KECEMASAN PADA WANITA MENJELANG MONOPAUSE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG MENOPAUSE DI DESA TRIYAGAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO

KUISIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI KELURAHAN LEDENG RW 01 KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

I. PENDAHULUAN. perempuan menopause (Rachmawati, 2006). usia. Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami berhentinya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta. Kecamatan

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Usia tahun mengenai Masa Menopause di Desa Karang Kepoh II Salatiga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Partisipan Penelitian. Tenggah. Berikut batas wilayah Desa Kaligentong :

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PREMENOPAUSE DI PEDUKUHAN MRICAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

KARAKTERISTIK WANITA MENOPOUSE DI PUSKESMAS PONDOK BENDA TANGERANG SELATAN. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA KARENA KENAKALAN REMAJA DI RT RW VI KELURAHAN DARMO SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan yang memasuki usia premenopause akan melonjak dari 107 juta

HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA USIA PREMENOPAUSE DI KAUMAN RT. 49 NGUPASAN GONDOMANAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama masa usia

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN IBU PREMENOPAUSE DI RT.004 RW.005 KELURAHAN SEPANJANG JAYA KOTA BEKASI TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERSEPSI MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN MENOPAUSE DI DESA SAMBIBULU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR. Nuril Ilmi

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO meliputi: usia pertengahan (45 59 tahun), lanjut usia (60 74

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

PERBEDAAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE ANTARA IBU BEKERJA DENGAN IBU TIDAK BEKERJA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB II TINJAUAN TEORI

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Menopause merupakan periode peralihan dan fase reproduksi menuju fase

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya usia harapan hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ke tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami masa menopause yang salah satu dampaknya adalah menurunnya. yang belum siap dalam menghadapi masa menopause.

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN KARANGPLOSO SITIMULYO PIYUNGAN BANTUL

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan mencapai 70 tahun

BABI PENDAHULUAN. menjelang saat-saat kematian, rasa cemas kerap kali singgah dalam diri manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah bagian yang penting dalam masyarakat, terutama di negara

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

Fajarina Lathu A INTISARI

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. Kepada Yth. Saya yang bertanda tangan dibawah: NIM :

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Istri dalam Menghadapi Menopause

BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

HUBUNGAN ANTARA USIA SAAT TIMBULNYA MENARCHE DENGAN USIA SAAT TERJADINYA MENOPAUSE WANITA DI KECAMATAN KARTASURA. Merry Tiyas Anggraini*

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

PENELITIAN GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI PADA ISTRI MENJELANG MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. menopause didahului dengan fase premenopause (AtikahProverawati, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA WANITA YANG MENJELANG MENOPAUSE DI KELURAHAN PAKUNCEN RW 05 WIROBRAJAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Dyah Anis Perwitasari

PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA DAN GEJALA MENOPAUSE. Astika Tafrikul Khafidhoh

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

GAMBARAN ANTARA PERSEPSI PERUBAHAN FISIK DENGAN KECEMASAN IBU MENOPAUSE DI DESA DERMASANDI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

HUBUNGAN LATIHAN FISIK DENGAN KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE DI DESA SELOREJO KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN

BAB I. Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan. manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

Transkripsi:

