BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan Permenkes. yang penting dalam proses pelayanan kesehatan, melihat dokumen

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS BEDAH ORTHOPEDI PADA PERIODE TRIWULAN IV DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010 adalah institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan spesialistik,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

ABSTRACT. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, Reference : 15 ( )

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan mutu pelayanan, rumah sakit harus memberikan mutu pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran dan kedokteran gigi. Salah satu fasilitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. intervensi pemerintah dalam pembayaran. Dokter, klinik, dan rumah sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen. mendapatkan pelayanan gawat darurat. 2

LAELA MIFTAHUL JANNAH

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran dalam menyediakan data-data dan informasi yang penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG AN NISA TRIWULAN I TAHUN 2012 DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan dan memelihara serta meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu, Rumah Sakit harus mampu memberikan pelayanan yang efektif dan efesien kepada masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan. Menurut Peraturan Menteri Republik Indonesia No.340/Permenkes/Per/III/ 2010 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah Sakit diharapkan mampu memahami konsumennya secara keseluruhan agar dapat berkembang, serta penyakit yang di derita pasien agar cepat sembuh dan pasien merasa nyaman dan merasa puas dengan pelayanan yang di berikan oleh Rumah Sakit. Dalam ruang lingkup Rumah Sakit terdapat berbagai unit unit kerja yang saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan bersama yang tertuang dalam visi dan misi suatu Rumah Sakit yang salah satunya adalah unit rekam medis. (1) Pada Permenkes RI Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 bab 1 pasal 1 disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Sistem rekam medis di 1

suatu Rumah Sakit merupakan proses pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan data dan pelaporan data. (2) Rekam medis merupakan bukti tertulis maupun rekaman tentang identitas, anamnesa, hasil laboratorium, diagnosa, serta segala pelayanan dan tindakan medis yang di berikan kepada pasien dan pengobatan / perawatan. Bukti tertulis pelayanan dilakukan setelah pemeriksaan tindakan, pengobatan sehingga dapat dipertanggung jawabkan. (3) Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus merupakan Rumah Sakit swasta yang sudah menyelenggarakan sistem rekam medis. Dalam pengelolaan rekam medis terdapat banyak unit unit yang terkait yaitu pendaftaran (Rawat jalan, Rawat inap, Unit gawat darurat), filling, assembling, analising reporting, dan koding indeksing. Salah satu kegiatan yang melakukan penelitian terhadap kelengkapan data rekam medis yaitu yang dilakukan oleh petugas assembling. Berdasarkan pengamatan pada survei awal di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus terdapat dokumen rekam medis rawat inap yang kurang lengkap. Hal tersebut diketahui dengan pengambilan sampel dari 10 DRM kasus bedah Orthopedi terdapat 40% DRM lengkap sedangkan 60% DRM tidak lengkap, berdasarkan analisa kuantitatif yang meliputi review autentifikasi sebesar 30% yaitu pengisian tanda tangan dan nama terang dokter, sedangkan untuk review pencatatan sebesar 20% yaitu pengisian diagnosa pasien. Sedangkan berdasarkan analisa kualitatif pada review cara pencatatan ditemukan ketidak lengkapan sebesar 10% yaitu tulisan yang kurang jelas dan waktu pencatatan belum ada. rekam medis yang tidak lengkap dapat mengakibatkan informasi medis tidak berkesinambungan, menghambat pelayanan pasien karena DRM yang tidak lengkap menumpuk di bagian assembling dan 2

menghambat pelayanan klaim BPJS selain itu tidak bisa digunakan sebagai alat bukti yang sah bila terjadi tindakan malpraktek. Pentingnya kelengkapan didalam pengisian data pada lembar informed consent dan laporan operasi akan sangat berguna dikemudian hari apabila ada gugatan dari pasien atau keluarga pasien. Melihat pentingnya peranan DRM dalam menciptakan informasi medis yang berkesinambungan dan dalam aspek hukum kesehatan maka perlu dijaga kelengkapannya. rekam medis merupakan alat yang penting untuk menjalankan organisasi karena bermanfaat untuk menetapkan tanggung jawab timbulnya kegiatan, dan untuk merekam data pelayanan. Tingkat ketidak lengkapan DRM rawat inap masih sering ditemukan di RS Mardi Rahayu Kudus. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Analisa Kuantitatif Dan Kualitatif Kasus Bedah Orthopedi pada Periode Triwulan ke IV di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Tahun 2015. B. Rumusan Masalah Bagaimanakah gambaran hasil Analisa Kuantitatif Dan Kualitatif kasus bedah Orthopedi pada periode triwulan ke IV di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Tahun 2015? 3

C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Tujuan Umum Menganalisis tentang analisa kelengkapan dokumen rekam medis kasus bedah Orthopedi di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. 2. Tujuan Khusus a. Menjelaskan review identifikasi pada DRM kasus bedah orthopedi di RS Mardi Rahayu Kudus. b. Mejelaskan review pencatatan pada DRM kasus bedah orthopedi di RS Mardi Rahayu Kudus. c. Menjelaskan review autentikasi pada DRM kasus bedah orthopedi di RS Mardi Rahayu Kudus. d. Menjelaskan review pelaporan pada DRM kasus bedah orthopedi di RS Mardi Rahayu Kudus. e. Menjelaskan review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa pada DRM kasus bedah orthopedi di RS Mardi Rahayu Kudus. f. Menjelaskan review kekonsistensian pencatatan diganosa pada DRM kasus bedah orthopedi di RS Mardi Rahayu Kudus. g. Menjelaskan review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan pada DRM kasus bedah orthopedi di RS Mardi Rahayu Kudus. h. Menjelaskan review adanya informed consent yang seharusnya ada pada DRM kasus bedah orthopedi di RS Mardi Rahayu Kudus. i. Menjelaskan review cara pencatatan pada DRM kasus bedah orthopedi di RS Mardi Rahayu Kudus. 4

