BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pengalaman yang remaja peroleh dalam memantapkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. remaja, yakni masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Konsepsi manusia seutuhnya merupakan konsepsi ideal kemanusiaan yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja, yakni masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sedang memasuki zaman informasi, bangsa-bangsa yang belum maju ada

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Jurnal Anisah: 2015.) menyebutkan bahwa siswa SMA berada pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menimbulkan banyak masalah bila manusia tidak mampu mengambil

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya. Untuk memenuhi kebutuhan

PENGARUH PEMAHAMAN DIRI TERHADAP KESESUAIAN MINAT MEMILIH JURUSAN. (Nisa Yustiana, Holilulloh, Yunisca Nurmalisa) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja merupakan peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutia Faulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan manusia yang paling unik, penuh dinamika, sekaligus penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. individu tentang dirinya sendiri inilah yang disebut konsep diri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memasuki Abad 21, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. dari hidup manusia dalam menghadapi berbagai masalah untuk pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elsa Sylvia Rosa, 2014

BAB I PENDAHULUAN. individu untuk menuju kedewasaan atau kematangan adalah masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk individu-individu yang

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah suatu masa bagi individu untuk mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan karir merupakan salah satu aspek yang penting dalam. perkembangan karir individu. Kecakapan dalam mengambil keputusan,

I. PENDAHULUAN. luput dari pengamatan dan dibiarkan terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. individu. Dalam bekerja, seseorang dituntut untuk melaksanakannya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. hidup ini semakin rumit, menuntut berbagai aspek kehidupan untuk dapat mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. Individu disadari atau tidak harus menjalani tuntutan perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang unik dan terus mengalami perkembangan di

BAB I PENDAHULUAN. itu kebutuhan fisik maupun psikologis. Untuk kebutuhan fisik seperti makan,

BAB I PENDAHULUAN. Fase usia remaja merupakan saat individu mengalami perkembangan yang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di manapun dan kapanpun mereka berada.

BAB 1 PENDAHULUAN. Individu dengan beragam potensi yang dimilikinya melakukan berbagai

2013 PROGRAM BIMBINGAN KARIR BERDASARKAN PROFIL PEMBUATAN KEPUTUSAN KARIR SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejalan dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilannya (underemployed) dan tidak menggunakan keterampilannya

diri yang memahami perannya dalam masyarakat. Mengenal lingkungan lingkungan budaya dengan nilai-nilai dan norma, maupun lingkungan fisik

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja dipandang sebagai masa permasalahan, frustrasi dan

Booklet Bimbingan KARIR

BAB I PENDAHULUAN. kerja dengan pemenuhan kompetensi diberbagai pengembangan. Pada masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDUHULUAN. masa depan bangsa, seperti tercantum dalam Undang-Undang RI. No 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya menyiapkan manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri,

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membawa dampak pada terjadinya persaingan di segala bidang

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan orang lain. Stuart dan Sundeen (dalam Keliat,1992).

BAB I PENDAHULUAN. remaja. Pertanyaan Apa yang akan kulakukan? dan Aku akan jadi apa? sering

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya seseorang juga melayani kebutuhan orang lainserta menumbuhkan rasa harga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

I. PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu masa, dimana individu berjuang untuk tumbuh menjadi sesuatu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG KARIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kerja dengan penawaran angkatan kerja yang tersedia. upaya menumbuhkembangkan kewiraswastaan kepada masyarakat luas

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhibbu Abivian, 2013

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. sendiri baik, dan juga sebaliknya, kurang baik. sebagai individu yang sedang berkembang mencapai taraf perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia pada tingkat satuan menengah atas saat ini di

I. PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu tahapan yang harus dilalui seorang individu untuk bergerak ke

2016 PROFIL ASPIRASI KARIR PESERTA DIDIK BERDASARKAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GENDER:

BAB I PENDAHULUAN. Pada Bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah. Latar belakang masalah

I. PENDAHULUAN. Setiap diri cenderung memiliki emosi yang berubah-ubah. Rasa cemas merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di dalam bidang pendidikan. Perubahan perubahan tersebut menuntut

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dalam pemilihan karir. Dengan adanya masalahmasalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya,

I. PENDAHULUAN. media globe (bumi yang bulat) yang akan terlihat seluruh daratan, lautan, karier untuk menuju masa depan yang lebih cerah.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan. Orang yang lahir dalam keadaan cacat dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja tingakat SMP termasuk dalam periode remaja awal. Pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang harus dilalui yang dimulai sejak lahir sampai meninggal.

