BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anisa Juniyati, 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Semakin terglobalisasinya perekonomian menyebabkan persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. fundamental terhadap harga saham pada sektor Textile dan Garment yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Modal merupakan aspek penting dalam suatu perusahaan, karena dari situlah

tingkat laba bersih sebelum bunga atau pajak.

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu aset riil (real asset) dan aset finansial (financial asset), yang sama-sama

BAB I PENDAHULUAN. hutang. Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nia Kania Nur aeni, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh Penilaian Kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. keuangan (Ruky, 1999: 22). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pasar modal memungkinkan pemilik dana memeproleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. efektif dalam menunjang pertumbuhan perusahaan, karena pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin bertahan dan lebih maju perlu mengembangkan strategi

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan studi empiris yang telah dilakukan penulis, maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan bisnisnya agar tetap berjalan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, sedikit perusahaan yang mengalami hambatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sahamnya. Laporan keuangan tahunan merupakan sumber informasi internal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 laju investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public dapat menjual sahamnya kepada para investor.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketidakberuntungan (misfortune) dalam menjalankan usaha akan

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian ini sebagai faktor internal perusahaan yaitu Return on Asset (ROA), Debt

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan di dukung oleh perkembangan pasar modal, maka saham telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia terus diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dengan menerbitkan saham. Penerbitan saham ini dilakukan oleh berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. karya, yang sedikitnya menyerap 1,8 juta pekerja. Dari sisi tenaga kerja, tekstil adalah industri yang berorientasi ekspor.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang digunakan oleh. perusahaan untuk mempeoleh dana. Kehadiran pasar modal banyak

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan di era globalisasi. Karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perusahaan di Indonesia selain melalui sektor perbankan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, keberadaan pasar modal membantu kebutuhan pendanaan jangka

BAB I PENDAHULUAN. akan menginvestasikan dananya pada tingkat pengembalian (return) sesuai

BAB I PENDAHULUAN. penurunan keuntungan, yang mengakibatkan turunnya tingkat return saham. Grafik LQ45 Periode sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB I PENDAHULAN. Krisis global yang sedang melanda dunia sekarang ini khususnya dalam

BAB I PENDAHULIAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. Dividen pada prinsipnya adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini mengenai saham sektoral pada Bursa Efek Indonesia yaitu indeks saham sektor aneka industri. Dalam beberapa tahun terakhir indeks saham sektor aneka industri mengalami penurunan. Hal ini dapat mengakibatkan pelemahan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sehingga berada pada zona merah. Penurunan indeks harga saham yang dialami oleh sektor aneka industri tidak hanya terjadi selama satu tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data yang telah dilansir oleh investasi.kontan.co.id (16/12/2010) bahwa sektor yang mengalami penurunan terdalam sebesar 4,83% adalah sektor aneka industri. Pada tahun 2011, indeks harga saham aneka industri kembali mengalami penurunan sebesar 0,12% (investasi.kontan.co.id). Ditahun 2012, 2013, dan 2014 sektor aneka industri lagilagi mengalami penurunan sebesar 0,9%, 5,4% dan 1,3%. (viva.co.id) Industri tekstil dan garmen merupakan salah satu subsektor aneka industri yang sensitif terhadap krisis ekonomi global. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, industri tekstil di Indonesia mengalami berbagai masalah, yaitu tidak mengalami pertumbuhan bahkan cenderung mengalami penurunan yang cukup besar jika dibandingkan dengan industri lainnya. Dilihat dari harga saham perusahaan tekstil dan garmen sepanjang tahun 2004 hingga tahun 2014 yang mengalami fluktuasi. Untuk lebih memperjelas dapat dilihat pada Tabel 1.1 mengenai perusahaan-perusahaan yang bergerak disektor industri tekstil dan Garmen yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia beserta perkembangan harga saham yang dimiliki perusahaan-perusahaan tersebut mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2014.