j. Menjelaskan review hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi pada DRM kasus bedah orthopedi di RS Mardi Rahayu Kudus. k. Menghitung tingkat kebandelan DRM rawat inap kasus bedah orthopedi pada periode triwulan IV tahun 2015 di RS Mardi Rahayu Kudus D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit terhadap pentingnya analisis kuantitatif guna menunjang penyelenggaraan rekam medis yang baik dan benar. 2. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan masukan bagi penelitian lebih lanjut dengan topik yang sejenis serta untuk memperluas bahan referensi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. 3. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan, wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam menganalisis secara kuantitatif dan kualitatif berkas pasien pada kasus bedah Orthopedi. E. Ruang Lingkup 1. Lingkup penelitian Lingkup penelitian ini adalah rekam medis 5

2. Lingkup materi. Materi yang diambil dalam penelitian ini adalah MMIK dan Hukum Kesehatan. 3. Lingkup lokasi Penelitian ini dilakukan di unit rekam medis Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. 4. Lingkup metode Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode observasi. 5. Lingkup objek Objek dalam penelitian ini adalah kasus bedah Orthopedi pada periode triwulan IV tahun 2015. 6. Lingkup waktu Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 26 Juni 2016. F. Keaslian Penelitian No Peneliti Judul Metode Variabel Hasil 1. Sulikah Analisa Kelengkapan Rawat Inap pada Penyakit Hypertensi di Rumah Sakit Tugu Rejo Semarang pada Triwulan III tahun 2011 Metode pendekata n, deskriptif analitis, Observasi Identifikasi, Pencatatan, Pelaporan, Autentifikasi Dari 75 DRM rawat inap pada penyakit hypertensi triwulan III tahun 2011 yang diteliti angka ketidaklengkapa n paling tinggi pada RM 11.1 yaitu 53 DRM tidak lengkap (70%) dan lengkap 22 DRM (30%) dan ketidaklengkapa n terkecil 6

2. Muchama d annur 3. Gita Purnanin grum Analisa Kuantitatif Rawat Inap pada Periode Triwulan ke IV RSI KendalL Tahun 2012 Analisa Kelengkapan Rawat Inap pada Penyakit Diare di Rumah Sakit Bayangkara Semarang pada Triwulan ke III Tahun 2011 Deskriptif, pendekata n cross Sectional observasi dan pedoman wawancar a, kuesioner Metode diskriptif dan metode observasi Identifikas, Pencatatan, Pelaporan, Autentifikasi Analisa Kuantitatif Kelengkapa n DRM, DRM Lengkap, DRM Tidak lengkap pada RM 1 yaitu tidak lengkap 2 DRM (3%) dan lengkap 73 DRM (97,3%). Dari 97 DRM rawat inap pada periode triwulan ke IV tahun 2011 yang diteliti, ternyata angka ketidaklengkapa n pengisian identifikasi tingkat kebandelan 26 dokumen mencapai 26,8%. sedangkan ketidaklengkapa n paling tinggi pada RM 5 yaitu mencapai 15 dokumen 15,5% Dari 58 dokumen rekam medis pasien penyakit diare yang diteliti angka ketidak lengkapan pengisian dokumen rekam medis paling tinggi terdapat pada RM 4 yaitu 2 DRM (3,44%) lengkap dan 56 DRM (96,55%) tidak lengkap dan angka identifikasi terkecil pada RM 1 yaitu 44 DRM (75,86%) lengkap dan 14 DRM (24,13%) tidak lengkap 7

4. Tri Widhiyok o Kuswand ono Analisis Kelengkapan Isi Unit Rawat Inap Kasus Amputasi Akibat Kecelakaan Lalu-Lintas Di RSUD DR. H. Soewondo Kendal Periode Triwulan IV Tahun 2011 Metode penelitian deskriptif dan observasi dengan pendekata n cross sectional DRM Kasus Amputasi Kecelakaan Lalu-lintas, identifikasi, pelaporan, otentikasi, pencatatan, rekam medis lengkap, rekam medis tidak lengkap. Dari 66 DRM kasus Amputasi, hasil Analisa Pencatatan prosentasi kelengkapan terbanyak pada RM.12 sebanyak 100%, sedangkan prosentase ketidak lengkapan terbanyak pada RM.3 sebanyak 46 %. 5. Dwi Ana Farida N.A Analisis Kelengkapan Pengisian Rawat Inap Ruang Ar Rohman Periode Triwulan IV di RSU PKU Muhammadiyah Gubug Tahun 2011 Metode penelitian deskriptif dan survey Rekam Medis Rawat Inap, R. dentifikasi R. Otentikasi R.Pencatat an R. Pelaporan Kelengkap an DRM lengkap dan tidak lengkap Ketidaklengkap an pengisian tertinggi pada dokumen rekam medis pada Identifikasi pada RMI 004 sebesar 26.44%, Otentikasi pada RMI 004 sebesar 6.90%, pencatatan 0% Pelaporan pada RMI.004 sebesar 29.89% 8

Perbedaan : adapun perbedaan antara peneliti sebelumnya dengan penelitian yang sekarang adalah lokasi yang berbeda. Variable yang digunakan berbeda, metode yang digunakan hampir sama akan tetapi permasalahannya yang berbeda, peneliti ingin menganalisis tentang Analisa Kuantitatif dan kualitatif kasus bedah Orthopedi. 9