BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Glukosa. mempengaruhi kinerja sistem tubuh. Hasil pengamatan rataan kadar glukosa dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. jantan maupun betina muda berumur 6-8 minggu yang dipelihara secara intensif,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemudian dikembangkan di penjuru dunia. Puyuh mulai dikenal dan diternakkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berat tertentu dalam waktu relatif singkat (Rasyaf, 1994). Broiler umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut menunjukan bahwa ayam lokal mempunyai potensi yang baik untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman seledri sebagai berikut (Mursito, 2002) :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Kadar Kolesterol Daging pada Ayam Broiler Ulangan

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non. dan paha seiiring dengan bertambahnya usia 4.

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler termasuk ke dalam ordo Galliformes,familyPhasianidae dan

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan cairan yang terdapat didalam tubuh manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. strain Cornish dengan betina yang besar yaitu Plymouth Rocks yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan yang berhubungan dengan kesehatan manusia dapat terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Domba

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Protein Hati Broiler

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pedaging yang sering disebut sebagai ayam broiler merupakan jenis

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

ANTIHIPERLIPIDEMIA YENI FARIDA S.FARM., M.SC., APT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. japanese quail (Coturnix coturnix japonica) mulai masuk ke Amerika. Puyuh terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

2015 PROFIL LIPID MENCIT HIPERLIPIDEMIA SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kilomikron dirakit dalam sel mukosa usus dan membawa triasilgliserol makanan, kolesterol, vitamin yang larut dalam lemak, dan Choles - ester teryl

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

ENZIM PADA METABOLISME LEMAK DI SISTEM PENCERNAAN DAN MEKANISME KERJANYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Ovis ammon) di Asia Tengah, Urial (Ovis vignei) juga di Asia dan Moufflon (Ovis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jaringan di dalam tubuh untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sumber asam lemak Lemak dalam makanan (eksogen) Sintesis de novo dari asetil KoA berasal dari KH / asam amino (endogen)

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pakan ternak sehingga diperlukan penggunaan pakan alternatif. Sumber

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 7. Rataan Konsumsi Ransum, Provitamin A dan Kandungan Vitamin A di Hati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sistem Pencernaan Manusia

PENDAHULUAN. Jawa Barat dikenal sebagai sentra populasi domba mengingat hampir

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kulit Pisang Ambon dan Kulit Pisang Kepok. Tenggara, termasuk Indonesia. (Warintek, 2011)

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tomat atau dalam bahasa latin disebut Lycopersicum esculentum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suprijatna, 2006). Karakteristik ayam broiler yang baik adalah ayam aktif, lincah,

BAB I PENDAHULUAN. Ayam pedaging atau yang sering disebut sebagai ayam broiler (ayam

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

PENDAHULUAN. absorpsi produk pencernaan. Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masih menjadi primadona karena memiliki daging yang enak serta rendah lemak.

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar. Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah dan Bobot Folikel Puyuh Rataan jumlah dan bobot folikel kuning telur puyuh umur 15 minggu disajikan pada Tabel 5.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Broiler merupakan ternak yang dapat menghasilkan daging dalam waktu singkat serta dapat mengkonversi ransum yang dikonsumsi untuk memproduksi satu kilogram bobot hidup secara efisien (Mide, 2008). Terlepas dari keunggulan tersebut, pertumbuhan ayam broiler yang cepat diikuti dengan perlemakan yang tinggi sehingga sering dipermasalahkan oleh masyarakat yang mempunyai masalah penyakit degeneratif (Asmarasari dan Suprijatna, 2008). Ayam broiler yang ada di Indonesia terdiri dari berbagai macam strain dengan karakteristik pertumbuhan, kekebalan terhadap penyakit, adaptasi lingkungan dan kualitas daging yang berbeda. Strain tersebut antara lain Cobb, Lohman, Ross dan Hubbard (Tamaluddin, 2014). Populasi ayam broiler di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik pada Tabel 1. Tabel 1. Populasi Tahunan Ayam Broiler di Indonesia. Tahun Populasi Ayam Broiler di Indonesia (ekor) 2011 1.177.990.869 2012 1.244.402.017 2013 1.344.191.104 2014 1.443.349.117 2015 1 528 329 183 2016 1.592.669.402 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2017.

