ANALISA KEAUSAN KAMPAS REM PADA DISC BRAKE DENGAN VARIASI KECEPATAN. Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim 2

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-108

ANALISA KEAUSAN CYLINDER BEARING MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON- DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS

Studi Eksperimental Keausan Permukaan Material Akibat Adanya Multi-Directional Contact Friction

ANALISIS KEAUSAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON-DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS

ANALISA KEAUSAN POINT CONTACT MENGGUNAKAN TRIBOMETER PIN-ON-DISC DAN PEMODELAN GLOBAL INCREMENTAL WEAR MODEL DENGAN VARIASI PEMBEBANAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BEBAN TERHADAP KOEFISIEN GESEK PADA SLIDING CONTACT FASE RUNNING-IN DENGAN TRIBOMETER PIN-ON-DISC

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) F-316

JURNAL TEKNIK ITS VOL.5, No.2, (2016) ISSN: ( Print)

Gesekan. Hoga Saragih. hogasaragih.wordpress.com

LAMPIRAN A PERHITUNGAN VOLUME KEAUSAN DAN TINGGI KEAUSAN

Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat. Ahmad Arifin

ANALISIS KEAUSAN BALL BAJA ST 90 MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON- DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS

PR I PERGERAKAN RODA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT GESEKAN

Momentum, Vol. 11, No. 1, April 2015, Hal ISSN , e-issn

PERANCANGAN MESIN UJI TRIBOLOGI PIN-ON-DISC

ANALISIS PENGARUH TEKANAN DAN BEBAN PADA BAN TIPE RADIAL TERHADAP ROLLING RESISTANCE KENDARAAN PENUMPANG

USAHA, ENERGI & DAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N

Pilihlah jawaban yang paling benar!

PENGARUH WAKTU TAHAN SINTERING (EKSOTERM) TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS NON ASBES DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

Antiremed Kelas 10 Fisika

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH BEBAN TERHADAP PERUBAHAN KOEFISIEN GESEK PADA ROLLING CONTACT DENGAN TRIBOMETER PIN- ON- DISC FASE RUNNING-IN

Antiremed Kelas 10 Fisika

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia otomotif zaman sekarang khususnya kendaraan roda dua

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Studi Eksperimen dan Analisa Laju Keausan Material Alternatif pada Sepatu Rem Lokomotif

SISTEM REM PADA SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

LAPORAN PRA PRAKTIKUM FISIKA UMUM. GESEKAN STATIS DAN GESEKAN KINETIS Tanggal Pengumpulan : Senin, 28 November 2016

ANALISA GESEKAN PENGEREMAN HIDROLIS (REM CAKRAM) DAN TROMOL PADA KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEAUSAN STEADY STATE PADA KONTAK PIN-ON-DISC DENGAN SIMULASI ELEMEN HINGGA

G A Y A dan P E R C E P A T A N FISIKA KELAS VIII

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak

SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL FISIKA SMA N 1 SINGARAJA. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah.. mm

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. motor mengembangkan kemampuan performa mesin dan teknologi. yang mendukungnya kian pesat. Saat ini perkembangan itu sangat

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 6. GERAK, GAYA DAN HUKUM NEWTONLATIHAN SOAL BAB 6

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN DATA PEGUJIAN

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN KAMPAS REM DENGAN RESIN POLYESTER SEBAGAI PENGIKAT

ANALISIS KESTABILAN KENDARAAN MINI TRUCK SANG SURYA PADA SAAT PENGEREMAN

15. Dinamika. Oleh : Putra Umar Said Tiga buah peti yang massanya masing-masing : dan

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT SERABUT KELAPA, PLASTIK PET, SERBUK ALUMUNIUM PADA SIFAT FISIK DAN KOEFESIEN GESEK BAHAN KAMPAS REM GESEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GAYA DAN HUKUM NEWTON

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2015 dan tempat penelitian ini

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PERUBAHAN DESAIN FLYWHEEL TERHADAP WAKTU PENGOSONGAN ENERGI KINETIK MODEL KERS