KECEMASAN PADA WANITA MENJELANG MONOPAUSE Ni Putu Widari STIKES William Booth Jln Cimanuk No. 20 Surabaya No. Telp. (031) 5633365 E-mail : putu.widari@yahoo.com ABSTRAK Pendahuluan : Kecemasan merupakan salah satu masalah yang timbul pada wanita yang menghadapi menopause. Kecemasan adalah bentuk perasaan khawatir, gelisah dan perasaan perasaan ini disertai oleh rasa kurang percaya diri dan tidak mampu menghadapi suatu masalah Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengadakan penelitian tentang Gambaran Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Menopause Di RT 05 RW 02 Kecamatan Bubutan Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang berada di Margorukun RT 05 RW 02 Kelurahan Gundih Kecamatan Bubutan Surabaya. Sampel yang digunakan sebanyak 66 responden. Metode pengambilan sampel digunakan Random Sampling, data dikumpulkan dengan kuesioner. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu mengalami kecemasan sedang sebanyak 45 responden (68%); kecemasan ringan sebanyak 10 responden (15%); kecemasan berat sebanyak 1 responden (2 %). Diskusi : Berdasarkan hasil penelitian, perlu memberikan informasi yang tepat dan gejala apa saja yang timbul menjelang menopause sehingga ibu lebih tenang dan tidak cemas dalam menghadapi menopause, misalnya dalam rapat PKK sehingga ibu ibu dapat memahami betul gejala apa saja dan antisipasi kecemasan menjelang menopause.. Kata Kunci : Kecemasan, Menopause Pendahuluan Menopause adalah proses alamiah yang dialami setiap wanita dimana ovarium menjadi tidak responsive terhadap gonotropin seiring dengan pertambahan usia dan fungsinya menurun sehingga siklus seksual menghilang. Menstruasi biasanya mulai tidak teratur dan terhenti antara usia 45 tahun dan 55 tahun (Ganong, 2002). Sebelum memasuki menopause biasanya wanita akan mengalami masa peralihan atau disebut juga pra menopause, dimana pada masa ini akan timbul gejala gejala yang berupa perubahan fisik, psikologis dan seksual yang menurun dan merupakan hal yang wajar dialami wanita menjelang menopause. Menurut Price (1995) gejala gejala pada menopause meliputi Hot Flushes (semburan panas dari dada dan wajah), Night Sweat (keringat di malam hari ), Dryness vaginal (kekeringan pada vagina), penurunan libido, penurunan daya ingat, insomnia (susah tidur), depresi, fatigue (mudah capek), drypareunia (rasa sakit berhubungan seksual) dan incontinence urinary (beser). Menurut Lynda Juall Carpenito (1998) dengan adanya gejala gejala menopause yang dialami, emosi lebih, gugup dan gelisah. Karakteristik dari cemas terjadi secara fisiologis, emosional dan kognitif. Dari segi fisiologis ditandai dengan peningkatan frekuensi jantung, insomnia, peningkatan tekanan darah, keletihan dan kelemahan, peningkatan pernafasan, kulit kering. Secara emosional ditandai dengan kehilangan control, gelisah, ketidakberdayaan dan keprihatinan. Dari segi kognitif yaitu ketidakkemampuan untuk berkonsentrasi, kurang waspada terhadap lingkungan sekitar, pelupa, pikiran buntu dan suka melamun. Fenomena yang terjadi di lingkungan peneliti cenderung terfokus pada segi kognitif yaitu wanita sering mengalami lupa, sehingga dalam keluarga banyak memicu pertengkaran dengan anggota keluarga yang lain. Fenomena yang lain yaitu tidak disayang suami lagi, karena faktor penurunan gairah seksual, namun hal ini hanya sebagian kecil saja. Jumlah perempuan di Indonesia yang memasuki menopause adalah menurut data dari WHO (World Health Organization), tampaknya ledakan menopause pada tahuntahun mendatang sulit sekali dibendung.who

