BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sebagai faktor penentu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan akan selalu muncul dan orangpun tak akan berhenti untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia diatur dalam undang-undang, termasuk pola pendidikan. Pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, apalagi di era globalisasi saat ini. faktanya dilapangan mutu pendidikan kita masih sangat jauh dari harapan.

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa di kelas. Bahan pelajaran yang guru

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan tujuan yang berbeda dari disiplin ilmu yang lain. Bahkan sangat

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education. diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan.

IMPLEMENTASI LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs SUNAN BONANG PARENGAN TUBAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut 2. Pendidikan pula yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan proses pembangunan. Sedangkan pembangunan diarahkan dan

PENERAPAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI GURU SMA BINA MULYA GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. komponen, yaitu : pengajar (Dosen, Guru, Instruktur, dan Tutor) siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. pun dunia pendidikan. Setiap lembaga pendidikan bersaing untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Nation character

Eko Sri Wahyuni Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan. Pendidikan bertanggungjawab atas terciptanya generasi

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia. Pendidikan

PELATIHAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DI SMA DARUL ISLAM GRESIK

MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAN DI JURUSAN KIMIA FMIPA UNESA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY

BAB I PENDAHULUAN. krisis yang berkepanjangan. Krisis yang terjadi dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Mazro atul Huda

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada buku paket sering menjadi acuan utama pengajaran guru, sebagian

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan. meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan..

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkepribadian baik dan mempunyai kecerdaan yang unggul

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan dibidang pendidikan merupakan keniscayaan agar suatu bangsa dapat

Lesson Study dapat Diiplementasikan dalam Mata Pelajaran Bukan-MIPA. Oleh: Yosaphat Sumardi dan Ariswan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK MELALUI LESSON STUDY

PENGEMBANGAN MODEL PEMBINAAN PROFESIONALISASI GURU PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR MELALUI LESSON STUDY BERBASIS KELOMPOK KERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan belajar baik dari segi kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. juga sangat pesat. Belum lagi pada tahun 2010 kita dihadapkan pada pasar bebas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mulai dari (kurikulum tahun 1994) yang menggunakan cara belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan dan kreativitasnya. Tugas pendidikan tidak hanya menuangkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

456 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan SAINS Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 16 Maret 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PRIMA UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA NEGERI 2 GORONTALO PADA MATAPELAJARAN BIOLOGI

MENINGKATKAN KINERJA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY PADA SMA. Oleh Basyiruddin*

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat merubah pola pikir yang akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. menamabah jumlah alokasi dana untuk pendidikan, jumlah jam pelajaran, dan

Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study

terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar. Sebagaimana diperbuat dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu. Agar siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang

MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI LESSON STUDY

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA MENGEKSPLOR MATA KULIAH SISTEMATIK TUMBUHAN RENDAH MELALUI LESSON STUDY. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk memanusiakan manusia. Artinya. pendidikan dapat membentuk manusia dewasa, dalam arti mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup bernegara, beragama dan bersosial. Dari sinilah mulai muncul wacanawacana

BAB I PENDAHULUAN. didik melalui suatu interaksi, proses dua arah antara pendidik dan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Adapun alasan yang mendasari penulis memilih judul ini, yaitu: dilingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Moh.Rosyid, Sosiologi Pendidikan, Idea Pres, Yogyakarta, 2010, hlm

BAB I PENDAHULUAN. profesionalnya, dan sebaliknya kinerja yang di bawah standar kerja

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya.1 Pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Oleh karena itu, diperlukan manajemen kelas yang baik sehingga tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang harus diperhatikan

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi

BAB I PENDAHULUAN. mendidik mempunyai tujuan tertentu, bahwa pada umumnya dapat. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat telah

Dyah Kusuma Wardhani Syabikhisma Arsy, Istamar Syamsuri, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang telah disampaikan. Pada pembelajaran biasanya guru

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2000, hlm 38 2 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesioanalisme

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang dicita-citakan. Untuk mencapai tujuan yang dicitacitakan

BAB I PENDAHULUAN. Gunung Jati, Bandung, 1997, hlm

BAB I PENDAHULUAN. sering kali berhadapan dengan berbagai problematika yang tidak ringan.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan potensi anak, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional yang ikut menentukan pertumbuhan suatu negara. Hal tersebut dikarenakan bahwa pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sebagai faktor penentu keberhasilan pembangunan, sudah selayaknya kualitas SDM ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan yang mengacu pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta dilandasi keimanan dan ketakwaan (IMTAK). Pembelajaran dalam pendidikan agama Islam sangat mempengaruhi tingkat keimanan dan ketakwaan manusia. Pembelajaran agama yang mencakup pada hukum-hukum Islam yang bersifat amali terdapat pada mata pelajaran Fiqih. Oleh karena itu sangat penting untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. Sosok guru mempunyai andil yang sangat besar terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan sosok gurulah yang membentuk perkembangan siswa. Jadi seorang guru haruslah mampu mengelola pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, 1