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam

ANALISIS KEAUSAN KAMPAS REM PADA SEPEDA MOTOR

Studi Eksperimental Laju Keausan (Specific Wear Rate) Resin Akrilik dengan Penambahan Serat Penguat pada Dental Prosthesis

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

BAB 4 GAYA DAN PERCEPATAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah :

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

KAJI EKSPERIMENTAL RUNNING-IN PADA KONTAK ROLLING-SLIDING PASANGAN MATERIAL ALUMINIUM DENGAN BAJA S45C

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

DINAMIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS.

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

Latihan Soal Gerak pada Benda dan Kunci No Soal Jawaban 1 Perhatikan gambar di bawah ini!

Sayid Khaidir Ali Mulahela 1 *, Agus Dwi Catur 2, Pandri Pandiatmi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Mataram

Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Hukum Newton tentang Gerak

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

Momentum, Vol. 11, No. 1, April 2015, Hal ISSN , e-issn

Inovasi Penggunaan Serbuk Kayu Berpenguat Serbuk Kuningan Terhadap Sifat Mekanis Kampas Rem

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MOMENTUM & IMPULS. p : momentum benda (kg.m/s) m : massa benda (kg) v : kecepatan benda (m/s)

REKAYASA JALAN REL. Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

SASARAN PEMBELAJARAN

Studi Eksperimen Dan Analisa KeausanJournal Bearing Dry ContactPada Rotary Valve Mesin Pembuat Pasta

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR PENGARUH SUHU SINTERING PADA PEMBUATAN KAMPAS REM DENGAN RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT

Analisis koefisien gesek statis dan kinetis berbagai pasangan permukaan bahan pada bidang miring menggunakan aplikasi analisis video tracker

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

ANALISIS MOMEN LENTUR MATERIAL ALUMINIUM DENGAN VARIASI MOMEN INERSIA DAN BEBAN TEKAN

Antiremed Kelas 11 FISIKA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN MATRIK PEMBUATAN KAMPAS REM

ANALISA BEBAN PENGEREMAN TERHADAP KUALITAS KAMPAS REM TROMOL MOBIL DENGAN METODE OGHOSI.

PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

5. Gaya Tekan Tekanan merupakan besarnya gaya tekan tiap satuan luas permukaan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Mata Diklat : Fisika Kelas : 1 MM Hari/Tanggal : Waktu :

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Mlati Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII/ 1

BAB III TINJAUN PUSTAKA

SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM PENGEREMAN PADA KENDARAAN RODA EMPAT UNTUK UJI KEAUSAN REM SUBUH RAHARJO NIM : DOSEN PEMBIMBING

Transkripsi:

