BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan laporan tahunan World Health Organization (2015) pada Global Status Report on Road Safety 2015, kecelakaan lalu lintas menjadi peringkat pertama dari sepuluh besar penyebab kematian manusia berusia 15-29 tahun di dunia pada tahun 2012. Sudah tercatat sebanyak 1,25 juta manusia di dunia yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas pada tahun 2013 dan diperkirakan akan melonjak naik terus-menerus hingga tahun 2030. Meskipun kecelakaan lalu lintas sudah terjadi di seluruh dunia hingga menyebabkan kematian, namun hal ini dapat diprediksi dan dicegah dengan mengubah perilaku pengemudi secara langsung maupun tidak langsung. Sesuai dengan agenda untuk mewujudkan Sustainable Development 2030 yang dicetuskan oleh United Nations pada September 2015, dari total 17 Sustainable Development Goals (SDGs) dan 167 target yang mencakup dari berbagai aspek kehidupan, terdapat dua target yang berhubungan dengan road safety yaitu target kesehatan (SDG 3) dan transportasi untuk kota yang berkelanjutan (SDG 11). SDG 3 bertujuan untuk menjamin kehidupan yang sehat dan sejahtera untuk segala usia. Sedangkan SDG 11 bertujuan untuk membuat kota dan pemukiman manusia yang aman, tangguh, dan berkelanjutan. Dalam Decade of Action for Road Safety 2011-2020 itu sendiri menetapkan tujuan untuk mengurangi tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas hingga 50% pada tahun 2020. Di Indonesia, jumlah kecelakaan per tahun meningkat pesat dari tahun 2007 hingga pada puncaknya pada tahun 2012 dengan total 117.949 kecelakaan, kemudian mulai menurun sedikit demi sedikit pada tahun 2013 seperti yang disajikan pada Gambar 1.1. Setelah ditelusuri, penurunan jumlah kecelakaan dimungkinkan karena Presiden Republik Indonesia periode 2009-2014 mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi 1
Jumlah Kecelakaan 2 Keselamatan Jalan yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Apabila program tersebut terus dilanjutkan dan dikembangkan maka kerugian negara akibat terjadinya kecelakaan lalu lintas, yang hingga mencapai 250 miliar per tahunnya, dapat berkurang dan kehidupan manusia menjadi lebih sejahtera. 130000 120000 110000 100000 90000 80000 70000 60000 50000 40000 117949 108696 100106 95906 66488 62960 59164 49553 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tahun Gambar 1.1. Jumlah Kecelakaan di Indonesia pada tahun 2007-2014. (Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015) Pada tahun 2015, sebanyak 47 proyek pembangunan jalan tol yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional oleh Presiden Republik Indonesia periode 2015-2019 mulai dilaksanakan. Bahkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 dikeluarkan agar pelaksanaan Proyek Strategis Nasional tersebut dapat dipercepat. Mengingat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2004 tentang jalan, pada Pasal 44 ayat 3 disebutkan bahwa jalan tol harus mempunyai spesifikasi dan pelayanan yang lebih tinggi daripada jalan umum yang ada, antara lain tidak ada persimpangan sebidang, jalan keluar atau jalan masuk (akses) dikendalikan secara penuh, dan kecepatan rencana (design speed) tinggi. Kekhawatiran menjadi muncul ketika pembangunan jalan terus berlanjut namun sistem keselamatan jalan masih belum maksimal dalam penerapannya. Sesuai dengan strategi jangka panjang yang disusun oleh Pemerintah Indonesia dalam Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan, diperlukannya penyelenggaraan keselamatan jalan menggunakan pendekatan efisiensi biaya melalui tindakan kuratif dan preventif dalam rangka penanganan korban,
3 pencegahan luka, dan pencegahan kecelakaan. ini berusaha untuk menyelesaikan permasalahan keselamatan jalan yang terjadi pada jalan di Indonesia khususnya jalan tol karena pelayanan yang diberikan oleh jalan tol seharusnya lebih tinggi dibandingkan dengan jalan umum. Dalam mencegah kecelakaan, perlu diketahui area mana saja yang memiliki potensi tinggi untuk terjadi kecelakaan sehingga dapat ditangani sesuai dengan karakteristik jalannya masing-masing. Investigasi terhadap area potensi kecelakaan dapat dilakukan dengan dukungan data kecelakaan yang pernah terjadi serta data pengamatan kondisi jalan dan lingkungan disepanjang ruas jalan tersebut. Harapannya, jumlah kecelakaan dan tingkat fatalitas yang terjadi pada jalan di Indonesia dapat menurun tiap tahunnya. Salah satu cara yang mudah dan ekonomis untuk meningkatkan keselamatan jalan adalah dengan memasang fasilitas perlengkapan jalan. Apabila fasilitas tersebut dipasang sesuai dengan tujuan dan tempatnya, serta aturannya ditegakkan dengan tegas, maka cara ini akan menjadi sangat efektif dan efisien. Tentunya dalam pengadaan dan pengoperasian fasilitas perlengkapan jalan khususnya di jalan tol diperlukan koordinasi antara Kementerian Pekerjaan Umum sebagai penyelenggara jalan, Kementerian Perhubungan sebagai penyelenggara fasilitas perlengkapan jalan, Operator Jalan Tol sebagai pengatur operasional dan pemeliharaan jalan, serta Kepolisian sebagai penegak peraturan. Dalam upaya meningkatkan keselamatan jalan dengan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas khususnya di jalan tol atau jalan bebas hambatan, penelitian dilakukan pada ruas Jalan Tol Cikopo- (Cipali) yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Ruas jalan yang dipilih adalah jalan tol yang sudah beroperasi sehingga dapat diidentifikasi potensi kecelakaan yang muncul dan faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan, kemudian dievaluasi dan diusulkan pencegahan kecelakaan dengan menggunakan fasilitas perlengkapan jalan. Selain itu Jalan Tol Cipali dikenal sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia, namun sering terjadi kecelakaan sejak jalan tol tersebut mulai beroperasi.