Axis Title 2 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 ADMG 345 325 200 175 67 132 225 570 370 230 152 ARGO 1325 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1100 1000 1200 1150 CNTX 4700 3900 3000 2650 2650 2650 2650 7600 6700 7800 5000 INDR 625 470 480 730 500 470 640 1950 1400 1110 795 MYTX 130 80 80 106 50 53 68 176 330 300 108 Sumber: IDX dan duniainvestasi.com (data diolah) GAMBAR 1.1 PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN TAHUN 2004-2014 Gambar 1.1 di atas rata-rata perusahaan tekstil dan garmen mengalami penurunan harga saham diawal-awal penelitian. Hal tersebut terjadi karena, sebagian besar perusahaan tekstil dan garmen mengalami penurunan harga saham. Pada tahun 2005 PT. Century Textile Tbk menempati urutan tertinggi harga saham yaitu Rp. 3.900 walaupun menempati urutan harga saham tertinggi, harga saham CNTX pada tahun 2005 turun dibandingkan tahun 2004. Ditahun 2005 PT. Apac Citra Centertex Tbk menempati urutan terendah dengan harga saham Rp. 80, dan mengalami penurunan juga dari tahun sebelumnya. PT. Apac Citra Centertex Tbk merupakan perusahaan tekstil dan garmen yang memiliki harga saham paling rendah pada tahun 2006 yaitu sebesar Rp. 80. PT. Century Textile Tbk ditahun 2007 merupakan perusahaan tekstil dan garmen yang memiliki harga saham paling tinggi yaitu sebesar Rp. 2.650. Ditahun 2008 mayoritas perusahaan mengalami penurunan harga saham. Hal ini dikarenakan adanya krisis ekonomi global yang melanda Indonesia. Rata-rata harga saham pada tahun 2009 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan. Kondisi ini terjadi akibat mayoritas harga saham perusahaan tekstil dan garmen

3 mengalami kenaikan. Pada tahun 2012 harga saham perusahaan tekstil dan garmen masih mengalami penurunan, hanya PT. Apac Citra Centertex Tbk yang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Harga saham PT. Apac Citra Centertex Tbk pada tahun 2012 sebesar Rp. 330. Ditahun 2014 rata-rata harga saham perusahaan tekstil dan garmen mengalami penurunan. Industri tekstil merupakan salah satu industri yang memiliki peran sangat penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini sangat beralasan karena industri tekstil merupakan industri padat karya yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup tinggi. Selain itu industri tekstil memberikan devisa cukup besar. Pada tahun 2007 industri tekstil menyumbang 24,33 persen terhadap surplus perdagangan nasional, sebesar 6,4 persen terhadap total ekspor nasional, dan 24 persen terhadap pembentukan devisa dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 15 persen terhadap industri nasional (Economic Review, 2007). Perusahaan-perusahaan pada industri tekstil dan garmen ini seharusnya merupakan perusahaan strategis yang banyak dicari oleh para investor, namun pada kenyataannya perkembangan perusahaan tekstil dan garmen di Indonesia melambat. Hal ini disebabkan oleh harga saham yang mengalami penurunan secara terus menerus. Seperti yang dikemukakan oleh Haroon (2011:102) dan Brigham and Houston (2012:11), bahwa harga saham dalam suatu perusahaan merupakan salah satu indikator penting bagi seorang investor dalam membuat keputusan di masa depan. Penurunan harga saham akan berdampak kepada rendahnya tingkat investasi yang mengakibatkan laba yang terus menurun pada perusahaan. Seperti yang dilansir oleh tribunnews.com (23/05/2013), untuk mengantisipasi kehilangan dana, banyak investor yang melepas saham dan keluar sejenak dari lantai bursa. Investor membeli saham mengharapkan akan memperoleh beberapa keuntungan antara lain berupa Capital Gain dan Devidend meskipun harus menanggung resiko pada tingkat tertentu. Jika investor ingin melihat prospek dimasa yang akan datang, investor dapat melihat rasio profitabilitasnya. Rasio yang paling sering digunakan untuk melihat tingkat pengembalian atau keuntungan dari sisi investor adalah Return On Equity (ROE).

4 Mogdiliani dan Miller dalam Lucas (2008:287) mengemukakan mengenai teori Signaling Hypotesis yaitu ada bukti empiris bahwa jika ada kenaikan laba, sering diikuti dengan kenaikan harga saham, sebaliknya penurunan laba pada umumnya menyebabkan harga saham turun. Mogdiliani dan Miller berpendapat bahwa suatu kenaikan laba biasanya merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa mendatang. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan Return On Equity (ROE) pada Perusahaan Tekstil dan Garmet juga berpengaruh pada nilai perusahaan. Selain faktor Return On Equity (ROE) yang mempengaruhi penilaian terhadap Perusahaan Tekstil dan Garmen, ada juga faktor lain yang mendukung penurunan nilai perusahaan yaitu Earnings Per Share (EPS). Seperti yang dikemukakan dalam penelitian The Relationship between Stock Price and EPS: Evidence Based on Taiwan Panel Data yang dilakukan oleh Hsu-Ling Chang, et al tahun 2008 menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) memiliki dampak yang kuat pada harga saham. Semakin tinggi EPS, maka kemampuan perusahaan untuk memberikan pendapatan kepada pemegang sahamnya semakin tinggi. EPS menggambarkan jumlah laba yang diperoleh untuk setiap lembar saham selama periode tertentu. Earnings Per Share (EPS) dianggap sebagai informasi yang paling mendasar dan berguna, karena dapat menggambarkan prospek earning perusahaan dimasa depan. Earnings Per Share (EPS) dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan. Rasio laba per lembar saham ini mengukur profitabilitas dari sudut padang pemegang saham biasa. Informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dapat membantu investor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang baik dimasa depan. Jadi, dapat disimpulkan Return On Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS) merupakan faktor penting yang mempengaruhi harga saham. Seperti yang dinyatakan dalam penelitian yang dilakukan Ahmed Imran Hunjra, Muhammad Shahzad, Muhammad Irfan Chani, Sabih ul Hassan, dan Umer Mustafa dalam penelitian Impact od Devidend Policy, Earning Per Share, Return on Equity,

