An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT. Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT. Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN

An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT. Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN

An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT. Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN

An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT. Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN

An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT. Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT. Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN

Achmad Rizal* Elvi Juliansyah**

HUBUNGAN SIKAP DAN SANITASI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJAR SDN BERIWIT-1 KABUPATEN MURUNG RAYA KALIMANTAN TENGAH

An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT. Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

PENGARUH MUTU PELAYANAN KIA TERHADAP KEPUASAN IBU BERSALIN SECARA NORMAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2016 TESIS.

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN DI RS MISI LEBAK

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN KEHILANGAN GIGI TETAP DENGAN MINAT PEMAKAIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pelayanan Gigi Di Puskesmas Way Laga Kota Bandar Lampung

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TENTANG PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS BANYUMAS

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DI SDI DARUL MU MININ KOTA BANJARMASIN TAHUN 2017 ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

PERSEPSI TENTANG MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK GIGI DI PUSKESMAS MUTIARA KABUPATEN ASAHAN TAHUN Oleh :

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN UMUR DAN SIKAP MENGENAI GIGI TIRUAN DENGAN LAMA PENGGUNAAN GIGI TIRUAN PADA PASIEN DI KLINIK GIGI ILHAM BANJARMASIN 2016

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BLORA KABUPATEN BLORA TAHUN 2015

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN KINERJA PETUGAS DENGAN CASE DETECTION RATE (CDR) DI PUSKESMAS KOTA MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. akibat gangguan sangat penting pada masa kanak-kanak karena karies gigi,

BAB III METODE PENELITIAN

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN PESANGGRAHAN JAKARTA SELATAN 2013

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UNS

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

PENGETAHUAN GURU PENJASKES DAN PERANANNYA DALAM PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

Kata Kuci: Mutu Pelayanan Tenaga Kesehatan, Kepuasan Pasien

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN UPAYA PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA OLEH IBU YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

MINUM SUSU DENGAN PENAMBAHAN GULA DAN TANPA GULA DENGAN JUMLAH KARIES ANAK USIA 3-6 TAHUN

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TENGAL ANGUS KABUPATEN TANGERANG

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETAATAN BEROBAT DENGAN DERAJAT SISTOLE DAN DIASTOLE PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SUKAMERINDU KOTA BENGKULU

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

ARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

Transkripsi:

An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN 2442-4986 An-Nadaa adalah publikasi ilmiah sebagai wadah informasi di bidang kesehatan masyarakat berupa hasil penelitian orisinal dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Terbit pertama kali tahun 2014 dengan frekuensi terbit dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember PEMBINA Drs. Fahrurazi, M.Si., M.Kes (Dekan FKM UNISKA) REDAKTUR PELAKSANA Ketua Meilya Farika Indah, SKM., M. Sc Sekretaris Kasman, SKM., M.Kes Anggota Nurul Indah Qoriaty, SKM., M.Kes Achmad Fauzan, SKM., M.Kes Asrinawaty, S.Kom., M.Kes TIM PENYUNTING Ketua Norfai, SKM,. M.Kes Anggota Achmad Rizal, SKM,. M.Kes Eddy Rahman, S.Kp.G,. M.Kes M. FebrizaAquarista, SKM,. M.Kes Penerbit Jurnal ini diterbitkan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan 2 kali setahun (Juni dan Desember). Surat menyurat menyangkut naskah, langganan dan sebagainya dapat dialamatkan ke: Sekretariat Redaksi Jurnal An-Nada Ruang Jurnal FKM Lt.3 Gedung C Kampus UNISKA Banjarmasin Telp 085228641128/085226549077 E-mail: jurnal.annada@gmail.com OJS : http://ojs.uniska.ac.id/index.php/ann

