BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat utama bagi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

BAB I PENDAHULUAN. masalah itu sendiri sehingga pembelajaran akan lebih terpusat pada siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 (Sudrajat, 2010),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dasar adalah bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. SD merupakan titik berat dari pembangunan masa kini dan masa mendatang.

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perkembangan peserta didik pada masa sekarang dan masa yang

2 Kemampuan belajar peserta didik dapat berkembang dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Mengembangkan kemampuan peserta didik dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Sekolah Dasar. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat

BAB I PENDAHULUAN. lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penentu kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin terbuka. Hal ini dapat dicontohkan, ketika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa pendidikan di SMK adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu tingkatan kelas rendah yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas III dan

BAB I PENDAHULUAN. keilmuannya untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah aspek penting dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, mandiri, berkarakter dan berdaya saing. Sebagai fondasi,

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mandiri dan membentuk siswa dalam menuju kedewasaan. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan di Indonesia masih cukup memprihatinkan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar (Majid, 2014: 86). Dari pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis dan sarat perkembangannya, sehingga perubahan atau

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya penelitian dan pengembangan, keterbatasan penelitian pengembangan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB 1 PENDAHULUAN atau yang biasa disebut kurikulum KTSP. Penyelenggaraan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang menjelaskan tentang pengertian dan tujuan. pendidikan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan

mengembangkan seluruh aspek pribadi peserta didik secara utuh.

BAB I. dengan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pendidikan harus melalui proses. pembelajaran. Syam, dkk (1988:2) mengemukakan:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidikan menurut Undang-undang tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dimana hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal penting dan kunci keberhasilan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah dasar sebagai jenjang paling dasar pada pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. membedakan jenisnya dari jenis-jenis makhluk yang lain. Kemampuan belajar itu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bangsa yang maju dapat dilihat dari kualitas sumberdaya manusianya,

BAB I. PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar. Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Sekolah Dasar sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional mempunyai peran yang amat

BAB I PENDAHULUAN. mencakup segala situasi hidup yang memengaruhi pertumbuhan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sebab penduduk di Indonesia kurang memperhatikan pendidikan adalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Pengertian LKS. Untuk memahami maksud LKS, terlebih dahulu diuraikan mengenai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia, sehingga setiap manusia mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang tujuannya untuk berkembang menjadi kearah yang lebih baik. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang tujuannya untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar supaya peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kegiatan belajar juga harus dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup yang sesuai dengan lingkungan kehidupan dan kebutuhan peserta didik, maka dari itu dalam hal ini diperlukan adanya seorang pendidik yang profesional tertutama di sekolah dasar. Kurikulum yang digunakan di Indonesia yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini lebih menekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat sekolah dasar yang akan menjadi fondasi untuk menuju ketingkat yang selanjutnya. Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua tingkatan menggunakan pendekatan saintifik berupa pembelajaran tematik yang berpusat pada peserta didik. Menurut Majid (2014:85) mendefinisikan pembelajaran tematik merupakan proses pembelajaran yang menggabungkan berbagai macam kompetensi dan berbagai mata pelajaran, sehingga menjadi satu kesatuan yang 1

2 utuh dalam bentuk tema yang tujuannya yaitu untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik, sedangkan tema yaitu suatu wadah yang digunakan untuk menggali berbagai konsep secara utuh bagi peserta didik. Pembelajaran tematik adalah proses pembelajaran yang menghubungkan beberapa mata pelajaran, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dalam bentuk tema. Pembelajaran tematik akan berjalan dengan lancar dan efektif, apabila ditunjang dengan adanya sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran secara langsung. Salah satu tujuan dari pembelajaran tematik yaitu sebagai bahan pembelajaran yang diperoleh peserta didik agar menjadi lebih bermakna. Arti kata bermakna pada pembelajaran tematik adalah apabila peserta didik dapat memahami konsep-konsep yang dipelajari melalui pengalaman secara langsung dan menghubungkan dengan konsep yang lainnya yang telah dipahami (Trianto, 2011:152). Supaya pembelajaran tematik menjadi bermakna, maka di dalam pembelajaran tematik diperlukan dengan adanya komponen pendidikan yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Adapun komponen tersebut antara lain adalah pendidik, peserta didik, materi pembelajaran, sarana dan prasarana, media pembelajaran serta bahan ajar (Prastowo, 2011:16). Sarana prasarana yang sangat penting dan sangat mendukung untuk pembelajaran tematik pada tingkat sekolah dasar yaitu dengan adanya bahan ajar. Menurut Prastowo (2011:16) mendefinisikan bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik itu secara tertulis maupun tidak tertulis, sehingga dapat menciptakan lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar. Bahan ajar terdiri dari dua macam yaitu bahan ajar cetak dan bahan ajar non cetak. Contoh dari bahan ajar cetak antara

