1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi seorang pengusaha dalam menjalankan suatu usaha, sangat diperlukan ketekunan, keuletan dan sifat pantang menyerah untuk mencapai suatu tujuan diinginkannya. Disamping sifat sifat di atas seorang pengusaha, juga memerlukan suatu modal dalam rangka membantu menjalankan roda usahanya atau mengembangkan usahanya. Modal yang diperlukan dapat berupa keahlian atau berupa uang. Yang jelas kedua jenis modal ini saling mengguntungkan satu sama lainnya. Bank memberikan kemudahan kepada masyarakat dimana bank memiliki peranan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (giro, deposito dan tabungan) dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit dan surat berharga di pasar uang seperi obligasi dan saham. Sudah merupakan rahasia umum, bahwa modal dalam bentuk uang walaupun bukan merupakan segala galanya, adalah mutlak diperlukan untuk berbagai tahap kegiatan. Modal dalam bentuk uang dapat diberikan dalam bentuk uang tunai atau semacam jaminan dalam surat surat berharga. Masalahnya terkadang untuk memperoleh uang tunai bukanlah merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu juga diperlukan modal lain berupa surat surat berharga atau asset untuk membiayai suatu usaha.
Surat surat berharga atau asset perusahaan dapat dijadikan jaminan untuk membiayai suatu usaha atau proyek (Kasmir, 2004 :193). Jaminan semacam ini biasanya diberikan oleh bank dengan catatan terlebih dulu nasabah harus menyediakan jaminan lawan di mana besarnya jaminan lawan biasanya melebihi nilai proyek. Hal ini dilakukan untuk menjamin nasabah apabila akan mengerjakan suatu proyek tertentu atau untuk mengikuti tender diinstansi tertentu pula. Jaminan ini merupakan bukti bahwa nasabah memiliki sejumlah uang sehingga si pemberi proyek merasa yakin tidak akan dirugikan, jika proyeknya dijalankan. Jaminan ini di kenal dengan nama Bank Garansi. Bank Garansi merupakan garansi atau jaminan yang diberikan oleh bank, dimana bank menjamin nasabah (terjamin) untuk memenuhi suatu kewajiban apabila yang dijamin dikemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan persetujuan, karena bank garansi merupakan salah satu jasa bank disamping memberikan jasa-jasa lainnya maka bank garansi diberikan kepada nasabahnya dengan tujuan memberikan bantuan yang sifatnya menunjang nasabah yang akan melakukan suatu pembelian yang tidak membutuhkan kredit dari bank (Priscilla,2006:15). Pihak penerima jaminan percaya kepada pemberian bank garansi oleh bank, karena bank sebagai suatu lembaga keuangan telah mendapat kepercayaan dari masyarakat berdasarkan fungsi, potensi dan dana yang dimilikinya. Oleh karena itu bila pihak yang dijamin (nasabah) cidera janji 2
(wanprestasi), yang berarti tidak memberikan prestasi sebagaimana yang dijanjikan maka penerima jaminan dapat menghindarkan diri dari resiko yang timbul, karena resikonya ditanggung oleh bank. Deposito merupakan jenis simpanan yang dikeluarkan oleh bank yang berbeda dengan jenis simpanan giro dan tabungan, dimana simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan tidak dapat ditarik setiap saat /setiap hari. Simpanan Deposito sebenarnya adalah merupakan jalinan kerjasama, saling percaya mempercayai antara deposan disatu pihak dengan depositoris oleh karena yakin bahwa uang yang disimpan itu akan dapat diambil kembali dengan menghasilkan bunga setiap bulannya, untuk jangka waktu tertentu yang diinginkan, sedangkan depositoris menerima uang simpanan yang akan dapat digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dalam pembangunan untuk usaha-usaha yang produktif serta untuk meningkatkan usaha pokok perbankan. Deposito dapat dijadikan jaminan bank garansi. Hal ini dimanfaatkan oleh pemilik deposito pada bank yang bersangkutan, karena deposito berjangka merupakan simpanan yang dikeluarkan oleh bank yang berbeda dengan jenis simpanan giro dan tabungan, dimana simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh waktu) lebih panjang dan tidak dapat ditarik setiap saat/setiap hari dan memberikan bantuan yang sifatnya menunjang nasabah yang bersangkutan yang akan melakukan suatu pekerjaan yang sifatnya sangat terbatas dan terpilih. 3
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan pokok dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan jumlah nasabah bank garansi di PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. Cabang Kepanjen tahun 2011-2014? 2. Bagaimana penyelesaian yang dilakukan bank terhadap deposito sebagai jaminan bank garansi apabila Debitur melanggar janji/wanprestasi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. Cabang Kepanjen? C. Batasan Masalah Deposito dijadikan sebagai jaminan dalam penerbitan bank garansi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. Cabang Kepanjen mempermudah pihak nasabah dalam pengajuan jaminan lawan, karena nilai deposito sama dengan jumlah bank garansi yang diterbitkan oleh bank sesuai kesepakatan sebelum permohonan diajukan. Penerbitan bank garansi memberikan keuntungan baik bagi bank yaitu berupa biaya provisi yang dikeluarkan oleh pihak yang dijamin maupun keuntungan bagi pihak pemberi kerja dan pihak penerima kerja yaitu dapat memperlancar pelaksanaan suatu usaha. Untuk mempermudah kajian lebih lanjut dan penelitian lebih terarah serta menghindari kemungkinan pembahasan yang menyimpang 4
dari pokok permasalahan yang ditentukan, maka perlu adanya pembatasan masalah. Dalam penelitian ini penulis membatasi mengenai pengkajian penerbitan bank garansi yaitu menjelaskan perkembangan nasabah bank garansi di PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. Cabang Kepanjen Tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan bentuk penyelesaian terhadap deposito sebagai jaminan penerbitan bank garansi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. Cabang Kepanjen apabila debitur cidera janji/wanprestasi. D. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penulisan tugas akhir mengenai deposito sebagai jaminan bank garansi adalah sebagai berikut : 1. Mendiskripsikan perkembangan jumlah nasabah Bank Garansi di PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. Cabang Kepanjen tahun 2011-2014? 2. Mendiskripsikan proses penyelesaian yang dilakukan bank terhadap deposito sebagai jaminan bank garansi apabila debitur melanggar janji/wanprestasi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. Cabang Kepanjen? 5
E. Manfaat Penelitian Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu : 1. Manfaat Bagi Instansi Bank Hasil penilitian ini yang disusun oleh penulis diharapkan juga mampu: a. Memberikan masukan bagi para pihak yang terlibat dalam pemberian bank garansi atas jaminan deposito dalam hal perjanjian kerjasama antara supplier dan distributor. b. Menambah bahan-bahan informasi dari berbagai permasalahan yang terdapat dalam ilmu pengetahuan, khususnya mengenai kegiatan dunia perbankan. Selain itu pembahasan mengenai deposito sebagai jaminan bank garansi dalam pelaksanaan perjanjian antara supplier dan distributor ini mudah-mudahan dapat menambah masukan bagi pihak bank yang bersangkutan. 2. Manfaat Bagi Peneliti selanjutnya Penulis berharap hasil penelitian ini mampu memberikan sumbangan pengetahuan mengenai deposito sebagai jaminan penerbitan bank garansi kepada masyarakat luas agar masyarakat dapat memanfaatkan jasa-jasa yang diberikan oleh bank dalam segala bentuk kegiatan usaha, karena dimasa kini maupun dimasa mendatang bank merupakan patner yang dapat diandalkan demi perkembangan dan kelancaran usaha. 6