4 Ayam broiler memiliki perlemakan yang tinggi, salah satunya disebabkan karena karakteristik ayam broiler yang mempunyai nafsu makan yang tinggi, namun malas bergerak sehingga kelebihan energi akan disimpan dalam bentuk lemak dalam tubuh. Lemak pada ayam broiler akan disimpan jaringan bawah kulit, abdomen dan intramuskuler (Pratikno, 2011). Perlemakan pada ayam broiler dipengaruhi beberapa faktor antara lain genetik, nutrisi, jenis kelamin, umur ayam dan faktor lingkungan (Hidayat, 2015). Protein, karbohidrat dam lemak pada tubuh yang berjumlah banyak atau tidak dimanfaatkan akan disimpan ditubuh dalam bentuk lemak (Ismail, 2014). 2.2. Metabolisme Lemak pada Ayam Broiler Metabolisme lemak adalah proses pemanfaatan lemak dari pakan yang sudah dicerna dan diabsorbsi ataupun dari lemak tubuh untuk dimanfaatkan oleh jaringan tubuh (Bariyah, 2008). Proses metabolisme lemak terbagi atas 2 jalur yaitu jalur endogen dan jalur eksogen. Metabolisme lemak secara eksogen adalah sintesis lemak yang berasal dari pakan yang dikonsumsi ternak. Lemak yang berasal dari pakan akan diserap enterosit mukosa usus halus dalam bentuk asam lemak dan kolesterol. Asam lemak akan diubah kembali menjadi trigliserida dan kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester. Trigliserida dan kolesterol akan berikatan dengan fosfolipid dan apolipoprotein menjadi lipoprotein atau yang disebut kilomikron. Kilomikron akan masuk ke saluran limfa dan aliran darah. Trigliserida pada kilomikron akan diurai oleh enzim lipase menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas akan menuju sel otot dan jaringan

5 lemak untuk dimanfaatkan dan disimpan dalam bentuk trigliserida. Sisa kilomikron kolesterol akan dimetabolisme dalam hati menjadi asam empedu yang berfungsi sebagai pengemulsi untuk membantu proses penyerapan pada usus halus. Sisa kolesterol yang tidak dimetabolisme akan dikeluarkan melalui saluran empedu menjadi asam empedu, organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh melalui jalur endogen (Smaolin dan Grosvenor, 1997). Ilustrasi 1. Metabolisme Lemak, (Smaolin dan Grosvenor, 1997). Metabolisme lemak jalur endogen diawali dengan pengubahan karbohidrat yang berlebihan oleh hati menjadi asam lemak dan kemudian diubah menjadi trigliserida. Trigliserida dan kolesterol akan berikatan dengan apolipoprotein menjadi VLDL (very low density lipoprotein) dan dialirkan melalui darah. VLDL akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (intermediate density lipoprotein). Partikel IDL akan mengalami pemecahan lebih lanjut

6 menjadi produk akhir LDL (low density lipoprotein). LDL berfungsi untuk mengangkut kolesterol dan diedarkan ke seluruh jaringan perifer pembuluh nadi. Kilomikron membawa lemak dari penyerapan di usus halus dan membawa trigliserida ke sel tubuh. VLDL membawa lemak dari dan mengirim trigliserida ke sel-sel tubuh (Smaolin dan Grosvenor, 1997). HDL (high density lipoprotein) membawa kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk diubah menjadi IDL dan VLDL sehingga terjadi arah transport yang berbalik dari jaringan ke hati untuk diproses kembali. 2.3. Alternatif Mengurangi Perlemakan pada Ayam Broiler Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengurangi perlemakan pada ayam broiler, antara lain dengan strategi nutrisi yang diberikan melalui pemberian pakan atau air minum. Manajemen pemberian pakan dapat dilakukan sebagai usaha mengurangi perlemakan ayam broiler yaitu dengan menerapkan pembatasan pakan yang diberikan. Pembatasan dilakukan secara kuantitatif dengan mengurangi pemberian pakan yang diberikan dengan disesuaikan fase ayam tersebut, sedangkan pembatasan kualitatif dilakukan dengan menurunkan kualitas pakan atau dengan menurunkan kandungan nutrien terutama energi dan protein namun tetap memperhatikan kebutuhan ternak (Hidayat, 2015). Hal ini dilakukan supaya tidak terdapat kelebihan nutrien terutama karbohidrat dan protein, akibat kelebihan pakan pada energi metabolis akan dikonversi menjadi lemak tubuh sebagai cadangan energi (Mangais dkk., 2016). Pengurangan lemak pada ayam broiler dapat dilakukan dengan penambahan aditif pada pakan seperti kunyit,

