BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kafein adalah kristal putih, alkaloid pahit, dengan rumus kimia C 8 H 10 N 4 O 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI PEMBAHASAN. Kadar trigliserida dan kolesterol VLDL pada kelompok kontrol

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012, 32,6 juta orang hidup dengan kanker di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kranial klavikula, kecuali kanker otak dan sumsum tulang belakang. KKL

BAB I PENDAHULUAN. karbohidrat dari sisa makanan oleh bakteri dalam mulut. 1

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya regang atau distensibilitas dinding pembuluh (seberapa mudah pembuluh tersebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN. ekstraksi berbagai biji, misalnya ketan hitam. Kata kopi sendiri berasal dari

Hal-hal yang Perlu Diwaspadai untuk Menghindari Keracunan Kafein dalam Minuman

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit penyebab kematian utama di dunia setelah penyakit jantung (Baratawidjaya & Rengganis,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan kesehatan

Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Sel Kanker Serviks (HeLa) Secara In Vitro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab utama kematian. Ada sekitar sepertiga penduduk dunia telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma sel hati merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Indonesia dikenal sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil,

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu berusaha untuk tetap sehat dan panjang umur dalam

I. PENDAHULUAN. payudara. Kanker ini bisa tumbuh dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat bervariasi dan begitu populer di kalangan masyarakat. Kafein

BAB I PENDAHULUAN. di dunia setelah kanker paru-paru, hepar dan kolon. Insidensi kanker payudara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. adanya heterogenitas pada perubahan genetik. Kanker payudara menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit yang termasuk. dalam kelompok penyakit tidak menular (Non-communicable

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN (Sari, 2007). Parasetamol digunakan secara luas di berbagai negara termasuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG TERBEBANI KOLESTEROL SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE

BAB I PENDAHULUAN. dan pola konsumsi makanan, sehingga banyak timbul masalah kesehatan, salah

BAB I PENDAHULUAN. 1,5 juta kasus kematian disebabkan langsung oleh diabetes pada tahun 2012.

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI-2051) PERCOBAAN 3 PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK : Ekstraksi dan Isolasi Kafein Dari Daun Teh Serta Uji Alkaloid

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker merupakan salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

Makanan Gorengan Pembawa Kanker?

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II Teknik Isolasi Kafein dari Biji Kopi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Global status report on alcohol and health 2014 (WHO, 2014),

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak. yang ditandai peningkatan salah satu atau lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

BAB 1 PENDAHULUAN. paling sering terjadi. Peningkatan penyakit gastritis atau yang secara umum

BAB I PENDAHULUAN. jika dihitung tanpa lemak, maka beratnya berkisar 16% dari berat badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suplemen berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk. stamina tubuh seseorang yang meminumnya. (

BAB I PENDAHULUAN. supaya tidak terserang oleh penyakit (Baratawidjaja, 2000). keganasan terutama yang melibatkan sistem limfatik (Widianto, 1987).

badan berlebih (overweight dan obesitas) beserta komplikasinya. Selain itu, pengetahuan tentang pola makan juga harus mendapatkan perhatian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ke-4 di dunia dengan tingkat produksi sebesar ton dengan nilai USD 367 juta

BAB I PENDAHULUAN. Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai minuman ini, sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi merupakan minuman psikostimulant yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi jamur yang menyebabkan penyakit kulit dan kuku

BAB 5 HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan minuman yang tidak mengandung alkohol. Selain sebagai obat dalam budaya pengobatan tradisional Arab

UJI SITOTOKSISITAS SENYAWA HASIL ISOLASI AKAR PASAK BUMI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengalami penumpukan lemak dan mengganggu kehidupan serta menurunkan

Dosen Pembimbing dr. Ika Kartika, Sp. PA

BAB I PENDAHULUAN. Kerupuk karak merupakan produk kering dari proses penggorengan,

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

Waspada Keracunan Phenylpropanolamin (PPA)

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap tahun didiagnosa sekitar kasus kanker payudara baru dan

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian kedua di negara-negara barat

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Kanker paru merupakan salah satu dari keganasan. tersering pada pria dan wanita dengan angka mortalitas

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005). Hiperkolesterolemia adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada tahun 2004 (WHO, 2009). Berdasarkan data dari Globocan

ABSTRAK. UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam) TERHADAP KULTUR SEL RAJI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia yang telah memasuki usia diatas 55 tahun mengalami proses penuaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga sebagai bentuk rasa syukur kepada-nya. sehat dan seimbang. Kebiasaan makan yang berlebih dan tidak seimbang dapat

BAB I PENDAHULUAN. darah / hiperglikemia. Secara normal, glukosa yang dibentuk di hepar akan

BAB I PENDAHULUAN. ginekologi utama di Amerika Serikat, sekitar 1 dari 70 wanita di Amerika

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kafein adalah kristal putih, alkaloid pahit, dengan rumus kimia C 8 H 10 N 4 O 2 yang terkandung dalam kopi atau teh dan banyak digunakan dalam pengobatan terutama sebagai stimulan sistem saraf. Kafein mengandung bahan psikoaktif dan sangat banyak ditemukan baik didalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari (Norton et al., 2011). Data yang diperoleh dari FDA (Food and Drug Administration) tahun 2012 melaporkan asupan kafein pada populasi masyarakat di Amerika Serikat antara tahun 2003 dan 2008. Ditemukan banyak yang mengkonsumsi kafein dari kelompok usia yang berbeda termasuk anak anak usia 2-13 tahun, remaja 14-21 tahun dan wanita usia subur atau usia produktif 16-45 tahun. Dari kelompok usia yang bervariasi ini masing-masing dari mereka mengkonsumsi kafein secara tetap sebanyak 300 mg/hari yang bersumber utama dari kopi, teh, dan minuman berenergi. Remaja dan dewasa muda mengkonsumsi sekitar sepertiga dari jumlah kafein yang dikonsumsi orang dewasa atau sekitar 100 mg/hari (FDA, 2012). Karena tingginya angka penggunaan kafein tersebut maka telah banyak dilakukan penelitian mengenai efek penggunaan kafein terhadap kesehatan (Nawrot et al., 2010). Efek negatif penggunaan kafein jangka panjang dapat menimbulkan efek seperti ulkus lambung dan peningkatan kadar kolesterol, sedangkan pada penggunaan kafein jangka pendek dapat menimbulkan efek