An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN 2442-4986 DAFTAR ISI Hubungan Sikap dan Sanitasi Lingkungan Sekolah dengan Prestasi Belajar pada Pelajar SDN Beriwit-1 Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah Ridha Hayati, Edy Said Solihin 1 5 Hubungan Kebiasaan Minum Kopi dan Minum-Minuman Keras dengan Kejadian Hipertensi di Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin Tahun 2015 Zuhrupal Hadi 6-9 Analisis Pemanfaatan Puskesmas oleh Kepala Keluarga di Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin Tahun 2015 Achmad Rizal Analisis Hubungan Pengetahuan Pasien TB Paru Terhadap Keteraturan Minum Obat di RSUD Muara Teweh Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 Agus Jalpi Perbedaan Pengetahuan tentang Cara Menyikat Gigi dengan Metode Penyuluhan Demontrasi dan Ceramah pada Murid Kelas VII di SMPN-SN 3 Kota Banjarmasin Eddy Rahman 10-14 15-19 20-23 Sistem Pengelolaan Sampah di Puskesmas Halong Kecamatan Halong Kabupaten Balangan Erwin Ernadi 24 28 Hubungan Karakteristik Pasien Berobat Gigi dengan Tingkat Kualitas Pelayanan di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan M. Febriza Aquarista Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kuin Raya Kota Banjarmasin Tahun 2015 Fahrurazi Fahrurazi, Yeni Riza, Siti Iftarul Inayah 29 34 35-39

An-Nadaa, Juni 2016, hal. 29-34 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN BEROBAT GIGI DENGAN TINGKAT KUALITAS PELAYANAN DI POLI GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN The Characteristic Of Dental Patient Relationship With The Service Quality In Teeth Poly In Kelayan Dalam Clinic Center In South Banjarmasin M. Febriza Aquarista, Dian Nurlatifah Fakultas Kesehatan Masyarakat Uniska Email : f3brizzz@gmail.com Abstract The public needs of the health service has shifted to the better direction. Along with increasing of social circumtances in which the public is increasingly aware of the quality, it is necessary to improve the quality of health services better.the purpose of the study is to determine the relationship between patient s characteristics (age, sex, occupation, and education) with the health service quality at the Puskesmas Kelayan Dalam South Banjarmasin.This research is aanalytic survey with cross sectional approach. The sampling technique is accidental sampling. The primary data obtained from a survey with the patient by using a questionnaire measuring devices.the analysis method of this study is using Chi Square testwith the total population 626 and with the sample 87 respondents. The results of univariate analysis concluded that the majority of respondents aged 26-35 years is 35,6%, womanis 52,9%, unemployment respondent is 52,9%, and respondents with primary education is 75,9%, and the respondents who feels less of health care services quality at the Puskesmas Kelayan Dalam South Banjarmasin is 35,6%.The results of bivariate analysis to Chi-square can be concluded that statistically there is significant correlation between age (p value = 0,017),there is a significant sex correlation (p value = 0,022), there is a no significant occupation (p value = 0,442) and there is a significant correlation in education (p value = 0,000)on quality health service.the researchers suggest that health centers can improve the quality of health services, especially in terms of health facility, health workers action to the patient s complaints and the health service procedures at dental clinic health center Kelayan Dalam South Banjarmasin. Keywords : Patient Characteristics, Quality of service health Abstrak Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan telah bergeser ke arah yang lebih berkualitas. Seiring dengan meningkatnya keadaan sosial masyarakat dimana masyarakat semakin sadar akan kualitas, maka diperlukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pasien (umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan) dengan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kelayan Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan. Penelitian ini adalah peneitian survey analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel adalah Accidental Sampling. Data primer didapatkan dari survey kepada pasien dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Metode analisis yang digunakan menggunakan uji chi-square dengan total populasi 626 dan dengan jumlah sampel sebanyak 87 responden. Hasil analisis univariat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berumur 26-35 tahun yaitu sebanyak 35,6%, responden jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 52,9%, responden yang tidak bekerja sebanyak 52,9% dan responden dengan pendidikan dasar yaitu sebanyak 75,9%, dan responden yang merasa pelayanan kesehatan kurang baik di Puskesmas Kelayan Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan yaitu sebanyak 35,6%. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada hubungan antara umur (p value 0,017), ada hubungan antara jenis kelamin (p value 0,022), tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan (p value 0,442), dan ada hubungan antara pendidikan (p value 0,000) terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Peneliti menyarankan agar Puskesmas mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama dalam hal perlengkapan fasilitas kesehatan, tindakan petugas kesehatan terhadap keluhan pasien dan prosedur pelayanan di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin. Kata Kunci : Karakteristik Pasien, Kualitas Pelayanan Kesehatan 29