I. PENDAHULUAN. dasarnya, manusia berkembang dari masa oral, masa kanak-kanak, masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang memiliki keinginan untuk memperoleh pekerjaan yang

PERBEDAAN PERENCANAAN KARIR SISWA SMK DAN SMU SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi yang semakin canggih dan semakin. menyelaraskan dengan kemajuan zaman yang semakin canggih.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perekonomian, perindustrian, dan pendidikan. yang diambil seseorang sangat erat kaitannya dengan pekerjaan nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak dan semakin menguat pada masa remaja.hurlock (1980:235) kesatuan membentuk apa yang disebut sebagai konsep diri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fahmi Dewi Anggraeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. masa sekarang dan yang akan datang. Namun kenyataan yang ada, kehidupan remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai pemikir, perencana, penggerak, dan pendukung pembangunan pada

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Konsep diri yang dimiliki remaja akan mengalami perkembangan secara terus menerus. Semakin luas pergaulan remaja dalam mengenal lingkunganya, maka semakin banyak pengalaman yang remaja peroleh dalam memantapkan kariernya. Kemampuan remaja terutama dalam menilai, memahami dirinya sendiri secara nyata akan sangat membantu untuk menentukan langkah selanjutnya yaitu memilih karier dengan tepat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa remaja yang telah memahami dan mengerti dengan baik tentang konsep dirinya pribadi maka akan dapat membantu dalam menentukan kariernya dengan tepat. Masa remaja merupakan peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami banyak perubahan fisik dan psikologis. Perubahan fisik yaitu perubahan yang berkaitan dengan fisik seperti bentuk tubuh, tampang atau penampakan lahiriyah anak dan menyangkut pada

2 kemenarikan dan ketidakmenarikan diri,dan lain sebagainya. Perubahan psikologis yaitu perubahan yang berkaitan dengan psikis seperti remaja mudah emosi. Perubahan ini menyebabkan perubahan dalam sikap dan perilaku pada diri remaja. Coopersmith menyatakan konsep diri dibagi menjadi 2 tingkatan: Pertama, konsep diri positif atau baik yang memiliki ciri : mampu melihat dirinya secara realistis, pengharapan yang realistis, harga diri yang tinggi. Kedua, konsep diri negatif atau buruk yang memiliki ciri: kurang percaya diri, pengetahuan yang tidak tepat tentang dirinya, pengharapan yang tidak realistis dan harga diri yang rendah (Fauzan dan Hidayah, 1992:61). Para ahli mengemukakan rumusan tentang pengertian konsep diri, dan secara umum konsep diri dapat diartikan sebagai pandangan serta sikap terhadap diri sendiri yang mencakup seluruh aspek pribadi berdasarkan atas pandangan, persepsi, pikiran, perasaan dan keyakinan individu terhadap dirinya sendiri. Setiap individu memiliki konsep diri yang berbeda-beda. Perbedaan ini didasarkan pada pemahaman dan pengalaman individu selama proses perkembangannya. Fitts (Fauzan dan Hidayah, 1992: 61) menjabarkan konsep diri dalam 5 kategori, yaitu: 1) diri fisik: pandangan seseorang terhadap fisik, kesehatan, penampilan diri dan gerak motoriknya; 2) diri keluarga: pandangan dirinya dan penilaian seseorang mengenai anggota keluarga serta harga dirinya sebagai anggota keluarga; 3) diri pribadi: bagaimana seseorang menggambarkan identitas dirinya dan bagaimana ia menilai dirinya sendiri; 4) diri sosial: bagaimana rasa nilai diri seseorang dalam melakukan interaksi sosial; 5) diri moral etik: bagaimana perasaan seseorang mengenai hubungan dengan Tuhan dan penilaiannya mengenai yang dianggap baik dan buruk.

