PENGARUH PEMBERIAN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS L.) TERHADAP PENURUNAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA LANSIA DI PANTI WREDA DARMA BHAKTI KASIH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL

EFEK PEMBERIAN REBUSAN DAUN AFRIKA(

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian. 1

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. utama lipoprotein plasma adalah low density lipoprotein (LDL). 1 LDL berfungsi

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS JANTAN WISTAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

THE EFFECT OF JATI BELANDA LEAVES (Guazuma ulmifolia Lamk.) EXTRACT ON LOWERING TRIGLYCERIDE LEVEL IN PEOPLE WITH DYSLIPIDEMIA

ABSTRACT THE EFFECT OF OLIVE OIL ADDITION INTO OATMEAL IN LOWERING BLOOD TOTAL CHOLESTEROL AND LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN) IN WISTAR STRAIN RAT

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN

ABSTRAK. PERBANDINGAN ANTARA PENGARUH OMEGA-3 DENGAN AEROBIC EXERCISE TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL TIKUS JANTAN GALUR Wistar MODEL DISLIPIDEMIA

ABSTRAK. Ronauly V. N, 2011, Pembimbing 1: dr. Sijani Prahastuti, M.Kes Pembimbing 2 : Prof. DR. Susy Tjahjani, dr., M.Kes

ABSTRAK. F. Inez Felia Yusuf, Pembimbing I : Dra. Rosnaeni, Apt. Pembimbing II: Penny Setyawati M., dr., Sp.PK.,M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kolesterol total, trigliserida (TG), Low Density Lipoprotein (LDL) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS

ABSTRAK PENGARUH AIR SEDUHAN BEKATUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR JANTAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian laporan hasil

Kata kunci: Kolesterol LDL, kolesterol HDL, daun jambu biji (Psidium guajava Linn.), tikus wistar

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular saat ini merupakan penyebab utama kematian di

PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH

ABSTRAK EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara penggorengan.kebutuhan akan konsumsi minyak goreng meningkat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Hewan penelitian adalah tikus jantan galur wistar (Rattus Norvegicus), umur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK EFEK SEDUHAN TEH OOLONG TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERISTAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK. EFEK INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR MODEL DISLIPIDEMIA

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN

BAB I PENDAHULUAN. infeksi dan kekurangan gizi telah menurun, tetapi sebaliknya penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru-paru, otot dan sendi.

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. timbul dapat berupa peningkatan dari kadar kolesterol total, kadar low density

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. berpendapat usia setiap manusia sudah ditentukan oleh Tuhan, sampai usia. tertentu, yang tidak sama pada setiap manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

PERBAIKAN KADAR LIPID DARAH PADA MENCIT

ABSTRAK. PENGARUH LENDIR Abelmoschus esculentus (OKRA) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR JANTAN MODEL TINGGI LEMAK

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup. Proses menjadi tua memang

TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK

ABSTRAK. Miracle, 2012, Pembimbing I : Hj. Sri Utami S, Dra., M.kes Pembimbing II : Adrian Suhendra, dr., Sp.PK, M.Kes

ABSTRAK. EFEK TERAPI AJUVAN EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENDERITA HIPERTENSI

ABSTRAK PENGARUH KALSIUM TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun.

Dewi Luksri Anjaniwati, Richa Yuswantina, Sikni Retno K. ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya terjadi peningkatan penyakit metabolik. Penyakit metabolik yang

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. Meigi Suwarto, 2013 : dr. Kartika Dewi, M.Kes. Sp.Ak.PA (K) : dr. Jeanny Ervie Ladi, M.Kes., PA

repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Secara alamiah seluruh komponen tubuh setelah mencapai usia dewasa tidak

PROFIL TRIGLISERIDA DAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG GULAI DAGING DOMBA SKRIPSI ETIK PIRANTI APRIRIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERPRETASI ELECTROCARDIOGRAM (ECG) PERAWAT DENGAN PEMBELAJARAN PELATIHAN DAN MULTIMEDIA DI RSUD DR.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

A.A Sagung Ika Nuriska 1, Made Ratna Saraswati 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