M. Febriza Aquarista : Hubungan Karakteristik Pasien Berobat Gigi dengan Tingkat Kualitas Pelayanan PENDAHULUAN Sistem kesehatan mempunyai salah satu tujuan memberikan pelayanan yang responsiveness yaitu bagaimana penyelenggara pelayanan kesehatan dapat dengan baik memenuhi harapan dari populasi pada aspek non medis pelayanan kesehatan. Responsiveness suatu sistem kesehatan akan lebih mengakui harapan penduduk mengenai bagaimana mereka diperlakukan, menjadi bagian yang penting dari pelaksanaan sistem kesehatan itu sendiri. Responsiveness pasien dapat digunakan sebagai salah satu alat dalam menentukan tinggi rendahnya kinerja pelayanan kesehatan di puskesmas dari dimensi sumber daya manusia (WHO, 2003 dalam Nurhayati, 2014). Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit masyarakat yang dapat menyerang semua golongan umur. Apabila tidak dirawat atau diobati dapat menjadi semakin parah karena adanya sifat progresif. Status kesehatan gigi meliputi pemeriksaan karies dan kebersihan gigi dan mulut oleh karena kedua keadaan ini diderita oleh masyarakat Indonesia (Menkes RI, 2014). Berdasarkan provinsi pada tahun 2013 yang mempunyai masalah gigi dan mulut yang tertinggi (>35%) adalah Provinsi Sulawesi Selatan 36,2%, Kalimantan Selatan 36,1% dan Sulawesi Tengah 35,6% dengan masing-masing EMD 10,3%, 8% dan 6,4% dan berdasarkan data persentase masalah kesehatan gigi dan mulut di Kalimantan Selatan tahun 2007 dan 2013 meningkat dari 29,2% menjadi 36,1% (Kemenkes RI, 2013). Perilaku masyarakat di wilayah Puskesmas Kelayan Dalam yang kurang tepat dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut dapat mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat. Hal tersebut dilandasi oleh kurangnya pengetahuan, pendidikan rendah, kesadaran masyarakat dan motivasi akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Di bulan April sampai dengan bulan Juli 2015, Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam memiliki dokter gigi tetapi dokter gigi sementara hanya ada di Puskesmas pada hari jumat dan sabtu. Dan pada akhirnya tidak sedikit pasien yang berobat di hari senin sampai dengan hari kamis yang ingin berobat gigi/mencabut gigi harus di rujuk ke Puskesmas luar wilayah kerja Puskesmas Kelayan Dalam. Melihat beberapa masalah tersebut maka pentingnya Program kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Kelayan Dalam perlu ditingkatkan, terutama kualitas pelayanan, dokter gigi dan ketersediaan fasilitas yang masih dirasa kurang, oleh sebab itu perlu ditingkatkan agar kebutuhan tenaga medis, fasilitas dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat agar terpenuhi. Hal ini berpengaruh juga pada data kunjungan pasien di Poli gigi yaitu terjadi penurunan kunjungan pasien, pada tahun 2014 sebanyak 3994 kunjungan menjadi 3472 kunjungan di tahun 2015. BAHAN DAN METODE Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat survei analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu variabel sebab akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu bersamaan) (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini terdiri atas pasien yang berkunjung ke poli gigi di Puskesmas Kelayan dalam pada bulan Juni dan Juli tahun 2015. Besar sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus slovin (1960) dalam Notoatmodjo (2005) maka sampel yang diambil berjumlah 87 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Accidental Sampling yaitu dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat sesuai dengan konteks penelitian. Analisis univariat dimaksudkan untuk mendeskripsikan variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel dependen yaitu kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan variabel independen yaitu karakteristik pasien. Analisis bivariat dimaksudkan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikatnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas 30

An-Nadaa, Juni 2016, hal. 29-34 adalah karakteristik pasien di Poli Gigi sedangkan variabel terikatnya adalah kualitas pelayanan kesehatan pada pasien. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis uji statistik chi-square dengan menggunakan bantuan program komputerisasi karena skala yang digunakan skala nominal dan ordinal dengan derajat kemaknaan α = 0,05. Bila nilai P value < 0,05 berarti hasil perhitungan bermakna dan sebaliknya bila nilai P value > 0,05 maka hasilnya tidak bermakna. HASIL DAN PEMBAHASAN Umur Pasien dengan Kualitas Pelayanan Tabel 1. Tabulasi Silang Kualitas Pelayanan Kesehatan dilihat dari Karakteristik Umur Pasien di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin Tahun 2015 Kualitas Pelayanan Umur Pasien Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Total n % n % n % n % n % n % Dewasa Akhir 14 46,7 12 40,0 2 6,7 2 6,7 0 0,0 30 100 Dewasa Awal 9 29,0 11 35,5 4 12,9 3 9,7 4 12,9 31 100 Remaja Akhir 3 16,7 4 22,2 1 5,6 3 16,7 7 38,9 18 100 Remaja Awal 0 0,0 4 50,0 2 25,0 0 0,0 2 25,0 8 100 Total 26 29,9 31 35,6 9 10,3 8 9,2 13 14,9 87 100 P = 0,017 Data tabulasi silang antara kualitas pelayanan kesehatan dilihat dari responden karakteristik umur pasien di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin di dalam tabel 1. menunjukan bahwa proporsi kualitas pelayanan terbanyak yaitu dalam kategori kurang baik pada karakteristik umur dewasa awal yaitu sebanyak 11 responden (35,5%), kategori tidak baik sebanyak 9 responden (29,0%), kategori cukup baik dan sangat baik masing-masing 4 responden (12,9%) dan kategori baik sebanyak 3 responden (9,7%). Karakteristik umur dewasa awal memiliki hasil presentase terbanyak dibandingkan dengan karakteristik umur dewasa akhir, remaja akhir dan remaja awal. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji chi square menunjukkan nilai yakni 0,017 yang jauh lebih kecil dari 0,05 sebagai taraf yang telah ditetapkan (P < Dengan demikian didapat hasil bahwa Ha diterima dan Ho ditolak atau dengan kata lain ada hubungan antara kualitas pelayanan dilihat dari karakteristik umur pasien di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Ulfa (2011) yaitu mayoritas responden yang berkunjung memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yaitu dalam kelompok umur 31 45 tahun dengan hasil uji chi-square dengan nilai P 0.001 < (0,05) yaitu berhubungan antara golongan umur dewasa awal dengan semakin tingginya tuntutan terhadap kualitas pelayanan. Hal ini dikarenakan responden pada kelompok umur tersebut termasuk dalam umur produktif dan memiliki aktivitas dan resiko kesehatan yang relatif tinggi sehingga kemungkinan untuk jatuh sakit dan membutuhkan pengobatan besar. Kemudian selama proses penelitian pasien dengan kelompok umur ini, lebih mudah dan bersedia untuk dijadikan responden karena lebih mudah mengerti dan menjawab pertanyaan sebagai data yang dibutuhkan peneliti, sehingga responden yang termasuk dalam kelompok umur ini menjadi lebih banyak dari responden dengan kelompok umur lainnya. Menurut Kotler & Keller (2009) menambahkan kebutuhan, keinginan dan harapan dapat terlihat berbeda pada masing-masing kelompok usia. Menurut study di Brazil tahun 2006, kelompok usia yang paling banyak menggunakan jasa pelayanan kesehatan adalah kelompok usia anak-anak, kelompok wanita pada usia mengasuh anak (childbearing-age women) dan kelompok manula (Ulfa, 2011). 31