Analisa Keausan Kampas Rem (Ahmad Taufik, dkk) ANALISA KEAUSAN KAMPAS REM PADA DISC BRAKE DENGAN VARIASI KECEPATAN Ahmad Taufik 1*, Darmanto 2 dan Imam Syafa at 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim 2 Dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan Semarang 50236 * Email : ahmadtaufik.kiko@gmail.com ABSTRAK Kampas rem merupakan salah satu komponen kendaraan bermotor yang berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan laju kendaraan. Dalam konsep pengereman hal yang tidak dapat dihindarkan adalah sebuah keausan. Keausan terjadi apabila dua buah benda yang saling menekan dan saling bergesekan. Dalam penelitian ini, dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecepatan terhadap volume keausan, koefisien keausan dan laju keausan kampas rem dengan menggunakan alat uji keausan kampas rem dengan variasi kecepatan 60 km/jam, 80 km/jam dan 100 km/jam dengan beban pengereman 2 Kg. Durasi waktu pengujian yaitu 10, 15, 20, 25, 30, 35 menit. Hasil penelitian ini untuk volume keausan tertinggi dengan waktu 35 menit yaitu pada kecepatan 60 km/jam sisi kampas A 38,07 mm 3 dan sisi kampas B 30,45 mm 3, sedangkan kecepatan 80 km/jam sisi kampas A 64,13 mm 3 dan sisi kampas B 56,10 mm 3, pada kecepatan 100 km/jam sisi kampas A 43,96 mm 3 dan sisi kampas B 37,70 mm 3. Sedangkan nilai koefisien keausan kampas A pada kecepatan 60 km/jam sisi kampas A 8,21x10-8 mm 3 /N.mm dan sisi kampas B 7,72x10-8 mm 3 /N.mm, kecepatan 80 km/jam sisi kampas A 1,13x10-7 mm 3 /N.mm dan sisi kampas B 1,03x10-7 mm 3 /N.mm dan kecepatan 100 km/jam 1,17x10-7 mm 3 /N.mm dan B 1,08x10-7 mm 3 /N.mm. Laju keausan pada waktu 35 menit dengan kecepatan 60 km/jam sisi kampas A 3,28x10-8 gram/s.mm 2 dan sisi kampas B 2,62x10-8 gram/s.mm 2, kecepatan 80 km/jam sisi kampas A 4,60x10-8 gram/s.mm 2 dan sisi kampas B 3,94x10-8 gram/s.mm 2, untuk kecepatan 100 km/jam kampas A 6,24x10-8 gram/s.mm 2 dan B 5,58x10-8 gram/s. mm 2. Kata Kunci : Kampas rem, Volume keausan, Koefisien keausan, Laju keausan. PENDAHULUAN Kampas rem adalah salah satu komponen kendaraan bermotor yang berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan laju kendaraan bermotor. Pada saat kendaraan kecepatan tinggi kampas rem memiliki peranan yang sangat penting, sehingga menunjang keselamatan jiwa pengendara tergantung pada kualitas dari kampas rem (sasmito, 2012) Dalam konsep pengereman hal yang tidak dapat dihindarkan adalah sebuah keausan. Keausan terjadi apabila dua buah benda yang saling menekan dan saling bergesekan. Keausan yang lebih besar terjadi pada bahan yang lebih lunak. Faktor-fakor yang mempengaruhi keausan adalah kecepatan, tekanan, kekerasan permukaan dan kekerasan bahan. Semakin besar kecepatan relatif benda yang bergesekan, maka material akan semakin mudah aus. Demikian pula semakin besar tekanan pada permukaan benda yang berkontak, material akan cepat aus, begitu pula sebaliknya. Pengikisan atau dalam kata lain disebut sebagai keausan. Keausan inilah yang menjadi salah satu faktor utama terhadap umur dari komponen-komponen dalam permesinan (Stachowiak, 2005). Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui volume keausan pada kampas rem merk Indopart. 2. Untuk mengetahui koefisien keausan pada kampas rem merk Indopart. 3. Untuk mengetahui laju keausan kampas rem merk Indopart. 4. Untuk mengetahui hasil foto mikro kampas rem merk Indopart pada masing-masing kecepatan dengan waktu 35 menit. Gaya Gesek (Friction) Gaya gesek adalah gaya melawan arah gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek terjadi apabila dua benda saling melakukan kontak atau bersentuhan. Gaya gesekan statis cenderung mempertahankan keadaan diam benda., dan gaya gesek kinetis yaitu cenderung mempertahankan gerak dari suatu benda. a. Gaya gesekan statis 78 e-issn 2406-9329