ABSTRAK. Ivanna Susanty, 2011 Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes Pembimbing II : Fen Tih, dr., M.Kes

PERBANDINGAN EFIKASI SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH

PEMANFAATAN HERBA SELEDRI

BAB I PENDAHULUAN. Bawang putih (Allium sativum) adalah nama tanaman dari genus Allium

Mitos dan Fakta Kolesterol

Negara Indonesia yang kaya akan berbagai macam jenis tanaman, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pelayanan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak. yang ditandai peningkatan salah satu atau lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

RS PERTAMINA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data WHO di dalam mortality country fact sheet menunjukkan

ABSTRAK PENGARUH ANGKAK (RED YEAST RICE) TERHADAP KOLESTEROL DARAH TOTAL PADA TIKUS BETINA GALUR WISTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR LDL, HDL, DAN RASIO LDL/HDL PADA DEWASA MUDA YANG BEROLAHRAGA TIPE AEROBIK CUKUP DAN TIDAK CUKUP

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BAB I PENDAHULUAN kematian akibat hipertensi di Indonesia. Hipertensi disebut sebagai. (menimbulkan stroke) (Harmilah dkk., 2014).

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS L.) TERHADAP PENURUNAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA LANSIA DI PANTI WREDA DARMA BHAKTI KASIH SURAKARTA Hartono, Siti Handayani Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstract: Celery, Hypercholesterolemia. Dyslipidemia is a lipid metabolic disorder characterized by elevated total cholesterol, LDL cholesterol, triglycerides above normal values and a decrease in HDL cholesterol. In traditional medicine, herb celery has been used as a medicine to lower cholesterol levels because of the content of unsaturated fatty acids in celery plants. The purpose of this study was to determine the effect of celery extract on the decrease of hypercholesterolemia in Elderly. Type The design of this study is quasi experimental with one group pre test post test design. The population in this study were all elderly in Panti Wreda Darma Bhakti Kasih Surakarta in 2016 with total sampling that is all respondents of the research after examination total cholesterol, triglycerides and LDL at Parahita Diagnostic Center Surakarta Laboratory with high cholesterol result of 29 people. Result of Analyst Paired t-test Total Cholesteol levels before and after giving Celery extract in Elderly showed P value 0.029 which means there is influence between before and after giving Celery extract. Result of Willcoxon test analysis of Triglyceride level before and after giving Celery extract in Elderly obtained P value: 0,414 which means no influence between before and after giving Celery extract. The results of Willcoxon test analysis of LDL levels before and after giving Celery extract in Elderly obtained P value: 0,102 which means no influence between before and after giving extract Celery Keywords: Celery, Hypercholesterolemia Abstrak: Seledri, Hiperkolesterolemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai normal serta penurunan kolesterol HDL. Pada pengobatan tradisional, sari air herba seledri telah digunakan sebagai obat untuk menurunkan kadar kolesterol oleh karena adanya kandungan asam lemak tidak jenuh didalam tanaman seledri. Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak seledri terhadap penurunan hiperkolesterolemia pada Lansia. Jenis Rancangan penelitian ini adalah quasi experimental dengan one group pre test post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Lansia yang di Panti Wreda Darma Bhakti Kasih Surakarta tahun 2016 dengan total sampling yaitu seluruh responden penelitian yang setelah dilakukan pemeriksaan kadar kolerterol total, trigliserida dan LDL di Laboratorium Parahita Diagnostic Center Surakarta dengan hasil kolesterol tinggi sejumlah 29 orang. Hasil Analis Paired t-test kadar Kolesteol Total sebelum dan setelah pemberian ekstrak Seledri pada Lansia menunjukkan P value 0,029 yang artinya ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak Seledri. Hasil analisis uji Willcoxon kadar Trigliserida sebelum dan setelah pemberian ekstrak Seledri pada Lansia diperoleh nilai 217

