BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah analitik Cross Sectional.Cross sectional yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2010). Teluk) di wilayah Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak.

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. data yang menggunakan pendekatan Retrospektif yaitu, melihat ke

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan studi observasional yaitu cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Analitik bertujuan mencari hubungan pengetahuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. (Notoatmodjo,2010). Pendekatan penelitian ini menggunakan cross

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur variabel-variabel dalam penelitian pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2005) B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan daerah penelitian adalah wilayah Kerja Puskesmas Kagok Semarang. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian ini dimulai dari tanggal 6 Juli sampai tanggal 24 Agustus 2011. C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2010, p.115). Populasi dalam penelitian ini adalah 88 ibu hamil pada bulan Mei 2011 2. Sampel dan Tehnik Sampling Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili. Dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau teknik-teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin dapat mewakili 32

populasinya (Notoatmodjo, 2005). Untuk menentukan sampel pada penelitian ini maka teori yang dikemukakan (Notoatmodjo, 2005) dengan rumus sebagai berikut : n = N 1+N (d²) Keterangan : N : Besar Populasi n : Besar Sampel d : Tingkat Kepercayaan atau Ketepatan (50%) Dengan menggunakan rumus diatas dapat diambil jumlah sampel sebagai berikut : n = N 1+N (d²) = 88 1+88 (0,05²) = 88 1,22 = 72,13 n 72 Teknik sampling menggunakan random sampling yaitu pengambilan sampel secara random atau acak (Notoatmojo, 2010 p.120). Pengambilan sampel secara acak

sederhana (simple random sampling), dengan mengundi anggota populasi (lottery technique) atau teknik undian (Notoatmojo, 2010 p.121). D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah perilaku atau karakteristik yang menberikan nilai beda terhadap suatu (benda atau manusia) (Nursalam, 2003). a. Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas (Independen) adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lainnya (Nursalam, 2003). Variabel bebas (Independen) dalam penelitian ini adalah umur dan paritas ibu hamil. b. Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat (Dependen) adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2003). Variabel terikat (Dependen) dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care. 2. Definisi Operasional Definisi Operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010, p.112). Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1. Umur Angka yamh menunjukkan lama waktu hidup sejak dilahirkan saat berulang tahun Kuesioner Reproduksi tidak sehat : < 20 tahun dan > 35 tahun Reproduksi sehat : 20-35 tahun Ordinal 2. Paritas Jumlah anak yang lahir hidup Kuesioner Primipara : melahirkan pertama kali Multipara : melahirkan > 1 kali Grandemultipara : melahirkan > 5 kali Ordinal 3. Pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care Pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan Kuesioner Baik : jawaban benar 76-100% Cukup : jawaban benar 60-75% Kurang : jawaban benar < 60% Ordinal E. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian berisi persiapan peneliti, pelaksanaan, dan manajemen data. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Peneliti mengajukan izin ke institusi 2. Peneliti mengajukan surat permohonan izin kepada Dinas Ksehatan Kota Semarang untuk Puskesmas Kagok Semarang

3. Peneliti melakukan pengmbilan data di Puskesmas Kagok untuk melakukan studi pendahuluan berupa pengambilan data 4. Peneliti melakukan pendekatan kepada klien untuk mendapatkan persetujuan dari klien sebagai responden penelitian 5. Peneliti menerangkan tujuan penelitian kepada responden 6. Peneliti memberikan lembar persetujuan responden untuk ditandatangani 7. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk mempelajari terlebih dahulu, bila ada pertanyaan yang sulit dimengerti atau tidak jelas diberi kesempatan untuk bertanya 8. Mempersilahkan responden untuk mengisi kuesioner sesuai dengan petunjuk 9. Melakukan pengolahan dan analisis data 10. Menarik kesimpulan atau generalisasi 11. Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Pengumpulan data Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. a. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian dengan wawancara meliputi identitas responden (nama, umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, usia kehamilan). Pengumpulan data primer dilakukan oleh peneliti sendiri dengan dibantu teman. Setelah mendapatkan identitas responden, peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk menjawab pertanyaan tersebut. Sebelum pengisian