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal. 78-83 ISSN 0216-7395 Gaya antar permukaan benda yang diam atau tidak ada gerak relatif antara satu benda dengan benda yang lainnya, bila benda ditarik dengan sebuah gaya dan benda tersebut belum bergerak berarti da gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak benda tersebut. Gaya ini adalah gaya statis (f s ) apabila gaya tarik diperbesar dan benda belum bergerak, berarti gaya gesekan statis (f s ) bertambah besar sampai mencapai harga maksimum (fsmaks) sebanding dengan gaya normal (N). b. Gaya gesekan kinetis Untuk menggerakan balok kayu diatas lantai dibutuhkan gaya untuk dapat mengatasi gaya gesekan statis ( s ) setelah bergerak gaya itu mempertahankan gerak benda dan digunakan untuk mengatasi gaya gesekan kinetisnya ( k ). Sehingga hanya diperlukan gaya yang lebih kecil dari gaya yang digunakan untuk mulai menggerakannya. Setelah gaya bergerak, gaya gesek statis ( s ) berkurang sedikit demi sedikit dan berubah menjadi gaya gesekan kinetis ( k ). Sehingga gaya kinetis selalu lebih kecil dari pada gaya gesekan statis maksimum (Sutrisno, 1986). Keausan (Wear) Keausan (wear) adalah hilangnya materi dari permukaan benda padat sebagai akibat dari adanya gerakan mekanik. Keausan umunya dianalogikan sebagai hilangnya materi akibat interaksi mekanik dua permukaan yang bergerak slidding dan dibebani. Ini merupakan fenomena normal yang terjadi jika dua benda permukaannya saling bergesekan, maka akan ada keausan atau perpindahan materi yang terjadi antara dua benda yang bergesekan (Blau, 1997). Dimana: K D = koefisien keausan V = volume material yang hilang (mm 3 ) S = jarak (mm) F N = beban norman (N) Volume keausan dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Lancaster dkk, 1997) V = Dimana: V = Volume keausan (mm 3 ) m 1 = berat awal (gram) m 2 = berat setelah pengujian (gram) ρ = massa jenis material (gram/mm 3 ) Laju keausan pada kampas rem dapat dihitung dengan rumus (Sukamto, 2012): Dimana: m 1 = Berat mula benda uji (gram) m 2 = Berat pengausan (gram) N = Nilai laju keausan (gram/detik.mm²) t = Waktu pengausan (detik) A = Luas penampang (mm²) METODE PENELITIAN Penelitian ini berisi tentang analisa keausan kampas rem cakram dengan variasi kecepatan dengan eksperimen menggunakan alat uji keausan kampas rem. Alat Alat Uji Keausan Kampas Rem Alat uji keausan kampas rem adalah suatu alat yang digunakan untuk menguji keausan material kampas rem kendaraan bermotor agar di ketahui umur dari material kampas rem tersebut. Alat uji keausan rem menggunakan penggerak yaitu motor listrik untuk memutar disc, dan inverter sebagai pengatur kecepatan motor. Untuk mengatur putaran disc agar sesuai yang diinginkan maka motor dilengkapi dengan inverter. Hasil dari keausan material kampas yang di dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Adapun bagian dan fungsi dari alat uji keausan kampas rem seperti ditunjukan pada Tabel 1. Gambar 1 Grafik tahapan keausan (Jamari, 2006) Koefisien keausan dapat dihitung dengan rumus (Archard,1953) K D = Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 79

