DRS. HERWIN, M.PD.

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PERMAINAN, REGULASI, FAIR PLAY DAN KOMPETENSI DALAM SEPAKBOLA

OPTIMALISASI PEMBENTUKAN KARAKTER DAN FAIR PLAY MELALUI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI. Oleh: Herwin, M.Pd.*

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PERATURAN UMUM PERTANDINGAN PSSI

I. PENDAHULUAN. tujuan untuk merebut kemenangan. Pertandingan tersebut bisa berbentuk

Sambutan Presiden RI Pd Peringatan Hari Olahraga Nasional di Yogyakarta tgl. 17 Okt 2013 Kamis, 17 Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bara Yusuf Saeful Putra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beberapa tahun terakhir, beberapa sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai

PERANAN NILAI SPORTIFITAS PENDIDIKAN JASMANI DALAM MENGAHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

Respect For The Rules dalam Permainan Sepak Bola

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAYU ASMARA YUDHA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd. l.

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. S.E Iso-Ahola, 2006: 18) mendefinisikan sportivitas sebagai perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018

PENDAHULUAN. Pasal 1 Tujuan Kode Disiplin PSSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan menerangkan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang. dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

a. mendeskripsikan pelanggaran peraturan di dalam regulasi Turnamen; b. menentukan sanksi yang dikeluarkan dalam setiap pelanggaran;

LAPORAN KEGIATAN KETUA UMUM KONGRES PSSI 2012

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis. Warga Negara

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

Landasan Hukum Alasan PT Liga Indonesia Membatalkan Turnamen. Isu Hukum:

KODE DISIPLIN INDONESIA SOCCER CHAMPIONSHIP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA. Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

MANUAL PERTANDINGAN LIGA MAHASISWA U21 PIALA MENPORA 2018

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat sekarang ini olahraga sangat digemari banyak orang diseluruh

SURAT PERNYATAAN. Yang bertandatangan dibawah ini, Nama :... Jabatan :... Alamat :... Telpon :...

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Medan adalah kota yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA. persepakbolaan dunia tanpa campur tangan dari kekuatan politik dan aktor-aktor

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR FUTSAL

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEJUARAAN PEKAN OLAHRAGA PELAJAR WILAYAH (POPWIL) III DI KABUPATEN BANTEN TAHUN 2012.

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Olahraga berkembang

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. muda. Berdasarkan laporan yang dirilis NBL Indonesia, untuk tahun ini NBL

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

Oleh Zul Andri Syamsul Gultom Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

PERATURAN UMUM DAN TEKNIS LIGA PPIA 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maanfaat yang diperoleh langsung dari aktivitas olahraga tersebut baik untuk

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

VALUE & STANDAR KOMPETISI AIS BANDUNG FUTSAL GOES TO SCHOOL CUP III 2014

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Transkripsi:

DRS. HERWIN, M.PD. herwin@uny.ac.id PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 Materi disampaikan pada Pelatihan dan Coaching Clinics Sepakbola bagi Pemain Sepakbola SMA Muhammadiyah 7 (SMA MUTU) Yogyakarta tanggal 19 Desember 2013

PENDAHULUAN Dualisme organisasi yang memiliki otoritas pengelola persepakbolaan nasional, sempat terbelah menjadi dua kubu, yaitu: Indonesian Super League (ISL) dan Indonesian Primer League (IPL). Masing-masing otoritas memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat mengganggu kelangsungan pembinaan sepakbola nasional; secara organisasi (klub) maupun pembinaan SDM. Namun demikian masa transisi pembinaan sepakbola nasional dengan regulasi dualisme tersebut cukup berlangsung selama kurang lebih dua tahun (2012-2013). Pada tahun 2014 sudah menjadi kesepakatan PSSI menjadi satu organisasi kembali.

PENDAHULUAN Pembinaan olahraga nasional dewasa ini secara serius telah diprogramkan dan dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan upaya untuk meningkatkan prestasi atlet nasional diberbagai even regional dan internasional. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) telah bekerja sama dengan berbagai pihak khususnya instansi/lembaga terkait untuk memajukan pembinaan olahraga nasional, termasuk Kemendiknas, Kemenpora, dan lembaga lainnya.

PENDAHULUAN Dengan mengabaikan pembinaan secara sistematis dan berjenjang dan terprogram, jalan pintas pun dilakukan. Sehingga banyak hal terabaikan, termasuk pembentukan karakter, penanaman nilai-nilai sportivitas dan fair play cabang olahraga. Untuk mengatasi hal yang demikian, diperlukan upaya pembentukan dan pengembangan karakater dan menanamkan nilai-nilai sportivitas dan fair play tersebut sejak usia dini melalui even olahraga sekolah.

