BAB I PENDAHULUAN. budaya (Novianty, 2011). Padahal di sisi lain perusahaan juga membawa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. terjadi hubungan yang tidak harmonis antar perusahaan dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi, sosial ekonomi, budaya pada abad 18 ditandai

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

Repositori STIE Ekuitas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. (mandatory disclosure) dan pengungkapan yang sifatnya sukarela (voluntary

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan oleh masing-masing perusahaan. Saat ini, Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. untuk fokus pada pengembangan hubungan sosialnya kepada stakeholders

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin banyak dan semakin sulit.

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. wacana CSR berkembang. Munculnya KTT Bumi di Rio pada 1992

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak harus mengembangkan diri dengan tidak memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB I PENDAHULUAN. investor, kreditur, dan pemerintah. Pengungkapan laporan keuangan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna. Perseroan Terbatas (PT) mempunyai tanggung jawab sosial terhadap

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk menjalankan usahanya dengan penuh bertanggung jawab. Pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. bisnis Indonesia. Masyarakat telah semakin kritis dan mampu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perusahaan di tengah masyarakat, secara langsung. lingkungan di sekitarnya. Dampak positif yang mungkin timbul adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan mulai banyaknya pihak pihak

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya berfokus kepada laba saja. Perusahaan dituntut untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

BAB I PENDAHULUAN. baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik berasal dari alam. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi seefisien mungkin sehingga terkadang mengabaikan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak memberikan kontribusi positif kepada aspek sosial dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kinerja keuangan perusahaan adalah tujuan yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial atau social responsibility semakin meningkat. Timbul selaras dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) khususnya di

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB I PENDAHULUAN. Preparatory Meeting of Bilateral Economic Working Groups RI-Singapura

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam akuntansi konvensional (mainstream accounting), tanggung

BAB I PENDAHULUAN. korporasi tersebut menunjukkan bahwa organ-organ perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULAN. yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value)

BAB I PENDAHULUAN. kesejaterahan pemegang saham (maximization wealth of stakeholder). Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

I. PENDAHULUAN. untuk menghasilkan laba (profit oriented) agar dapat going concern. Namun,

I. PENDAHULUAN. Tingkat kehidupan ekonomi masyarakat yang terus berkembang berpengaruh kepada

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi iklim yang tidak menentu saat ini yang ditandai dengan global

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab perusahaan terhadap para stakeholder yang memunculkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bisnis. Para stakeholders seperti investor, pemerintah, dan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dunia bisnis yang semakin meluas dan meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya Corporate Social Responsibility (CSR) harus dilandasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan

BABl PENDAHULUAN. Konsep akuntansi lingkungan berkembang sejak tahun 1970-an di Eropa. Pada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut harus memperhatikan 3P yaitu keuntungan (profit),

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggunakan dana yang ada dari para pemilik modal dan besarnya return

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB I PENDAHULUAN. lahan, pencemaran air, urbanisasi, perusakan pencemaran laut dan pantai, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam periode beberapa tahun belakangan banyak terjadi masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. (profit) melainkan juga kesejahteraan orang (people) dan menjamin kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup

BAB I PENDAHULUAN. modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak orang menganggap bahwa perusahaan dapat meningkatkan kesejahterahaan masyarakat. Mulai dari menyediakan lapangan kerja, memproduksi barang yang dibutuhkan oleh masyarakat serta menambah penghasilan Negara karena pajak yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu, keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat bisa membawa pengaruh bagi kehidupan masyarakat sekitar baik sosial, ekonomi, maupun budaya (Novianty, 2011). Padahal di sisi lain perusahaan juga membawa dampak negatife, antara lain yaitu polusi udara, kebisingan yang dihasilkan oleh mesin produksi, pencemaran limbah produksi dan lain-lain. Sehingga kehidupan dan kesejahteraan sosial perlu diperhatikan. Permasalahan sosial di Indonesia masih banyak terjadi seperti maraknya aksi demokrasi buruh, penjarahan gudang, perusakan gedung dan pabrik, dan penggarapan liar atas lahan milik perusahaan oleh masyarakat yang meyakini bahwa tanah dan hak-hak mereka yang diambil oleh penguasa pada masa lalu dapat digarap kembali semakin memperkuat fakta akan stabilitas sosial yang tidak kondusif, dan tentunya bermuara pada lambatnya laju pertumbuhan ekonomi, terpuruknya dunia usaha, dan tidak menentunya iklim investasi. (Lubis, 2011). Masyarakat atau para pemakai (stakeholders) membutuhkan informasi mengenai sejauh mana perusahaan sudah melaksanakan aktivitas sosialnya 1

2 sehingga hak masyarakat untuk hidup aman dan tentram, kesejahteraan karyawan, dan keamanan dapat terpenuhi. Oleh karena itu dalam perkembangan sekarang ini akuntansi konvensional telah banyak dikritik karena tidak dapat mengakomodir kepentingan masyarakat secara luas, sehingga kemudian muncul konsep akuntansi baru yang disebut sebagai Social Responsibility Accounting (SRA) atau biasanya disebut dengan akuntansi pertanggungjawaban sosial. (Yunita, 2013) Akuntansi sosial ini secara umum bertujuan untuk mengukur dan mengungkapkan cost and benefit dan biaya sosial yang ditimbulkan oleh kegiatan perusahaa. Pada umumnya, banyak perusahaan di Indonesia mengungkapkan kegiatan sosial ekonominya secara sukarela, karena belum adanya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang khusus mewajibkan pencatatan, pengukuran, dan pelaporan ini. Selain itu belum ada ketentuan cara pengungkapannya apakah melalui laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan, penjelasan direksi melalui program laporan keuangan, dan sebagainya. (Yunita, 2013). Sehingga pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia menggunakan media yang berbeda-beda. Menurut (Yunita, 2013) perkembangan terakhir menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah perusahaan yang secara sukarela untuk mengungkapkan aktivitas pertanggungjawaban sosial dalam laporan tahunannya. Tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam perusahaan juga berperan dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan sekitar yang bermanfaat,

