BAB I PENDAHULUAN. perusahaan selama periode tertentu yang memuat informasi-informasi keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. (Ujiyantho dan Pramuka, 2007) dalam Putri dan Yuyetta (2013). Dalam

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. dukung oleh informasi akuntansi dan nonakuntansi, (Nasirwan, 2012). Studi ini

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang

BAB I PENDAHULUAN. eksternal untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pihak pihak yang berkepentingan atau pemakai laporan keuangan. Pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja seseoarang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan pasar modal di Indonesia pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer

1 BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan adalah informasi yang diperoleh dari laporan keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi pertanggungjawaban dalam organisasi. Tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan antara dua belah pihak yaitu antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan laporan keuangan penting bagi para pihak eksternal

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditor, serta stakeholders lainnya dan laporan keuangan fiskal

BAB I PENDAHULUAN. mencurahkan perhatian terhadap CG. Skandal-skandal korporasi tersebut

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh independensi komite audit,

ISNI WIYATMI B

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan laporan keuangan untuk pihak pihak yang berkepentingan seperti

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan perusahaan (Yustini dan Cholis, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. (manajer). Proksi Discretionary Accrual (DA) merupakan salah satu cara untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Persaingan dunia yang semakin ketat dan perekonomian dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan keuntungan atas usaha yang dijalankannya. Tujuan-tujuan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bersaing guna mempertahankan efisiensi dan kelangsungan usahanya.

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan (Setyawanti, Suhardjanto & Triatmoko, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB I PENDAHULUAN. internal (Belkaoi, 2006 dalam Prastiti, 2013). 1, informasi laba merupakan sasaran utama dalam menilai kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi banyak pihak.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1 (2012) laporan keuangan

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan mengenai praktik manajemen laba (earnings management)

BAB I PENDAHULUAN. Penawaran saham perdana yang dilakukan perusahaan kepada publik (Initial

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Dalam penyusunan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas Pasar Modal) IX.1.5,Kep 29 /PM/2004 tanggal 22 desember 2003, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhinya. Oleh sebab itu dibutuhkan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Dua komponen akrual yang utama yaitu discretionary accrual dan

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud)

ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNINGS MANAGEMENT) PADA KONDISI LABA DAN RUGI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memahami corporate governance. Jensen dan Meckling (1976) dalam Muh.

BAB I PENDAHULUAN. dalam praktik akuntansi. Sebagaimana dikatakan Lasdi (2008), meskipun. melaporkan laporan keuangan secara konservatif.

BAB I PENDAHULUAN. itulah, pemerintah maupun investor memberikan perhatian yang lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi disebut juga aktivitas jasa yang mempunyai fungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. eksternal seperti : investor, kreditor, pelanggan, karyawan, dan. laporan keuangan merupakan catatan ringkas yang berisi informasi

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan dengan perusahaan lain sehingga dapat menilai apakah

BAB II LANDASAN TEORI. principal (pemilik usaha). Di dalam hubungan keagenan terdapat suatu kontrak

BAB I PENDAHULUAN. modalnya. Namun adanya praktik manajemen laba pada laporan keuangan. emiten dapat menurunkan kembali kepercayaan investor.

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dan manipulasi semua jenis informasi keuangan. Bahkan saat ini banyak. earnings restatements dan manipulasi earnings oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan pengolahan atau manufaktur adalah perusahaan yang

SKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan (agen dan pemilik). Dalam teori keagenan (agency theory) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. dan kepentingan antara pemilik (principal) dan manajemen (agent) tersebut akan. menimbulkan permasalahan keagenan (agency problem).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang telah go public dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia wajib

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pengguna dalam pembuatan keputusan ekonomi (IAI, 2012). mengambil keputusan secara tepat adalah andal dan relevan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba merupakan sekumpulan angka yang berisi informasi, dimana laba juga merupakan bagian penting dari

BAB I PENDAHULUAN. Manajer yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan harus lebih banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. suatu pencerminan dari suatu kondisi perusahaan, karena di dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai beberapa

BAB V PENUTUP. tinggi kepemilikan saham manajerial maka financial distress semakin rendah. Jensen

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data atau

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang baik akan menjadi informasi dalam pengambilan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance (GCG) mulai. yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu momen (peristiwa) penting bagi perusahaan adalah saat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. laba dan komponennya. Laba dapat menggambarkan kinerja perusahaan selama

TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI DI INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi perusahaan selama periode tertentu yang memuat informasi-informasi keuangan perusahaan. Laporan keuangan berguna sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik atas pencapaian kinerja. Laporan keuangan juga digunakan sebagai alat pengkomunikasian informasi terhadap pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Informasi-informasi keuangan tersebut harus disajikan dengan lengkap dan terbuka sehingga tidak menyesatkan pihak pengguna dalam pengambilan keputusan. Manajemen perusahaan adalah pihak yang berkewajiban untuk menyiapkan laporan keuangan. Tujuan menyiapkan laporan keuangan adalah untuk mempromosikan perusahaan kepada para investor dan calon investor agar mau menginvestasikan dananya ke perusahaan. Agar para investor dan calon investor tersebut mau berinvestasi, manajemen harus bisa meyakinkannya dengan perolehan laba yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan investor akan lebih cenderung memerhatikan informasi laba dibandingkan informasi yang lain. Situasi ini tentu disadari manajemen sehingga dapat menimbulkan motivasi untuk melakukan tindakan yang tidak semestinya dengan mengatur laba yang dilaporkan sesuai dengan keinginannya. Tindakan manajemen yang mengatur laba sesuai dengan keinginan ini dikenal dengan istilah manajemen laba (earnings management). 1