PEMBAHASAN Kemampuan Fisik Kemampuan Teknik Kemampuan Taktik Kemampuan Mental Kemampuan Interaksi Sosial Peraturan Permainan Sepakbola

PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA Peraturan permainan sepakbola (law of the games) yang diterapkan dalam sebuah pertandingan sepakbola terdiri 17 pasal yang secara mendasar perlu dipahami pelaku sepakbola (pemain, pelatih, ofisial, manajemen, wasit, penonton dan media). Bagian peraturan yang harus dipahami antara lain tentang: lapangan, ukuran dan fasilitas yang harus ada dilingkungannya; bola, bahan, dan ukurannya; jenis pertandingan; jenjang dan tingkatan pemain; peserta kompetisi; jenis pertandingan dan turnamen, penghitungan skor/nilai; dan hadiah; serta regulasi lainnya yang mengatur perubahanperubahan penting yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dalam sebuah pertandingan internasional yang sifatnya friendly games atau pertandingan resmi.

PENGERTIAN FAIR PLAY Fair Play adalah sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam keolahragaan, menghormati peraturan yang berlaku dan menghindari mendapatkan keuntungan dari lawan yang kondisinya sakit/tidak memungkinkan meneruskan pertandingan. Kode Fair Play yang perlu dan harus diperhatikan serta dilaksanakan dalam sebuah aktivitas/ pertandingan olahraga

PENGERTIAN FAIR PLAY Menghormati dan menghargai sepanjang waktu terhadap peserta, pelatih, official, teman, pendukung/penonton, lawan, petugas pertandingan/administrator dan sukarelawan yang membantu terlaksananya kegiatan tersebut. Berlaku sportif sebagai olahragawan dalam menghadapi persiapan, selama dan ikut serta dalam kegiatan pertandingan menampilkan kemampuan terbaik dan mengakui kekalahan yang dialami. Memiliki pengetahuan tentang peraturan yang tertulis maupun yang tidak tertulis, serta patuh dan tunduk pada peraturan permainan yang berlaku. Keikutsertaan dalam pertandingan adalah lebih penting dengan mendemonstrasikan/menampilkan yang baik daripada sekedar mendapatkan kemenangan. Merasa senang, berteman, menunjukkan keterampilan dan menampilkan kinerja/prestasi individu terbaik adalah penting selama keikutsertaan dalam sebuah pertandingan.

SASARAN FAIR PLAY Dalam setiap pertandingan sepakbola, semua pihak yang terlibat seyogianya menjunjung tinggi nilai-nilai fair play. Pihak terkait atau pemain sepakbola yang dimaksud Pihak terkait atau pemain sepakbola yang dimaksud adalah pemain, pelatih, juri/wasit, ofisial, panitia, orang tua, pendukung/ masyarakat, dan media

PERATURAN DALAM PENILAIAN FAIR PLAY Peraturan perlombaan/pertandingan telah ditetapkan oleh induk organisasi setiap cabang olahraga. Semua yang terlibat di dalamnya harus tunduk pada peraturan yang berlaku. Jika pihak terkait dalam pembinaan olahraga memahami dan melaksanakannya dengan baik, perlombaan/pertandingan tentu akan terlaksana secara sportif dan fai play. Hal ini berarti bahwa para pelaku olahraga telah melaksanakan prinsip fair play dengan baik.

MEMBANGUN KARAKTER MELALUI CABANG SEPAKBOLA Permainan sepakbola dilakukan dengan mempertemukan dua tim dengan tujuan utama untuk memasukkan bola ke gawang lawan. Dalam permainan ini tidak jarang terjadi benturan fisik antar pemain, baik pada saat menerima, merebut, menendang, menyundul, dan/atau menguasai bola. Permasalahan yang terjadi di lapangan, antara lain dapat disebabkan oleh ketidakpahaman pemain pada peraturan pertandingan. Untuk itu, peran guru penjasorkes atau pelatih yang membina olahraga di sekolah (baik intra maupun ekstra kurikuler), seharusnya membekali siswa dengan memberikan pemahaman terhadap peraturan-peraturan pertandingan secara sederhana dan mudah dipahami. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah pelanggaran kode etik olahraga sepak bola ini sehingga setiap pemain berperilaku santun dan patuh pada keputusan wasit.

MEMBANGUN KARAKTER MELALUI CABANG SEPAKBOLA Permainan sepak bola ini juga menjunjung tinggi kejujuran, persahabatan, dan sportivitas sehingga sebagai siswa/pemain dapat terhindar dari hal-hal seperti di bawah ini: pemalsuan legalitas (usia, rapor, dan lain-lain); pemalsuan legalitas (usia, rapor, dan lain-lain); dengan sengaja mengatur skor menang atau kalah; praktik suap-menyuap; pemakaian doping atau obat-obatan terlarang; dengan sengaja mengulur-ulur waktu dalam permainan; sikap tidak bersedia menerima kekalahan; sikap tidak menghargai lawan yang menang atau kalah; sikap tidak menghargai wasit beserta keputusannya.

PENERAPAN FAIR PLAY DALAM BEBERAPA EVEN OLAHRAGA NASIONAL Penanaman nilai sportivitas dan fair play melalui berbagai pekan olahraga pelajar : Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) (SD, SMA, SMK, SLB) Asean Primary School Sport Olympiad (APSSO), POPSI/POPNAS, ( SMP-SMA) POSPENAS, (Pesantren) Liga Pendidikan Indonesia LPI,(SMP-PT) dan lain sebagainya, even festival, pertandingan olahraga bagi anak usia sekolah.

FAIR PLAY OR NO FAIR PLAY MENGERTI MEMAHAMI MELAKUKAN

FILOSOFI FAIR PLAY

NO FAIR PLAY!

YOU ARE FAIR PLAY!

LOGO FAIR PLAY

LOGO FAIR PLAY O2SN-SD

SIMBOL FAIR PLAY Simbol Fair play dalam pertandingan mendasari semangat bertanding secara sportif

Keterlibatan orang tua saat mendukung anak-anak bertanding adalah penting sebagai pemberi semangat dan motivasi

Perjuangan, disiplin, semangat, kerja keras & persahabatan adalah dasar fair play Pemain patuh pada peraturan dan taat pada keputusan wasit yang diwakili oleh kapten tim

Prestasi diperoleh secara fair sebagai akibat dari latihan dan kerja keras Semangat pertemanan dan persaudaraan merupakan dasar fair play

Kalah dan menang bukan akhir dari pertemanan dan persahabatan

KESIMPULAN Pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai sportivitas dan fair play sudah selayaknya mendapat perhatian yang cukup besar. Tindak hanya sukses penyelenggraaan dan keberhasilan perolehan medali atau piala serta besarnya hadiah yang diraih, namun bagaimana upaya yang dilakukan untuk mendapatkannya sesuai dengan norma dan peraturan cabang olahraga yang dipertandingan adalah lebih penting. Bukan menanamkan berbagai cara yang tidak diperbolehkan yang penting mendapat medali atau piala, tetapi bagaiman proses yang dilakukan sejak awal pembinaan hingga pelaksanaan pertandingan atau perlombaan.

KESIMPULAN Keterlibatan berbagai lembaga terkait, KONI, organisasi induk cabang olahraga nasional dan daerah, pemerintah pusat dan daerah, Kemenpora, Kemendiknas, dan perguruan tinggi sudah selayaknya menyatukan visi dan misinya membangun pembinaan olahraga yang berkarakter, berbudi luhur penuh dengan penanaman nilai sportivitas dan fair play. Perguruan tinggi dalam hal ini yang memiliki Fakultas Ilmu Keolahragaan sudah membekali calon guru penjasorkes, tenaga profesional, serta pelatih cabang olahraga dengan pengetahuan tentang norma-norma peraturan cabang olahraga dan nilai-nilai sportifitas dan fair play yang terkandung dalam setiap cabang olahraga. Sehingga pembinaan olahraga prestasi di sekolah dapat terlaksana dengan baik.

KESIMPULAN Akhirnya pembinaan olahraga prestasi secara nasional dapat diraih melalui atlet yang memiliki karakter, berbudi luhur, sportif, fair play, dihormati dan disegani oleh lawannya dan bangsa lainnya. Untuk menjadi pemain sepakbola yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang baik, diperlukan proses latihan yang panjang dan berbagai jenjang atau level kompetisi. Untuk mencapai hasil yang maksimal membutuhkan proses yang dilewati secara bertahap. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan komitmen dalam pembinaan sepakbola, termasuk pengembangan kemampuan pemain agar menjadi maksimal. Regulasi organisasi dan peraturan permainan sangat penting untuk dipahami oleh setiap pemain yang ingin tumbuh menjadi pemain besar dan baik.

TERIMA KASIH