BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya polusi lingkungan, tanpa disadari dapat mempengaruhi terjadinya

dokumen-dokumen yang mirip
EFFECT OF CLASSICAL MUSIC THERAPY ON THE ANXIETY LEVEL OF HEMODIALYSIS PATIENTS AT THE PKU MUHAMMADIYAH HOSPITAL OF SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap

2025 (Sandra, 2012). Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Kesehatan N0.36 Tahun 2009 menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat

Tabel 1.1 Keaslian penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ginjal tahap akhir (End Stage Renal Disease, [ERDS]) adalah istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. bersifat progresif dan irreversible. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Ruang Hemodialisa RSUD Dr. M.M. Dunda

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Disease: Improving Global Outcomes Quality (KDIGO) dan the Kidney Disease

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalaminya. Akan tetapi usia tidak selalu menjadi faktor penentu dalam perolehan

BAB I PENDAHULUAN. menghambat kemampuan seseorang untuk hidup sehat. Penyakit penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. gagal untuk mempertahankan metabolism dan keseimbangan cairan dan elektrolit,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi secara akut dan kronis. Dikatakan akut apabila penyakit berkembang

BAB I PENDAHULUAN. irreversible. Hal ini terjadi apabila laju filtrasi glomerular (LFG) kurang dari 50

BAB I PENDAHULUAN. serius di dunia yang insidensinya meningkat setiap tahun. Walaupun penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ vital

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mampu

BAB I PENDAHULUAN. angka ini meningkat menjadi 219 pasien dan tahun 2013 menjadi 418 pasien. Bila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal progresif

BAB I PENDAHULUAN. darah dalam tubuh dengan mengekskresikan solute dan air secara. saja tetapi juga di negara berkembang. Di Amerika Serikat,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lebih dari tiga bulan. Menurut Brunner dan Suddarth, gagal ginjal kronik. sampah nitrogen lain dalam darah) (Muhammad, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kronis menjadi masalah kesehatan yang sangat serius dan

BAB 1 PENDAHULUAN. ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan cairan yang berlebihan dari

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan jumlah. penderita gagal ginjal pada tahun 2013 telah meningkat 50% dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di RS Islam Surakarta, pada tahun 2013 pasien kanker

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aktivitas sehari-hari. Sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang. adalah terapi hemodialisis (Arliza, 2006).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya secara normal (Soematri, 2012).Secara global lebih dari 500 juta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh mereka yang menderita gagal ginjal (Indraratna, 2012). Terapi diet

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. menghargai perasaan pasien yaitu dengan mencurahkan segala perhatian yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh, mengatur konsentrasi garam dalam darah, dan mengatur keseimbangan asambasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat dicapai melalui


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dan kekuatan tubuh yang menyebabkan aktivitas kerja terganggu, tubuh

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan angka kejadian yang masih cukup tinggi. Di Amerika Serikat, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Statistik (2013), angka harapan hidup perempuan Indonesia dalam rentang

BAB I PENDAHULUAN. bersifat progresif dan ireversibel. Gangguan fungsi ginjal ini terjadi ketika

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit menurut World Health Organization (1957) adalah suatu bagian

BAB I PENDAHULUAN. disease) saat ini masih menjadi masalah yang besar, sebagaimana prediksi

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengerikan, hal ini dikarenakan kanker merupakan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proporsi usia lanjut (WHO, 2005, pp. 8-9). Di Indonesia, data survei kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak penyebab dari disfungsi ginjal progresif yang berlanjut pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. komposisi cairan tubuh dengan nilai Gloumerulus Filtration Rate (GFR) 25%-10% dari nilai normal (Ulya & Suryanto 2007).

BAB I PENDAHULUAN. yaitu penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan berakhir dengan kematian.