2 efesien dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut, sudah seharusnya bahwa berbagai hal yang berkaitan dengan hasil belajar siswa mendapatkan perhatian yang lebih serius. Ada beberapa komponen yang berpengaruh dalam hasil belajar siswa, diantaranya adalah guru, sarana dan prasarana, metode pembelajaran, kurikulum dan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan. Diantara komponen yang satu dengan yang lain saling mendukung dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang diharapkan. Perkembangan terhadap pandangan pembelajaran membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya dalam mengembangkan pendekatan dan memilih serta membuat variasi metode pembalajaran yang efektif. Hal ini dikarenakan proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru adalah salah satu faktor yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Meningkatkan mutu pendidikan, berarti juga meningkatkan mutu guru. Meningkatkan mutu guru bukan hanya dari kesejahteraannya tetapi juga dari kualitas guru. 1 Dalam proses pembelajaran, siswa dituntut untuk praktik dan belajar bertanggung jawab, karena pada dasarnya siswa yang mempunyai sikap 1 Syaiful Sagala, Kemampuan Keprofesionalan Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), 39.

3 positif terhadap belajar, dan mereka sendirilah yang merasakan manfaatnya. Guru haruslah dapat mengupayakan pembelajaran seperti yang diharapkan. Akan tetapi hal tersebut akan sangat sulit apabila dilakukan dengan belajar sendirian, berjuang sendirian dan mengupayakan peningkatan keprofesionalan sendirian. Guru haruslah meningkatkan keprofesionalan bersama-sama dengan guru lain, yaitu dengan guru mata pelajaran lain di sekolahnya sendiri atau melalui MGMP ataupun dengan guru mata pelajaran yang berasal dari sekolah lain secara kolaboratif. Upaya yang demikian disebut dengan istilah lesson study. Lesson Study merupakan sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari kepala sekolah bersama guru. Lesson Study merupakan model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkesinambungan dengan berlandaskan prinsip-prinsip kolegitas dan saling belajar untuk membangun komunitas belajar mengajar. Lesson Study dilakukan di wilayah guru mengajar dengan menggunakan kelas dalam lingkungan nyata, sehingga akan membiasakan guru bekerja secara kolaboratif baik dengan guru bidang studi, guru di luar bidang studi bahkan dengan masyarakat. 2 Jika lesson study yang dikembangkan berbasis sekolah, maka orangorang yang melakukkan adalah semua guru dari berbagai mata pelajaran di sekolah tersebut serta kepala sekolah. Lesson study tipe seperti ini 2 Istamar Syamsuri, Lesson Study, (Malang: FMIPA UM, 2007), 26.

4 dilaksanakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa menyangkut semua mata pelajaran yang diajarkan. Karena kegiatan lesson study meliputi perencanaan, pelaksanaan dan refleksi maka setiap guru terlibat secara aktif dalam kegiatan tersebut. Dalam setiap langkah kegiatan lesson study tersebut, guru memperoleh kesempatan untuk melakukan identifikasi masalah pembelajaran, mengkaji pengalaman pembelajaran yang biasa dilakukan, memilih alternatif model pembelajaran yang akan digunakan, merancang rencana pembelajaran, mengkaji kelebihan dan kekurangan alternatif model pembelajaran yang dipilih, melaksanakan pembelajaran, mengobservasi proses pembelajaran, mengidentifikasi hal-hal penting yang terjadi dalam aktivitas belajar siswa di kelas, melakukan refleksi secara bersama-sama atas hasil observasi kelas, serta mengambil pelajaran berharga dari setiap proses yang dilakukan untuk kepentingan peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran lainnya. 3 Para guru di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban sebagian besar Non- PNS dan pembinaannya belum optimal, maka lesson study berbasis sekolah diharapkan bisa menjadikan guru terbuka untuk menerima saran perbaikan mutu pembelajaran, dan meningkatan inovasi pembelajaran. Prinsip kolegalitas dan mutual learning (saling belajar) diterapkan dalam berkolabirasi ketika melaksanakan lesson study. Dengan kata lain, peserta 3 Herawati, Lesson Study Berbasis Sekolah; Guru Konservatif Menuju Guru Inovatif, (Malang: Bayu Media, 2009), 5.

5 kegiatan lesson study tidak boleh merasa superior (paling pintar) atau merasa inferior (rendah diri) tetapi semua peserta kegiatan lesson study harus berniat saling belajar. Peserta yang sudah paham atau memiliki ilmu lebih harus mau berbagi dengan peserta yang belum paham, sebaliknya peserta yang belum paham harus mau bertanya kepada peserta yang sudah paham. Oleh karena itulah betapa pentingnya implementasi lesson study terutama lesson study berbasis sekolah di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban untuk semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran Fiqih. Dan hal inilah yang menjadikan latar belakang dari penyusunan skripsi yang berjudul Implementasi Lesson Study Berbasis Sekolah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban. B. Rumusan Masalah Berpijak pada latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi lesson study berbasis sekolah pada mata pelajaran fiqih di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban? 2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban?