2 seperti peningkatan frekuensi pernafasan, urin, asam lemak dalam darah, dan asam lambung disertai peningkatan tekanan darah (Hoeger et al., 2002 ; Sigmon et al., 2009). Selain efek utamanya dalam menstimulasi sistem saraf pusat, kafein juga memiliki berbagai macam efek terhadap kesehatan. Salah satu efek positif kafein terhadap kesehatan adalah kemampuan kafein dalam menghambat proliferasi pada berbagai sel kanker, misalnya pada HCC, HUVEC, JB6 cell line (Tai et al, 2010; Li et al., 2013; Hashimoto et al., 2004). Penelitian yang dilakukan oleh Tsuang et al (2006) menggunakan kultur sel osteoblas dari newborn Wistar-rat calvaria yang dipapar kafein menunjukan aktivitas apoptosis osteoblas secara signifikan. Penelitian lain pada hepatocellular carcinoma yang dilakukan oleh Kawano et al (2011) menunjukan aktivitas penghambatan proliferasi dan pada sel hepar yang normal hanya sedikit efek yang ditimbulkan oleh kafein, sehingga dapat dikatakan kafein dapat digunakan sebagai pendamping obat anti kanker. Pada penelitian yang dilakukan oleh Li et al (2013), penghambatan yang disebabkan oleh kafein terlihat signifikan setelah diinkubasi selama 72 jam pada HUVEC. Selain itu untuk menguji efek anti proliferasi dapat ditentukan dengan parameter nilai doubling time. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka perlu dilakukan penelitian mengenai efek kafein dengan menggunakan jenis sel yang berbeda. Pada penelitian sebelumnya oleh Kuhlmann dkk kafein dengan dosis 200 µg/ml dapat menghambat pertumbuhan sel HeLa melalui inhibisi sintesis RNA (Kuhlmann et al., 1968). KB cell line merupakan sel karsinoma epitel rongga mulut yang dikultur di

3 dalam laboratorium sehingga dapat digunakan dalam berbagai macam penelitian. Pada penelitian ini akan digunakan KB cell line sebagai model representatif sel epitel rongga mulut yang berkontak langsung dengan kafein, baik itu melalui makanan dan minuman yang mengandung kafein dan dikonsumsi sehari-hari. Hingga saat ini belum ada penelitian yang dilaporkan mengenai efek kafein pada kopi terhadap sel karsinoma epitel rongga mulut. Kedua hal tersebut menjadi dasar dilaksanakannya penelitian ini. Pada penelitian mengenai efek kopi dan teh terhadap kanker mulut (Galeone et al., 2010), kopi terbukti lebih berpengaruh terhadap penurunan angka kejadian kanker mulut dibandingkan teh. Oleh karena itu pada penelitian ini digunakan kafein yang diekstrak dari biji kopi arabika. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah kafein memiliki efek menghambat proliferasi sel KB ditinjau dari presentase sel yang hidup? 2. Apakah kafein dapat memperpanjang nilai doubling time dari sel KB? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui kemungkinan kafein memiliki efek penghambatan proliferasi sel KB ditinjau dari presentase sel yang hidup.

4 2. Mengetahui kemungkinan kafein dapat memperpanjang nilai doubling time dari sel KB. D. Manfaat Penelitian Dengan dilaksanakannya penelitian ini maka akan diperoleh manfaat yaitu sebagai berikut : 1. Menunjukkan bahwa kafein memiliki efek anti proliferasi terhadap sel KB seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa kafein mampu menghambat proliferasi sel kanker dengan memberikan pengaruh yang sangat sedikit pada sel normal, sehingga dapat dipertimbangkan lebih lanjut agar dapat digunakan sebagai salah satu sarana alternatif terapi untuk kanker. 2. Menambah pengetahuan mengenai efek kafein terhadap proliferasi sel. E. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai proliferasi sel baik pada sel normal maupun sel kanker yang disebabkan oleh paparan kafein dalam dosis tertentu sudah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, namun penelitian untuk melihat efek kafein terhadap penghambatan proliferasi pada KB cell line belum pernah dilakukan. Berikut ini adalah beberapa penelitian mengenai anti proliferasi yang diinduksi oleh kafein. Penelitian mengenai penghambatan pada Human Hepatocellular Carcinoma Cells yang dinduksi oleh kafein dilakukan oleh Tai et al. pada tahun 2010. Penelitian mengenai kafein dalam meningkatkan efek anti-tumor cisplatin pada Human Hepatocellular Carcinoma Cells dilakukan oleh Kawano et al. pada

5 tahun 2011. Penelitian mengenai anti proliferasi sel endotelial yang diinduksi oleh kafein dilakukan oleh Li et al. pada tahun 2013. Penelitian mengenai anti proliferasi sel JB6 yang diinduksi oleh kafein dilakukan oleh Hashimoto et al. pada tahun 2004. Hasil akhir dari empat penelitian diatas membuktikan bahwa kafein dapat menghambat proliferasi. Selain itu pada penelitian ini digunakan biji kopi arabika yang diambil dari daerah Temanggung, Jawa Tengah.