3 baik bagi perusahaan itu sendiri, maupun masyarakat pada umumnya. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan yang berkembang di Indonesia sendiri merupakan adopsi atau terjemahan dari Corporate Social Responsibility (CSR), yang berasal dan berkembang dari negara-negara maju dan lembagalembaga internasional. (Hasan, 2009). Penelitian tentang aktivitas sosial atau tanggung jawab sosial perusahaan dan penerapan akuntansi sosial telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, diantaranya (Lestari, 2011) yang dilakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum dan (Novianty, 2011) yang dilakukan pada PT Gudang Garam, Tbk. Temuan dari penelitian (Lestari, 2011) yaitu telah melakukan aktivitas sosialnya akan tetapi perusahaan belum melakukan pemisahan laporan atas biaya yang dikeluarkan, baik itu kepada karyawan, masyarakat, maupun lingkungan. Sehingga informasi mengenai aktivitas sosial yang telah dilakukan dan biaya yang ditimbulkan tidak dapat diketahui oleh para pemakai (stakeholders). Sedangkan temuan dari (Novianty, 2011) yaitu telah melaksanakan aktivitas sosialnya yang meliputi kontribusi terhadap masyarakat dan lingkungan. Aktivitas sosial yang dilaksanakan PT Gudang Garam, Tbk mengalami peningkatan setiap tahunnya yang menunjukkan meningkatnya kinerja sosial yang berpengaruh pada citra perusahaan. Dari uraian di atas perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang hanya berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direflesikan dalam kondisi keuangannya saja, karena kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara

4 berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan. Kini tanggung jawab sosial perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yaitu profit, people, dan planet (3P). Konsep 3P menerangkan bahwa dalam menjalankan operasional perusahaan, selain mengejar keuntungan (profit) ekonomis sebuah korporasi harus dapat memberikan kontribusi positif bagi people (masyarakat) dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). (Nasdian, 2011). Biaya sosial ini secara moneter terlihat bisa merugikan dari pihak perusahaan karena menambah biaya-biaya dalam laporan laba rugi sehingga laba yang dihasilkan oleh perusahaan semakin kecil tetapi secara non moneter biaya-biaya sosial ini menguntungkan seperti dapat menambah nilai dan citra positif bagi perusahaan. Dalam PSAK No. 1 paragraf ke 12 (Revisi 2009) disebutkan bahwa suatu entitas dapat pula menyajikan laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah yang terpisah dari laporan keuangan utama. Sehingga kesadaran suatu perusahaan akan pengungkapan tanggung jawab sosialnya menjadi penting, karena dengan demikian akan menunjukkan sejauh mana perhatian, kepedulian, dan tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat dan lingkungannya. Selain itu Undang-Undang RI No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas juga mewajibkan perseroan yang bidang usahanya di bidang atau terkait dengan bidang SDA (sumber daya alam) untuk

5 melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan dan wajib melaporkan pelaksanaan tanggung jawab tersebut di laporan tahunan. (Putra, 2013). PT Kebon Agung merupakan perusahaan swasta nasional yang memproduksi gula dan merupakan pabrik gula tertua di Malang. Lokasi perusahaan yang dekat dengan penduduk tentunya tidak lepas dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat, karyawan, maupun terhadap lingkungan. Akuntabilitas dalam penerapan akuntansi sosial di PT Kebon Agung pun menjadi penting agar informasi keuangan terkait kegiatan CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan menjadi transparan sehingga dapat diketahui oleh para pemakai (stakeholders). Untuk mempelajari aktivitas sosial dan pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan pada PT Kebon Agung Malang, maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul Analisis Penerapan Akuntansi Sosial Sebagai Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) (Studi Kasus Pada PT Kebon Agung Malang) B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di PT Kebon Agung Malang? 2. Bagaimana pengukuran, pengungkapan, pengakuan dan penyajian biayabiaya sosial yang timbul dalam laporan keuangan perusahaan?

6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk menganalisis aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di PT Kebon Agung Malang b. Untuk menganalisis bagaimana pengukuran, pengungkapan, pengakuan dan penyajian biaya sosial yang timbul dalam laporan keuangan di PT Kebon Agung Malang 2. Manfaat Penelitian a. Bagi PT Kebon Agung Malang Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam menyusun suatu laporan tentang biaya-biaya sosial dan nilai tambah sebagai pelengkap laporan keuangan untuk menunjukkan tanggungjawab sosial perusahaan serta memberi motivasi positif, karena pelaporan akuntansi sosial dapat meningkatkan citra perusahaan. b. Bagi Peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan sebagai pengembangan yang berkaitan dengan akuntansi sosial serta dapat menjadi pemberi informasi dan referensi untuk para peneliti selanjutnya mengenai penerapan akuntansi sosial sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau penelitian lainnya yang sejenis.