218 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 6, No 2,November 2017, hlm 118-240 P : 0,414 yang artinya tidak ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak Seledri. Hasil analisis uji Willcoxon kadar LDL sebelum dan setelah pemberian ekstrak Seledri pada Lansia diperoleh nilai P : 0,102 yang artinya tidak ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak Seledri Kata Kunci : Seledri, Hiperkolesterolemia PENDAHULUAN Kolesterol merupakan komponen lemak yang berupa sterol banyak di dalam tubuh, bentuknya dapat sebagai kolesterol bebas ataupun terikat pada asam lemak sebagai kolesterilester. Umumnya kolesterol dalam sel-sel darah otot, hepar, dan jaringan lain dalam bentuk bebas sedangkan dalam darah dan limfe terlihat sebagai kolesterilester. Kolesterol secara alami dibentuk oleh tubuh selebihnya diperoleh melalui makanan, seperti kuning telur, otak, daging dan hati. Kolesterol merupakan unsur penting dalam tubuh yang diperlukan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon yang mengatur proses kimiawi di dalam tubuh. Menurut Perkeni 2012, bahwa kolesterol dalam jumlah tinggi di dalam darah akan bisa menyebabkan arteriosklerosis yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan kardiovaskuler. Jika aterosklerosis ini terjadi di pembuluh darah jantung, maka bisa penyakit jantung koroner dan apabila penggumpalan darah yang bercampur dengan lemak yang menempel di pembuluh darah akan menyebabkan serangan jantung terutama kadar kolesterol total darah mencerminkan kandungan kolesterol pada LDL (Low Density Lipoprotein). Kolesterol LDL merupakan jenis kolesterol jahat karena bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh darah terutama pembuluh darah kecil yang menyuplai makanan ke jantung dan otak. Timbunan lemak semakin lama semakin tebal dan keras yang dinamakan arteriosklerosis dan akhirnya menyumbat aliran darah tersebut. Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah (dislipidemia) yang mana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl. (Perkeni, 2012). Hiperkolesterolemia berhubungan erat dengan kadar kolesterol LDL di dalam darah. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai normal serta penurunan kolesterol HDL. Seledri (Apium graveolens L.) ini umunya di gunakan oleh banyak orang sebagai salah satu bumbu masakan. Seledri sudah di kenal sangat lama di Indonesia dan tidak di ketahui secara pasti dari mana asal muasal tumbuhan ini. Sejarah tumbuhan seledri masuk ke Indonesia melalui orang-orang Belanda pada zaman penjajahan dahulu, yang mana pada zaman itu tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai penyedap Sup, oleh karena itulah banyak orang di Indonesia menyebut daun seledri ini sebagai daun sup atau daun sop. Selain itu daun seledri juga digunakan sebagai tanaman obat. Pada pengobatan tradisional, sari air herba seledri telah digunakan sebagai obat untuk menurunkan kadar kolesterol oleh karena adanya kandungan asam lemak tidak jenuh didalam tanaman seledri. Penggunaan obat-obatan tradisional yang

Hartono, Pengaruh Pemberian Seledri (Apium Graveolens L.) 219 dapat digunakan untuk menurunkan kolesterol diantaranya adalah Daun Seledri dalam bentuk Jus seledri. Seledri kaya magnesium dan zat besi. yang memberi gizi pada sel darah, membersihkan dan membuang deposit lemak, dan membuang sisa metabolisme yang menumpuk. Penelitian Harmilah dkk, (2014) bahwa diketahui bahwa Jus seledri menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi essensial setelah pemberian selama 7 hari dengan dosis 3,88 gr/ kg BB. Penelitian Juheni 2002 menjelaskan bahwa pemberian sari air herba seledri secara oral, dengan dosis yang bervariasi untuk mengetahui dan memperoleh dosis yang efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dan lemak pada tikus putih. Demikian juga hasil penelitian Febrina E dkk, (2009) bahwa aktivitas ekstrak etanol seledri (Apium graveolens L.) terhadap kolesterol total, trigliserida, LDL-kolesterol,dan HDLkolesterol pada tikus menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba seledri (Apiumgraveolens L.) pada dosis 25 mg/200 g bobot badan dan 50 mg/200 g bobot badan tikus dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL-kolesterol plasma secara signifikan sedangkan terhadap kadar HDL-kolesterol plasma mengalami kenaikan secara signifikan. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian Seledri terhadap penurunan hiperkolesterolemia pada Lansia di Panti Wreda Darma Bhakti Kasih Surakarta. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah apakah pemberian Seledri dapat berpengaruh pada penurunan kadar Hiperkolesterolemia pada Lansia? METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah quasi experimental dengan one group pre test post test design sebagai berikut : Pre test Intervensi post test O X O2 Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total, Trigliserida dan LDL sebelum melakukan tindakan intervensi atau pretest (O1) kemudian responden diberi perlakuan dengan pemberian ekstrak Seledri selama 7 hari dengan dosis 1,7 gr/ hari terbagi mejadi 2 dosis yaitu 850 mg pagi setelah makan dan 850 mg sore setelah makan, kemudian diukur kembali kadar kolesterolnya. Selanjutnya peneliti membandingkan perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperiment. Populasi adalah seluruh Lansia yang di Panti Wreda Darma Bhakti Kasih Surakarta tahun 2016 yang berjumlah 51 orang. Kemudian populasi tersebut di lakukan tes skrining primer menggunakan test sederhana, Lansia yang diperoleh dengan hasil kolesterol tinggi dilanjutkan dengan pengambilan sampel darahnya untuk diperiksa kadar kolesterol total, trigliserida dan LDL di Laboratorium Parahita Diagnostic Center Surakarta. Dari hasil pemeriksaan Laboratorium diperoleh 29 responden dengan angka kolesterol tinggi. Dari sejumlah 29 orang tersebut memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dengan teknik total sampling selanjutnya di jadikan sampel penelitian. Instrumen Penelitian yang digunakan adalah : 1) lembar biodata responden untuk mengetahui nama responden dengan

220 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 6, No 2,November 2017, hlm 118-240 menggunakan kode, umur responden, jenis kelamin responden, 2) Ekstrak seledri dengan cara pembuatan melalui tahap-tahap yaitu : pembuatan serbuk daun seledri, pembuatan ekstrak maserasi daun seledri hingga diperoleh ekstrak etanol seledri yang dipekatkan dalam rotary evaporator dengan suhu 50-60 o C. Ekstrak kental disimpan dalam lemari pendingin. Selanjutnya ekstrak kental dimasukkan ke dalam mortar dengan ditambahkan aerosil (bahan pengering ekstrak) digerus hingga terbentuk ekstrak kering. Ekstrak kering selanjutnya dimasukkan ke dalam cangkang kapsul, 3) Lembar observasi digunakan untuk mencatat data kadar kolesterol total, trigliserida dan LDL pre dan post test Analisa ntuk mengetahui pengaruh pre dan post test variabel penelitian dilakukan uji normalitas. Hasil uji normalitas kadar Kolerol total pre test adalah p = 0,20 dan post test nlai p = 0,1 yang artinya bahwa data tersebut berdistribusi normal sehingga mengguakan uji Paired t-test. Hasil uji normalitas kadar Trigliserida pre test adalah p = 0,02 dan post test nilai p = 0,09 berarti data tersebut berdistribusi tidak normal maka menggunakan uji Wilcoxon. Hasil uji normalitas kadar LDL pre test adalah p = 0,02 dan post test nlai p = 0,22 yang berarti data tersebut pre test normal dan post test berdistribusi tidak normal sehingga menggunanakan uji alternatif (Wilcoxon). HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Panti Wreda Darma Bhakti Kasih Surakarta dengan jumlah populasi 51 orang. Sampel yang sesuai kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 29 responden. Kemudian terhadap 29 responden tersebut diberi perlakuan dengan pemberian ekstrak Seledri selama 7 hari dengan dosis 1,7 gr/ hari terbagi mejadi 2 dosis yaitu 850 mg pagi setelah makan dan 850 mg sore setelah makan. Setelah hari ke VII dari 29 responden drop out 9 sehingga responden hanya tinggal sejumlah 20 responden. Terhadap 20 responden tersebut pada hari ke 8 dilakukakan pemeriksaan Laboratorium kembali di Parahita Diagnostic Center Surakarta untuk mengetahui perubahan kadar Kolerterol total, Trigliserida dan LDL dapat digambarkan dalam bentuk table distribusi frekwensi sebagai berikut Deskripsi data jenis kelamin Dari 20 responden diketahui bahwa responden terbanyak adalah jenis kelamin perempuan 16 responden yaitu 80 %. Deskripsi data umur Dari 20 responden diketahui bahwa 100% responden umurnya di atas 60 tahun. Deskripsi data kadar Kolesterol total darah sebelum dan setelah pemberian ekstrak Seledri Diketahui bahwa kadar Kolesterol total sebelum pemberian ekstrak Seledri terbanyak adalah batas tinggi yaitu 50% sebanyak 10 responden, yang optimal 35% sebanyak 7 responden dan kategori tinggi 15% sebanyak 3 orang. Sedangkan kadar Kolesterol total setelah pemberian ekstrak Seledri terbanyak adalah batas tinggi yaitu 50% sebanyak 10 responden, yang optimal