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I dalam Neliya, 2012). Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik (GGK) atau Chronic Kidney Diseases (CKD) dalam jangka waktu yang lama (Black & Hawks, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat di negara maju maupun negara berkembang telah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam jangka waktu yang lama (Noer, Soemyarso, 2006). Menurut (Brunner

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENGANTAR. A. Latar Belakang. Ansietas atau kecemasan adalah keadaan mood yang berorientasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perawatan Paliatif adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasie

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perubahan gaya hidup menyebabkan terjadi pergeseran penyakit di

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kadar gula darah, dislipidemia, usia, dan pekerjaan (Dinata, dkk., 2015). Angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aktivitas sehari-hari. Menurut WHO (World Health Organization) sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB I PENDAHULUAN. data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung. oleh penyakit jantung koroner. (WHO, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terletak di Jl. Wates Km. 5,5 Gamping, Sleman, Daerah Istimewa. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping merupakan

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DENGAN TERAPI HEMODIALISIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik merupakan kerusakan ginjal atau penurunan kemampuan

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman telah merubah pola perilaku dan gaya hidup masyarakat. Perubahan pola konsumsi makanan, jarang berolah raga dan meningkatnya polusi lingkungan, tanpa disadari dapat mempengaruhi terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus penyakit tidak menular. Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2007), secara global lebih dari 500 juta jiwa telah mengalami penyakit gagal ginjal kronik. Kurang lebih 1,5 juta jiwa harus menjalani hidup dengan bergantung pada hemodialisis. Sedangkan di Indonesia, saat ini terdapat sekitar 70.000 jiwa gagal ginjal kronik yang memerlukan cuci darah / hemodialisa. Menurut data Dinkes Jateng (2008) bahwa kasus gagal ginjal di Jawa Tengah yang tertinggi adalah kota Surakarta dengan 1497 kasus (25.22 %) dan yang kedua adalah Kabupaten Sukoharjo yaitu 742 kasus (12.50 %). Gagal ginjal kronis (GGK) adalah kerusakan ginjal yang berlangsung lebih dari 3 bulan dan GFR kurang dari 60 ml/menit per 1,73 m 3 (Toy et al, 2011). Terapi GGK salah satunya adalah dengan hemodialisa, akibat yang dirasakan saat hemodialisa berlangsung seperti kram otot, hipotensi, sakit kepala, mual, dan muntah (Lewis et al, 2011).

2 Menurut Canisti (2007) dampak psikologis yang dirasakan pasien adalah kecemasan. Dampak psikologis yang dirasakan pasien seringkali kurang menjadi perhatian bagi para dokter ataupun perawat. Pada umumnya, pengobatan di rumah sakit difokuskan pada pemulihan kondisi fisik tanpa memperhatikan kondisi psikologis pasien seperti kecemasan dan depresi. Tindakan keperawatan untuk penanganan masalah kecemasan pasien yaitu dapat berupa tindakan mandiri oleh perawat, contoh seperti teknik relaksasi dan distraksi. Salah satu teknik distraksi yang digunakan untuk mengatasi kecemasan pada pasien adalah dengan musik klasik, karena tehnik distraksi merupakan tindakan untuk mengalihkan perhatian seperti mendengarkan musik klasik (Potter and perry, 2010). Menurut penelitian dari Cutshall, et al (2011) yaitu tentang effect of the combination of music and nature sounds on pain and anxiety in cardiac surgical patients. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Rekaman musik dan alam suara dapat diintegrasikan ke dalam perawatan pascaoperasi pasien operasi jantung. Rekaman dapat menyediakan sarana tambahan untuk mengatasi gejala-gejala umum dari rasa sakit dan kecemasan sambil memberikan sarana relaksasi bagi pasien. Menurut penelitian dari Ratnawati (2011) mengenai Tingkat Kecemasan Pasien Dengan Tindakan Hemodialisa, di BLUD DR. M.M Dunda Kabupaten Gorontalo dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan meliputi tingkat kecemasan ringan (40%), sedang (26,7%), berat (20%), dan panik (13,3%). Berdasarkan hasil survey pendahuluan pada tanggal 23 November 2013 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta didapatkan data bahwasannya