7 temulawak dan jahe yang memiliki kandungan untuk merangsang empedu mengeluarkan garam-garam empedu lebih banyak sehingga dapat meningkatkan pemecahan lemak, protein dan karbohidrat (Sulistyoningsih, 2014). 2.4. Kunyit Kunyit adalah tanaman jenis Zingiberaceae, yang memiliki taksonomi yaitu Kingdom Plantae, divisio Spermatophyta, sub-divisio Angiosspermae, class Monocotyledonae, Ordo Zingiberales, Family Zingiberaceae, Genus Curcuma, Species Curcuma domestica (Winarto, 2003). Komponen utama pada rimpang kunyit yang berkhasiat obat adalah minyak atsiri dan zat warna kuning (kurkuminoid). Kurkuminoid kunyit mengandung 3 komponen, yaitu kurkumin, desmetoksikurkumin, dan bis desmetoksikurkumin. Kunyit mempunyai kadar air 60%, protein 8%, karbohidrat 63%, serat kasar 7%, bahan mineral 4% (Pratikno, 2010). Kurkumin pada kunyit dapat merangsang dinding kantong empedu mengeluarkan cairan empedu dan merangsang keluarnya getah pankreas yang mengandung enzim amilase, lipase, dan protease yang berguna untuk meningkatkan pemecahan lemak dan protein (Sulistyoningsih, 2014). Lemak yang dihidrolisis oleh enzim lipase akan diubah menjadi asam lemak, sehingga apabila enzim lipase yang disekresikan oleh empedu semakin banyak maka pemecahan lemak lebih efisien dan lemak yang disimpan dalam jaringan tubuh akan berkurang. Kurkumin pada kunyit merangsang sel empedu untuk mengsekresikan

8 garam empedu, garam empedu memiliki fungsi untuk mengemulsi lemak sehingga penyerapan dan pencernaan lemak lebih efektif (Pratikno, 2011). Kunyit mengandung minyak atsiri pada kunyit berfungsi untuk mengontrol asam lambung supaya tidak kelebihan dan kekurangan yang menyebabkan lambung terlalu asam, sehingga saat pakan yang dicerna masuk dalam duodenum terjadi penurunan ph yang semakin cepat untuk menyesuaikan ph saat diserap iusus halus (Pratikno, 2011). Minyat atsiri dapat mempercepat pengosongan lambung, hal ini terjadi karena lambung memiliki sel-sel body chief yaitu pengubahan pepsinogen menjadi pepsin oleh HCl yang disekresi sel parietal, pepsin bertugas memecah protein menjadi asam amino dan mengaktifan pepsinogen yang tersisa menyebabkan pemecahan dan penyerapan protein (Harper dkk., 1980). Penyerapan protein dan pemecahan protein yang efisien akan berpengaruh terhadap konsumsi dan pertumbuhan ternak termasuk kandungan lemak tubuh (Pratikno, 2011). 2.5. Darah Darah merupakan bagian dari cairan tubuh yang mengandung plasma darah, sel darah dan trombosit. Plasma darah mengandung zat-zat seperti asam amino, glukosa, gliserol dan asam lemak (Apriansyah, 2010). Darah memiliki fungsi mentransportasikan substrat metabolik yang dibutuhkan oleh seluruh sel di tubuh, termasuk oksigen, glukosa, asam amino, asam lemak dan beberapa lipid. Darah juga membawa keluar beberapa produk metabolit seperti karbondioksida, asam laktat dan buangan bernitrogen dari metabolisme protein (Ismail, 2014). Plasma

9 darah memiliki 5 fraksi lipoprotrein yaitu kilomikron yang merupakan ikatan trigliserida dan protein, very low density lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL) (Dalimartha, 2003). Darah memiliki peran dalam metabolisme lemak untuk mengangkut lemak hasil proses pencernaan dalam bentuk asam lemak, lipoprotein kilomikron dan partikel yang lebih kecil ke jaringan-jaringan tubuh yang membutuhkan (Rimadianti, 2008). Darah juga akan mengangkut kelebihan kolesterol dalam bentuk HDL kembali ke dalam hati untuk kemudian dikeluarkan melalui saluran empedu sebagai lemak empedu. Darah juga berperan dalam pengangkutan kelebihan trigliserida untuk disimpan menjadi lemak tubuh (Apriansyah, 2010). Perlemakan ayam broiler dipengaruhi oleh kandungan lemak pada darah seperti kolesterol, trigliserida dan lipoprotein (Dalimartha, 2003). 2.6. Trigliserida Trigliserida merupakan hasil pengubahan glukosa menjadi gliserol dan berikatan dengan asam lemak (Pratikno, 2011). Kadar normal trigliserida pada ayam yaitu 150 mg/dl (Basmacioglu dan Ergul, 2005). Trigliserida yang telah terhidrolisis akan diserap usus halus dan masuk ke dalam plasma darah melalui 2 jalur yaitu kilomikron yang berasal dari penyerapan usus halus setelah ternak mengkonsumsi lemak dan VLDL yang disintesis oleh hati dengan bantuan hormone insulin (Apriansyah, 2010). Sintesis trigliserida dalam hati digunakan untuk memproduksi lipoprotein pada darah (Bariyah, 2008). Trigliserida