M. Febriza Aquarista : Hubungan Karakteristik Pasien Berobat Gigi dengan Tingkat Kualitas Pelayanan Jenis Kelamin dengan Kualitas Pelayanan Tabel 2. Tabulasi Silang Kualitas Pelayanan Kesehatan dilihat dari Karakteristik Jenis Kelamin Pasien di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin Tahun 2015 Kualitas Pelayanan Jenis Kelamin Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Total Pasien n % n % n % n % n % n % Laki-laki 10 24,4 13 31,7 2 4,9 5 12,2 11 26,8 41 100 Perempuan 16 34,8 18 39,1 7 15,2 3 6,5 2 4,3 46 100 Total 26 29,9 31 35,6 9 10,3 8 9,2 13 14,9 87 100 P = 0,022 Tabel 3. Tabulasi Silang Kualitas Pelayanan Kesehatan dilihat dari Karakteristik Jenis Pekerjaan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin Tahun 2015 Jenis Kualitas Pelayanan Pekerjaan Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Total Pasien n % n % n % n % n % n % Tidak Bekerja 14 30,4 15 32,6 7 15,2 5 10,9 5 10,9 46 100 Bekerja 12 29,3 16 39,0 2 4,9 3 7,3 8 19,5 41 100 P = 0,442 Total 26 29,9 31 35,6 9 10,3 8 9,2 13 14,9 87 100 Data tabulasi silang antara kualitas pelayanan kesehatan dilihat dari karakteristik jenis kelamin pasien di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin di dalam tabel 2. menunjukan bahwa proporsi kualitas pelayanan terbanyak yaitu jenis kelamin perempuan dibandingkan dengan laki-laki pada kategori kurang baik yaitu sebanyak 18 responden (39,1%), kategori tidak baik sebanyak 16 responden (34,8%), kategori cukup baik sebanyak 7 responden (15,2%), kategori baik sebanyak 3 responden (6,5%) dan kategori sangat baik sebanyak 2 responden (4,3%). Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji chi square menunjukan nilai yakni 0,022 yang jauh lebih kecil dari 0,05 sebagai taraf yang telah ditetapkan (P < α ). Dengan demikian didapat hasil bahwa Ha diterima dan Ho ditolak atau dengan kata lain ada hubungan antara kualitas pelayanan dilihat dari karakteristik jenis kelamin pasien di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Laili (2008) yaitu presentase orang yang tidak memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan adalah paling banyak pada responden dengan jenis kelamin laki-laki, sedangkan presentase orang yang memanfaatkan pelayanan kesehatan adalah paling banyak pada responden dengan jenis kelamin perempuan dengan hasil uji chi-square dengan nilai P 0.019 < (0,05) yaitu berhubungan antara jenis kelamin perempuan dengan semakin tingginya tuntutan terhadap kualitas pelayanan. Laporan survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2001 dalam Laili (2008) juga menyatakan hal yang sama bahwa angka disabilitas pada perempuan (53%) lebih tinggi dibanding laki-laki (47%) dan berdasarkan angka morbiditas yang berjumlah 52% dari total penduduk Indonesia, angka morbiditas pada perempuan (54%) lebih tinggi dari laki-laki (49%). Berdasarkan hasil wawancara, responden laki-laki memilih jarang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan alasan bekerja mencari nafkah. Kotler, Shalowitz, dan Stevens (2008) dalam Ulfa (2011) menambahkan, kelompok wanita 32

An-Nadaa, Juni 2016, hal. 29-34 biasanya menggunakan jasa atau produk pelayanan kesehatan lebih banyak dibandingkan dengan kelompok pria. Mereka juga mengemukakan sebuah survey nasional di Amerika Serikat tahun 2006 yang menunjukkan sebuah kesimpulan bahwa wanita memiliki peran yang penting sebagai penentu keputusan dalam pelayanan kesehatan, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarganya. Jenis Pekerjaan dengan Kualitas Pelayanan Data tabulasi silang antara kualitas pelayanan kesehatan dilihat dari karakteristik jenis pekerjaan pasien di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin di dalam tabel 3 menunjukan bahwa proporsi kualitas pelayanan terbanyak yaitu pada responden yang tidak bekerja dibandingkan dengan responden yang bekerja dalam kategori kurang baik yaitu sebanyak 15 responden (32,6%), kategori tidak baik sebanyak 14 responden (30,4%), kategori cukup baik sebanyak 7 responden (15,2%), kategori baik dan sangat baik masing-masing sebanyak 5 responden (10,9%). Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji chi square menunjukan nilai yakni 0,422 yang jauh lebih besar dari 0,05 sebagai taraf yang telah ditetapkan (P < α ). Dengan demikian didapat hasil bahwa Ha ditolak dan Ho diterima atau dengan kata lain tidak ada hubungan antara kualitas pelayanan dilihat dari karakteristik jenis pekerjaan pasien di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin. Presentase orang yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan adalah paling banyak pada responden yang bekerja, sedangkan presentase orang yang memanfaatkan pelayanan kesehatan adalah paling banyak pada responden yang tidak bekerja. Dan berdasarkan hasil wawancara, responden yang bekerja memilih jarang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan alasan karena mencari nafkah dan tidak ke fasilitas kesehatan (Puskesmas) jika mengalami sakit ringan saja. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Margareth (2013) menyatakan bahwa tidak ada hubungan pekerjaan dengan kualitas pelayanan kesehatan dengan hasil uji chi-square dengan nilai P 0.053 < (0,05). Hal ini dikarenakan mayoritas responden yang bekerja masih memiliki pendidikan rendah.sehingga pengetahuan terhadap kualitas pelayanan kesehatan masih rendah. Menurut Zaini (2001) dalam Margareth (2013) yang mengungkapkan bahwa pekerjaan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diterimanya karena orang yang bekerja lebih tinggi harapannya dibandingkan dengan yang tidak bekerja. Pendidikan dengan Kualitas Pelayanan Tabel 4. Tabulasi Silang Kualitas Pelayanan Kesehatan dilihat dari Karakteristik Pendidikan Pasien di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin Tahun 2015 Kualitas Pelayanan Pendidikan Total Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Pasien n % n % n % n % n % n % Pendidikan Dasar 26 39,4 31 47,0 8 12,1 1 1,5 0 0,0 66 100 Pendidikan Menengah 0 0,0 0 0,0 1 5,0 7 35,0 12 60,0 12 100 Pendidikan Tinggi 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 100,0 1 100 Total 26 29,9 31 35,6 9 10,3 8 9,2 13 14,9 87 100 P = 0,000 Data tabulasi silang antara kualitas pelayanan kesehatan dilihat dari karakteristik pendidikan pasien di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin di dalam tabel 4. menunjukan bahwa proporsi kualitas pelayanan terbanyak yaitu pada responden yang memiliki karakteristik pendidikan 33