2 Penyebab praktik manajemen laba dapat digambarkan melalui teori agensi, Pada teori agensi, pemisahan pengelolaan manajemen dengan kepemilikan perusahaan dapat menimbulkan konflik keagenan yang disebabkan perbedaan kepentingan antara manajemen dengan pemilik. Perbedaaan kepentingan ini bisa disebabkan karena kesenjangan informasi (information asymmetry) yang terjadi antara pemilik sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Richardson (1998) menyatakan bahwa asimetri informasi dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan praktik manajemen laba. Manajemen laba yang dilakukan pihak manajemen juga akan berpengaruh pada reaksi investor jika mereka mengetahui bahwa informasi yang tersaji di laporan keuangan bukan kondisi yang sesungguhnya. Jika investor tahu telah terjadi praktik manajemen laba mereka tidak akan mau untuk menginvestasikan dana ke perusahaan tersebut karena kemungkinan keuntungan yang diharapkannya tidak seperti yang terlihat di laporan keuangan. Investor sebagai salah satu pihak pengguna laporan keuangan akan menggunakan informasi tersebut sebagai alat bantu untuk mempertimbangkan keputusan investasi. Informasi keuangan tersebut akan digunakan untuk mengestimasi kemungkinan keuntungan yang akan diterima investor. Reaksi investor terhadap publikasi laporan keuangan tersebut dapat dilihat dari perubahan harga saham yang diukur dengan menggunakan return (Jogiyanto, 2000). Untuk mengatasi hal tersebut pemilik perusahaan dapat menggunakan jasa auditor eksternal untuk meningkatkan kepercayaan terhadap informasi keuangan yang dikeluarkan pihak manajemen. Audit yang dilakukan oleh auditor yang

3 berkualitas diharapkan dapat menjadi penghalang manajemen untuk melakukan praktik manajemen laba. Ardiati (2005) menyatakan bahwa audit yang berkualitas tinggi dapat mencegah manajemen laba secara efektif karena reputasi manajemen akan hancur dan nilai perusahaan akan turun apabila pelaporan yang salah terdeteksi dan terungkap. Keberadaan komite audit di perusahaan juga bisa menjadi suatu usaha untuk mengawasi manajemen perusahaan dalam pelaporan keuangan. Komite audit diharapkan dapat meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi karena adanya kontrol yang kuat terhadap perusahaan sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham dan para pemilik kepentingan lainnya. Putri (2011) menunjukkan bahwa ukuran komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Menurut pendekatan keagenan, struktur kepemilikan juga merupakan suatu mekanisme untuk mengurangi konflik kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham. Cara untuk mengurangi konflik tersebut yaitu dengan memperbesar kepemilikan saham pihak manajemen. Jika kepemilikan saham manajemen diperbesar maka kepentingan pemilik atau pemegang saham dapat disejajarkan dengan kepentingan manajer. Atarwaman (2011) membuktikan bahwa struktur kepemilikan merupakan faktor yang berpengaruh pada tindakan manajemen laba. Penelitian ini menggunakan teori agensi (Jensen and Meckling, 1976) untuk menjelaskan pengaruh kualitas audit, komite audit, struktur kepemilikan terhadap manajemen laba. Teori agensi menjelaskan tentang konflik kepentingan

4 yang terjadi antara agen (manajer) dan prinsipal (pemegang saham) dalam suatu kontrak kerja. Teori agensi dijadikan dasar dalam menjelaskan pengungkapan informasi keuangan terhadap reaksi investor. Semakin terbuka informasi yang diungkapkan manajemen perusahaan maka dapat memperkecil kesenjangan informasi yang terjadi sehingga kontrak kerja yang terjadi lebih efisien. Penelitian terdahulu yang menguji kualitas audit terhadap manajemen laba seperti Luhgiatno (2010) dan Nastiti dan Gumanti (2011) yang menggunakan indikator dummy terhadap pengukuran variabel kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP (kantor akuntan publik). Hasil penelitian Nastiti dan Gumanti (2011) menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba. Berbeda dengan hasil penelitian Luhgiatno (2010) yang menunjukkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian berikutnya yang menguji pengaruh komite audit terhadap manajemen laba antara lain Nasution dan Setiawan (2007) dan Palestin (2009). Nasution dan Setiawan (2007) menggunakan indikator dummy untuk mengukur variabel komite audit dan menunjukkan adanya pengaruh komite audit terhadap manajemen laba, sedangkan Palestin (2009) menggunakan indikator ukuran persentase jumlah anggota komite audit independen terhadap jumlah seluruh anggota komite audit dan menunjukkan tidak ada pengaruh komite audit terhadap manajemen laba. Penelitian lain yang menguji pengaruh struktur kepemilikan terhadap manajemen laba antara lain Ujiyantho dan Pramuka (2007) dan Pujiningsih (2011). Kedua penelitian tersebut menggunakan indikator persentase jumlah