6 3. Bagaimana implementasi lesson study berbasis sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menjelaskan implementasi lesson study berbasis sekolah pada mata pelajaran fiqih di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban. 2. Untuk menjelaskan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban. 3. Untuk menjelaskan sejauh mana implementasi lesson study berbasis sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat akademis adalah: a. Untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam pendidikan dan pembelajaran. b. Untuk memberikan sumbangan pemikiran tentang implementasi lesson study berbasis sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran fiqih di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban. 2. Manfaat sosial praktik adalah:

7 a. Sebagai masukan bagi lembaga untuk meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam. b. Bagi para pendidik, sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas pengajaran dalam melaksanakan pola pembelajaran yang efektif dan efesien. E. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan penulis menegaskan istilah-istilah penting yang perlu dimengerti, sebagai berikut: 1. Implementasi Berasal dalam bahasa Inggris Implementation yang diindonesiakan menjadi implementasi yang berarti pelaksanaan atau penerapan. 4 Implementasi merupakan proses penerapan ide, kebijakan atau motivasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap. 5 2. Lesson Study berbasis sekolah Lesson study merupakan upaya pembinaan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dari berbagai bidang studi dengan kepala sekolah yang bersangkutan secara kolaboratif dan berkesinambungan dalam merencanakan, mengobservasi dan melaporkan 4 Pius Partanto, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: ARKOLA, 1994), 247 5 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), 93.

8 hasil pembelajaran agar kualitas proses dan hasil pembelajaran dari semua mata pelajaran di sekolah yang bersangkutan dapat lebih ditingkatkan. 6 Lesson study berbasis sekolah (LSBS) yakni lesson study yang dilakukan di suatu sekolah dengan kegiatan utama berupa open lesson atau open class oleh setiap guru secaran bergiliran pada hari tertentu. Pada saat salah satu guru membuka kelas (open class) guru-guru yang lain di sekolah bertindak sebagai observer. Setelah itu semua guru, baik guru model atau guru observer melakukan diskusi refleksi untuk membahas berbagai hal yang terkait dengan fakta atau fenomena proses belajar yang ditemukan dalam pembelajaran tersebut. 7 3. Hasil belajar siswa Perubahan tingkah laku berupa pengetahuan, keterampilan, sikap hidup yang merupakan hasil dari proses belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, simbol, yang merupakan bukti dari keberhasilan siswa. 4. Mata pelajaran Fiqih Salah satu materi pelajaran dalam pendidikan agama Islam yang membahas tentang hukum-hukum Islam yang bersifat amali. 8 6 Herawati, Lesson Study, 10. 7 Ibid., 36-37. 8 Lihat http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137383-akhmadsudrajatpengertian-mata-pelajaran-fiqih/, diakses tanggal 30 Oktober 2012 pukul 11.07.

9 5. MTs Sunan Bonang Parengan Tuban Lembaga pendidikan Islam menengah pertama yang terletak di kecamatan Parengan kabupaten Tuban. Yang penulis maksud implementasi lesson study berbasis sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban adalah peningkatan hasil belajar siswa yang ditempuh oleh MTs Sunan Bonang khususnya dalam mata pelajaran Fiqih melalui lesson study berbasis sekolah sehingga akan menjadikan kualitas pembelajaran di MTs Sunan Bonang menjadi meningkat. F. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah penyajian hasil penelitian agar tersusun secara sistematis dengan gambaran yang jelas dan mudah dimengerti, maka secara garis besar sisitematika pembahasan skripsi ini sebagai berikut: Bab pertama menjelaskan pendahuluan, didalamnya berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, definisi operasional, dan sistematika pembahasan. Bab kedua menjelaskan tentang kajian pustaka terdiri dari tiga sub pokok bahasan. Pertama tinjauan tentang lesson study berbasis sekolah. Kedua, tinjauan tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di madrasah Tsanawiyah. Ketiga, tinjauan tentang implementasi lesson study

10 berbasis sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah. Bab ketiga adalah metode penelitian, terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian, rancangan penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian. Bab keempat adalah Paparan data dan temuan penelitian, dalam bab ini menguraikan tentang laporan hasil penelitian yang meliputi gambaran umum obyek penelitian, dan deskripsi hasil penelitian. Gambaran umum obyek penelitian meliputi sejarah berdirinya madrasah, visi, misi dan tujuan madrasah, program kerja madrasah, struktur organisasi di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, keadaan sarana prasarana, pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan deskripsi data berisi data tentang implementasi lesson study berbasis sekolah pada mata pelajaran fiqih di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban, hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih setelah diimplementasikan lesson study berbasis sekolah di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban dan faktor pendukung dan penghambat implementasi lesson study berbasis sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban. Bab kelima adalah pembahasan berisi pembahasan laporan penelitian yang terkait dengan judul skripsi yaitu implementasi lesson study berbasis sekolah pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban,

11 hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih setelah diimplementasikan lesson study berbasis sekolah di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban dan faktor pendukung dan penghambat implementasi lesson study berbasis sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Sunan Bonang Parengan Tuban. Bab keenam adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran. Demikian sistematika pembahasan yang menjadi alur penelitian skripsi ini sesuai dengan urutan penelitiannya dan setelah sampai pada penutupan juga dicantumkan daftar pustaka beserta lampiran-lampiran.