Analisa Keausan Kampas Rem (Ahmad Taufik, dkk) Gambar 2 Alat uji keausan rem Gambar 3 Gambar teknik alat uji keausan kampas rem Tabel 1 Bagian-bagian dan Fungsi Alat Uji Keausan Rem No. Nama Fungsi 1. Rangka atau Penopang komponen kontruksi alat uji 2. Disc Untuk gaya gesek antara disc dengan kampas rem 3. Kaliper Untuk pemegang pad 4. Bantalan Penumpu poros 5. Lengan beban Penghubung antara 6. Pengunci atas 7. Timbangan digital 8. Pengunci bawah 9. Motor listrik beban dan disc Sebagai pengunci timbangan digital bagian atas Untuk pengatur beban Untuk mengunci timbangan digital bagian bawah Memutar komponen rangkaian rem 10. Inverter Pengatur kecepatan 11. Poros Sebagai pengerak disc 12. Bantalan Untuk penumpu poros 13. Pully 1 Meneruskan putaran 14. v-belt Menyalurkan putaran 15. Pully 2 Meneruskan putaran motor Gambar 4 Kampas rem Pengujian 1. Benda yang diuji adalah 3 sampel kampas rem dengan merk Indopart, masing-masing sampel diberi kecepatan yang berbeda yaitu 60 km/jam, 80 km/jam, 100 km/jam. 2. Sebelum melakukan pengujian kampas rem terlebih dahulu ditimbang untuk mengetahui berat mula-mula (tanpa penampang besi) dari kampas rem baik sisi kampas A dan sisi kampas B. 3. Kampas rem diletakan pada kaliper. 4. Putaran motor diatur dengan inverter untuk mendapatkan variasi kecepatan yaitu 60 km/jam, 80 km/jam, 100 km/jam. 5. Meberikan pembebanan pengereman 2 Kg. 6. Pengambilan data dilakukan pengujian selama 10 menit pertama kemudian kampas rem ditimbang, selanjutnya dilakukan pengujian yang sama dengan waktu 15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit dan 35 menit. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian keausan kampas rem menggunakan alat uji keausan rem dengan variasi kecepatan 60 km/jam, 80 km/jam dan 100 km/jam dengan pembebanan 2 Kg untuk setiap kecepatan pada waktu pengujian 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit, dan 35 menit Data hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data yang menunjukan pengaruh variasi kecepatan terhadap volume keausan, koefisien keausan dan laju keausan. 1. Hasil volume keausan pada sisi kampas A dan sisi kampas B dengan kecepatan 60 km/jam, 80 km/jam dan 100 km/jam Bahan Adapun bahan bahan yang digunakan pada saat pengujian adalah sebagai berikut: 1. Kampas rem cakram. 80 e-issn 2406-9329

Laju Keausan (gr/s.mm 2 ) Volume keausan (mm 3 ) Koefisien keausan (mm 3 /N.mm) Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal. 78-83 ISSN 0216-7395 100 90 80 70 60 50 40 1.4E-07 1.2E-07 0.0000001 8E-08 6E-08 4E-08 2E-08 0 30 20 10 0 0 10 20 30 40 Sisi A 60 km/jam Sisi A 80 km/jam Sisi A 100 km/jam Waktu (menit) Sisi B 60 km/jam Sisi B 80 km/jam Sisi B 100 km/jam Gambar 5 Grafik hubungan volume keausan dengan waktu pada sisi kampas A dan sisi kampas B pada masing-masing kecepatan Gambar 5 menunjukan volume keausan pada masing-masing kecepatan berbanding lurus dengan lama waktu pengujian. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu pengujian kampas rem maka semakin besar pula volume keausan yang terjadi pada kampas rem tersebut. Hasil volume keausan dengan kecepatan 60 km/jam pada waktu 10 menit sisi kampas A 7,61 mm 3 dan sisi kampas B 7,61 mm 3, pada waktu 35 menit volume keausan sisi kampas A 43,96 mm 3 dan sisi kampas B 37,70 mm 3. Volume keausan dengan kecepatan 80 km/jam pada waktu 10 menit sisi kampas A 13,74 mm 3 dan sisi kampas B 14,02 mm 3, dengan waktu 35 menit sisi kampas A 64,13 mm 3 dan sisi kampas B 56,10 mm 3. Volume keausan kampas rem dengan kecepatan 100 km/jam pada waktu 10 menit sisi kampas A 18,77 mm 3 dan sisi kampas B 23,49 mm 3, dengan waktu 35 menit sisi kampas A 89,16 mm 3 dan sisi kampas B 79,88 mm 3. 2. Hasil koevisien keausan pada sisi kampas A dan sisi kampas B dengan kecepatan 60 km/jam, 80 km/jam dan 100 km/jam. Gambar 6 Koefisien Keausan yang terjadi pada sisi kampas A dan sisi kampas B pada masing-masing kecepatan Gambar 6 menunjukan bahwa semakin tinggi kecepatan yang diberikan maka semakin tinggi pula koefisien keausan. Hasil koefisien keausan dengan kecepatan 100 km/jam pada sisi kampas A 1,17x10-7 mm 3 /N.mm dan Sisi kamaps B 1,08X10-7 mm 3 /N.mm. Hasil koefisien keausan dengan kecepatan 80 km/jam pada sisi kampas A 1,13x10-7 mm 3 /N.mm dan sisi kampas B 1,03x10-7 mm 3 /N.mm, sedangkan koefisien keausan kecepatan 60 km/jam sisi kampas A 8,21x10-8 mm 3 /N.mm dan sisi kampas B 7,72x10-8 mm 3 /N.mm. 3. Hasil laju kausan sisi kampas A dan sisi kampas B pada masing-masing kecepatan 7E-08 6E-08 5E-08 4E-08 3E-08 2E-08 1E-08 0 0 10 20 30 40 Sisi A 60 km/jam Sisi A 80 km/jam Sisi A 100 km/jam Waktu (menit) Sisi B 60 km/jam Sisi B 80 km/jam Sisi B 100 km/jam Gambar 7 Grafik laju keausan sisi kampas A dan sisi kampas B pada masing-masing kecepatan Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 81