memperkirakan ditahun 2030 nanti ada 1,2 miliar wanita yang berusia di atas 50 tahun. Sebagian besar dari mereka (sekitar 80 persen ) tinggal dinegara berkembang. Dan setiap tahunnya populasi wanita menopause meningkat sekitar tiga persen. Perkiraan kasar menunjukan akan terdapat sekitar 30-40 juta kaum wanita usia lanjut (wulan) dari seluruh jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 240-250 juta. Dalam kategori wulan tersebut (usia lebih dari 60 tahun), hampir 100 persen telah mengalami menopause dengan segala akibat serta dampak yang menyertainya (Achadiat, 2007). Data BPS (proyeksi penduduk 2008), 5.320.000 wanita Indonesia memasuki masa menopause setiap tahun. 68 persen mengalami gejala klimakterik, 62 persen menghiraukan gejala-gejala menopause, 15 persen peduli dengan terapi sulih hormon (TSH), 1 persen yang menggunakan TSH, 47 persen mengerti kaitan gejala awal menopause dengan peningkatan tekanan darah, 2 persen mengetahui TSH bisa mengurangi resiko tekanan darah. Begitu juga untuk Propinsi Jawa Timur, jumlah wanita menopause meningkat setiap tahun. Menurut data sensus tahun 2007, tercatat 16.540.126 penduduk wanita Jawa Tengah, 50,26 persen dari total penduduk Indonesia yaitu 32.908.850 (Baziad, 2008). Adapun wanita yang menjelang menopause di daerah Margorukun pada bulan Januari Februari 2014 sekitar 15 30 ibu, yaitu dari 18 ibu yang berusia 40 55 tahun, saat peneliti bertanya ada 5 orang yang mengalami kekhawatiran yaitu sebanyak 30 % dari jumlah ibu yang ada, karena mereka merasa bahwa dirinya tidak cantik lagi dan tidak sehat. Namun ada sebagian ibu di daerah Margorukun cemas karena saat menjelang menopause dia sudah tidak bisa memiliki keturunan lagi, padahal mereka mungkin masih punya keinginan untuk memiliki keturunan. Untuk sebagian wanita, menjadi tua sering kali menjadi momok yang menakutkan. Kekhawatiran ini mungkin berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar dan tidak cantik lagi. Kondisi tersebut memang tidak menyenangkan dan menyakitkan. Padahal, masa menopause merupakan salah satu fase yang harus di jalani seorang wanita dalam kehidupannya. Seperti halnya fase fase kehidupan yang lain, yaitu masa anak anak dan masa reproduksi. Namun munculnya kekhawatiran yang berlebihan itu menyebabkan mereka sangat sulit menjalani masa itu (Kasdu,2002). Usia menopause antara seorang wanita dan wanita lainnya tidaklah sama bergantung pada faktor faktor yang mempengaruhi. Umumnya terjadi pada usia 48 50 tahun, masa ini mengingatkan wanita terhadap proses menjadi tua yang disebabkan oleh organ reproduksi yang tidak berfungsi lagi. Menopause terjadi dalam masa klimakterium,sebuah masa dimana terjadi peralihan dari fase reproduktif ke fase non reproduktif. Datangnya menopouse sendiri sangat individual (variatif) sifatnya. Adapun faktor faktor yang mempengaruhi menopause menurut Kasdu (2002) dan Yatim (2001), beberapa faktor tersebut yaitu usia pertama menstruasi, stress, pemakaian metode kontrasepsi, status keluarga (seperti status perkawinan, jumlah anak dan usia melahirkan anak terakhir), riwayat keluarga, pekerjaan, pendapatan, merokok dan minum alkohol. Selain itu, ada juga beberapa faktor lain diantaranya polusi air / udara, pengaruh toksin pathogen atau radiasi, perilaku gaya hidup modern, kebiasaan diet, olah raga, pengaruh matahari, perilaku seksual dan gangguan mental (Depkes RI, 2007). Untuk mengurangi kecemasan dan dampak dari kecemasan yang dirasakan oleh