BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu tertentu dengan sumber daya yang terbatas dan di tuntut untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan sesuati waktu, mutu dan biaya dilokasikan. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sumber daya merupakan faktor penentu dalam keberhasilan suatu proyek kontruksi. Sumber daya yang berpengaruh dalam proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method. Dewasa ini sering kita temukan proyek konstruksi yang melakukan pekerjaan - pekerjaan yang sama dan berkelanjutan pada satu proyek. Sehingga kebutuhan akan pemakaian sumber daya juga berkelanjutan, seperti pembangunan rumahrumah pada proyek - proyek perumahan, ruas ruas jalan pada proyek jalan raya, proyek pemasangan pipa dan sebagainya. Keterlambatan proyek akan menyebabkan kerugian bagi pihak pihak terkait terutama pemilik dan kontraktor, karena umumnya disertai konflik. Salah satu bentuk dari perencanaan suatu proyek adalah penjadwalan proyek. Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal 1
kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dengan progress waktu untuk penyelesaian proyek. Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan. Namun pada kenyataannya di lapangan, suatu proyek tidak selalu berjalan sesuai dengan penjadwalan yang telah dibuat. Ada banyak faktor yang mengakibatkan hal tersebut terjadinya salah satu yang paling sering terjadi adalah karena turunnya hujan yang mengakibatkan proses kegiatan konstruksi harus ditunda. Keterlambatan waktu proyek yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi dapat menjadi masalah besar untuk kontraktor, karena pada pihak owner pasti sangat tidak menginginkan terjadinya keterlambatan pada proyek. Maka disini kontraktor dituntut untuk mengatur strategi agar proyek dapat selesai sesuai atau sebelum jadwal yang telah disepakati. Keterlambatan Proyek (Construction delay) diartikan sebagai penundaan penyelesaian pekerjaan sesuai kontrak kerja dimana secara hukum melibatkan beberapa situasi yang menyebabkan timbulnya klaim. Keterlambatan proyek timbul ketika kontraktor tidak dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang tercantum dalam kontrak. Waktu kontrak (Contract Time) merupakan maksimum waktu yang di perlukan oleh kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak (Wijayanthi, 2005) Dalam pekerjaan konstruksi. Penundaan biasa digambarkan sebagai kelebihan waktu baik di luar tanggal kontrak maupun di luar tanggal ketika di setujui untuk penyerahan dari suatu proyek (Menesi, 2007). Merangkum penelitian yang diperoleh oleh para peneliti tersebut, maka dihimpun sebagai 2
jenis penyebab keterlambatan yang didapat dikelompokkan dalam 3 kategori bentuk keterlambatan, yakni: a. Keterlambatan yang layak mendapatkan ganti rugi (Compensable delay) b. Keterlambatan yang tidak dapat dimaafkan (Non- Excusable Delays) c. Keterlambatan yang dapat dimaafkan (Excusable delays) Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam manajemen proyek yaitu: a. Perencanaan (Planning); Mencakup penetapan sasaran. Pendefinisian proyek dan organisasi tim. b. Penjadwalan (Schedulling); Menghubungkan antara tenaga kerja, uang, bahan yang digunakan dalam proyek c. Pengendalian (Controlling); Pengawasan sumber daya, biaya, kualitas dan budgjet, jika perlu merevisi, ubah rencana, menggeser atau menglola uang sehingga tepat waktu dan biaya. Di dalam proses manajemen pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi, berbagai jenis keterlambatan proyek diklasifikasikan dalam 6 aspek kajian yakni: 1. Aspek Perencanaan dan Penjadwalan pekerjaan 2. Aspek Lingkup dan Dokumen Pekerjaan 3. Aspek Orginasi, Koordinasi dan Komunikasi 4. Aspek Kesiapaan/ Penyiapan Sumber Daya 3