10 merupakan sejenis lemak yang proporsinya terbesar pada lemak dalam makanan dan cadangan energi yang disimpan di dalam jaringan adiposa dan otot (Sulistyoningsih, 2014). Faktor yang mempengaruhi kadar trigliserida adalah diet, estrogen, perlemakan dan penyakit. Jika kadar trigliserida meningkat maka kadar HDL akan rendah (Mahan dan Stump, 2004). Trigliserida menghasilkan energi lebih besar dibandingkan dengan karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama (Piliang dan Djojosoebagio, 2006). Enzim lipase memiliki peranan trigliserida dalam pemecahannya menjadi asam lemak dan gliserol serta pemecahan asam lemak menjadi kolesterol (Wijaya dkk., 2013). 2.7. Kolesterol Kolesterol merupakan senyawa lemak yang terdapat di dalam makanan dan darah. Kolesterol tidak larut di dalam darah sehingga diperlukan apolipoprotein untuk berinteraksi menjadi senyawa kompleks lipid protein yaitu lipoprotein (Sulistyoningsih, 2014). Kadar normal kolesterol ayam adalah 125 200 mg/dl (Mide, 2008). Kolesterol pada tubuh 80% berasal dari sitesis oleh hati (Harper dkk., 1980) Kolesterol dibutuhkan untuk pembentukan asam folat, hormonhormon adrenal, estrogen, androgen dan progesterone serta cairan empedu. Kolesterol disintesis di dalam hati dari karbohidarat dan lemak yang diperoleh dalam pakan. Kelebihan kolesterol akan disimpan dalam pembuluh darah dan jaringan hati (Hasanuddin dkk., 2013). Fungsi kolesterol adalah prekursor asam empedu yang disintesis hati yang memiliki fungsi menyerap trigliserida dan vitamin dari pakan (Murray dkk., 2003). Peningkatan kadar kolesterol dalam darah dipengaruhi oleh terganggunya mekanisme pengubahan kolesterol menjadi

11 asam empedu (Pilliang dan Djojosoebagio, 2006). Konsentrasi kolesterol yang tinggi pada darah akan menyebabkan pengkristalan dalam pembuluh darah akibat dari penebalan dinding pembuluh darah (Murray dkk., 2003). Kolesterol darah dipengaruhi oleh jumlah LDL, HDL dan VLDL pada darah (Bariyah, 2008). 2.8. Lipoprotein. Lipoprotein merupaka,yn ikatan antara lipid dengan protein pada darah berfungsi mengikat trigliserida dan kolesterol yang tidak larut dalam air sehingga dapat dideposisikan ke seluruh bagian sel. Lipoprotein dibedakan atas Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Densty Lipoprotein (HDL) (Hasanuddin dkk., 2013) HDL merupakan lipoprotein yang menjaga keseimbangan kolesterol agar tidak menumpuk di dalam sel, keseimbangan dikelola oleh pengangkatan sterol dari membran pada tingkat yang sama dengan jumlah kolesterol yang disintesis menuju hati. (Hasanuddin dkk., 2013). High Density Lipoprotein sering disebut kolesterol baik karena merupakan lipoprotein yang mengangkut lipid dari perifer menuju ke hepar (Rosadi dkk., 2013). HDL memiliki fungsi yaitu membawa sisa kolesterol yang tidak digunakan untuk bawa menuju hati (Bariyah, 2008). Sisa kolesterol yg dibawa oleh HDL ke hati akan digunakan sebagai prekusor pembentukan garam empedu dan hormon steroid. Sisa kolesterol yang tidak digunakan akan dibuang bersama dengan ekskreta (Tuli dkk., 2013). Low Density Lipoprotein (LDL) merupakan salah satu kelas lipoprotein dan agen pengangkut yang mengandung 25 % protein, kolesterol sebesar 45 % dan

12 sisanya fosfolipid serta trigliserida serta berfungsi mengangkut kolesterol dari sel hati menuju sel tepi. Kolesterol LDL disusun dari protein, trigliserida, kolesterol dan fosfolipid dimana kolesterol merupakan penyusun terbesar (Rosadi dkk., 2013). LDL berperan dalam menyediakan kolesterol dalam jaringan tubuh karena merupakan karier utama untuk kolesterol dari hati ke jaringan tubuh, sehingga kadar LDL dalam darah dipengaruhi oleh konsentrasi kolesterol (Hasanuddin dkk., 2013). LDL merupakan kolesterol dengan densitas rendah dan berfungsi membawa kolesterol dan trigliserida ke organ (Apriansyah, 2010). Kadar LDL normal berada pada angka 130 mg/dl (Basmacioglu dan Ergul, 2005)