Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional

dokumen-dokumen yang mirip
ANATOMI KEAMANAN NASIONAL

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA BESERTA PENJELASANNYA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ketahanan nasional. Geostrategi Indonesia Pelaksanaan Geopolitik dalam negara Suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan

No Laut Kepulauan (archipelagic sea lane passage) dan jalur udara di atasnya untuk keperluan lintas kapal dan Pesawat Udara Asing sesuai denga

Tabel 1. Potensi Ancaman Perang Asimetris di Indonesia Ditinjau dari Berbagai Aspek Pelaku Sasaran Skala Metode Motif Dampak

KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL DAN POLITIK STRATEGI NASIONAL. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MI STRATEGI

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

PERAN MASYARAKAT DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI BIDANG PERTAHANAN Budi Susilo Soepandji

KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI PERWUJUDAN GEOSTRATEGI INDONESIA

SMA NEGERI 2 BANJARMASIN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TANGGAPAN ATAS ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PENGUATAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP Tahun Pelajaran 2016 /2017. I. Berilah tanda silang (X) huruf a,b,c, atau d pada jawaban yang paling tepat

Assalamu alaikum Warrahmatullah Wa Barakatuh

PENILAIAN AKHIR TAHUN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BERBAGAI ANCAMAN TEHADAP KEUTUHAN NKRI (6 X 40 Menit)

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM TERKAIT DENGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA PUSANEV_BPHN. ANANG PUJI UTAMA, S.H., M.Si

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

BAB II TINDAK PIDANA DESERSI YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA TNI. mengenai fungsi, tugas dan tanggungjawab mereka sebagai anggota TNI yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, II, III

PUSANEV_BPHN. Beberapa Perundang-undangan yang terkait dengan Tugas TNI Angkatan Laut KUMDANG 1. Oleh : DISKUM TNI AL

KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. sekaligus (Abdullah, 2006: 77). Globalisasi telah membawa Indonesia ke dalam

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA

LATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

BAB I PENGANTAR. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

Pembagian Kewenangan Dalam Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-Undangan Di Perairan Indonesia

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bentuk usaha pembelaan negara meliputi:

2 Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Neg

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI BELA NEGARA TAHUN 2017

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

KEBIJAKAN PENGINTEGRASIAN KOMPONEN PERTAHANAN NEGARA

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PENGAMANAN WILAYAH UDARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SENGKETA INTERNASIONAL

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa

Oleh : Uci Sanusi, SH., MH

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2002 TENTANG

PENGETAHUAN TENTANG BELA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York,

Potensi Pertahanan di Indonesia sebagai Daya Dukung Pembangunan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. melakukan mobilisasi atau perpindahan tanpa batas yang menciptakan sebuah

2018, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Wilayah Udara adalah wilayah kedaulatan udara di a

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hukum keimigrasian di Indonesia telah ada sejak pemerintahan Kolonial Belanda. Ketentuan

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

CATATAN TANGGAPAN TERHADAP RUU KAMNAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup negara tersebut.


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sambutan Presiden RI pd Farewell Presiden dg Perwira dan Prajurit TNI,di Magelang, tgl. 17 Okt 2014 Jumat, 17 Oktober 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TINDAK PIDANA TERORISME DARI SUDUT HUKUM PIDANA MATERIIL (PENGATURAN NYA DALAM UNDANG - UNDANG NO. 15 TAHUN 2002)

AMANAT TERTULIS PRESIDEN RI PADA PERINGATAN HARI BELA NEGARA Sabtu, 19 Desember 2015

PENJELASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEAMANAN NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PENUTUP. Hal itu dikarenakan kemunculannya dalam isu internasional belum begitu lama,

BAB IV PENUTUP. Pencurian minyak dengan modus illegal tapping, illegal drilling dan

BAB II ATURAN-ATURAN HUKUM INTERNASIONAL TENTANG PEROMPAKAN. A. Perompakan Menurut UNCLOS (United Nations Convention on the