Hartono, Pengaruh Pemberian Seledri (Apium Graveolens L.) 221 30% sebanyak 6 responden, sedang dengan kategori tinggi 20% sebanyak 4 orang. Deskripsi data kadar Trigliserida sebelum dan setelah pemberian ekstrak Seledri. Diketahui bahwa kadar Trigliserida sebelum pemberian ekstrak Seledri terbanyak adalah batas normal yaitu 70% sebanyak 14 responden, sedangkan yang kadar tinggi dan batas tinggi masing 15%. Sedangkan kadar Trigliserida setelah pemberian ekstrak Seledri terbanyak adalah batas normal yaitu 65% sebanyak 13 responden, yang tinggi 20% sebanyak 4 responden, sedang dengan kategori batas tinggi 15% sebanyak 3 orang Deskripsi data kadar LDL sebelum dan setelah pemberian ekstrak Seledri Diketahui bahwa kadar LDL sebelum pemberian ekstrak Seledri terbanyak adalah batas mendekati optimal yaitu 70% sebanyak 14 responden. Sedangkan kadar LDL setelah pemberian ekstrak Seledri terbanyak adalah batas mendekati optimal yaitu 60% sebanyak 12 responden Hasil Analis Paired t-test kadar Kolesteol Total sebelum dan setelah pemberian ekstrak Seledri pada Lansia. Kadar Kolesterol total sebelum mean 211,8 dan standar deviasi 37,696 sedangkan Kadar Kolesterol total setelah mean 220,35 dan standar deviasi 43,661. Adapun hasil dari P value 0,029 yang artinya ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak Seledri Hasil analisis uji Willcoxon kadar Trigliserida sebelum dan setelah pemberian ekstrak Seledri pada Lansia Kadar Trigliserida sebelum median 105,0 dan range 49 334 sedangkan Kadar Trigliserida sesudah median 130,5 dan range 60 334. Adapun hasil dari P value 0,414 yang artinya tidak ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak Seledri Hasil analisis uji Willcoxon kadar LDL sebelum dan setelah pemberian ekstrak Seledri pada Lansia Kadar LDL sebelum pemberian ekstrak Seledri dengan hasil median 142 dan range 93 247 sedangkan Kadar LDL sesudah pemberian ekstrak Seledri dengan hasil median 148 dan range 90 253. Adapun nilai P : 0,102 yang artinya tidak ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak Seledri PEMBAHASAN Hasil Analis Paired t-test kadar Kolesteol Total sebelum dan setelah pemberian ekstrak Seledri pada Lansia menunjukkan P value 0,029 yang artinya ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak Seledri, sedangkan nilai mean naik dari 211,8 menjadi 220,35 hal ini menunjukkan ada kenaikan kadar kolesterol pada lansia setelah pemberian ekstrak Seledri. Hasil analisis uji Willcoxon kadar Trigliserida sebelum dan setelah pemberian ekstrak Seledri pada Lansia diperoleh nilai P : 0,414 yang artinya tidak ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak Seledri