kuesioner, peneliti menjelaskan cara mengisi kuesioner dan peneliti membacakan etika penelitian sehingga responden bersedia menandatangani surat persetujuan sebagai responden. b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh melalui fihak lain, tidak langsung oleh peneliti dari subyek penelitiaannya (Azwar, 2007). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Puskesmas Kagok Semarang. 2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah menggunakan kuesioner yang dipersiapkan sebelumnya berisi tentang data pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care. Total kuesioner 15 pertanyaan yang terdiri dari 9 pertanyaan positif dengan skor jawaban benar 1 dan salah 0. Dan 6 pertanyaan negatif dengan skor jawaban benar 0 dan salah 1. Kuesioner bersifat tertutup. Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian No Variabel Indikator 1 Pengetahuan ibu hamil tentang (ANC) Antenatal Care a. Pengertian Antenatal Care b. Tujuan Antenatal Care c. Tanda bahaya ibu hamil d. Frekuensi kunjungan Antenatal care Jenis Pertanyaan favoureble Unfavoureble 1, 3, 5, 6 2, 4 7, 8, 10 9 11 12 13 14, 15

G. Uji Validitas dan Reliabiitas Setelah kuesioner sebagai alat ukur atau alat pengumpulan data selesai disusun, belum berarti kuesioner tersebut dapat langsung digunakan untuk mengumpulkan data. Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian perlu uji validitas dan reliabilitas (Notoatmodjo, 2010) 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengukur apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut (Notoatmodjo, 2010). Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 2002). Uji validitas kuesioner dilakukan dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiaptiap item pertanyaan dengan nilai total kuesioner tersebut. Adapun teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Rumus r Product Moment : r N( XY) ( X Y) (N X 2 ) ( 2 2 X) ) (N Y ( 2 Y) ) Keterangan : r Σx : koefisien korelasi : jumlah skor item

Σy N : jumlah skor total item : jumlah responden Uji validitas dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada 20 responden di Puskesmas Candi Lama sebagai sarana uji. Dari pengisian kuesioner tersebut, taraf signifikan untuk responden 20 r tabelnya (0,444). Apabila r hitung lebih besar r tabel (0,444), maka kuesioner tersbut memiliki syarat validitas dan layak untuk dijadikan sebagai instrument penelitian, dan apabila r hitung kurang dari r tabel (0,444), maka pertanyaan dari kuesioner harus dihilangkan atau dihapus. Berdasarkan uji validitas kuesioner variabel pengetahuan tentang antenatal care yang berjumlah 40 item ternyata kuesioner yang valid 15 item yaitu pertanyaan 2, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 17, 18, 19, 24, 27, 36, 38 dan 40. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Pengetahuan No Pertanyaan Hasil Pearson Correlation Kesimpulan 1 Pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan 0,297 Tidak valid yang diberikan oleh bidan 2 Pemeriksaan kehamilan dilakukan pertama 0,745 Valid kali saat ibu terlambat haid 3 Kesehatan ibu hamil tidak dapat dilihat 0,297 Tidak valid melalui pemeriksaan kehamilan 4 Pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan 0,745 Valid yang diberikan oleh dukun 5 Pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan 0,533 Valid untuk memonitoring kesehatan ibu hamil serta bayinya 6 Pemeriksaan kehamilan dilakukan saat 0,640 Valid akan melahirkan saja 7 Pemeriksaan kehamilan khusus diberikan 0,198 Tidak valid kepada ibu hamil serta bayi dalam kandungannya 8 Kesehatan ibu hamil dapat dilihat melalui 0,477 Valid pemeriksaan kehamilan 9 Dokter boleh melakukan pemeriksaan 0,502 Valid

