BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi antara investor atau pihak yang memiliki kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan suatu bidang usaha yang bergerak pada jasa keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. modal yang menghasilkan laba tersebut. Sama seperti pernyataan Pandia. mengukur efektivitas perusahaan memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan. Salah satu dari lembaga-lembaga keuangan tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup andil dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Menurut. Prasanjaya dan Ramantha (2013) bank memberikan kontribusi besar

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. intermediaris atau perantara yang menghubungkan pihak pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan Capital

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. asing. Penelitian ini juga ingin menguji pengaruh capital adecuacy ratio (CAR),

BAB I PENDAHULUAN. modal dengan cara menawarkan sahamnya kepada masyarakat atau publik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan deposito) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit oleh bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Selain untuk mencari keuntungan, tujuan dari kegiatan bisnis juga untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dimana kegiatannya hanya menghimpun dana atau kembali

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. nilai rupiah terhadap dolar Amerika serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu penopang yang memperkuat sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. negara dan bank sangat berpengaruh terhadap perekonomian seluruh negara dimana

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perantara antara pemilik modal (fund supplier) dengan penguna dana (fund

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank komersial memainkan peranan penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Kondisi keuangan bank merupakan indikator sedang berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian menempatkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana (deficit spending unit) melalui penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Jika semakin besar permintaan kredit terhadap bank menjadi indikasi bahwa kinerja keuangan banknya juga baik. Kinerja keuangan bank yang baik memiliki daya tarik tersendiri bagi para investor karena dapat mensejahterakan pemegang saham atas investasinya. Hal itu akan membuat investor baru tertarik untuk untuk membeli saham pada bank tersebut hingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain kinerja keuangan bank yang buruk menyebabkan kegagalan perbankan sampai kepada krisis ekonomi yang memiliki dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan. Kinerja sebuah bank di ukur berdasarkan rasio-rasio keuangan selama satu periode tertentu. Pengukuran rasio keuangan ini sangatlah bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan bank. Laporan keuangan menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu periode. Keuntungan dengan membaca laporan ini pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya.

Rasio merupakan alat yang digunakan untuk menjelaskan hubungan tertentu antara faktor satu dengan lainnya dari suatu laporan keuangan. Rasio-rasio keuangan umumnya diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktiva, dan rasio profitabilitas. Menurut Syofyan (2003), profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank karena profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan mengukur tingkat efisiensi operasional dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Setiap perusahaan akan berusaha meningkatkan kinerja perusahaannya dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas dan laba perusahaan. Indikator yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas bank salah satunya adalah ROA (Return On Asset) yaitu rasio yang menunjukan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan. Hutagalung dkk (2013) antara lain menggunakan laba/total asset (ROA) dalam mengukur profitabilitas perbankan. Adapun ukuran lain seperti Return on equity (ROE) yang digunakan oleh Bogdan (2014) dan Nicolae, et.al (2015). Ukuran ini nantinya akan berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendanaan di pasar modal. Rivard dan Thomas (1997) menunjukkan bahwa profitabilitas bank terbaik diukur dengan ROA karena merupakan ukuran yang lebih baik untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pengembalian portofolio aset. Untuk bank manapun, nilai ROA tergantung pada keputusan kebijakan bank serta faktor tak terkendali yang berkaitan dengan peraturan ekonomi dan pemerintahan. Profitabilitas bank dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal (Al- Tamimi, 2010). Faktor tersebut diklasifikasikan kepada keadaan keuangan bank (internal) dan faktor makroekonomi (eksternal). Faktor internal adalah karakteristik individu bank yang

