PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA. (Jurnal Skripsi)

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA. (Jurnal Skripsi) Oleh LITA YULIANTI

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi) Oleh NUR RAFIANA A. SUDIRMAN SISWANTORO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi) Oleh Rohani Asmaul Khair Siti Rachmah Sofiani

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL. Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENERAPAN MODEL SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA JURNAL. Oleh ISNAINI FITRAH SARI SULISTIASIH A. SUDIRMAN

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd.

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH

PENERAPAN TEKNIK EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DAN HASIL BEAJAR JURNAL. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF JURNAL. Oleh. SULIHAWATI Siswantoro Sowiyah

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh ADI PRASETYO ASMAUL KHAIR SISWANTORO

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA TRICANDRIA NINGSIH MUGIADI HERMAN TARIGAN

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA ERWIDIYA RAPANI HERMAN TARIGAN

PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh

JURNAL. Oleh RENI UTAMI AHMAD SUDIRMAN YULINA HAMDAN

ABSTRAK PENERAPAN TIPE COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR. Oleh UL YUNI *) YULINA H **) SITI RACHMAH SOFIANI ***)

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DEASY VIVTA RINI DARSONO SITI RACHMAH S

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh DESSY AYU PURWANDARI MUNCARNO MUGIADI

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA JURNAL

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU JURNAL. Oleh RETNO ANDEL NINGRUM SUPRIYADI SISWANTORO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh SANDI EKA PUTRA SUPRIYADI RAPANI

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PERCAYA DIRI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh LENI SETIYAWATI RAPANI ASMAUL KHAIR

MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE WORD SQUARE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD JURNAL. Oleh. DEVIA JONELISA Alben Ambarita Nelly Astuti

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

PENERAPAN TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh. FITRI YANI Mugiadi Sulistiasih

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE JURNAL. Oleh. IKKE MAY JAYANTI Sowiyah Mugiadi

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN IPS SD JURNAL. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN LKS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA JURNAL. Oleh

PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

PENERAPAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS JURNAL. Oleh YUSPA MAY LINDA ASMAUL KHAIR A.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE JURNAL. Oleh. Rani Rahmawati Ahmad Sudirman Siti Rachmah Sofiani

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MELDA SARI SUPRIYADI A.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN METODE INKUIRI JURNAL. Oleh. NURLITASARI NINGSIH Supriyadi Siti Rachmah Sofiani

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (JURNAL) Oleh INDAH SURIYANA SYAIFUDDIN LATIF SUGIMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh. USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI JURNAL. Oleh YULI DWI PURNAMA ASMAUL KHAIR YULINA

PENDEKATAN SCIENTIFIC BERMUATAN KARAKTER SIAP SIAGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MITIGASI JURNAL. Oleh

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD JURNAL. Oleh Wawan Setiawan Dra. Asmaul Khair, M.Pd. Drs. Siswantoro, M.Pd.

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS JURNAL. Oleh. ERLIS FIDIANA Nelly Astuti Mugiadi

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL CIRC JURNAL. Oleh SUCIYATI SISWANTORO SOWIYAH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MEDIA AUDIO VISUAL JURNAL. Oleh. RISTIANA Darsono Rapani

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI GROUP RESUME JURNAL. Oleh DESI AYUNA SISWANTORO SUYANTO

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AIR DENGAN METODE PROBLEM SOLVING JURNAL. Oleh. NUR AULIA Supriyadi Ahmad Sudirman

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV JURNAL OLEH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS IVA SDN 1 METRO BARAT JURNAL. Oleh. SINTA MAHARDIYANTI Supriyadi A.

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS TERHADAP HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DEWI RENITA SARI ALBEN AMBARITA YULINAHAMDAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BRAINSTORMING JURNAL OLEH SEPTI WULANDARI SUGIYANTO SYAIFUDDIN LATIF

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENGARUH METODE JARIMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD JURNAL. Oleh BIMA SUCI RAHMATULLAH SUWARJO SITI RACHMAH SOFIANI

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAHMA DONA NPM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD JURNAL. Oleh DIAN GUSTAM PRATAMA A.SUDIRMAN ASMAUL KHAIR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Joyful Learning Journal

PENGARUH PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh YENI SAFITRI A. SUDIRMAN MUNCARNO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan

PENERAPAN MODEL ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT DAN SATISFACTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL.

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Jurnal Skripsi) Oleh Noviana Purnamasari Alben Ambarita Siti Rachmah Sofiani FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI 1. Judul : PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA 2. Nama Mahasiswa : Noviana Purnamasari 3. NPM : 1113053078 4. Jurusan : Ilmu pendidikan 5. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan 6. Program Studi : S1 PGSD Metro, April 2015 Peneliti MENGESAHKAN Noviana Purnamasari NPM 1113053078 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Dr. Alben Ambarita, M.Pd. Dra. Siti Rachmah Sofiani NIP 19570711 198503 1 004 NIP 19601205 198803 2 001

ABSTRAK PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OLEH NOVIANA PURNMASARI*) ALBEN AMBARITA**) SITI RACHMAH SOFIANI ***) Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dengan menerapkan model quantum teaching. Metode penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan tahapan setiap siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Alat pengumpul data menggunakan lembar observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model quantum teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kata kunci: aktivitas, hasil belajar siswa, model quantum teaching. Keterangan: *) Peneliti (PGSD UPP Metro FKIP UNILA Jalan Budi Utomo 25 Margorejo, Metro Selatan, Kota Metro) **) Pembimbing I (PGSD UPP Metro FKIP UNILA Jalan Budi Utomo 25 Margorejo, Metro Selatan, Kota Metro) ***) Pembimbing II (PGSD UPP Metro FKIP UNILA Jalan Budi Utomo 25 Margorejo, Metro Selatan, Kota Metro)

ABSTRACT IMPLEMENTATION OF QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE ACTIVITY AND STUDY RESULT OF MATHEMATICS BY NOVIANA PURNMASARI*) ALBEN AMBARITA**) SITI RACHMAH SOFIANI ***) The aims of research were to improve activity and study result by implementation of quantum teaching model. The model of research was Classroom Action Research that consisted of planning, implementing, observing, and reflecting. The instrument of research data collection used observation sheet and test. The technique of data analyze used qualitative and quantitative analyze. The result of research showed that implementation of quantum teaching model can improve the activity and study result of student. Keywords: activity, study result, quantum teaching model.

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kunci untuk mencapai kemajuan, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi diri baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (ayat 1) yang menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Hal ini sejalan dengan pendapat Taufik (2009: 13) bahwa pendidikan merupakan pembentukan keterampilan meliputi usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan, dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan. Pendidikan merupakan hal yang bersifat positif bagi setiap individu. Wahyudin (2008: 14) menyatakan bahwa pendidikan merupakan semua pengalaman hidup yang berlangsung di dalam lingkungan dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu. Pendidikan merupakan aktivitas individu yang terjadi sepanjang hayat. Oleh sebab itu, pendidikan merupakan faktor yang penting untuk mewujudkan potensi diri seseorang baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk dapat beradaptasi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, diperlukan adanya peningkatan kemampuan dalam berbagai bidang pendidikan. Salah satu bidang yang perlu ditingkatkan yaitu bidang mata pelajaran matematika. Hal ini terlihat pada pengertian mata pelajaran matematika dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006, yang menjelaskan bahwa matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi moderen, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IVA SD Negeri 10 Metro Timur, tanggal 3-5 November 2014 diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran, guru masih terpaku pada buku pelajaran (text book), guru hanya memberikan informasi berupa rumus matematika, siswa belum dilibatkan dalam penanaman konsep matematika. Selain itu, guru masih belum optimal mengadakan variasi model, strategi, metode dan media pembelajaran terutama model quantum teaching sehingga mempengaruhi keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran. Masih banyak siswa yang tidak berani mengajukan pertanyaan kepada guru untuk memperoleh konsep matematika. Siswa juga mengalami kesulitan ketika mengerjakan tes yang bentuknya sedikit dimodifikasi dari contoh soal yang diberikan guru. Masalah-masalah yang dialami oleh siswa tersebut berdampak pada hasil belajar yang kurang maksimal. Terlihat pada data ketuntasan pembelajaran matematika siswa kelas IVA pada mid semester ganjil. Sebagian besar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) yang ditetapkan yaitu 66. Sebanyak 13 siswa dari 23 siswa atau 56,52% mendapat nilai 66, yang berarti belum mencapai ketuntasan belajar dan sisanya sebanyak 10 siswa atau 43,48% sudah mencapai ketuntasan belajar. Hal ini menunjukkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas IVA SD Negeri 10 Metro Timur belum dikatakan berhasil karena 56,52% siswa masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Melihat fakta-fakta yang telah dipaparkan, dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika di kelas VA SD Negeri 10 Metro Timur belum berlangsung seperti apa yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu diadakannya perbaikan dalam proses pembelajaran matematika, agar tujuan pembelajaran matematika dapat dicapai secara maksimal. Dalam proses belajar mengajar tidak hanya pengetahuan yang diharapkan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Menurut Winkle dalam Suprihatiningrum (2013: 14) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap. Selanjutnya menurut Hanafiah & Suhana (2010: 23) aktivitas belajar harus melibatkan seluruh aspek psikofisis siswa, baik jasmani maupun rohani sehingga perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Kemudian menurut Sudjana (2011: 22) mengungkapkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan, penerapan model quantum teaching merupakan salah satu alternatif perbaikan pembelajaran yang tepat. Hal ini didukung oleh pendapat De Poter (2005: 8-9) model quantum teaching adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya yang menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar serta berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas-interaksi yang mendirikan landasan dalam rangka untuk belajar. Model quantum teaching, memiliki langkah-langkah pembelajaran dengan menumbuhkan minat belajar siswa terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran. Kemudian, memberikan pengalaman belajar dengan penugasan atau percobaan. Proses alami ini, membuat siswa mampu mengkonsep sendiri pemahamannya terhadap konsep matematika yang abstrak. Setelah mendapat pengalaman belajar siswa mampu menarik kesimpulan berdasarkan informasi, fakta, atau rumus yang diperoleh. Kemudian, siswa diajak mendemonstrasikan pegetahuan yang diperoleh, dan mengulanginya kembali saat penyelesaikan soal matematika, atau penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan demonstrasi dan ulangi, memberi peluang pada siswa untuk menerapkan pengetahuan siswa ke dalam kehidupan dan semakin memperkuat koneksi saraf

