MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

Aidha Yuliandary, Zainuddin, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING

Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PEMUAIAN ZAT MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Siti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PEMUAIAN ZAT MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 3 MAN 3 BANJARMASIN MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA VIRTUAL

Siti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MS 6 DI SMA NEGERI 2 BANJARMASIN MELALUI STRATEGI ARCS DALAM SETTING PENGAJARAN LANGSUNG

PROSIDING ISBN :

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMAN 10 BANJARMASIN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI FLUIDA STATIS

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no.1 Februari 2016

Dyah Muawiyah, Budi Utami *, dan Bakti Mulyani. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan proses Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) di kelas,

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA SMP POKOK BAHASAN PEMUAIAN ZAT

Putri Wahyu Kinanti 7, Joko Waluyo 8, Slamet Hariyadi 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

JIME, Vol. 2. No. 2 ISSN Oktober 2016

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 2 SMAN 10 BANJARMASIN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI FLUIDA STATIS

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.

17 Media Bina Ilmiah ISSN No

ABSTRAK. Kata kunci: PTK, Team Game Tournamen (TGT), Media Gambar Cetak, Hasil Belajar, Geografi

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

MENINGKATKAN HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOOPERATIF TIPE STAD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNEMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no 2 Juni 2016

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Pulau Permai Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Siswa berjumlah 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no 2 Juni 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

*Keperluan korespondensi, tel/fax : ,

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal PTK dan Pendidikan. Chairunnisa Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

Mahasiswa Program Sarjana Pendidikan Kimia FKIP,UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MELALUI STRATEGI SNOW BALLING

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN SISWA KELAS V SD NEGERI TEBING TINGGI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Transkripsi:

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) Muhammad Muslim, Zainuddin, dan Syubhan An nur Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Uchiem007@yahoo.co.id ABSTRAK: Penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa yang bertujuan khususnya adalah menjelaskan keterlaksanaan RPP, aktivitas siswa, hasil belajar, dan respon siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe TGT. Teknik pengambilan data melalui tes hasil belajar, observasi, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian dianalasis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif menunjukkan bahwa aktivitas siswa setelah proses pembelajaran meningkat. Temuan penelitian yaitu: (1) Keterlaksanaan RPP selama pembelajaran berkategori sangat baik (2) Aktivitas siswa selama pembelajaran berkategori aktif (3) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran berkategori tuntas (4) Respon siswa dalam pembelajaran berkategori baik. Didapatkan simpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT efektif dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas IX-A SMP Negeri 27 Banjarmasin pada pokok bahasan listrik dinamis. Kata kunci: Aktivitas, model pembelajaran kooperatif TGT PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, dijelaskan bahwa standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Guru mempunyai tugas yang berat karena dalam Undang-undang No 14 Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1 no, 3, Oktober 20013 94

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab I Pasal 1 dijelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dengan diharapkannya guru menjadi pendidik yang professional, pembelajaran hendaknya dilakukan dengan menekankan adanya kerja sama antar siswa dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan belajar. Dengan demikian siswa bisa mencapai hasil belajar sebagaimana teman-temanya. Dalam sistem pembelajaran kooperatif terdapat saling ketergantungan positif untuk mencapai tujuan belajar, sehingga siswa dapat mengembangkan potensi secara optimal dengan cara berpikir aktif dalam proses belajar. Berdasarkan hasil angket siswa di kelas IX A SMP Negeri 27 Banjarmasin menunjukkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menunjukkan bahwa yang setuju berperan aktif dalam pembelajaran sebesar 34,85%, tidak setuju sebesar 48,99%, dan raguragu sebesar 16,16%. Dalam hal variasi penggunaan teknik/metode pembelajaran oleh guru menunjukkan bahwa siswa yang setuju guru menggunakan bermacam-macam teknik/metode mengajar sebesar 42,42%, tidak setuju sebesar 21,21%, dan menyatakan ragu-ragu sebesar 36,36%. Dari hasil wawancara dengan guru yang mengajar, hasil belajar siswa kelas IX A SMP Negeri 27 Banjarmasin pada pelajaran fisika masih banyak yang belum tuntas, karena aktivitas dalam belajar siswa masih kurang dan guru harus memberikan beberapa penjelasan secara mendalam. Diberikan soal latihan siswa kurang bisa mengaplikasikan yang sudah diajarkan guru ke dalam bentuk soal. Dari uraian permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa kurangnya Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1 no, 3, Oktober 20013 95