Analisa Keausan Kampas Rem (Ahmad Taufik, dkk) Gambar 7 diawal pengujian meningkat seiring berjalannya waktu laju keausan yang terjadi cenderung stabil dan mengalami penurunan. Hasil laju keausan dengan kecepatan 60 km/jam dengan waktu 10 menit sisi kampas A 2,30x10-8 gram/s.mm 2 dan sisi kampas B 2,30x10-8 gram/s.mm 2, pada waktu 35 menit sisi kampas A 3,28x10-8 gram/s.mm 2 dan sisi kampas B 2,62x10-8 gram/s.mm 2. Pada kecepatan 80 km/jam dengan waktu 10 menit sisi kampas A 3,45x10-8 gram/s.mm 2 dan sisi kampas B 3,45x10-8 gram/s.mm 2 dan pada waktu 35 menit sisi kampas A 4,60x10-8 gram/s.mm 2, sisi kampas B 3,94x10-8 gram/s.mm 2. Kecepatan 100 km/jam dengan waktu 10 menit sisi kampas A 4,60x10-8 gram/s.mm 2, sisi kampas B 5,75x10-8 gram/s.mm 2, dengan waktu 35 menit sisi kampas A 6,34x10-8 gram/s.mm 2, sisi kampas B 5,58x10-8 gram/s.mm 2. 4. Hasil foto mikro keausan kampas rem pada waktu 35 menit dengan pembesaran 100 kali. Gambar 8 Hasil foto mikro waktu pengujian 35 menit sisi kampas A dan B dengan perbesaran 100 kali untuk variasi kecepatan (a) 60 km/jam, (b) 80 km/jam, (c) 100 km/jam. Dari hasil foto mikro pembesaran 100 kali, lama pengujian 35 menit dengan variasi kecepatan 60 km/jam, 80 km/jam dan 100 km/jam dapat dilihat adanya pola goresan yang searah pada permukaan kampas rem. Kesamaan pola keausan yang terbentuk pada permukaan kampas rem hanya berupa keausan abrasi. Gambar (a) Pada saat kecepatan 60 km/jam dapat dilihat pola goresan yang terlihat lebih banyak, namun dengan dimensi yang lebih sempit atau kecil. Jarak kerapatan pada goresan sangat dekat, adapun area keausan yang terjadi pada permukaan kampas rem terlihat lebih luas. Untuk kecepatan 80 km/jam pola goresan yang terbentuk terlihat lebih lebar dari Gambar (a) untuk kedalaman goresan terlihat lebih dalam dari Gambar (a). Sedangkan pada Gambar (c) kecepatan 100 km/jam terjadi pembentukan pola goresan yang lebih sedikit, begitu juga dengan kedalaman keausan yang terlihat jauh lebih dalam. Apabila dibandingkan foto mikro permukaan kampas dari ketiga variasi kecepatan yang diberikan, maka dapat disimpulkan bahwa keausan yang terbentuk dari gesekan dengan metode abrasif. Dapat juga disimpulkan bahwa semakin besar kecepatan yang diberikan maka pola goresan yang dihasilkan terlihat lebih sedikit dengan kedalaman keausan yang terlihat lebih dalam. Jika diperhatikan lebih seksama, dapat dilihat bahwa pada foto mikro permukaan kampas dengan kecepatan 100 km/jam, terjadi pembentukan pola goresan yang lebih sedikit dengan kedalaman keausan yang terlihat jauh lebih dalam jika di banding dengan keausan pada permukaan kampas dengan kecepatan 80 km/jam dan 60 km/jam. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan pengujian keausan dengan variasi kecepatan dapat disumpulkan bahwa: 1. Volume keausan pada masing-masing kecepatan yang dialami oleh kampas rem berbanding lurus dengan lama waktu pengujian. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu pengujian kampas rem maka semakin besar pula volume keausan yang terjadi pada kampas rem tersebut. Hasil volume keausan terbesar dengan waktu 35 menit pada kecepatan 100 km/jam sisi kampas A 89,16 mm 3 dan volume terkecil pada kecepatan 60 km/jam sisi kampas B 30,45 mm 3. 2. Hasil koefisien keausan menunjukan bahwa semakin besar kecepatan yang diberikan maka semakin besar pula koefisien keausan. Koefisien terbesar terjadi pada kampas yang menggunakan kecepatan 100 km/jam pada 82 e-issn 2406-9329