dalam pemahaman konsep matematika. Selain itu, dalam pembelajaran quantum teaching, memberikan perayaan diakhir pembelajaran sebagai feedback positif terhadap usaha siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan ini juga jarang dilakukan oleh guru, dengan melakukan perayaan mampu memberikan motivasi siswa untuk semakin giat belajar. Berdasarkan uraian di atas, akan dilaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan Model Quantum Teaching pada Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IVA SD Negeri 10 Metro Timur Tahun Pelajaran 2014/2015. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Wardhani (2007: 1.3) mengemukakan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Selanjutnya, Arikunto (2006: 58) mengemukakan penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dengan lama penelitian 2 bulan, terhitung dari bulan Januari 2015 sampai Februari 2015. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IVA SD Negeri 10 Metro Timur dengan jumlah siswa 23 orang, terdiri dari 11 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Data-data yang berkaitan dengan penelitian dikumpulkan melalui dua teknik, yakni non tes dan tes. Teknik nontes digunakan untuk mengukur variabel berupa aktivitas siswa, kinerja guru, hasil belajar afektif, dan hasil belajar psikomotor menggunakan lembar observasi. Sedangakan teknik tes digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa melalui tes formatif. Adapun instrumen yang digunakan untuk memperoleh data kinerja guru adalah sebagai berikut: (1) menumbuhkan minat belajar siswa untuk mengikuti pembelajaran (tumbuhkan), (2) memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar dengan percobaan (alami), (3) membimbing siswa untuk menarik kesimpulan berdasarkan informasi, fakta atau rumus yang ditemukan (namai), (4) memberi kesempatan kepada siswa untuk memaparkan hasil percobaan yang telah dilakukan (demonstrasi), (5) mengarahkan siswa untuk mengulangi pengetahuan yang telah dimiliki kedalam suatu persoalan supaya memperkuat koneksi saraf dalam pemahaman konsep (ulangi), dan (6) memberikan perayaan sebagai feedback positif terhadap usaha siswa selama proses pembelajaran (rayakan). Kemudian instrumen yang digunakan untuk memperoleh data aktivitas siswa adalah sebagai berikut: (1) mengajukan pertanyaan kepada guru atau teman untuk memperoleh konsep pengetahuan yang dibutuhkan.; (2) mengemukakan pendapat berdasarkan pengetahuan yang dimiliki, (3) mendemonstrasikan hasil percobaan ke depan kelas, (4) memberikan saran terhadap kesalahan temannya, (5) melakukan diskusi kelompok, (6) Mengerjakan tes yang telah disediakan, dan (7) mampu memecahkan masalah soal-soal matematika yang diberikan guru. Selanjutnya instrumen untuk memperoleh data hasil belajar afektif siswa adalah sebagai berikut: (1) menerima