sebagian wanita yang menghadapi masa menopause, salah satunya adalah dengan memberikan bimbingan yang berisi konsep dasar saat menjelang menopause. Pengetahuan mengenai menopause sangatlah diperlukan oleh wanita karena banyak wanita merasa takut mencapai masa menopause dan enggan membicarakan fase menopause, karena ada anggapan umum bahwa ini adalah pintu yang harus dilalui menuju usia tua (Notoatmodjo, 2002). Sudah saatnya wanita tahu tentang pengetahuan menopause yang perlu diketahui ibu saat menjelang menopause, adalah mengenai apa itu menopause, proses terjadinya menopause, gejala-gejala menopause, faktor yang mempercepat atau memperlambat usia memasuki menopause, dan terapi yang dapat digunakan dalam menghadapi menopause. Dengan peningkatan pengetahuan pada ibu saat menjelang menopause, diharapkan dapat mengurangi kecemasan yang nantinya muncul jika menopause terjadi.

Metode Desain Penelitian adalah seluruh dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan pendidikan dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian, desain penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan utama memberikan gambaran atau deskriptif tentang satu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo, 2001). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu usia 40 55 tahun yang berada di Margorukun sejumlah 80 responden. Proses pengumpulan data penelitian adalah setelah mendapat ijin dari RT 05 RW 02 Kelurahan Gundih peneliti melakukan pendekatan kepada ibu ibu PKK untuk para peserta arisan dan pengajian dan menyetujui pada hari jumat tanggal 10 Januari 2014, peneliti mendatangi tempat arisan PKK yang berada di rumah salah satu warga, kemudian peneliti memberikan surat persetujuan (informed Consent) kepada responden. Setelah surat persetujuan diisi oleh responden peneliti membagi kuesioner kepada responden wanita usia 40 55 tahun yang memenuhi criteria. Data yang diperoleh kemudian di analisis, untuk mengetahui gambaran kecemasan pada wanita. Penentuan derajat kecemasan yaitu dengan cara menjumlahkan nilai skor dari 1 4 dan hasilnya sebagai berikut skor kurang dari 14 tidak ada kecemasan, skor 14 sampai dengan 20 kecemasan ringan, skor 21 27 kecemasan sedang, skor 28 41 kecemasan berat, skor 42 56 berat sekali. Hasil Data Umum (Demografi) Data demografi menggambarkan tentang karakteristik responden berdasarkan pendidikan, pekerjaan, usia, usia pertama haid, status pernikahan dan tingkat kecemasan yang diperoleh melalui kuesioner. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan di RT 05 RW 02. No Tingkat Frekuensi Presentase Pendidikan 1 Tidak 7 11 % Sekolah 2 SD 17 26 % 3 SMP 17 26 % 4 SMA 20 30 % 5 Perguruan 5 7 % Tinggi Berdasarkan Tabel 1. menunjukkan karakteristik responden sesuai tingkat pendidikan sebagian besar berpendidikan SMA sebanyak 20 orang dengan presentase 30% Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaaan Tabel 2 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di RT 05 RW 02 No Pekerjaan Frekuensi Presentas e 1 Tidak 29 44 % Bekerja 2 Wiraswasta 34 51 % 3 PNS 3 5 % Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan sebagian besar responden wiraswasta sebanyak 34 orang dengan presentase 51 % Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 3 Karakteristik responden berdasarkan usia di RT 05 RW 02 Margorukun Kelurahan Gundih Kecamatan Bubutan Surabaya pada bulan Januari 2014 No Usia Frekuensi Presentase (Tahun) 1 40 50 45 68 % 2 50 55 21 32 %

Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 40 50 tahun sebanyak 45 orang dengan presentase 68 % Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Pertama Haid Tabel 4 Karakteristik responden berdasarkan usia pertama haid di RT 05 RW 02 No Usia Frekuensi Presentase (Tahun) 1 15 44 67 % 2 15 22 33 % Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan sebagian besar responden pertama haid berumur 15 responden dengan presentase 67 %. Status Karakteristik Responden Berdasarkan Pernikahan Tabel 5 Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan di RT 05 RW 02 No Status Frekuensi Presentase Pernikahan 1 Menikah 62 94 % 2 Belum 4 6 % Menikah Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan sebagian besar responden status pernikahannya menikah sebanyak 62 responden dengan presentase 94 % Data Khusus Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan Responden Tabel 6 Gambaran Kecemasan responden menghadapi menopause di RT 05 RW 02 No Tingkat Frekuensi Presentase Kecemasan 1 Tidak 10 15 % Cemas 2 Ringan 10 15 % 3 Sedang 45 68 % 4 Berat 1 2 % 5 Berat Sekali 0 0 % Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami kecemasan sedang sebanyak 45 responden dengan presentase 68%. Pembahasan Berdasarkan hasil pengumpulan data pada tabel 4.6 tentang tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause di RT 05 RW 02 Kecamatan Bubutan Surabaya pada bulan Juni 2014 didapatkan tingkat kecemasan ibu sedang sebanyak 45 responden (68 %). Menurut Freud (dalam Arkinson, 1993), kecemasan merupakan akibat dari konflik yang tidak disadari antara impuls dengan kendala yang ditetapkan oleh ego dan superego. Menurut Arkinson (1993) kecemasan lebih ditimbulkan oleh faktor eksternal dari pada faktor internal. Seseorang yang mengalami kecemasan merasa bahwa dirinya tidak dapat mengendalikan situasi kehidupan yang bermacam macam sehingga perasaan cemas hampir selalu hadir. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa tingkat kecemasan masyarakat Margorukun lebih dominan pada tingkat kecemasan sedang. Banyak ibu yang mengalami kecemasan sedang dikarenakan mereka tidak terlalu mencemaskan terjadinya menopause, karena mereka menyadari bahwa hal itu sudah akan pasti terjadi. Berdasarkan dari hasil penelitian pada tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan di RT 05 RW 02 Kecamatan Bubutan Surabaya pada bulan Juni 2014 sebagian besar responden berpendidikan SMA sebanyak 20 responden (30 %). Menurut Soekanto (2002) tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi pengetahuan tentang menopause, selain itu informasi dan faktor pengalaman akan menambah pengetahuan tentang suatu yang bersifat nonformal. Dimana wanita yang memiliki pendidikan yang cukup tentang menopause akan mempunyai pengetahuan kesehatan. Pada umumnya, cakupan pengetahuan atau keluasan wawasan seseorang sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan seseorang maka kecenderungan untuk memahami untuk memahami suatu hal akan semakin mudah ( Liliweri, 2007). Pada hasil penelitian didapatkan juga pasien yang berpendidikan SMA mengalami kecemasan sedang, hal ini dikarenakan setiap individu memiliki respon yang berbeda beda dalam mengahadapi masalah dan juga mekanisme yang berbeda.dengan begitu dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden yang mengalami kecemasan sedang yaitu mereka yang berlatar belakang pendidikan SMA, dikarenakan mereka sudah mampu menerima informasi dengan mudah tentang kecemasan menopause sehingga dirinya dapat menjalani masa itu dengan mekanisme yang baik. Pada penelitian ini sebagian besar mengalami kecemasan sedang hal ini dimungkinkan karena responden sudah memahami bahwa menopause adalah hal yang memang harus terjadi pada setiap wanita dewasa dan akan dialami oleh semua orang sehingga koping mereka sudah siap untuk hal itu. Berdasarkan dari hasil penelitian Tabel 2 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di RT 05 RW 02 Margorukun Kelurahan Gundih Kecamatan Bubutan Surabaya pada bulan Juni 2014 menurut hasil penelitian sebagian besar responden Wiraswasta sebanyak 34 responden (51 %). Menurut Melani, (2007) dengan tetap berusaha hidup aktif akan menekan gangguan gangguan menjelang menopause seperti insomnia, memperlambat osteoporosis, penyakit jantung, serta mencegah hot flushes. Maka tingkat kecemasan dapat dipengaruhi oleh pekerjaan dimana seseorang yang mempunyai pekerjaan yang penting dan memerlukan aktivitas maka akan merasa sangat terganggu karena dapat menimbulkan kecemasan dan akan mempengaruhi perannya di pekerjaan. Pekerjaan yang dijalani oleh seorang wanita premenopause berhubungan dengan adanya kesempatan ibu untuk bersosialisasi dan menyerap informasi kesehatan. Wanita yang bekerja, karena kesibukannya mereka tidak sempat memikirkan gangguan gangguan menjelang menopause. Begitu juga dengan wanita yang tidak bekerja, dimana pekerjaan rumah tangga cukup membuatnya sibuk, sehingga mereka juga tidak sempat memikirkan gangguan gangguan menjelang menopause. Sesuai data yang di dapat mayoritas responden bermata pencaharian dibidang wiraswasta. Dari hal tersebut tentunya seorang wiraswasta mempunyai kesibukan yang relative padat setiap harinya, bahkan mungkin seorang ibu sampai tidak sempat untuk mencari informasi tentang menopause yang menyebabkan ibu berfikiran negatif tentang menopause. Sehingga kecemasan itu datang dan sangat mengganggu dalam fikirannya. Maka tak jarang seorang ibu yang terlalu sibuk akan sulit mengontrol emosinya di dalam keluarga ataupun di tempat ia bekerja. Berdasarkan dari hasil penelitian tabel 3 Karakteristik responden berdasarkan usia di RT 05 RW 02 bulan Juni 2014 data yang diperoleh dari responden usia ibu-ibu yang ada di Margorukun rata-rata berusia antara 40-50 tahun (68%), berarti kebanyakan dari ibu-ibu tersebut tidak jarang yang sudah merasakan kecemasan dalam menghadapi menoupause. Menurut Bobak (2005), Menopause adalah titik dimana menstruasi berhenti. Usia rata rata menopause ialah 51,4 tetapi 10 % wanita berhenti menstruasi pada usia 40 tahun dan 5 % tidak berhenti menstruasi sampai usia 60 tahun Masa menopause merupakan fase yang selalu terjadi pada wanita yang menginjak usia 44 tahun dan ditandai dengan berhentinya haid. Dari hal tersebut, Ibu-ibu yang ada di Margorukun yang mayoritas berusia 40-55 tahun sangat rentan untuk mengalami masamasa menopause, jadi kemungkinan untuk timbulnya kecemasan menjelang menopause pasti terjadi pada ibu-ibu tersebut, baik itu kecemasan ringan, berat ataupun kecemasan sedang. Berdasarkan hasil penelitian tabel 4 Karakteristik responden berdasarkan usia pertama haid di RT 05 RW 02 Margorukun Kelurahan Gundih Kecamatan Bubutan Surabaya pada bulan Juni 2014 data yang diperoleh dari responden usia pertama haid ibu ibu yang ada di Margorukun rata rata usia 15 tahun sebanyak 44 responden (67