kehamilan 10 Perawat boleh melakukan pemeriksaan kehamilan 11 Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mengetahui secara dini gangguan dalam kehamilan 12 Pemeriksaan kehamilan tidak dapat melihat pertumbuhan serta perkembangan bayi yang ada dalam kandungan 13 Pemeriksaan kehamilan dapat menentukan kehamilan normal atau abnormal 14 Pemeriksaan kehamilan dilakukan agar ibu mengalami kesulitan saat melahirkan 15 Pemeriksaan kehamilan hanya dilakukan pada ibu yang mengalami penyulit atau komplikasi 16 Pemeriksaan kehamilan bertujuan agar tidak terdeteksi jika ada komplikasi selama hamil 17 Pemeriksaan kehamilan dapat melihat pertumbuhan serta perkembangan bayi yang ada dalam kandungannya 18 Ibu hamil yang sehat tidak memerlukan pemeriksaan kehamilan 19 Tujuan pemeriksaan kehamilan untuk menjaga agar ibu sehat selama hamil 20 Mempersiapkan peran serta keluarga dalam menerima kelahiran bayi merupakan salah satu dari tujuan pemeriksaan kehamilan 21 Sakit kepala yang hebat tidak membahayakan kehamilan 22 Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan ibu serta bayinya 23 Mata berkunang-kunang dapat membahayakan kehamilan 24 Bayi dalam kandungan kurang bergerak merupakan tanda bahaya kehamilan 25 Keluar air ketuban sebelum waktunya merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan 26 Mata berkunang-kunang tidak membahayakan kehamilan 27 Demam tinggi tidak membahayakan keselamatan jiwa ibu 28 Bengkak pada muka serta tangan dapat membahayakan ibu serta bayinya 29 Sakit kepala yang hebat dapat membahayakan kehamilan 30 Perdarahan pada hamil muda tidak menyebabkan keguguran 31 Frekuensi kunjungan antenatal sebaiknya minimal 4 kali selama kehamilan 32 Ibu yang pernah melahirkan tidak perlu melakukan kunjungan kehamilan 33 Pada umur kehamilan 1 sampai 3 bulan minimal kunjungan satu kali 0,401 Tidak valid 0,478 Valid 0,017 Tidak valid 0,220 Tidak valid 0,384 Tidak valid -0,180 Tidak valid 0,290 Tidak valid 0,508 Valid 0,480 Valid 0,508 Valid 0,118 Tidak valid 0,290 Tidak valid -0,009 Tidak valid 0,093 Tidak valid 0,671 Valid 0,349 Tidak valid 0,221 Tidak valid 0,684 Valid 0,118 Tidak valid 0,170 Tidak valid 0,384 Tidak valid 0,375 Tidak valid 0,405 Tidak valid -0,032 Tidak valid

34 Pada umur kehamilan 4 sampai 6 bulan minimal kunjungan dua kali 35 Pada umur kehamilan 7 sampai 9 bulan minimal kunjungan satu kali 36 Pada umur kehamilan 1 sampai 3 bulan kembali melakukan kunungan antenatal 2 bulan lagi 37 Pada umur kehamilan 7 sampai 9 bulan kembali melakukan kunjungan antenatal 1 bulan lagi 38 Ibu hamil tidak boleh melakukan kunjungan antenatal lebih dari 4 kali 39 Ibu hamil boleh melakukan kunjungan antenatal lebih dari 4 kali 40 Pada umur kehamilan 4 sampai 6 bulan kembali melakukan kunjungan antenatal 1 minggu lagi 0,405 Tidak valid 0,040 Tidak valid 0,533 Valid 0,040 Tidak valid 0,533 Valid 0,080 Tidak valid 0,533 Valid Dari tabel 3.3. variable pengetahuan antenatal care yang terdiri dari 40 pertanyaan pengetahuan yang dihitung dengan menggunakan Pearson Product Moment Correlation Correted diperoleh 15 pertanyaan valid dengan nilai r > 0,444. Untuk pertanyaan pengetahuan yang tidak valid dibuang karena banyak responden yang tidak tahu. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah untuk menguji reliabilitas dapat digunakan suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut cukup baik (Arikunto, 2006). Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah teknik Alfa Cronbach dengan rumus : K 1 Gi 2 α K 1 2 GT Keterangan : α K : koefisien reliabilitas yang dicari : jumlah butir pertanyaan