M. Febriza Aquarista : Hubungan Karakteristik Pasien Berobat Gigi dengan Tingkat Kualitas Pelayanan dasar dalam kategori kurang baik sebanyak 31 responden (47,0%), kategori tidak baik sebanyak 26 responden (39,4%), kategori cukup baik sebanyak 8 responden (12,1%), kategori baik sebanyak 1 responden (1,5%) dan kategori sangat baik sebanyak 0 responden (0,0%). Karakteristik pendidikan dasar memiliki hasil presentase terbanyak dibandingkan dengan karakteristik pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji chi square menunjukan nilai yakni 0,000 yang jauh lebih kecil dari 0,05 sebagai taraf yang telah ditetapkan (P < α ). Dengan demikian didapat hasil bahwa Ha diterima dan Ho ditolak atau dengan kata lain ada hubungan antara kualitas pelayanan dilihat dari karakteristik pendidikan pasien di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Margareth (2013) bahwa terdapat hubungan antara pendidikan dengan kualitas pelayanan kesehatan dengan hasil uji chi-square dengan nilai P 0.007 <α(0,05). Semakin tinggi pendidikan seseorang akan membuat seseorang semakin mengerti akan arti kesehatannya. Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi harapan dan persepsi pasien terhadap pelayanan kesehatan (Notoatmodjo, 2005 dalam Margareth, 2013). KESIMPULAN Kualitas pelayanan kesehatan dilihat dari karakteristik pasien di Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin menunjukan bahwa proporsi kualitas pelayanan terbanyak yaitu dalam kategori kurang baik pada masing-masing karakteristik yaitu umur dewasa awal sebanyak 11 responden (35,5%), jenis kelamin perempuan sebanyak 18 responden (39,1%), tidak bekerja sebanyak 15 responden (32,6%), dan pendidikan dasar sebanyak 31 responden (47,0%). Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji chi square menunjukkan ada hubungan antara kualitas pelayanan dengan karakteristik umur pasien yakni dengan nilai 0,017, ada hubungan antara kualitas pelayanan dengan karakteristik jenis kelamin pasien yakni dengan nilai 0,022, tidak ada hubungan antara kualitas pelayanan dengan karakteristik jenis pekerjaan pasien yakni dengan nilai 0,422, dan ada hubungan antara kualitas pelayanan dengan karakteristik pendidikan pasien yakni dengan nilai 0,000. DAFTAR PUSTAKA Kemenkes RI, 2013. Riset kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laili, Ewiya., 2008. Tesis. Pengaruh Karakteristik Masyarakat Miskin Dan Pelayanan Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, Universitas Sumatera Utara. Margareth, Mariana, S., 2013. Artikel Ilmiah. Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus, Jakarta. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014. Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo., 2005. Metodologi Penelitan Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nurhayati, 2014. Jurnal Health Quality. Faktor Responsiveness terhadap Kepuasan Pasien di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Vol. 4 No. 2 : 135, Jakarta. Puskesmas Kelayan Dalam, 2014. Laporan Tahunan. Banjarmasin. Puskesmas Kelayan Dalam, 2015. Buku Register Kunjungan Pasien Poli Gigi Puskesmas Kelayan Dalam. Banjarmasin. Ulfa, Raudhatul., 2011. Tesis. Hubungan Karakteristik Pasien, Kualitas Layanan Dan Hambatan Pindah Dengan Loyalitas Pasien Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Tugu Ibu Depok. Universitas Indonesia. 34