%). Berarti responden masuk dalam kategori menarche (usia pertama haid) yang masih normal. Menurut Kartono (2000) Menarche adalah periode menstruasi yang pertama pada wanita. Menurut Wiknjosastro (2005) Pertama haid atau menarche adalah pendarahan pertama dari uterus yang terjadi pada seorang wanita.usia remaja yang mendapat menarche bervariasi yaitu antara usia 10 16 tahun, tetapi rata rata 12,5 tahun. Dengan penggolongan : menarche dini yaitu usia 10 11 tahun, menarche normal yaitu usia 11 15 tahun, dan menarche terlambat yaitu usia 15 tahun. Usia pertama haid ini jelas sangat berpengaruh pada psikologi wanita, karena wanita akan mengalami pertama kalinya siklus yang tidak pernah mereka alami sebelumya, hal ini jelas berpengaruh pada kecemasan dan juga menopause. Makin cepat seseorang mengalami masa pertama kali haid akan makin lambat mengalami menopause. Berdasarkan dari hasil penelitian tabel 5 Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan di RT 05 RW 02 Margorukun Kelurahan Gundih Kecamatan Bubutan Surabaya pada bulan Juni 2014 data yang diperoleh dari responden status pernikahan ibu ibu yang ada di Margorukun mayoritas menikah sebanyak 62 responden ( 94 %). Berarti status pernikahan responden yang sudah menikah lebih mendominasi daripada warga yang belum menikah. Menurut Kasdu (2002) bahwa keadaan seseorang wanita yang tidak menikah diduga mempengaruhi perkembangan reproduksinya. Mereka akan mengalami masa menopause lebih muda atau lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang telah menikah. Berdasarkan data yang diperoleh, status pernikahan lebih mendominasi data daripada warga yang belum menikah, hal ini mungkin ada kaitannya dengan status ekonomi warga yang ingin anaknya agar cepat punya pasangan. Sedangkan kaitannya dengan menopause yaitu wanita yang tidak menikah diduga mempengaruhi perkembangan psikis wanita tersebut. Mereka akan mengalami masa menopause lebih cepat dibanding dengan wanita yang telah menikah. Simpulan dan Saran Simpulan Gambaran Kecemasan Pada Wanita Menjelang Menopause Di RT 05 RW 02 Kecamatan Bubutan Surabaya yang diambil dari 66 responden didapatkan 45 responden ( 68 %) mengalami kecemasan sedang. Saran Untuk mengurangi kecemasan dan dampak dari kecemasan yang dirasakan oleh sebagian wanita yang menghadapi masa menopause, salah satunya adalah dengan memberikan bimbingan yang berisi konsep dasar saat menjelang menopause. Pengetahuan mengenai menopause sangatlah diperlukan oleh wanita karena banyak wanita merasa takut mencapai masa menopause dan enggan membicarakan fase menopause, karena ada anggapan umum bahwa ini adalah pintu yang harus dilalui menuju usia tua DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2008). Kecemasan Menghadapi Menopause. www.google.com Ali Baziad, 2003. Menopause Dan Andropause. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Arikunto, Suharsini. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Edisi 4. Jakarta : Rineka Cipta Baziad, A. 2002. Seputar masalah menopause. www.klinik_perempuan.com. ( 14 Maret 2014 ) Ganong, William F. (1997). Catatan Ilmu Kesehatan Jiwa dan Psikiatri Pedoman Klinis Perawat Edisi 2. Jakarta : EGC Ghani, Lanaywati. (2009). Seluk Beluk Menopause. Media penelitian Kesehatan vol XIX no 4. www.google.com Tanggal 13 Februari 2014. Jam 08.01 wib Hurlock, E.B. 1990. Psikologi Perkembangan, Suatu Rentang Kehidupan (terjemahan : Istiwidayanti dan Soedjarwo). Edisi 5. Jakarta : Erlangga. Ida Bagus Gede Manuaba. (2007). Pengantar Kuliah Obsetri. Edisi I. Jakarta : EGC Kartono, K. 1992. Psikologi Wanita Jilid 2 : Wanita Sebagai Ibu Dan Nenek. Bandung: Mandar Maju

Kasdu, Dini (2004). Kiat Sehat Dan Bahagia Di Usia Menopause. Jakarta : Puspa Swara Manuaba, IBG. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Arcan. Jakarta Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Edisi 3. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian ilmu Keperawatan : Pedoman Skiripsi Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Edisi I. Jakarta : Salemba Medika Pakasi, L. S. 2000. Menopause: Masalah dan Penanggulangannya Edisi Kedua. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Stuart, Gail Wicarz. (1999). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC Teber, Ben Zion. (1994). Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri Dan Ginekologi. Edisi 2. Jakarta : EGC