perbedaan pendapat dengan sopan, (2) berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok, (3) berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.; (4) antusias untuk bertanya dengan percaya diri, (5) menyepakati nilai-nilai dengan mematuhi peraturan pembelajaran dengan tertib, dan (6) bersikap percaya diri saat menyampaikan hasil kerja. Kemudian instrumen untuk memperoleh data hasil belajar psikomotor adalah sebagai berikut, (1) mengamati dan kemudian menirukan perintah guru, (2) melaksanakan tugas dari instruksi tertulis atau verbal (LKS), (3) mampu mendemonstrasikan suatu aktivitas dan hasil percobaan, dan (4) kreativitas dalam pembuatan produk hasil percobaan. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data kinerja guru, aktivitas siswa, hasil belajar afektif, dan psikomotor selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil belajar kognitif. Keberhasilan dalam penerapan model quantum teaching dapat dilihat dalam indikator, antara lain (1) persentase jumlah siswa aktif pada setiap siklus mengalami peningkatan, sehingga siswa yang aktif mencapai 75% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut, (2) persentase hasil belajar kognitif siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan pada setiap siklus, sehingga mencapai 75% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut, (3) persentase hasil belajar afektif yang memperoleh kategori Baik mengalami peningkatan pada setiap siklus, sehingga mencapai 75% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut, dan (4) persentase hasil belajar psikomotor yang memperoleh kategori Terampil mengalami peningkatan pada setiap siklus, sehingga mencapai 75% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN SD Negeri 10 Metro Timur didirikan pada tahun 1977. Sekolah ini terletak di Jl. Stadion Tejosari, Kelurahan Tejoagung, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro. Guru beserta staf SD Negeri 10 Metro Timur berjumlah 20 orang yang terdiri dari 1 orang Kepala sekolah, 11 orang guru kelas, 2 orang guru agama Islam, 2 orang guru olah raga, 1 orang guru Bahasa Lampung, 1 tata usaha, 1 orang penjaga perpustakaan, dan 1 penjaga sekolah. Kelas IV di SD Negeri 10 Metro Timur terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas IVA dan IVB. Kelas yang dijadikan subjek penelitian dengan model quantum teaching adalah kelas IVA. Siswa di kelas IVA berjumlah 23 orang, terdiri dari 11 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Perbaikan pembelajaran dengan model quantum teaching dimulai pada minggu awal pada bulan Februari 2015 dalam 3 kali pertemuan dengan materi pokok Penjumlahan pecahan biasa berpenyebut sama dan tidak sama. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 2 Februari 2015 pukul 12.50 14.00 WIB, Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Februari 2015 pukul 10.00 11.10 WIB, dan Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Februari 2015 pukul 10.00 11.10 WIB. Pada siklus II, kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam tiga pertemuan dengan materi pokok Pengurangan pecahan biasa berpenyebut sama dan tidak sama. Pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari Senin, 9 Februari 2015 pukul 12.50 14.00 WIB, Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Februari 2015 pukul 10.00 11.10 WIB, dan Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Februari 2015 pukul 10.00 11.10 WIB. Berdasarkan analisis dan hasil penelitian diketahui bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa, kinerja guru dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika siswa kelas IVA dengan menerapkan model quantum teaching yang dilakukan setiap siklus. Secara umum siswa telah mencapai indikator pembelajaran dan telah mencapai KKM yaitu 66. Tabel 1 Rekapitulasi kinerja guru Siklus I II Pertemuan 1 2 1 2 Nilai perolehan 67,59 80,34 82,07 87,59 Rata-rata 73,97 84,83 Peningkatan 10,86 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa data kinerja guru selama proses pembelajaran Pada siklus I pertemuan 1 kinerja guru memperoleh nilai 67,59 dengan kategori baik, kemudian meningkat pada siklus I pertemuan 2 menjadi 80,34 dengan kategori baik. Kinerja guru pada siklus II kembali mengalami peningkatan, pada siklus II pertemuan 1 meningkat menjadi 82,07 dengan kategori sangat baik dan kembali meningkat pada siklus II pertemuan 2 menjadi 87,59 dengan kategori sangat baik. Nilai rata-rata kinerja guru pada tiap siklus juga mengalami peningkatan, pada siklus I nilai kinerja guru mencapai 73,97 dengan kategori baik, kemudian rata-rata nilai kinerja guru pada siklus II meningkat 10,86, sehingga pada siklus II rata-rata nilai kinerja guru menjadi 84,83 dengan kategori sangat baik. Tabel 2. Rekapitulasi aktivitas belajar siswa No. Aktivitas belajar siswa Siklus I Siklus II 1 Nilai rata-rata 65,68 80,05 2 Ketuntasan klasikal (%) 65,22 82,61 3 Peningkatan (%) 17,39 Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukan peningkatan nilai aktivitas Pada siklus I rata-rata nilai komponen aktivitas klasikal sebesar 65,68 dan siklus II mencapai 80,05. Apabila dilihat dari persentase jumlah siswa aktif pada siklus I sebesar 65,22% dengan kategori pada kategori aktif. Pada siklus II persentase jumlah siswa aktif mengalami peningkatan 21,74% menjadi 82,61% dengan kategori pada kategori sangat aktif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pembelajaran matematika kelas IVA SD Negeri 10 Metro Timur dengan menerapkan model quantum teaching diperoleh data tentang aktivitas belajar siswa. Data diperoleh dengan menggunakan lembar observasi. Data tersebut di kumpulkan dan direkapitulasi