5 saham yang dimiliki manajemen dari total saham beredar untuk mengukur variabel struktur kepemilikan. Hasil penelitian Ujiyantho dan Pramuka (2007) menunjukkan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh terhadap manajemen laba, sedangkan penelitian Pujiningsih (2011) menunjukkan sebaliknya. Penelitian ini juga melakukan penelusuran terhadap penelitian terdahulu terkait dengan pengaruh manajemen laba terhadap keputusan investor yang diproksikan dengan return saham. Penelitian kelompok ini masih sedikit dilakukan. Penelitian yang termasuk kelompok ini adalah Ardiati (2005). Ardiati (2005) menunjukkan bahwa manajemen laba berpengaruh terhadap return saham. Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian Nastiti dan Gumanti (2011). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah adanya penambahan variabel independen komite audit dan struktur kepemilikan dan variabel dependen keputusan investor. Penelitian ini tidak menggunakan variabel kontrol seperti penelitian Nastiti dan Gumanti (2011) karena ada perbedaan waktu dan objek penelitian sehingga kurang relevan untuk digunakan. Penelitian ini juga dilaksanakan di perusahaan manufaktur yang terdaftar di indeks LQ45, berbeda dengan penelitian sebelumnya pada perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO). Penambahan variabel dependen keputusan investor didasarkan pada tujuan dari publikasi laporan keuangan yang salah satunya ditujukan kepada investor agar tertarik menginvestasikan dananya di perusahaan. Penambahan variabel dependen juga didasarkan pada penelitian terdahulu yang mengindikasikan ada pengaruh manajemen laba terhadap keputusan investor.

6 Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu tersebut juga ditemukan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian yang diduga disebabkan perbedaan penggunaan indikator pengukuran variabel, waktu dan keterbatasan data penelitian sehingga menimbulkan suatu gap sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut. Selain itu, juga masih sedikit ditemukan penelitian terdahulu yang menguji pengaruh manajemen laba terhadap keputusan investor. Berdasarkan uraian diatas, maka judul penelitiannya adalah Pengaruh Kualitas Audit, Komite Audit dan Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba dan Keputusan Investor pada Perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu : 1. Apakah penggunaan jasa auditor berkualitas tinggi mempunyai pengaruh terhadap praktik manajemen laba? 2. Apakah keberadaan komite audit mempunyai pengaruh terhadap praktik manajemen laba? 3. Apakah struktur kepemilikan mempunyai pengaruh terhadap praktik manajemen laba? 4. Apakah praktik manajemen laba mempunyai pengaruh terhadap keputusan investor?

7 5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi praktik manajemen laba dan keputusan investor? 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, penulis membatasi masalah penelitian ini hanya melihat pengaruh kualitas audit, komite audit, dan struktur kepemilikan terhadap manajemen laba dan keputusan investor. Penelitian ini menggunakan mulai tahun 2010-2011. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba pada 2. Apakah komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45? 3. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap manajemen laba pada 4. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap keputusan investor pada 5. Apakah komite audit berpengaruh terhadap keputusan investor pada

8 6. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap keputusan investor pada 7. Apakah manajemen laba berpengaruh terhadap keputusan investor pada 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian perumusan masalah penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut. 1. Untuk menguji pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba pada 2. Untuk menguji pengaruh komite audit terhadap manajemen laba pada 3. Untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada 4. Untuk menguji pengaruh kualitas audit terhadap keputusan investor pada 5. Untuk menguji pengaruh komite audit terhadap keputusan investor pada 6. Untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan terhadap keputusan investor pada 7. Untuk menguji pengaruh manajemen laba terhadap keputusan investor pada

9 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi investor, hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal, tentang kualitas auditor, komite audit, dan struktur kepemilikan di pasar modal Indonesia, sehingga dapat mengurangi resiko investasi. 2. Bagi akademisi, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori terutama kajian tentang pendeteksian terjadinya praktik manajemen laba dan bagaimana reaksi investor terhadap praktik manajemen laba, penggunaan jasa auditor yang berkualitas, keberadaan komite audit, dan struktur kepemilikan dalam perusahaan. Hasil penelitian memperoleh bukti empiris bahwa kualitas audit, komite audit, dan struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dan keputusan investor. Bukti empiris ini perlu dipertimbangkan oleh peneliti selanjutnya untuk menggunakan indikator yang bisa memberikan pengaruh terhadap variabel tersebut. 3. Bagi pihak pembuat regulasi seperti Bapepam, penelitian ini dapat memberikan masukan untuk meninjau ulang penerapan regulasi pembentukan komite audit di perusahaan dalam rangka meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik. Studi ini memperoleh bukti empiris bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dan kinerja saham perusahaan. Oleh karena itu, regulasi tersebut diatas tidak memiliki makna dan pengaruh terhadap praktik manajemen laba dan kinerja saham perusahaan.