5. Aspek Sistem Inspeksi, Kontrol dan Evaluasi Pekerjaan 6. Aspek Force Majeure Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis akan melakukan sebuah penelitian tentang faktor faktor keterlembatan pada sebuah proyek pembangunan Jembatan Rel Kereta Api yang sedang berlangsung di Kota Kuala Tanjung Sumatera Utara. 1.2 Rumusan Masalah Dengan memperhatikan hal-hal yang telah dijelaskan dalam latarbelakang, maka muncul permasalahan sebagai berikut: 1. Faktor apa yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan proyek konstruksi di kota Kuala Tanjung? 2. Bagaimanakah tingkatan faktor faktor penyebab keterlambatan proyek di konstruksi di kota Kuala Tanjung? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk : 1. Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap keterlambatan proyek kontruksi di kota Kuala Tanjung. 2. Untuk mengetahui tingkatan faktor faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi di kota Kuala Tanjung. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan juga sebagai masukan bagi pihak pihak yang terlibat, perusahaan kontraktor, pemilik, sehingga 4
dapat meminimalkan keterlambatan pada pelaksaan proyek jembatan dan sejenisnya yang akan datang. 2. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada proses perencaan dan penjadwalan pekerjaan, sehingga keterlambatan dapat dikendalikan lebih dini dalam tahap pelaksanaan proyek jembatan. 3. Bagi akademisi, dapat menjadi bahan bacaan dan literature untuk penulisan karya ilmiah yang berhubungan dengan keterlambatan proyek sehingga dapat diketahui faktor-faktor penyebab keterlambatan tersebut. 1.5 Batasan Masalah Setiap proyek mempunyai tujuan khusus, misalnya membangun rumah tinggal gedung, jembatan dan lainnya. Dalam proses tersebut, ada batasan yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Biaya (anggaran) proyek, tidak melebihi batas yang telah direncanakan atau telah disepakati sebelumnya atau sesuai dengan kontrak suatu pelaksanaan pekerjaan. 2. Mutu pekerjaan, mutu hasil akhir pekerjaan dan proses/ cara pelakasanaan pekerjaan harus memenuhi standar tertentu sesuai dengan kesepakatan, perencanaan ataupun dokumen kontrak pekerjaan. 3. Waktu penyelesaian pekerjaan, harus memenuhi batas waktu yang telah disepekati dalam dokumen perencaan atau dokumen kontrak pekerjaan yang bersangkutan. 5
Adapun 6 Aspek manajemen pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi, jenis keterlambatan proyek diklasifikasikan yaitu: 1. Aspek Perencanaan dan Penjadwalan pekerjaan 2. Aspek Lingkup dan Dokumen Pekerjaan 3. Aspek Orginasi, Koordinasi dan Komunikasi 4. Aspek Kesiapaan/ Penyiapan Sumber Daya 5. Aspek Sistem Inspeksi, Kontrol dan Evaluasi Pekerjaan 6. Aspek Force Majeure. 1.6 Metodologi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi melalui wawancara dan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan/ kuisioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan serta publikasi lainnya yang memuat informasi yang mendukung penelitian ini. Untuk dapat memperoleh data yang dapat dipercaya, maka daftar pertanyaan (kusioner) disampaikan pada pihak pihak yang terlibat langsung dalam proses pembangunan proyek konstruksi. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dibedakan menjadi dependen dan variabel indenpenden. 1. Variabel Dependen (Y) 2. Variabel Indenpenden (X) a. Variabel ( X 1 ) adalah Aspek Perencanaan dan Penjadwalan Pekerjaan. b. Variabel (X 2 ) adalah Aspek Lingkup dan Dokumen Pekerjaan. 6
c. Variabel (X 3 ) adalah Aspek Sistem Organisasi, Koordinasi dan Komunikasi. d. Variabel ( X 4 ) adalah Aspek Kesiapan/ Penyiapan Sumber Daya. e. Variabel ( X 5 ) adalah Aspek Sistem Inspekasi, Kontrol dan Evaluasi Pekerjaan. f. Variabel (X 6 ) adalah Aspek Force Majeure. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan penelitian ini terdiri dari lima bab. Masingmasing bab dibagi dalam sub bab mengenai pokok pembahasan, kemudian diuraikan dengan tujuan dapat diketahui permasalahan yang dibicarakan. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan, batasan masalah dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terdiri dari uraian tentang teori dasar yang digunakan dalam mendukung penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Terdiri dari kerangka pemecahan masalah dan gambaran umum dalam pengumpulan data, pengolahan data serta analisa dari masalah yang diteliti. 7
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Terdiri dari pembahasan mengenai penyelesaian masalah dikaitkan dengan teori maupun literature secara sistematis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Terdiri dari kesimpulan hasil penelitian dan saran yang diperlukan atas pembahasan dan penyelesaian masalah yang telah dilakukan serta untuk penelitian lanjut. 8