pada setiap siklusnya. Siklus I aktivitas belajar siswa termasuk dalam kategori tinggi meningkat pada siklus II pada kategori sangat tinggi. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa penerapan model quantum teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal tersebut sejalan dengan pendapat para ahli seperti De Poter (2005: 8-9) model quantum teaching adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya yang menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar serta berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas interaksi yang mendirikan landasan dalam rangka untuk belajar. Selanjutnya, sesuai dengan karakteristik model quantum teaching menurut Sugiyanto (2009: 74-78) bahwa model quantum teaching memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna. Dalam proses pembelajaran dipandang sebagai penciptaan intekasi-interaksi bermutu dan bermakna yang dapat mengubah energi kemampuan pikiran dan bakat alamiah pembelajar menjadi cahaya yang bermanfaat bagi keberhasilan pembelajar. Hal tersebut diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Huda (2013) menyimpulkan bahwa penerapan model quantum teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Tabel 3 Rekapitulasi hasil belajar kognitif siswa. No. Ketuntasan hasil belajar kognitif Siklus I Siklus II 1 Nilai rata-rata 63 76 2 Ketuntasan klasikal (%) 69,57 82,61 3 Peningkatan (%) 13,04 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I sampai siklus II. Pada siklus I persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 69,57%, dan pada siklus II persentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan 13,04% menjadi 82,61%. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan ketercapaian indikator ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu 75%. Tabel 4 Rekapitulasi hasil belajar afektif siswa. No Ketuntasan hasil belajar afektif Siklus I Siklus II 1 Nilai rata-rata 68,07 81,02 2 Ketuntasan klasikal (%) 65,22 86,96 3 Peningkatan (%) 21,74 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar afektif pada siklus I memperoleh nilai sebesar 68,07 dengan persentase ketuntasan 65,22 sedangkan pada siklus II nilai rata-rata afektif memperoleh nilai sebesar 81,02 dengan persentase ketuntasan 86,96%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai hasil belajar afektif siswa mengalami peningkatan 21,74%.