mempengaruhi kinerja bank. Faktor-faktor ini pada dasarnya dipengaruhi oleh keputusan internal manajemen dan dewan. Faktor eksternal adalah faktor yang luas dan berada di luar kendali perusahaan serta mempengaruhi profitabilitas bank. Studi ini terbatas pada faktor internal yang mempengaruhi profitabilitas perbankan. Faktor internal yang mempengaruhi profitabilitas diantaranya adalah: ukuran bank, struktur keuangan, risiko kredit, risiko likuiditas, dan efisiensi manajemen. Berbagai penelitian mengidentifikasi ukuran bank sebagai faktor internal yang mempengaruhi tingkat profitabilitas. Menurut Campbell (2002) ukuran perusahaan (firm size) memberikan pengaruh yang mendua (ambiguous) terhadap kinerja perusaaan. Pada satu sisi perusahaan yang berukuran besar akan mengeluarkan biaya yang lebih besar sehingga akan berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Di sisi lain, perusahaan besar memiliki skala dan keleluasaan ekonomis yang menyebabkan hubungan positif antara ukuran perusahaan dan profitabilitas. Namun menurut penelitian yang dilakukan oleh Prasanjaya (2013) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA), dimana bank yang lebih besar tidak bisa mendapatkan keuntungan dari produknya karena terjadinya kredit macet serta tingginya pembiayaan sehingga return yang didapatkan menjadi kecil selain itu pihak bank lebih cenderung menggunakan dana eksternal. Faktor internal lainnya adalah struktur keuangan, yang menunjukkan cara aset bank dibiayai dan kapasitas bank untuk menutupi kerugian (Hassan dan Bashir, 2002). Diungkapkan oleh rasio solvabilitas atau rasio kecukupan modal (rasio ekuitas terhadap total aset) atau dikenal dengan CAR (Capital Adequacy Ratio). Tingkat solvabilitas yang lebih tinggi memiliki efek positif pada kinerja karena mengurangi risiko yang diambil oleh bank. Di sisi lain, solvabilitas tinggi akan mengurangi efek leverage, sehingga dapat meningkatkan biaya pendanaan Risiko kredit merupakan salah satu variabel utama yang memengaruhi kinerja bank,

yang menunjukkan kemungkinan kerugian karena kegagalan debitur untuk memenuhi kewajibannya kepada bank. Risiko kredit diproksikan dengan rasio NPL (Non Performing Loan) yang bertujuan untuk mengetahui kinerja manajemen dalam menggunakan semua aktiva secara efisien. Semakin besar NPL maka mengindikasikan bahwa semakin buruk kinerja suatu bank. Risiko likuiditas diproksikan dengan rasio LDR (Loan to Deposit Rasio) yang menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dalam penelitian Werdaningtyas (2002) menyatakan bahwa pengaruh LDR signifikan negatif terhadap profitabilitas, meningkatnya LDR berdampak pada penurunan profitabilitas. Peningkatan LDR disebabkan oleh peningkatan dalam pemberian kredit ataupun penarikan dana oleh masyarakat yang berdampak makin rendahnya likuiditas bank yang berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan profitabilitas. BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) merupakan perbandingan antara total biaya operasi terhadap total pendapatan operasi. Efisiensi operasi dilakukan oleh bank untuk mengetahui apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan berhasil (Mawardi, 2005). Dengan demikian efisiensi manajemen suatu bank yang diproksikan dengan rasio BOPO akan mempengaruhi kinerja bank tersebut. Hal inilah yang menarik perhatian peneliti untuk mengidentifikasi lebih lanjut mengenai pengaruh ukuran perusahaan, Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return On Assets (ROA). Penelitian ini

diharapkan dapat menjelaskan pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012-2014. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalaah tersebut, maka rumusan pokok masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA)? 2. Apakah Capital Adequacy Ratio berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA)? 3. Apakah Non Performing Loan berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA)? 4. Apakah Loan to Deposit Rasio berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA)? 5. Apakah BOPO (Biaya Operasional berpengaruh terhadap Pendapatan Operasional) terhadap Return On Assets (ROA)? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris dari hal-hal sebagai berikut : a. Untuk mengetahui apakah ukuran bank memiliki pengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2014 b. Untuk mengetahui apakah Capital Adequacy Ratio memiliki pengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2014 c. Untuk mengetahui apakah Non Performing Loan memiliki pengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2014

d. Untuk mengetahui apakah Loan to Deposit Rasio memiliki pengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2014 e. Untuk mengetahui apakah Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki pengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2014 1.4 Sistematika Penulisan Bab satu adalah pendahuluan. Bab ini berisikan tentang gambaran secara menyeluruh tentang isi penelitian mulai dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika. Bab dua adalah landasan teori yang menguraikan tentang konsep-konsep, teori yang menjadi landasan dalam penelitian review tentang penelitian terdahulu, serta kerangka teoritis. Bab tiga adalah metodologi penelitian yang digunakan seperti sampel penelitian, metode pengumpulan data, model penelitian, definisi variabel, metode pengolahan data, dan pengembangan hipotesis. Bab empat adalah analisis data dan pembahasan. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang deskripsi objek penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil penelitian. Bab lima adalah penutup yang menyajikan secara singkat mengenai kesimpulan dari hasil analisis penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran-saran yang diperlukan sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya.