PELATIHA OPERASI DASAR MATEMATIKA SISWA SMK SWASTA DI KARAWANG Kiki Nia Sania Effendi, Indrie Noor Aini Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang qqeffendi@gmail.com Abstract Private vocational students in Karawang still lacking in ability on the basic operations of mathematics. Whereas the basic operations of mathematics is indispensable in solving math problems. Because when the basic mathematical operations are not controlled by the other material that was already understood the end result is not right. With the rapid industrial development in Karawang, students have to prepare for the test work. On the basis of these problems, we intend to conduct basic operations training. These activities through the student center approach and training methods with the module and the learning that motivate students to learn, in order to master the basic operations of mathematical ability. the expected target after the implementation of this program adalahmeningkatnya ability of students who receive training on the operation of real numbers that can solve the problems on the test work as well as luarannya namely the articles concerning the ability of the basic operations of mathematics. Keywords: basic math operations Abstrak Pada umumnya siswa SMK swasta di Karawang masih kurang dalam kemampuannya pada operasi dasar matematika. Padahal operasi dasar matematika sangat diperlukan dalam penyelesaian soal-soal matematika. Karena ketika operasi dasar matematikanya tidak dikuasai maka materi lain yang sudah dipahami hasil akhirnya tidak tepat. Dengan perkembangan industri yang pesat di Karawang, siswa harus mempersiapkan diri untuk mengikuti tes kerja. Atas dasar permasalahan tersebut, kami bermaksud mengadakan pelatihan operasi dasar. Kegiatan ini melalui pendekatan student centre dan metode latihan dengan modul dan pembelajaran yang memotivasi siswa untuk belajar, agar dapat menguasai kemampuan operasi dasar matematika. target yang diharapkan setelah pelaksanaan Program ini adalahmeningkatnya kemampuan siswa yang mengikuti pelatihan mengenai operasi bilangan real sehingga dapat menyelesaikan soal-soal pada tes kerja serta luarannya yaitu adanya artikel mengenai kemampuan operasi dasar matematika. Kata kunci : operasi dasar matematika PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Pada saat ini perkembangan industri di Kabupaten Karawang semakin meningkat, sehingga membutuhkan banyak pekerja. Selain itu, minat siswa siswa SMP terhadap SMK semakin meningkat pula. Dengan kata lain, minat masyarakat karawang terhadap peluang untuk bekerja di perusahaan-perusahaan yang ada dikawasan industri di karawang pun besar. Selanjutnya banyaknya para pendatang dari luar karawang yang mencoba keberuntungan untuk bergabung bekerja di perusahaan-perusahaan di kawasan industri karawang. Tak dapat di elakan bahwa persaingan untuk menjadi pekerja di pabrik sangatlah ketat. Untuk menjadi pekerja di pabrik tersebut melalui beberapa tes, salah satunya berkaitan dengan matematika. Pada umumnya siswa SMK kurang memahami mata pelajaran matematika, bahkan tak sedikit siswa yang belum mampu operasi dasar matematika. misal, penjumlahan bilangan bulat positif dan 375
negatif. Dapat dibayangkan apabila operasi dasarnya pun belum dikuasai bagaimana dengan materi yang lain. Pada umumnya orentasi siswa SMK setelah lulus sekolah adalah bekerja sehingga dalam proses pembelajaran siswa tersebut tidak terlalu termotivasi untuk memahami materi pelajaran matematika. Dalam keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0490/U/1992, pasal 1 menjelaskan tentang SMK, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah bentuk satuan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional. Matematika selain sebelum ditemui pada tes kerja, terlebih dahulu ditemui pada saat Ujian Nasional. Ketika siswa mengetahui dan memahami konsep materi SMK namun operasi dasarnya belum dikuasai maka dapat dipastikan siswa tersebut tidak dapat menyelesaikan permasalahan atau soal materi SMK tersebut begitupun persoalan yang berkaitan dengan matematika saat tes kerja. Oleh karena itu, pembelajaran mengenai operasi dasar matematika di SMK perlu diperhatikan kembali. Meski para siswa sudah mempelajari pada saat sekolah dasar namun masih banyak siswa yang merasa kesulitan ketika mengoperasikan bilangan bulat maupun pecahan yang bernilai positif maupun negatif. Para siswa ini seharusnya sudah mampu menyelesaikan operasi dasar matematika, namun mengingat matematika selalu dirasa sulit dan mata pelajaran yang tidak disukai bagi para siswa sehingga selalu lupa dan kurangnya pemahaman terhadap materi matematika termasuk operasi dasar matematika. Untuk itu, perlu adanya pelatihan mengenai operasi dasar matematika secara khusus diluar materi SMK yang sedang dipelajari. Adanya pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan operasi dasar matematika agar para siswa dapat menyelesaikan soal-soal pada tes kerja sehingga para siswa memiliki daya saing pada saat tes kerja. B. Permasalahan Mitra dan Solusi yang Ditawarkan Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas XII SMK swasta di Karawang para siswa masih banyak yang kurang memperhatikan pentingnya matematika untuk mempersiapkan diri dalam tes kerja perusahaan-perusahaan dikawasan industri karawang. Dalam pembelajaran matematika, para siswa masih kurang dalam operasi dasar matematika. Misal, ketika ditanya tentang penjumlahan -8 + 3, mereka dapat menjawab dengan -11 dengan alasan negatif bertemu positif menjadi negatif. Ketika sedang mempelajari materi SMK, seperti perkalian matriks dengan matriks, siswa sudah memahami konsep perkalian matriks dengan matriks namun hasil akhir ketika diberi soal menjadi salah karena para siswa kesulitan untuk penjumlahan dan perkalian bilangan bulat maupun pecahan. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi yaitu pelatihan operasi dasar matematika agar permasalahan diatas tidak terjadi lagi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam operasi dasar matematika. dalam program ini menggukan modul yang terrdapat 6 376
materi beserta latihan-latihannya dan disusun untuk 6 pertemuan dengan alokasi pada setiap pertemuan yaitu 2x45menit. Jenis permasalahan yang ditangani dalam program ini meliputi operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bilangan real. Jumlah siswa yang mengikuti program ini berdasarkan pertimbangan guru SMK kelas XII yaitu kelas yang didominasi oleh siswa-siswa yang kemampuan operasi dasar matematikanya rendah. METODE PELAKSANAAN Dalam pelaksanaan program ini, dosen dosen dari prodi pendidikan matematika bermitra dengan SMK Sunan Gunung Jati Karawang. Peran SMK Sunan Gunung Jati Karawang adalah memberikan ijin dalam penerimaan peserta pelatihan dan memberikan fasilitas tempat pelatihan dan menentukan peserta pelatihan yang layak dan memenuhi syarat untuk diikutsertakan dalam pelatihan operasi dasar matematika yang merupakan program pengabdian masyarakat dari LPPM UNSIKA. Metode latihan adalah suatu cara yang dilakukan seorang guru dalam mengajar dengan melaksanakan kegiatankegiatan latihan agar siswa memiliki keterampilan yang lebih tinggi dari materi yang telah dipelajari. Dalam mempelajari operasi dasar matematika pada siswa sekolah menengah diperlukan adanya latihan-latihan. Karena pada dasarnya mater ini telah mereka pelajari. Operasi dasar matematika harus dikuasai oleh siswa sampai dengan taraf terampil. Pada pelatihan ini menggunakan metode latihan dengan pendekatan student center dan penggunaan modul. Kemampuan tersebut merupakan modal utama dalam pembelajaran matematika sehingga pembelajaran matematika dapat berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal. Menurut Sagala (2003) metode latihan merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaankebiasaan tertentu selain itu sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan ini dilaksakan pada bulan Agustus dan di ikitu oleh 72 siswa dari dua kelas siswa kelas XII SMK dengan masing-masing jumlah siswa pada setiap kelas yaitu 35 dan 37. Kegiatan dilaksankan pada jam pelajaran matematika selama 6 pertemuan diruang kelas. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh dua orang tim pengabdi dengan masing-masing pengabdi mengajar di satu kelas dengan bahasan yang disampaikan adalah operasi pada bilangan bulat, pecahan desimal,pangkat,akar, dan konversi bilangan beserta latihan-latihannya. Adanya keterbatasan waktu mengakibatkan penyampaian materi tidak dilakukan secara detail. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi pembahasan dengan melibatkan siswa melalui pembahasan materi pada modul yang telah disediakan oleh tim pengabdi secara bersamabersama, selanjutnya diberikan latihanlatihan untuk diselesaikan oleh siswa. Selama kegiatan berlangsung para pengajar selalu memotivasi siswa dan mengadakan sesi tanya jawab mengenai materi yang sedang dipelajari. Sehingga para siswa secara keseluruhan terlibt 377
dalam kegiatan pelatihan operasi dasar matematika. Terdapat kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan promram pelatihan ini berlangsung. Dari 6 pertemuan pelaksanaan pelatihan terdapat beberapa siswa yang tidak masuk sekolah sehingga tidak mengikuti pelatihan satu pertemuan bahkan sampai ada yang tiga pertemuan. Dengan terjadi hal demikian ketercapaian program ini dikatakan cukup baik. Karena hanya beberapa siswa saja yang mengikuti pelatihan ini secara lengkap 6 pertemuan. Secara keseluruhan program ini telah berhasil dilakukan karena berdasarkan hasil tes diperoleh lebih dari 50% siswa memperoleh nilai diatas 80 dan berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika dikelas tersebut setelah pelatihan dilaksanakan adanya beberapa siswa yang biasanya kesulitan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi pada matematika sudah dapat menyelesaikannya. Tahapan selanjutnya dari pelatihan ini yaitu ruang lingkup peserta pelatihan mengingat permasalahan yang sama pun di alami oleh sekolah swasta lainnya. REFERENSI Sagala,S. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. 2005.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 378
374