Gi 2 GT 2 : variabel butir-butir pertanyaan : variabel skor total test Bila nilai r alpha > 0,6 maka penelitian adalah reliabel (Sugiyono, 2005). Berdasarkan uji Alpha Cronbach diperoleh hasil bahwa variabel dalam penelitian ini yaitu pengtahuan tentang antenatal care adalah reliabel karena memiliki nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 yaitu 0,859. H. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan data Pengolahan dan analisis data yang akan kita proses dengan bantuan komputer, semuanya tergantung pada kualitas data itu sendiri. Apabila data yang diolah kualitasnya jelek, maka hasilnya juga jelek, meskipun menggunakan program komputer secanggih apapun. Langkah-langkah pengolahan data pada umumnya melalui langkahlangkah berikut ini (Notoatmodjo, 2010, p.176) : a. Pengeditan (Editing) Adalah memeriksa data terlebih dahulu, meliputi mengecek kelengkapan identitas subjek penelitian, mengecek macam isian data dari kuesioner yang telah dibagikan. Bila ada kuesioner yang belum diisi sesuai ketentuan yang telah dijelaskan, maka saat itu kuesioner dikembalikan kepada responden untuk diteliti kembali sehingga kekurangan dan kesalahan pengisian data dapat segera dilakukan perbaikan sehingga dari kuesioner yang dikumpulkan semua terisi lengkap.

b. Pengkodean (Coding) Setelah dilakukan pemeriksaan data, langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah pemberian kode mumeric (angka) terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Dalam penelitian ini coding yang dilakukan terdiri dari : 1) Umur (a) Umur 20 tahun - 35 tahun ( kode 1, umur reproduksi sehat ) (b) Umur < 20 tahun dan > 35 tahun ( kode 2, umur reproduksi tidak sehat ) 2) Paritas (a) (b) Jika ibu belum pernah melahirkan bayi hidup (kode1) Primipara jika ibu yang telah pernah melahirkan bayi hidup untuk pertama kali (kode 2) (c) Multipara jika ibu yang telah melahirkan bayi hidup beberapa kali sampai 5 kali (kode 3) (d) Grandemultipara jika ibu sudah pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup atau mati (kode 4) 3) Pengetahuan (a) Baik jika jawaban benar 100-76% (kode1) (b) Cukup jika jawaban benar 75-60% (kode 2) (c) Kurang jika jawaban benar < 60% (kode 3) c. Tabulasi

Hasil dari jawaban ditabulasi dengan skor jawaban benar sesuai dengan jenis pertanyaan, kemudian digambarkan dalam bentuk diagram dan tabel. d. Pengskoran (Scoring) Memberikan skor pada masing-masing item terdapat pada pertanyaan tentang pengetahuan tentang antenatal care 1) Pertanyaan favourable Benar : 1 Salah : 0 2) Pertanyaan unfavourable Benar : 0 Salah : 1 2. Analisa Data Data yang diperoleh kemudian dianalisis, adapun analisis data meliputi : a. Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan masing-masing variabel yang meliputi variabel bebas (Independen) yaitu umur dan paritas ibu hamil dan varisbel terikat (Dependen) yaitu pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care. Data yang diperoleh yang diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sangat lengkap seperti mean, modus, varian dan lain-lain (Hastono, 2006) Rumus Prosentase yaitu : x= n f x 100% Keterangan:

x= Hasil persentase f= Frekuensi hasil pencapaian n= Total seluruh observasi b. Analisis bivariat Analisa ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan yaitu mempelajari hubungan antara variabel. Analisa yang digunakan adalah uji chi square dengan derajat kepercayaan 95% menggunakan program SPSS versi 11.5 atau menggunakan rumus chi square. Mencari nilai chi square hitung (X 2 ) dengan rumus: X 2 = Σ (fo - fe) 2 fe Keterangan: X 2 = Chi square fo (observed) = Nilai hasil pengamatan fe (expected) = Nilai ekspektasi Kemudian mencari nilai chi square tabel (X 2 ) dengan rumus: dk = (k-1)(b-1) Keterangan: k = banyaknya kolom

b = banyaknya baris Pengambilan keputusan dengan taraf signifikan (α) 5% yaitu. 1) Jika p-value α (0,05) maka Ho ditolak artinya signifikan. 2) Jika p-value α (0,05) maka Ho diterima artinya tidak signifikan. I. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian khususnya jika akan menjadi subyek penelitian adalah manusia, maka penelitian harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benarbenar menunjang tinggi kebebasan manusia (Hidayat, 2009, p.82-83). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Informed Consent Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden. 2. Anonimity (tanpa nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupum masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.