5 Profit after Tax on Stock Price (2014) bahwa Return On Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS) memiliki dampak positif yang signifikan terhadap harga saham. Melihat permasalahan tentang harga saham yang semakin menurun di perusahaan tekstil dan garment, maka penulis merasa penting untuk melakukan penelitian karena dampak yang akan terjadi dapat mempengaruhi kepercayaan investor untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan tekstil dan garment sehingga perlu dianalisis apakah faktor internal perusahaan dapat berpengaruh atau tidak terhadap harga saham. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah dipaparkan maka perlu dianalisis faktor-faktor yang mengakibatkan terpuruknya harga saham. Menurut J. Fred Weston dan Eugene F. Bringham (2009:26), faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu: Earnings Per Share (EPS), Tingkat bunga, Jumlah kas dividen yang diberikan, Jumlah laba yang didapat oleh perusahaan, Tingkat resiko dan tingkat pengembalian. Sedangkan menurut Alwi (2003:87), faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Al-Tamimi (2012), menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu terdiri dari faktor fundamental dan faktor eksternal. Faktor fundamental seperti kinerja perusahaan, earnings per share (EPS), penciptaan laba baru, dan dividen. Sedangkan, faktor eksternal seperti peraturan pemerintah, inflasi, kondisi pasar, jumlah uang beredar, kompetisi, dan keadaan alam yang tidak terkontrol. Keadaan yang terjadi di lapangan faktor fundamental lebih dominan diteliti dibandingkan faktor eksternal. Seperti yang dijelaskan dalam penelitian yang dilakukan oleh Ahmed Imran Hunjra, Muhammad Shahzad, Muhammad Irfan Chani, Sabih ul Hassan, dan Umer Mustafa tahun 2014 menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS) memiliki dampak positif yang signifikan terhadap harga saham. Oleh karena itu, peneliti hanya memilih

6 faktor yang mempengaruhi harga saham, yaitu Return On Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS) sebagai variabel bebas atau independent untuk diteliti. Harga saham yang menurun akan berdampak pada kepercayaan investor dalam menanamkan investasinya. Jika hal ini terus menerus terjadi dan tidak ada peningkatan, maka perusahaan tidak dapat mempertahankan usahanya. Agar hal itu tidak terjadi perusahaan dapat melakukan peningkatan pada rasio keuangan, dengan menggunakan pendekatan Return On Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS). Melihat fenomena yang terjadi, maka penulis merasa penting untuk membuktikan apakah harga saham dapat dipengaruhi oleh Return On Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS). Untuk itu, yang menjadi judul penelitian ini adalah Pengaruh Return On Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di BEI Tahun 2004-2014). 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran Return on Equity (ROE) Perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2004-2014. 2. Bagaimana gambaran Earnings Per Share (EPS) Perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2004-2014. 3. Bagaimana gambaran harga saham Perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2004-2014. 4. Bagaimana pengaruh Return on Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS) terhadap harga saham Perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2004-2014. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan data dan informasi yang berhubungan dengan pengaruh Return On Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS) terhadap harga saham dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai:

7 1. Gambaran Return On Equity (ROE) Perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2004-2014. 2. Gambaran Earnings Per Share (EPS) Perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2004-2014. 3. Gambaran harga saham Perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2004-2014. 4. Pengaruh Return On Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS) terhadap harga saham Perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2004-2014. 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan Ilmu Manajemen, khususnya pada bidang Manajemen Keuangan Investasi, melalui pendekatan serta metodemetode yang digunakan terutama dalam upaya menggali pendekatanpendekatan baru pada aspek strategi perusahaan dalam meningkatkan harga saham melalui aspek Return On Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS) serta menganalisis seberapa tinggi pengaruhnya terhadap harga saham, sehingga diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi para akademisi dalam mengembangkan teori keuangan perusahaan. 2. Penelitian ini juga dapat memberikan sumbangan dalam aspek praktis (guna laksana) yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan atau badan usaha lainnya dalam meningkatkan harga saham yang berorientasikan pada peningkatan Return On Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS). 3. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi atau acuan serta sekaligus untuk memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian selanjutnya tentang Return On Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS) mengingat masih banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham yang belum terungkap pada penelitian ini.