baik dengan publik baik secara internal atau external b. Memberi pelayanan kepada publik c. Sebagai penghubung antara perusahaan dengan publiknya d. Pendukung dan fungsi manajemen organisasi atau perusahaan e. Menciptakan citra atau image D. Ruang Lingkup Pekerjaan Public Relations Secara sederhana pekerjaan yang dilakukan public relations dapat disingkat menjadi PENCILS, yaitu a. Publications & Publicity, yaitu memperkenalkan perusahaan kepada publik. Misalnya membuat tulisan yang disebarkan ke media b. Events, mengorganisasi event atau kegiatan mengenai kegiatan sebagai upaya membentuk citra. Misalnya stasiun televisi SCTV menggelar acara commit SCTV to Award. user Program televisi yang dinilai masyarakat Ngetop akan mendapat penghargaan dari SCTV
14 c. News, seseorang public relations dituntut menguasai teknik teknik menulis sehingga dapat menghasilkan produk produk tulisan (Public Relations Writing), seperti press release, newsletter, berita, dan lain lain. d. Community Involvement, public relations mesti membuat program program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya. Misalnya, Hotel Santika memperingati HUT RI mengadakan perlombaan yang juga diikuti masyarakat sekitar hotel. Public relations juga diharapkan dapat memposisikan perusahaan sebagai bagian dari komunitas. e. Identity Media, seorang humas harus membina hubungan baik dengan media (pers) karena media merupakan mitra kerja yang berkelanjutan (abadi) dan saling membutuhkan f. Lobbiying, Public Relations dituntut mempunyai keahlian persuasif dan dapat bernegoisasi dengan berbagai pihak g. Social Investment, Public Relations dituntut dapat membuat program program yang bermanfaat bagi kepentingannya dan kesejahteraan sosial. Dalam hal ini diperlukan bekal dan keahlian dalam manajemen krisis karena krisis dapat timbul dari internal / external. (Rachmad Kriyantono, 2008 : 20)