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal. 78-83 ISSN 0216-7395 sisi kampas A 1,17x10-7 mm 3 /N.mm dan nilai koefisien terkecil ada di kecepatan 60 km/jam pada sisi kampas B 7,72x10-8 mm 3 /N.mm. 3. Diawal pengujian meningkat seiring berjalannya waktu laju keausan yang terjadi cenderung stabil dan mengalami penurunan, hasil laju keausan tertinggi pada waktu pengujian 35 menit dengan kecepatan 100 km/jam sisi kampas A 6,24x10-8 gram/s.mm 2 dan nilai laju keausan terendah dengan kecepatan 60 km/jam pada sisi kampas B 2,62x10-8 gram/s.mm 2. 4. Foto mikro permukaan kampas dari ketiga variasi kecepatan yang diberikan, maka dapat disimpulkan bahwa keausan yang terbentuk dari gesekan dengan metode abrasif. Dapat juga disimpulkan bahwa semakin besar kecepatan yang diberikan maka pola goresan yang dihasilkan terlihat lebih sedikit dengan kedalaman keausan yang terlihat lebih dalam. Jika diperhatikan lebih seksama, dapat dilihat bahwa pada foto mikro permukaan kampas dengan kecepatan 100 km/jam terjadi pembentukan pola goresan yang lebih sedikit dengan kedalaman keausan yang terlihat jauh lebih dalam jika di banding dengan keausan pada permukaan kampas dengan kecepatan 80 km/jam dan 60 km/jam. DAFTAR PUSTAKA Archard, J.F., (1953). Contact and rubbing of flat surfaces. J. Appl. Phys., 24, 981-988. Blau., (1997). Friction Scienceand Technology. From Concepts to Applications, Visit the Taylor & Francis. Jamari., (2006), Running-In Of Rolling Contacts, phd Thesis, University Of Twente, Enschede, The Nedherlands. Lancaster J. G. Dowson D. Isaac G. H. and Fisher J., (1997). The Wear Of Ultra-High Moleculer Weight Polyethylene Sliding On Metallic And Ceramic Counterfaces Reepresentative Of Current Femoral Surface In Join Replacement. Proc. Instn Mech Engrs. Vol 211 Part H. Sukamto., (2012). "Analisis keausan kampas rem pada sepeda motor", Jurnal Teknik vol. 2 NO. 1, Teknik Mesin Universitas Janabadra, Yogyakarta. Sutrisno., (1986). Fisika Dasar Mekanika I, Institut Teknologi Bandung, Bandung Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 83