1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Broadband Wireless Access (BWA) merupakan suatu jaringan akses nirkabel pita lebar. Sedangkan yang disebut dengan broadband menurut standar IEEE 802.16-2004 adalah suatu layanan dengan bandwidth lebih besar dari 1 MHz serta laju data lebih dari 1,5 Mbit/s. BWA dapat dibagi menjadi menjadi beberapa macam berdasarkan mobilitasnya, salah satunya adalah BWA Nomadic. BWA Nomadic merupakan suatu layanan yang menerapkan akses nirkabel dimana lokasi terminal end-user dapat berpindah tempat, tetapi pada saat digunakan tidak bergerak. Jaringan dari layanan BWA ini merupakan kumpulan elemen jaringan akses nirkabel pita lebar yang terdiri dari Base Station (BS) dan Subscriber Stasion (SS). Pada masing-masing BS dan SS ini memiliki antena yang bertindak sebagai pemancar dan penerima gelombang elektromagnetik. Antena yang digunakan memiliki spesifikasi tersendiri. Pada kebutuhan layanan BWA (Broadband Wireless Access) dikembangkan antena MIMO (multiple-input multiple-output) yang dapat memberikan peningkatan kapasitas kanal tanpa penambahan SNR (Signal to Noise Ratio), daya serta bandwidth. MIMO merupakan suatu konsep yang menggunakan lebih dari satu antena baik di sisi pengirim maupun di sisi penerima. Penggunaan lebih dari satu antena mengakibatkan adanya kopling antar antena sehingga 1
mengganggu laju data. Untuk mengurangi kopling dilakukan pemisahan antar elemen antena sepanjang minimal setengah panjang gelombang. Panjang gelombang bergantung pada frekuensi kerja antena. Pada penerapan antena dalam perangkat portabel, dibutuhkan dimensi antena yang ringkas dan kecil. Jenis antena yang memiliki dimensi kecil adalah antena mikrostrip. Konstruksi antena mikrostrip terdiri dari dua buah bahan konduktor (patch dan groundplane) yang dipisahkan dengan substrat dielektrik. Saat ini, pemerintah di Indonesia telah memiliki regulasi mengenai layanan BWA Nomadic pada pita frekuensi 2,3 GHz. Peraturan ini mengatur secara teknis jaringan BWA yang terdiri dari BS dan SS serta bagian antena. Telah dikomunikasikan kepada masyarakat umum Siaran Pers No. 18/DJPT.1/KOMINFO/3/2008 tentang Terbitnya Peraturan Dirjen Postel Mengenai Pita Frekuensi 2.3 GHz Dari Aspek Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi Untuk Subscriber Station, Base Station dan Antena. Untuk spesifikasi antena diatur pada Peraturan Direktur Jenderal Pos Dan Telekomunikasi Nomor: 96/DIRJEN/2008 tentang Persyaratan Teknis Alat Dan Perangkat Telekomunikasi Antena Broadband Wireless Access (BWA) Nomadic Pada Pita Frekuensi 2.3 GHz. Sehingga dalam penelitian ini akan dirancang antena MIMO mikrostrip lingkaran yang ditempatkan pada Subscriber Stasion (SS) untuk layanan BWA Nomadic dengan spesifikasi yang telah diatur dalam Peraturan Dirjen Postel Nomor: 96/DIRJEN/2008. 2
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini dapat didefenisikan sebagai berikut : 1. Bagaimana prosedur perancangan suatu antena MIMO yang akan ditempatkan pada Subscriber Stasion (SS) untuk layanan BWA Nomadic? 2. Bagaiamana prosedur perancangan dan pembuatan antena MIMO tersebut? 3. Bagaimana hasil pengukuran parameter dari antena MIMO yang telah dibuat? 4. Apakah hasil pengukuran dan pengujian sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan? 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Jenis antena yang dirancang adalah antena MIMO 2 2 mikrostrip patch lingkaran. 2. Karakteristik umum serta spesifikasi teknis antena yang dirancang sesuai dengan Peraturan Dirjen Postel Nomor: 96/DIRJEN/2008 tentang persyaratan teknis alat dan perangkat telekomunikasi antena Broadband Wireless Access (BWA) nomadic pada pita frekuensi 2,3 GHz sebagai berikut : Jenis perangkat : antena SS (Subscriber Station) Range frekuensi : 2300 2390 MHz Gain : maksimum 15 dbi Isolasi : maksimum -15 db 3
Impedansi : 50 Ω Polarisasi : linier VSWR : maksimum 1,9:1 Daya maksimum input : 50 W Konektor : SMA-female 3. Pola radiasi antena berbentuk unidireksional tidak mengikuti Peraturan Dirjen Postel Nomor: 96/DIRJEN/2008. 4. Substrat yang digunakan sebagai bahan dielektrik antena mikrostrip adalah Epoxy FR4. 5. Simulasi antena menggunakan perangkat lunak CST MICROWAVE STUDIO 2010 (CST MWS). 6. Tidak membahas penurunan rumus secara matematis, lebih diutamakan pada perancangan antena MIMO secara praktis dan hasil pengukuran sebagai bahan analisis. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang antena MIMO mikrostrip lingkaran sesuai dengan spesifikasi yang telah disyaratkan mulai dari perhitungan awal antena, simulasi, optimasi, pembuatan prototipe antena, pengukuran antena, serta analisis hasil pengukuran. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan prosentase TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) layanan BWA di Indonesia. 4
1.5 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Metode Ex Post Facto, merupakan metode dengan mengeratkan hubungan koaksial (korelasional) data lampau, yaitu dengan mencari dasar teori yang telah ada berkaitan dengan perancangan hibrida ini. 2. Metode Eksperimen, merupakan metode yang bersifat prediktif (ke masa depan), pengukuran secara objektif. 1.6 Sistematika Penulisan daftar isi. Sistematika penulisan laporan tesis ini seperti tertera dalam 5