4 1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka dirumuskan beberapa masalah yang muncul, antara lain : a. Bagaimana kondisi eksisting ruas Jalan Tol Cipali? b. Apa faktor utama penyebab kecelakaan di ruas Jalan Tol Cipali? c. Bagaimana potensi kecelakaan lalu lintas di ruas Jalan Tol Cipali? d. Bagaimana cara mencegah kecelakaan di ruas Jalan Tol Cipali? 1.3. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah membahas dan menjawab seluruh pertanyaan dari masalah-masalah yang sudah dirumuskan, antara lain : a. Memberikan gambaran umum kondisi eksisting ruas Jalan Tol Cipali. b. Mengetahui faktor utama penyebab kecelakaan di ruas Jalan Tol Cipali. c. Menganalisis potensi kecelakaan lalu lintas di ruas Jalan Tol Cipali. d. Memberikan rekomendasi pencegahan kecelakaan di Jalan Tol Cipali. 1.4. Batasan Masalah Agar penelitian ini memiliki arah yang jelas sesuai tujuan penelitian, maka lingkup penelitian dibatasi sebagai berikut : a. Kondisi eksisting ruas Jalan Tol Cipali yang diamati adalah kondisi pada bulan Agustus 2016. b. Sampel data kecepatan kendaraan diambil secara acak disepanjang ruas Jalan Tol Cipali pada kedua arahnya. c. Kondisi geometrik jalan dan lingkungan diamati secara visual melalui video. d. Solusi pencegahan kecelakaan lalu lintas berfokus pada penggunaan fasilitas perlengkapan jalan.
5 1.5. Manfaat Dari penelitian yang akan dibahas ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : a. Memberikan informasi kondisi eksisting ruas Jalan Tol Cipali dari aspek teknis dan operasional lalu lintas. b. Memberikan masukan mengenai lokasi-lokasi yang berpotensi tinggi terjadi kecelakaan di ruas Jalan Tol Cipali kepada instansi terkait. c. Memberikan saran mengenai pencegahan kecelakaan lalu lintas di ruas Jalan Tol Cipali kepada instansi terkait berupa jenis, ukuran, dan penempatan fasilitas perlengkapan jalan tambahan; d. Mengurangi jumlah kecelakaan, tingkat keparahan, dan kerugian negara. 1.6. Keaslian Berdasarkan literatur yang dipelajari, ditemui empat penelitian sejenis yang diringkas pada Tabel 1.1. Persamaan dengan penelitian terdahulu tersebut terletak pada: a. Lokasi penelitian, yaitu di ruas Jalan Tol Antar Kota di Jawa Barat, Indonesia. Khususnya ketiga penelitian yang memilih Jalan Tol Cipali. b. Tujuan penelitian secara umum, yaitu untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
6 Tabel 1.1. Keaslian. Peneliti Judul Lokasi Metode Hasil Achiruddin (2009) Potential Countermeasures for Traffic Accidents in the Jakarta-Cikampek Toll Road Tol Jakarta- Cikampek Analisis statistik rate quality control terhadap data kecelakaan; serta analisis benefit cost ratio Kecelakaan di jalan tol Jakarta- Cikampek sering terjadi karena faktor human error pada dini hari yang melibatkan minibus sehingga diperlukan pemasangan fasilitas perlengkapan jalan Juraida, dkk (2016) Analisis Tingkat Keselamatan Tol Cikampek- (Cipali) Menggunakan Road Hazard Mapping (RHM) Tol Cikampek- Observasi langsung dan analisis via Google Maps Informasi lokasi bahaya di jalan tol Cipali dalam bentuk peta Dewi & Nurhayati (2016) Pengaruh Faktor Human Error dan Kondisi Infrastruktur Jalan Terhadap Terjadinya Kecelakaan di Jalan Tol Cipali Tol Cikampek- Analisis statistik terhadap data kuesioner dari pengguna jalan tol Faktor human error dan kondisi infrastruktur berpengaruh besar (92%) terhadap terjadinya kecelakaan di jalan tol Cipali Sugiharto, dkk (2016) Analisis Kebutuhan Transverse Rumble Strip untuk Meningkatkan Kewaspadaan Pengemudi di Bagian Lurus Jalan Bebas Hambatan (Studi Kasus Jalan Tol Cikopo-) Tol Cikopo- Analisis frekuensi kecelakaan dan kecepatan kendaraan di bagian jalan yang lurus; serta perkiraan biaya pengadaan menggunakan PM Perhubungan 2014 Butuh penambahan transverse rumble strips pada 8 lokasi di bagian lurus jalan tol Cipali dengan total biaya sekitar 153 juta rupiah