Tabel 5 Rekapitulasi hasil belajar psikomotor siswa. Ketuntasan hasil belajar No Siklus I Siklus II psikomotor 1 Nilai rata-rata 68,48 81,59 2 Ketuntasan klasikal (%) 65,22 82,61 3 Peningkatan (%) 17,39 Berdasarkan tabel 5 menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar psikomotor pada siklus I memperoleh nilai sebesar 68,48 dengan persentase ketuntasan 65,22% mengalami peningkatan 17,39% pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar psikomotor siswa mencapai sebesar 81,59 dengan persentase ketuntasan 82,61%. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dengan menerapkan model quantum teaching dalam pembelajaran matematika tidak hanya dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa tetapi juga hasil belajar siswa. Hal tersebut sejalan dengan Wena (2013: 160) model quantum teaching merupakan cara baru yang memudahkan proses belajar, yang memadukan unsur seni dan pencapaian terarah untuk segala mata pelajaran dengan menggabungkan keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk perancanaan pengajaran yang akan melejitkan prestasi siswa. Selanjutnya, sesuai dengan karakteristik model quantum teaching menurut Hamdayama (2013: 71) menyatakan Model quantum teaching sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Hal tersebut diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh De Poter (2005) yang menyimpulkan bahwa penerapan model quantum teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil analisis data aktivitas kinerja guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa yang diperoleh melalui penelitian dengan menerapkan model quantum teaching pada pembelajaran matematika menunjukkan adanya peningkatan, indikator keberhasilan yang telah ditetapkan telah tercapai, yaitu persentase jumlah siswa aktif dan tuntas mencapai 75% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. Dengan demikian, penelitian pada siswa kelas IVA SD Negeri 10 Metro Timur ini selesai. SIMPULAN Berdasarkan penelitian tindakan kelas melalui penerapan model quantum teaching pada siswa kelas IVA SD Negeri 10 Metro Timur dapat disimpulkan bahwa, penerapan model quantum teaching dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas belaja siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan persentase ketercapaian aktivitas belajar siswa. Siklus I persentase siswa aktif sebesar 65,22% (cukup aktif). kemudian mengalami peningkatan 17,39% pada siklus II dengan persentase siswa aktif sebesar 82,61% (sangat aktif). Kemudian penerapan model quantum teaching dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa. Pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar kognitif siswa mencapai 69,57%, mengalami peningkatan 13,04% pada siklus II menjadi 82,61%. Persentase ketuntasan hasil belajar afektif siswa, pada siklus I mencapai 65,22%, mengalami peningkatan 21,74% pada siklus II menjadi 86,96%. Persentase ketuntasan hasil belajar

psikomotor siswa, pada siklus I mencapai 65,22%, mengalami peningkatan 17,39% pada siklus II menjadi 82,61%. Diharapkan siswa dapat meningkatkan intensitas dan kualitas belajar dengan mengalami atau mencari tahu terlebih dahulu materi matematika yang akan dipelajari, sehingga mampu menanamkan konsep matematika berdasarkan temuan yang diperoleh. Siswa mampu menerapkan berbagai keterampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, supaya memperkuat koneksi saraf dalam pemahaman konsep matematika. Kemudian guru dapat lebih kreatif dalam menginovasi pembelajaran serta dapat memahami dan mencoba terlebih dahulu dalam mengunakan model quantum teaching maupun model pembelajaran yang lain sebelum menerapkan model tersebut dalam pembelajaran, memberikan sebuah pengalaman terlebih dahulu kepada siswa, sebelum menjelaskan materi pelajaran, memberikan perayaan sebagai feedback positif terhadap usaha siswa selama proses pembelajaran. Selanjutnya, sekolah dapat mengembangkan model quantum teaching sebagai inovasi dalam pembelajaran sehingga dapat diterapkan oleh guru pada semua mata pelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta. De Poter, Bobbi, dkk. 2005. Quantun Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Kaifa. Bandung. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Jakarta. Hamdayama, Jumantan. 2013. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Ghalia Indonesia. Bogor. Hanafiah, Nanang & Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama. Bandung. Huda, Muhammad Khoirul. 2013. Penerapan Model Quantun Teaching untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siawa pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 8 Metro Selatan (skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung. Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung. Sugiyanto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Yuma Pustaka. Jakarta. Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Ar- Ruzz Media. Yogyakarta. Taufik, Agus, dkk. 2009. Pendidikan Anak di SD. Universitas Terbuka, Jakarta. Tim Penyusun. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas, Jakarta. Wahyudin, Dinn, dkk. 2008. Pengantar Pendidikan. Universitas Terbuka, Jakarta. Wardhani, IGAK, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta. Wena, Made. 2013. Strategi Pembelajaran Inovasi Konteporer. Bumi Aksara. Jakarta.