3 pasien yang menjalani progam terapi hemodialisa 1 tahun ini (Oktober 2012 - Oktober 2013) adalah 472 tindakan hemodialisa, dan pada bulan Februari 2014 yang lalu terdapat 43 pasien yang melakukan Hemodialisa. Ada 4 golongan pasien hemodialisa yaitu: tidak menentu, 1x seminggu, 2x seminggu, traveling (Rujukan dari RS lain). Sedangkan pengambilan data tingkat kecemasan pada tanggal 25 November 2013 didapat 5 pasien yang dapat terkaji menggunakan instrumen HRS-A bahwa didapat kecemasan ringan 3 pasien, dan kecemasan sedang ada 2 Pasien. Berdasarkan wawancara dan observasi didapat data yaitu: untuk rentang usia pasien hemodialisa adalah 18-65 tahun, dan 50% pasien hemodialisa mengalami kecemasan. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat kecemasan pada pasien hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. B. Perumasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah penelitian ialah: Adakah pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat kecemasan pada pasien hemodialisa di PKU Muhammadiyah Surakarta?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat kecemasan pada pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

4 2. Tujuan Khusus Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: a. Mengetahui tingkat kecemasan kelompok kontrol sebelum dan sesudah terapi musik klasik. b. Mengetahui tingkat kecemasan kelompok perlakuan sebelum dan sesudah terapi musik klasik. c. Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan kelompok kontrol dan perlakuan pasien Hemodialisa. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis. a. Untuk Institusi Rumah Sakit Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit terutama untuk mengatasi kecemasan pada pasien Hemodialisa. b. Untuk Institusi Pendidikan Untuk bahan masukan dalam proses belajar mengajar mengenai pentingnya pengaruh musik klasik terhadap tingkat kecemasan pada pasien Hemodialisa.

5 2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya disiplin ilmu keperawatan. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan informasi bagi para pengajar, mahasiswa, dan peneliti selanjutnya tentang kemajuan riset keperawatan khususnya untuk mengatasi kecemasan. E. Keaslian Penelitian Dari beberapa sumber peneliti mendapatkan penelitian mengenai musik yaitu: Penelitian Magill, et al (2008) dengan judul The conjoint use of music therapy and reflexology with hospitalized advanced stage cancer patients and their families. Penelitian ini menggunakan two case studies are presented to illustrate the application and benefits. Dengan hasil Penggunaan kombinasi terapi ini dapat membantu bantuan asuh dari beberapa gejala distress, terutama dalam kasus-kasus di mana beberapa kebutuhan akan mendapat manfaat dari pengobatan simultan dari masalah fisik dan psikososial. Perbedaan penelitian ini adalah penggunaan musik klasik untuk pasien. Penelitian ini menggunakan pasien kanker, akan tetapi peneliti meneliti tentang tingkat kecemasan pada pasien hemodialisa. Hasil penelitian dari Cutshall, et al (2011) yaitu tentang effect of the combination of music and nature sounds on pain and anxiety in cardiac surgical patients. Penelitian ini menggunakan randomized controlled trial, dengan sampel 100 pasien (kelompok yang diberi musik berjumlah 49 pasien, dan

6 kelompok kontrol berjumlah 51 pasien). Kesimpulan dari penelitian ini adalah rekaman musik dan alam suara dapat diintegrasikan ke dalam perawatan pascaoperasi pasien operasi jantung. Rekaman dapat menyediakan sarana tambahan untuk mengatasi gejala-gejala umum dari rasa sakit dan kecemasan sambil memberikan sarana relaksasi bagi pasien. Perbedaan penelitian ini adalah pada pasien yang dilakukan penelitian yaitu pada penelitian ini menggunakan pasien jantung untuk menjadi responden penelitian.