3 lain adalah buku pembelajaran, handout, leaflet, booklet, maket atau model, lembar kerja siswa (LKS) dan modul. Sedangkan contoh bahan ajar non cetak antara lain adalah bahan ajar audio, bahan ajar audiovisual, bahan ajar interaktif. Fungsi dari bahan ajar yaitu sebagai salah satu sarana yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran. Salah satu jenis bahan ajar yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran secara individual yaitu dengan menggunakan modul. Modul merupakan bahan ajar cetak yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk proses pembelajaran secara perseorangan atau individual dengan memuat uraian tentang tujuan pembelajaran, lembar kerja, evaluasi, kunci jawaban dan penilaian (Sumiati dan Asra, 2012:152). Menurut Mbulu (2011:89) mendefinisikan modul yaitu suatu kesatuan yang bulat dan lengkap yang terdiri dari serangkaian kegiatan belajar, sehingga secara empris modul telah terbukti dapat memberikan hasil belajar yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan secara jelas dan spesifik. Sedangkan menurut penelitian Lina (2009:9) pola belajar dengan menggunakan modul juga dapat meningkatkan prestasi belajar, motivasi belajar, sikap kemandirian dan efektifitas belajar bagi peserta didik. Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara yang dilakukan dengan guru kelas 4 SDN Purwantoro 2 Malang, tepatnya pada tanggal 17 Januari 2017 bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran tematik di kelas 4 SDN Purwantoro 2 Malang yaitu berupa buku guru, buku siswa, lembar kerja siswa (LKS) dan materi tambahan yang diperoleh dari internet. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan melalui observasi lapang serta analisis kebutuhan yang berupa wawancara dengan guru kelas 4 SDN

4 Purwantoro 2 Malang bahwa pembelajaran tematik pada tema 3 subtema 2 materi yang disajikan pada buku siswa sangat singkat sehingga apabila peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas yang ada dibuku siswa tersebut mengalami kesulitan maka dari itu diperlukan dengan adanya bahan ajar tambahan yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran supaya peserta didik lebih memahami materi yang belum dipahami, menambah pengetahuan, membantu peserta didik dalam mengerjakan tugas yang ada dibuku siswa, dapat belajar dengan aktif, berfikir kritis dan dapat digunakan untuk belajar secara individual. Peneliti mengembangkan bahan ajar cetak berupa modul karena modul merupakan program kegiatan belajar mengajar yang dapat dipelajari oleh peserta didik secara individual dengan bantuan minimal dari seorang pendidik. Tujuan dari adanya pengembangan modul yaitu untuk membantu dan mempermudah dalam penyampaian materi, penyajian materi pembelajaran, melatih peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara mandiri, serta menjadikan peserta didik lebih berfikir kritis. Modul yang baik yaitu disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, intelektual peserta didik, efektif, efisien, mudah dipahami oleh peserta didik dan menggunakan bahasa yang sederhana, sehingga untuk menjadikan modul supaya lebih menarik dan berbeda dengan modul yang lainnya, maka modul yang dikembangkan oleh peneliti yaitu dengan menampilkan kesan unsur tiga dimensi yang ada di dalamnya, memiliki visualisasi yang menarik, berisi uraian materi yang lengkap, terdapat lembar kerja, latihan soal, kunci jawaban dan penilaian. Menurut Dzuanda (2011:1) mendefinisikan pop-up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur kesan tiga

5 dimensi di dalamnya, sedangkan menurut Bluemel dan Taylor (2012:22) pengertian pop-up adalah sebuah buku yang menampilkan potensi untuk bergerak dan interaksinya melalui penggunaan kertas lipat yang digunakan sebagai lipatan, gulungan, berbentuk roda atau putarannya, selain itu menurut penelitian Pramesti (2015:28) bahwa dalam penggunaan media pop-up dapat memudahkan seorang pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Berdasarkan temuan yang telah dipaparkan pada latar belakang, maka mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dan pengembangan, sehingga peneliti mengangkat judul penelitian Pengembangan Modul Pop-Up Tema 3 Subtema 2 Kelas 4 Sekolah Dasar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang diajukan untuk penelitian dan pengembangan ini yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana pengembangan modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar? 2. Bagaimana respon peserta didik terhadap pengembangan modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar? C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan Tujuan yang akan dicapai untuk penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan pengembangan modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar.