3 Masalah yang dihadapi generasi muda saat ini adalah masalah yang berhubungan dengan lapangan pekerjaan. Hal ini menunjukkan masalah yang berhubungan dengan lapangan pekerjaan, perlu strategi khusus untuk menyiapkan diri dalam persaingan memasuki dunia kerja. Untuk itu perlu suatu bimbingan yang membantu individu mengetahui dan memahami kemampuan dirinya, mengarahkan dirinya untuk dapat mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. (Kusbandiami, 1990:16) mengemukakan bahwa: Masalah-masalah yang dihadapi oleh konseli adalah, karena kurang adanya kesesuaian antara Self Consept (pemahaman diri/gambaran diri) dengan pengalaman. Pemahaman ini menitikberatkan pada penghargaan dan penilaian diri yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Bidang layanan dalam bimbingan konseling yang diperkirakan tepat untuk siswa memilih karirnya adalah bimbingan karir. Bimbingan karier merupakan salah satu pelayanan bantuan kepada siswa agar mereka memperoleh pemahaman dunia kerja dan akhirnya mereka mampu menentukan pilihan kerja dan menyusun perencanaan karier Bimbingan karier merupakan bagian dari bimbingan konseling di sekolah yang telah diimplementasikan dalam kurikulum tahun 2004 baik dalam jenjang SMP maupun SMA. Tujuan bimbingan karier adalah membantu siswa untuk memahami dan mengarahkan dirinya dalam proses persiapan memasuki dunia kerja atau menyiapkan diri dalam memasuki dunia pendidikan yang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi. Oleh karena itu bimbingan karier sangat penting

4 diberikan kepada siswa, agar siswa mengetahui dan memahami dunia kerja atau studi lanjut yang dijalani siswa setelah lulus dari SMA. Di SMA Negeri 5 Bandar lampung siswa kelas X telah mendapatkan materi bimbingan karier, karena penjurusan di SMA tersebut dilaksanakan pada kelas XI. Untuk itu materi tentang karier telah diberikan kepada siswa mulai dari kelas X, agar siswa yang nantinya naik ke-kelas XI dapat menentukan jurusan sesuai dengan bakat dan minat serta nilai yang telah dimiliki. Salah satu minat remaja ialah minat pada pekerjaan. Thomas (dalam Hurlock, 1997:221) menyatakan pada masa remaja, remaja belajar membedakan antara pilihan pekerjaan yang disukai dan pekerjaaan yang dicita-citakan. Dalam masa ini pilihan karier individu hanya berdasarkan kesenangan, ketertarikan, atau minat, sedangkan faktor yang lain tidak dipertimbangkan seperti keadaan diri siswa sendiri. Hal ini, kurang diperhatikan oleh siswa dalam memilih karier atau melanjutkan ke perguruan tinggi, sehingga remaja berubah-ubah dalam menentukan pilihan kariernya, misalnya remaja yang awalnya memilih setelah lulus SMA untuk bekerja, tetapi karena banyak temannya melanjutkan study maka pilihannya berubah. Perubahan pilihan karier pada remaja disebabkan oleh siswa yang kurang mengetahui dan memahami mengenai keadaan dan kemampuan dirinya sehingga perlu diperhatikan oleh siswa tersebut.

5 Fenomena yang sering terjadi dalam hal pilihan karier baik yang berhubungan dengan melanjutkan studi atau pekerjaan bahwa siswa SMA pada umumnya cenderung kurang mempertimbangkan beberapa hal dalam memilih suatu studi lanjut atau pekerjaan. Siswa hanya mempertimbangkan pilihannya karena penilaian diri yang terlalu tinggi atau rendah terhadap pekerjaan yang dipandang siswa mempunyai penghargaan dari masyarakat, seperti gaji yang tinggi atau status pekerjaan itu sendiri. Siswa memandang hanya dari satu sisi saja tidak melihat secara menyeluruh mengenai tugas, hak dan kewajiban pekerjaan yang akan dijalaninya. Selain itu, ada juga yang memilih jenis karier hanya karena mengikuti teman-temannya. Hal ini, dapat dilihat ketika siswa memilih perguruan tinggi, siswa tersebut mengikuti temannya tanpa mempertimbangkan apakah pilihannya memasuki PT sesuai dengan keadaan diri siswa tersebut. Hal ini kadang-kadang tidak diperhatikan oleh individu tersebut. Karena jika siswa salah menentukan pilihan kariernya maka akan berpengaruh terhadap masa depannya. Fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa kebanyakan remaja mengalami kebingungan ketika ditanya tentang rencana karier yang akan dipilih. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung terhadap 15 siswa, hanya satu orang yang mampu menyebutkan dengan mantap akan berkarier dibidang apa nanti setelah selesai bersekolah. Sisanya hanya menggeleng, menjawab bingung dan komentar seadanya, lihat nanti sajalah. Berdasarkan hasil tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar

6 siswa SMA Negeri 5 Bandar Lampung memilih untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi dari pada langsung bekerja. Hal ini berarti bahwa semakin banyak siswa yang membutuhkan pemahaman tentang konsep diri untuk menunjang pilihan kariernya. Kebanyakan keputusan pilihan karier yang dibuat oleh para remaja mengalami perubahan yang menyulitkan dan tak terduga. Dalam pemilihan karier yang dilakukan oleh remaja, eksplorasi, pengambilan keputusan, perencanaan, dan perkembangan identitas memegang peran penting (Santrock, 2003). Ketika selesai menempuh pendidikan, orang cenderung memilih pekerjaan atau karier dengan bergantung pada ketersediaan lapangan pekerjaan. Kemudian karier akan mengalami proses eksplorasi selama seseorang bekerja sampai menemukan bentuk dan tempat yang paling tepat. Andaikan seseorang tak kunjung menemukan karier yang tepat, proses eksplorasi yang tidak menentu dapat terus berlangsung. Kondisi demikian berpotensi menciptakan keputusasaan yang pada akhirnya menambah angka pengangguran di negeri ini. Hollander and Parker (Rachadiani, 2002:33) menyatakan bahwa: Pilihan karier remaja bergantung pada persetujuan antara pemahaman dirinya dan pekerjaan yang akan dijalaninya. Dari pendapat di atas berarti bahwa pilihan karier tergantung dari pemahaman dirinya yaitu pemahaman mengenai dirinya sendiri seperti bakat, minat, cita-cita dan hubungannya dengan karier yang dipilihnya. Dengan kata lain bahwa pemahaman mengenai dirinya sendiri atau konsep diri berhubungan dengan karier yang dipilihnya. Berkaitan dengan latar belakang yang diungkapkan tersebut, maka peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul hubungan antara konsep

7 diri dengan pilihan karir pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Ada beberapa siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung yang sulit dalam menentukan pilihan karirnya. 2. Terdapat beberapa Siswa kurang memahami kemampuan dirinya dalam memilih karirnya. 3. Terdapat beberapa siswa yang kurang dapat mempertimbangkan faktor faktor dirinya dalam memilih karir. 4. Beberapa siswa mengalami kesulitan mengambil keputusan untuk menentukan karir yang tepat bagi masa depannya. 3. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diajukan, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu: Memahami kesulitan siswa dalam memilih karir pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

8 4. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung?. B. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah : Mengetahui hubungan antara konsep diri dengan pilihan karier pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Konselor : sebagai masukan dalam menyusun program kegiatan bimbingan konseling khususnya materi konsep diri dan pemilihan karier dalam upaya membantu siswa untuk menentukan pilihan kariernya yang sesuai dengan kemampuan dan keadaan dirinya 2. Terhadap program Bimbingan dan Konseling di sekolah mengenai konsep diri siswa sehingga siswa dapat memilih karier yang tepat untuk dirinya 3. Siswa : dapat menentukan pilihan karier ataupun studi lanjut yang akan dipilih secara tepat sesuai dengan konsep dirinya atau sesuai dengan kemampuan serta keadaan dirinya sendiri.