222 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 6, No 2,November 2017, hlm 118-240 demikian juga nilai median sebelum pemberian ekstrak Seledri naik dari 105 menjadi 130,5 hal ini menunjukkan ada kenaikan kadar Trigliserida sesudah pemberian ekstrak Seledri. Hasil analisis uji Willcoxon kadar LDL sebelum dan setelah pemberian ekstrak Seledri pada Lansia diperoleh nilai P : 0,102 yang artinya tidak ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak Seledri. Kemudian terlihat nilai median juga ada kenaikan dari 142 naik menjadi 148, hal ini bisa di asumsikan bahwa ada kenaikan kadar LDL pada lansia setelah pemberian ekstrak Seledri. Dari hasil-hasil analisis di atas hal ini berbeda dengan hasil penelitian Febrina. E., Halimah. E., Sumiwi., SA (2009) yang berjudul Aktivitas Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Herba Seledri (Apium Graveolens L.) dari daerah Bandung Barat pada tikus putih jantan galur Wistar Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba seledri, pada hari ke-10 menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDLkolesterol secara bermakna. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Juheini (2002) sari air herba seledri yang diberikan pada hewan coba yaitu tikus putih selama enam minggu perlakuan menunjukkan adanya efek menurunkan kolesterol dan lipid, namun secara statistik penurunan kadar kolesterol total dan lemak total belum bermakna. Hal juga berbeda juga dikemukakan oleh Al Sanafi, AE (2014) bahwa bahwa Apium graveolens L dapat menurunkan trigliserida, LDL dan VLDL dan meningkatkan HDL secara signifikan dan indikasi yang lain Apium graveolens juga mengurangi pembentukan plak arteri. KESIMPULAN DAN SARAN Kadar kolesterol total pada Lansia sebelum pemberian ekstrak Seledri dengan hasil mean 211,8 dan standar deviasi 37,696 sedangkan Kadar Kolesterol total setelah pemberian ekstrak Seledri dengan hasil mean 220,35 dan standar deviasi 43,661. Kadar Trigliserida sebelum median 105,0 dan range 49 334 sedangkan Kadar Trigliserida sesudah median 130,5 dan range 60 334. Kadar LDL sebelum pemberian ekstrak Seledri dengan hasil median 142 dan rang 93 247 sedangkan Kadar LDL sesudah pemberian ekstrak Seledri dengan hasil median 148 dan range 90 253. Ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak Seledri dengan nilai signifikasi 0,029. Nilai p < 0,05 sehingga H 0 ditolak dan H a diterima, tidak ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak Seledri terhadap penurunan Trigliserida dengan P value 0,414. Nilai p > 0,05 sehingga H 0 diterima dan H a ditolak, tidak ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak Seledri terhadap penurunan LDL dengan P value 0,102. Nilai p > 0,05 sehingga H 0 diterima dan H a ditolak. Saran yaitu bagi penelitian dan pengembangan selanjutnya : Dapat mengunakan desain eksperimen dengan kelompok kontrol dengan jumlah responden yang sangat memadai, Pemberian perlakuan dengan dosis bertingkat dan juga menggunakan kelompok kontrol dengan pemberian obat konvensional yang sudah di patenkan, Hendaknya karakteristik umur responden termasuk usia produktif, Hendaknya

Hartono, Pengaruh Pemberian Seledri (Apium Graveolens L.) 223 variabel perancu di restrikasi dengan ketat. DAFTAR RUJUKAN Febrina. E., Halimah. E., Sumiwi., SA., 2009. Aktivitas Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Herba Seledri (Apium Graveolens) dari Bandung Barat. UNPAD. Harmilah, Ekwanti, RD., Majid, A. 2014. Jus Seledri (Apium Graveolens) Menurunkan Tekanan Darah pada Pasien dengan Hipertensi. Yogyakarta. Juheini, 2002. Manfaat Herba Seledri (Apium Graveolens L) untuk Menurunkan kolesteroldan lipid dalam Darah Tikus Putih Diet Tinggi Kolesterol dan Lemak. Makara Sain Vol 6. Di unduh tanggal 6 Agustus 2015. Simons. L. A. 1986. Interrelation of Lipids and Lipoprotein with Coronary Artery Disease Mortality in 19 Countries, The American Journal of Cardiologi. Hal 57 Sujarweni, W. dan Endrayanto, P. 2012. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta : Graha Ilmu