BAB I PENDAHULUAN. kuat telah merdeka dari penjajahan, baik merdeka dengan berperang maupun merdeka

Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

KEJAHATAN TRANSNASIONAL DI INDONESIA DAN UPAYA PENANGANANNYA. Penyunting Humphrey Wangke

UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

Transkripsi:

Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional. Faktor-faktor yang mengganggu ketahanan nasional adalah berbagai macam bentuk tindakan maupun pemikiran yang mengancam ketahanan nasional suatu negara. Faktor-faktor pengganggu ini dapat disebut sebagai ancaman ketahanan nasional. Ancaman ketahanan nasional dapat dikategorikan sebagai berikut : a. Berdasarkan asal datangnya ancaman - Ancaman dari luar, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang berasal dari luar negeri. - Ancaman dari dalam, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang berasal dari dalam negeri. b. Berdasarkan bentuk ancaman - Ancaman fisik, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu ketahanan nasional suatu negara yang dilakukan dengan tindakan secara fisik, seperti serangan senjata, penghilangan nyawa manusia, perusakan fasilitas, terorisme, konflik berdarah, dan lain-lain baik berasal dari dalam maupun luar negeri. - Ancaman ideologis, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu ketahanan nasional suatu negera yang dilakukan dalam tataran pemikiran, seperti perang ideologi, arus globalisasi, kepentingan politik, dan lain-lain baik berasal dari dalam maupun dalam negeri.

1. Contoh ancaman fisik dari luar a. Penyerangan tentara Amerika ke Irak b. Serangan rudal Israel ke Palestina c. Penembakan kapal patroli Indonesia oleh Malaysia d. Agresi militer Belanda di Indonesia e. Penjajahan bangsa Eropa di Indonesia 2. Contoh ancaman ideologi dari luar a. Perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet b. Masuknya berbagai kebudayaan dan paham baru dari luar negeri c. Adanya campur tangan politik dari badan-badan asing di dalam negeri d. Maraknya media propaganda asing e. Adu domba yang dilakukan pihak asing f. Pemberlakuan aturan-aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak asing yang merugikan negara lain, seperti larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia ke Eropa 3. Contoh ancaman fisik dari dalam a. Teror bom Solo b. Penyerangan antar suku di Papua c. Tawuran antar warga di Makassar d. Penjarahan toko milik etnis Tionghoa oleh warga pribumi e. Kerusuhan massa di Jakarta f. Perusakan kantor walikota oleh warga yang marah g. Kekejaman aparat keamanan terhadap mahasiswa saat demonstrasi tahun 1998 h. Perusakan dan vandalisme terhadap fasilitas umum 4. Contoh ancaman ideologi dari dalam a. Munculnya paham-paham radikal dan ekstrimis dari dalam negeri b. Munculnya berbagai aliran sesat di Indonesia c. Provokasi dari kelompok masyarakat tertentu terhadap kelompok masyarakat lainnya yang mengandung unsur SARA d. Adanya stereotipe tertentu yang terbentuk dalam suatu masyarakat dalam menilai masyarakat lainnya e. Sikap apatis terhadap pemerintah f. Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu Negara g. Permainan kotor para politisi dan pejabat Negara h. Kurangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri

Berdasarkan asal datangnya ancaman 1. Ancaman dari luar, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang berasal dari luar negeri 2. Ancaman dari dalam, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang berasal dari dalam negeri 2. Berdasarkan bentuk ancaman a. Ancaman fisik, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mnegganggu ketahanan nasional suatu negara yang dilakukan dengan tindakan secara fisik. Ancaman fisik atau militer adakah ancaman yang menggunakan senjata yang dapat membahayakan kedaulatan negara, jeutuhan wilayag, dan keselamatan bangsa dan negara. ancaman militer dapat berasal dari luar negeri Berikut ini ancaman yang berasal dari luar negeri 1. Agresi, yaitu serangan bersenjata dari negara lain terhadap negara RI 2. pelanggaran wilayah oleh negara lain dengan kapal atau pesawat nonkomersial 3. spionase atau mata mata dari negaralain yang berusaha mengetahui rahasia militer negara RI

4. sabotase yang merusak jaringan militer atau objek penting nasional yang membahayakan keselamatan bangsa 5. aksi teror dari jaringan internasional adapun ancaman fisik atau militer yang berasal dari dalam negeri sebagai berikut 1. Pemberontakan bersenjata 2. perang saudara antar kelompok masyarakat 3. aksi teror dalam negeri 4. sabotase dari dalam negeri yang merusak jaringan militer dan negara b. Ancaman Ideologis atau non fisik. yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu ketahanan nasional suatu negara yang dilakukan dalam tataran pemikiran, berikut ini jenis jenis ancaman non fisik atau ideologis 1. Dibidang Ideologi, ancaman terhadap ideologi negara Pancasiladapat muncul akibat munculnya paham dari luar negeri 2. Dibidang ekonomi adanya pasar bebas membuat barang barang dari luar negeri bebas dipasarkan didalam negeri. akibatnya ekonomi Indonesia bisa dikuasai negara lain bila produk Indonesia kalah saing. 3. Dibidang sosial budaya dengan kemajuan teknologi dan informasi, maka budaya luar negeri mudah masuk ke Indonesia. kita sebagai warga negara harus waspada. sebab selain memberi dampak positif,pengaruh budaya asing dapat membawa dampak negatif yang dapat merusak moral bangsa. 4. Dibidang pertahanan dan keamanan ancaman non militer dapat berupa kejahatan internasional, seperti imigran gelap, penyeludupan narkoba, bajak laut, pencurian kekayaan alam Indonesia Ancaman tradisional, ancaman yang berbentuk kekuatan militer negara lain berupa agresi atau invasi yang membahayakam kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah RI. Ancaman non tradisional, yaitu yang

dilakukan oleh aktor non negara berupa aksi teroe, perampokan dan pembajakan, penyelundupan, imigrasi gelap, dan sebagainya. Ancaman non tradisional yaitu ancaman dari negara lain. Contoh penjajahan, dan spionase. Ancaman tradisional dan non tradisional, perlu dipahami bahwa ancaman non tradisional sewaktu-waktu dapat bertransformasi menjadi ancaman tradisional. Dalam Buku Putih ada kesan bahwa ancaman non tradisional dipahami tidak dapat bertransformasi menjadi ancaman tradisional. Bila memang pemahaman seperti ini memang eksis, tentu saja kita harus menarik pelajaran dari operasi militer Amerika Serikat di Afghanistan. Pada mulanya, masalah terorisme adalah sebuah ancaman non tradisional. Namun dalam kasus Afghanistan, hal itu kemudian bertransformasi menjadi ancaman tradisional karena pemerintahan di sana dinilai tidak mampu menangani Osama Bin Laden dan kelompok teroris Al Qaeda, bahkan melindunginya. Amerika Serikat memandang kebijakan pemerintah Afghanistan saat itu sebagai mengancam kepentingannya sehingga kemudian menggelar war on terrorisme di Afghanistan. Dalam kasus di Indonesia, ancaman non tradisional seperti pembajakan di laut (piracy) sangat mungkin dapat berubah menjadi ancaman tradisional bagi negara maju bila Indonesia tidak dapat memberikan jaminan keamanan laut di wilayah Nusantara. Apabila kondisi demikian terjadi, maka kekuatan militer asing akan menggelar operasi di perairan teritorial Indonesia. Bagi Indonesia hal tersebut akan dipandang sebagai agresi sehingga harus dilawan dalam segala bentuk seperti militer, diplomatik maupun hukum. Diakui, dalam kerangka Confidence Building Measures sangat tidak mungkin

untuk menunjuk kepada negara-negara tertentu sebagai ancaman. Meskipun 1-5 tahun ke depan Indonesia tidak menghadapi ancaman militer, tetapi kini urusan keamanan adalah urusan yang tak dapat diprediksi (unpredictable business). Paling tidak, negara-negara yang mempunyai intensitas dan kapabilitas di sekitar Sabuk Pasifik dapat memandang Indonesia sebagai sebuah negara yang mempunyai konsep pertahanan yang bertumpu pada pertahanan berjenjang (defense in depth) di mana menempatkan Indonesia sebagai negara yang mempunyai kedaulatan yang berbasiskan perairan serta dengan pulau yang bertebaran (PertahananNusantara). Terlalu Berorientasi Darat Kelima, improper of defense strategy. HUMAN SECURITY : keamanan yang berorientasi pada kesejahteraan manusia, terdiri dari keamanan fisik, ekonomi, sosial, menghormati martabat manusia, perlindungan dan kebebasan dasar setiap manusia (HAM; PBB 1945). Komponen yang mengancam kesejahteraan manusia: ancaman terhadap hak hidup; ancaman terhadap hak kesehatan; ancaman terhadap keamanan personal ; ancaman terhadap hak ekonomi; ancaman terhadap kehormatan dan martabat manusia.

Berbagai ancaman diatas dikategorisasikan sebagai non-traditional security threat (ancaman keamanan non-tradisional) dan saling terkait. Ancaman terhadap keamanan/hak kesehatan: Menyebarnya penyakit infeksi dan menular (seperti malaria, tbc, HIV/AIDS), hunian yang padat dan tidak memenuhi kriteria hidup sehat (hidup dalam perumahan kumuh, pengungsian, dampak kebanjiran, gizi buruk dan kelaparan). Usaha dalam bela negara bisa saja dilakukan oleh siapa pun. Artinya, profesi apapun bisa ikut serta dalam usaha bela negara. Contohnya, kamu sebagai pelajar. Pengabdian yang dapat dilakukan adalah berprestasi, baik di sekolah maupun di masyarakat. Upaya bela negara dan pertahanan keamanan negara ditujukan mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai mem bahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Bentuk ancaman ada dua, yaitu ancaman militer dan nonmiliter. Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002, ancaman militer adalah sebagai berikut. a. Agresi oleh negara lain dengan kekuatan senjata. b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik menggunakan kapal maupun pesawat nonkomersil. c. Spionase yang dilakukan negara lain untuk mencari dan men dapatkan rahasia militer. d. Sabotase untuk merusak instalasi militer dan objek vital nasional. e. Aksi teror bersenjata yang dilakukan jaringan terorisme inter nasional atau bekerja sama dengan terorisme dalam negeri. f. Pemberontakan bersenjata. g. Perang saudara antara kelompok bersenjata dan kelompok ber senjata lainnya. Ancaman militer tersebut dihadapi oleh TNI sebagai kekuatan utama, sedangkan ancaman nonmiliter unsur utamanya adalah lembaga pemerintah di luar lembaga pertahanan sesuai dengan sifat dan bentuk ancaman. Dilihat dari sifatnya, ancaman terhadap bangsa dan negara ada dua, yaitu ancaman tradisional dan nontradisional. Ancaman tradisional dapat berbentuk kekuatan militer negara lain berupa agresi atau invasi yang membahayakan keutuhan bangsa dan negara.

Ancaman nontradisional dilakukan oleh oknum atau perse orangan berupa aksi teror, perompakan, pembajakan, penye lundupan, imigrasi gelap, perdagangan narkotika, penangkapan ikan secara ilegal, serta pencurian kayu (illegal logging). Oleh karena itu, setiap warga negara tanpa kecuali sesuai kedudukannya memiliki hak dan kewajiban untuk turut serta dalam upaya bela negara. Misalnya, siswa dan mahasiswa mengikuti upaya bela negara melalui pendidikan kewarganegaraan. Selain itu, TNI, Polri, dan masyarakat sipil secara bersama-sama menghadapi ancaman sesuai dengan keahliannya.