aktivitas siswa kelas IX A SMPN 27 Banjarmasin yang berakibat pada menurunnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika. Solusi pemecahan masalah tersebut bisa diatasi dengan penggunaan model pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan melibatkan kerja sama antar siswa untuk lebih memahami dan mengembangkan konsep dan prinsip fisika. Dengan mengubah metode belajar yang bermula teacher centered menjadi student centered, di mana pada proses pembelajran ini terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik menggunakan salah satu model model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) yaitu salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan (games academic) untuk mencapai tujuan pembelajaran berupa prestasi belajar siswa dan minat siswa yang positif terhadap pembelajaran. Pada pembelajaran ini guru memegang peranan penting dalam mengkondisikan siswa untuk belajar. Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian Rasyid (2008), Yureka (2011) dan Wahidah (2012) yang menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar, minat, motivasi dan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan umum penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mendiskripsikan keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pokok bahasan listrik dinamis dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IX-A SMP Negeri 27 Banjarmasin. Dari pertanyaan penelitian maka yang menjadi tujuan khusus adalah (1) Mendeskripsikan keterlaksanaan RPP model kooperatif TGT. (2) Mendiskripsikan keefektifan aktivitas belajar siswa Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1 no, 3, Oktober 20013 96

setelah digunakan model pembelajaran kooperatif TGT. (3) Meendiskripsikan hasil belajar siswa setelah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT. (4) Mendiskripsikan respon siswa setelah menjalani pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatig TGT. METODE Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (clasroom action research), karena dalam penelitian ini untuk mengatasi adanya masalah yang ada dalam kelas IX-A SMP Negeri 27 Banjarmasin berkaitan dengan sifat individualis dan aktivitas belajar siswa siswa yang rendah. Adapun alur penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alur penelitian tindakan kelas model Hopkins. Kegiatan perencanaan selesai tahap berikutnya adalah melakukan implementasi/tindakan di kelas sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran yang disusun dalam rencana pembelajaran yaitu memotivasi dan menyampaikan tujuan, menyajikan informasi yang diperlukan untuk kerja kelompok, transisi menuju kerja kelompok, pembimbingan dalam kelompok, presentasi hasil kelompok, pemantapan dan evaluasi (mengerjakan soal THB ), dan akhirnya memberikan penghargaan kepada kelompok yang kinerjanya baik. Selama melakukan tindakan kelas, maka dilakukan observasi oleh observer (guru mitra dan teman sejawat) tentang keterlaksanaan RPP dan aktivitas siswa dan kelompok yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung, setelah proses pembelajaran dilakukan tes hasil belajar. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1 no, 3, Oktober 20013 97

Subyek dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IX-A SMP Negeri 27 Banjarmasin pada pokok bahasan listrik dinamis. Seluruh siswa berjumlah 33 orang, terdiridari 18 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 sampai dengan Desember 2012. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah (1) Merekam keterlaksanaan RPP dengan menerapkan LPK-RPP. (2) Lembar aktivitas siswa dan kelompok. (3) Merekam keterlaksanaan tes hasil belajar produk dengan menerapkan THB-Produk. (4) Merekam keterlaksanaan tes hasi belajar proses dengan menerapkan THB-Proses. (5) Merekam keterlaksana angket respon siswa dengan menerapkan ARCS Teknik Analisis Data Data dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Data yang bersifat kualitatif akan dianalisis dengan persentase sedangkan data yang bersifat kualitatif yaitu data yang berupa kata-kata atau kalimat akan dilakukan reduksi data, pemisahan atau pengelompokkan sehingga dapat disimpulkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan PTK dan diujicoba untuk menghasilkan aktivitas siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT. Berikut ini deskripsi tentang hasil PTK beserta pembahasannya. Hasil Penelitian Keterlaksanaan RPP ini diamati oleh guru pengajar ibu Noor Laila Apriani, S.Pd dan Ahmad Rusyadi, dari 2 pengamat terlihat Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1 no, 3, Oktober 20013 98