9 C. Kerangka Pikir Masalah yang dihadapi generasi muda saat ini adalah masalah yang berhubungan dengan lapangan pekerjaan yang semakin sulit dan banyak persaingan. Perlu strategi khusus untuk menyiapkan diri dalam persaingan memasuki dunia kerja seperti kematangan diri dan kemampuan diri. Untuk itu perlu suatu bimbingan yang membantu individu mengetahui dan memahami kematangan dan kemampuan pada dirinya, mengarahkan dirinya untuk dapat mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Seperti yang dikemukakan oleh Super bahwa: masalah-masalah yang dihadapi oleh konseli adalah, karena kurang adanya kesesuaian antara Self Consept (pemahaman diri/gambaran diri) dengan pengalaman. Pemahaman ini menitikberatkan pada penghargaan dan penilaian diri yang terlalu tinggi atau terlalu rendah (Kusbandiami, 1990:16). Di SMA Negeri 5 banyak sekali di temukan bayak siswa yang kurang mampu memahami dirinya dalam memilih karirnya. Faktor faktor yang mempengaruhi seperti keluarga lingkungan dan indifidu tersebut. Dalam keluarga mungkin orangtua kurang minat anaknya bekerja atau keluarga terlalu masa bodoh terhadap karir anak tersebut. Kedua faktor lingkungan yang kurang mendukung ataupun di lingkungannya banyak anak yang hanya lulusan rendah atau tidak tamat sekolah sehingga siswa kesilitan meminta pendapat tentang pemilihan karirnya.dari individu tersebut mungkin masih tahap berkembang atau belum matang dalam memilih karirnya atau mereka masih ingin meneruskan ke dunia pendidikan.

10 Bidang layanan dalam bimbingan konseling yang diperkirakan tepat untuk siswa memilih karirnya adalah bimbingan karir. Bimbingan karier merupakan salah satu pelayanan bantuan kepada siswa agar mereka memperoleh pemahaman dunia kerja dan akhirnya mereka mampu menentukan pilihan kerja dan menyusun perencanaan karir. Bimbingan karir merupakan bagian dari bimbingan konseling di sekolah yang telah diimplementasikan dalam kurikulum tahun 2004 baik dalam jenjang SMP maupun SMA. Tujuan bimbingan karier adalah membantu siswa untuk memahami dan mengarahkan dirinya dalam proses persiapan memasuki dunia kerja atau menyiapkan diri dalam memasuki dunia pendidikan yang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi. Oleh karena itu bimbingan karier sangat penting diberikan kepada siswa, agar siswa mengetahui dan memahami dunia kerja atau studi lanjut yang dijalani siswa setelah lulus dari SMA. Di SMA Negeri 5 Bandar lampung siswa kelas X telah mendapatkan materi bimbingan karier, karena penjurusan di SMA tersebut dilaksanakan pada kelas XI. Untuk itu materi tentang karier telah diberikan kepada siswa mulai dari kelas X, agar siswa yang nantinya naik ke-kelas XI dapat menentukan jurusan sesuai dengan bakat dan minat serta nilai yang telah dimiliki. KONSEP DIRI SISWA PILIHAN KARIER YANG TEPAT Gambar I.I.Kerangka pikir penelitian.

11 D. Hipotesis Penelitian Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada Hubungan antara Konsep Diri dengan Pilihan Karier Siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. Berdasarkan hipotesis penelitian yang diajukan maka untuk menguji hipotesis tersebut, hipótesis diubah menjadi hipótesis statistik, yaitu : Ho : Tidak ada hubungan antara konsep diri dengan pilihan karier baik signifikasi 1% ataupun 5% pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. Ha : Ada hubungan antara konsep diri dengan pilihan karier signifikasi 1% ataupun 5% pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.