6 2. Mengetahui tingkat kevalidan dan respon peserta didik terhadap pengembangan modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar. D. Spesifikasi Produk yang diharapkan Spesifikasi produk yang diharapkan untuk penelitian dan pengembangan pada modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar adalah : 1. Isi Materi Modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar ini dikembangkan sesuai dengan Permendikbud No. 57 Tahun 2014 tentang kurikulum sekolah dasar. Isi materi yang terdapat pada modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar ini hanya membahas 1 pembelajaran saja yang artinya hanya dapat digunakan untuk 1 kali pertemuan saja, mata pelajaran yang terdapat pada pembelajaran 1 yaitu bahasa Indonesia, IPA dan SBDP. Tujuan dikembangkannya modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar ini memahami materi yang belum dipahami, menambah pengetahuan, membantu peserta didik dalam mengerjakan tugas yang ada dibuku siswa, dapat belajar dengan aktif, berfikir kritis dan dapat digunakan untuk belajar secara individual. 2. Tampilan Pengembangan modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar, didesain dengan menggunakan ukuran 32 cm x 48 cm, dicetak dengan menggunakan kertas Art paper dilapisi dengan kertas karton, struktur modul popup tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar terdiri dari bagian pembuka yang terdiri dari halaman sampul, bagian pendahuluan terdiri dari cover dalam, kata pengantar, petunjuk penggunaan modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator ketercapaian, tujuan

7 pembelajaran, bagian isi terdiri dari uraian materi mata pelajaran bahasa Indonesia, IPA dan SBDP, lembar kegiatan, rangkuman materi, latihan soal, kunci jawaban dan penilaian, sedangkan pada bagian penutup terdiri dari daftar pustaka. E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan Hasil dari penelitian dan pengembangan ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat bagi semua pihak yang terkait, antara lain adalah : 1. Bagi Peserta Didik Adanya pengembangan modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar, peserta didik diharapkan dapat menambah materi dan pengetahuan, membantu mengerjakan tugas, mendukung peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara individual, serta menjadikan pembelajaran tematik menjadi lebih menarik, aktif, kreatif, bermakna dan menyenangkan. 2. Bagi Guru Pengembangan modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar, diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran tematik, sehingga dalam penyampaian materi lebih bervariasi serta dapat dijadikan sebagai acuan untuk inovasi pembelajaran tematik kearah yang lebih baik. 3. Bagi Sekolah Pengembangan modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar, dapat dijadikan sebagai referensi bagi sekolah dan juga dapat digunakan untuk meningkatkan mutu kualitas sekolah.

8 4. Bagi Peneliti Lain Pada penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk bahan ajar cetak yang berupa modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar, dan dijadikan sebagai bahan rujukan untuk pembuatan modul pop-up pada tema yang lainnya. F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan Asumsi, keterbatasan penelitian dan pengembangan pada pengembangan modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar, yaitu sebagai berikut : 1. Asumsi Penelitian dan Pengembangan a. SDN Purwantoro 2 Malang sudah menggunakan kurikulum 2013, mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 pembelajarannya sudah menggunakan pembelajaran tematik, sehingga dapat membantu dalam mengembangkan modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar. b. Peserta didik kelas 4 SDN Purwantoro 2 Malang, sudah dapat membaca dan menulis sehingga dapat mengerjakan latihan soal yang terdapat pada modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar. c. Bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran tematik di kelas 4 SDN Purwantoro 2 Malang, kurang mendorong peserta didik untuk belajar secara individual, sehingga perlu dikembangkan bahan ajar cetak berupa modul popup tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar, yang dapat menarik perhatian peserta didik supaya termotivasi terus dalam belajar. 2. Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan a. Modul pop-up yang akan dikembangkan hanya akan membahas 1 pembelajaran saja yaitu pada tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar.

9 b. Modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar yang dikembangkan membahas 1 pembelajaran yang di dalamnya terdiri dari mata pelajaran bahasa Indonesia, IPA dan SBDP. c. Modul pop-up tema 3 subtema 2 kelas 4 sekolah dasar, hanya akan diuji cobakan pada peserta didik kelas 4 SDN Purwantoro 2 Malang. G. Definisi Operasional Definisi operasional pada penelitian dan pengembangan ini dimaksudkan untuk menghindari salah penafsiran dalam penelitian dan pengembangan ini, adapun definisi operasionalnya adalah : 1. Pengembangan adalah seluruh kegiatan dalam pembuatan sebuah produk yang dilakukan mulai dari penencanaan, proses pembuatan, revisi desain, sampai dengan produk benar-benar siap untuk digunakan. 2. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema yang tujuannya untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga diharapkan dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran tematik lebih menekankan pada keaktifan peserta didik sehingga peserta didik dapat memperoleh pengalaman secara langsung dan menemukan pengetahuan secara individual. 3. Modul pembelajaran adalah kumpulan dari satu unit program belajar mengajar yang digunakan untuk pembelajaran peserta didik secara individual. 4. Pop-Up adalah sebuah buku yang memiliki kesan unsur tiga dimensi yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka serta memiliki visualisasi yang menarik.