bagaimana keterlaksanaan scenario RPP model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan scenariopembelajaran yang telah dirancang pada tahap perencanaan, dimana sebagai guru adalah peneliti sendiri. Kegiatan yang dilakukan adalah mengenalkan model pembelajaran TGT kepada siswa dengan tujuan agar siswa mengerti bagaimana jalanya pembelajaran dengan model TGT. Pelaksanaan siklus 1 menunjukkan bahawa masih ada beberapa aspek atau tahapan pembelajaran yang belum berjalan dengan baik. Dimana persentase rata-rata keterlaksanaan RPP pada siklus 1 adalah 70,31% dengan reliabilitas sebesar 95,05%. Pelaksanaan siklus 2 menunjukkan bahwa masih ada beberapa aspek atau tahapan pembelajaran yang belum berjalan dengan baik. Pada siklus ini langkah-langkah pembelajaran yang terlewati tidak sebanyak pada siklus 1 dan suasana pembelajaran sudah mengarah kepada pembelajaran kooperatif tipe TGT. Persentase rata-rata keterlaksanaan RPP pada siklus 2 adalah 81,25% dengan reliabilitas sebesar 98,08%. Pelaksanaan siklus 3 menunjukkan bahwa semua aspek atau tahapan pembelajaran kooperatif tipe TGT berjalan dengan sangat baik. Pada siklus 3 ini langkah-langkah pembelajaran sudah mengarah kepada pembelajaran kooperatif tipe TGT. Persentase rata-rata keterlaksanaan RPP pada siklus 3 adalah 86,72% dengan reliabilitas sebesar 97%. Berarti instrumen yang digunakan pada setiap siklus reliabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa keterlaksanaan RPP pada siklus 1, 2 dan 3 mengalami peningkatan dan rata-rata berkategori baik dan sangat baik, peneliti yang bertindak sebagai guru telah mampu berdaptasi dengan siswa dan mengelola pembelajaran dengan baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan RPP dengan pembelajaran kooperatif tipe TGT meningkat setiap siklusnya, dimana pada siklus Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1 no, 3, Oktober 20013 99

pertama sebesar 67,19% (baik), siklus 2 sebesar 81,25% (sangat baik), dan siklus 3 sebesar 86,72% (sangat baik). Aktivitas Siswa dan Kelompok Aktivitas siswa pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT diamati dengan menggunakan instrumen lebar aktivitas siswa dan kelompok. Aspek-aspek yang diamati pada kativitas siswa ini yaitu memperhatikan alat praga, mendengarkan uraian guru, menjawab pertanyaan guru, bertanya, berdiskusi, mendengarkan pendapat teman, melakukan demonstrasi, menghubungkan dengan materi yang sudah dipelajari, memberikan saran, dan mengerjakan test individu dan tes kelompok. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus 1 aktivitas siswa kurang dibandingkan siklus 2 dan 3. Ini dapat dilihat dari rata rata persentase aktivitas siswa untuk siklus I adalah 65,00%, pada siklus 2 terjadi peningkatan aktivitas siswa menjadi 69,79%, dan pada siklus 3 lebih meningkat lagi menjadi 83,54%. Dalam Tabel 4.18 aktivitas kelompok selama proses pembelajaran siswa pada siklus 1 aktivitas kelompok siswa kurang dibandingkan siklus 2 dan 3. Ini dapat dilihat dari rata-rata persentase pada siklus I sebesar 657,29%, pada siklus 2 terjadi peningkatan menjadi 65,62%, dan pada siklus 3 lebih meningkat lagi menjadi 85,93%. Rendahnya aktivitas siswa pada siklus 2 disebabkan sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar melalui penerapan model kooperatif tipe TGT. Pada siklus 2 dan 3 terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam KBM, yaitu sudah mengarah ke model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hal ini disebabkan karena siswa sudah mulai terbiasa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif TGT. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1 no, 3, Oktober 20013 100

Ketuntasan Hasil Belajar Ketuntasan hasil belajar siswa adalah tingkatan ketercapaian indikator (TPK), yang diukur dengan menggunakan tes hasil belajar yang dilakukan setiap akhir pembelajaran, dinyatakan dengan tuntas ( 70%) dan tidak tuntas (<70%). Siklus 1 diperoleh kertuntasan belajar siswa secara klasikal 71,87% dari 32 siswa yang mengikuti tes hanya 23 siswa yang tuntas secara individual. Hasil evaluasi ketuntasan belajar siswa pada siklus ini dapat dikatakan tuntas karena sudah melebihi 70%. Siklus 2 diperoleh ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 75,00% dari 30 siswa yang mengikuti ada 24 siswa yang tuntas secara individual. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 3 dapat dikatan sangat baik dan tuntas. Hal ini dilihat dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 87,50% yang naik sebesar 12,5% dari siklus 2, dimana 32 siswa yang mengikuti ada 28 siswa yang tuntas secara individu. Respon Siswa Respon siswa dalam hal minat menunjukkan bahwa untuk semua aspek attention (perhatian) pada minat sebesar 75,00% dan motivasi sebesar 72,08%, relevance (keterkaitan) pada minat sebesar 73,54% dan motivasi sebesar 73,54%, confidence (keyakinan) pada minat sebesar 73,64% dan motivasi sebesar 75,31%, serta satisfaction (kepuasan) pada minat sebesar 77,29% dan motivasi sebesar 76,04% termasuk dalam kategori baik berarti guru benar-benar membuat siswa antusias terhadap materi pelajaran. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1 no, 3, Oktober 20013 101

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian,dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) efektif dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas IX-A SMP Negeri 27 Banjarmasin pada pokok bahasan listrik dinamis. Saran Beberapa saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu: (1) Aspek-aspek RPP yang terlaksana baik perlu dilakukan peningkatan sehingga menjadi lebih sangat baik, dan aspek yang sangat baik perlu dipertahankan. (2) Aktivitassiswa dan kelompok yang aktif perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi menjadi sangat baik. (3) Ketuntasan belajar secara klasikal sudah tercapai untuk meningkatkan skor individual setiap siswa maka guru memberi perhatian lebih terhadap soal berupa penerapan (C 3 ). (4) Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa apabila diterapkan pada materi ajar yang cocok serta dapat membuat siswa mudah dalam memahami materi pembelajaran. (5) Perlu adanya penelitian lanjutan, karena penelitiaan ini hanya dilaksanakan di SMP Negeri 27 Banjarmasin 2012/2013. (6) Untuk penelitian selanjutnya hendaknya diperlukan perhatian-perhatian agar diperoleh hasil yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Sardiman. 2007. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1 no, 3, Oktober 20013 102

Muslim, M. 2013. Meningkatkan Aktivitas Siswa Kelas IX-A SMPN 27 Banjarmasin pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament). Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Banjarmasin: UNLAM. Rasyid. 2009. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Batu Ampar pada Materi Zat dan Wujudnya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Banjarmasin: UNLAM. Sardiman. 2007. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suprijono. A, 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susilowati, E. dkk. 2012. Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin: Pendidikan MIPA FKIP Fisika Unlam. Suyidno dan Zainuddin. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Banjarmasin: UNLAM. Wahidah. 2012. Perbedaan Minat dan Presstasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan Pembelajaran Konvensional pada Kelas XI IPA SMAN 4 Banjarmasin Pokok Bahasan Usaha Energi. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Banjarmasin: UNLAM. Yureka. 2011. Meningkatkan hasil aktivitas belajar siswa kelas VII-A SMA Negeri 1 Tanta Kabupaten Tabalong pada Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TGT Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Banjarmasin: UNLAM. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1 no, 3, Oktober 20013 103