BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada tujuan Pendidikan Nasional, yaitu meningkatkan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI TERHADAP HASIL LOMPAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 GONDANG TAHUN 2014/ 2015 SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI TERHADAP HASIL LOMPAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 NGANJUK TAHUN 2014/ 2015

BAB I PENDAHULUAN. banyak dirasakan orang tentang manfaatnya. Oleh karena itu kita perlu

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

BAB I PENDAHULUAN. setelah ada proses pembelajaran. Menurut Sugiyanto (1993: 24-25), berpendapat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dan sangat berpengaruh bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

I. PENDAHULUAN. Peranan dan fungsi guru Penjaskes yang baik akan tewujud apabila memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

2015 UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK MELALUI TAG GAMES

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU

BAB I PENDAHULUAN. ketegangan hidup sehari-hari, (2) olahraga pendidikan yang menekankan pada

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan olah raga tetapi pada perkembangan si anak seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, melalui pendidikanlah suatu upaya mencetak sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong. perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses kehidupan manusia selalu membawa anggota tubuhnya kesetiap tempat untuk bergerak sambil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

I. PENDAHULUAN. penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hasil yang diharapkan itu akan dicapai dalam masa yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Sedikit sekali siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. agar kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. gerak atau olahraga merupakan bagian dari belajar yang melibatkan emosi atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakekatnya merupakan usaha pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Salah satu diantaranya adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan jasmani. Kegiatan diarahkan dan dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

I. PENDAHULUAN. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam uasaha pencapaian tujuan pembelajaran perlu diciptakan adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) meliputi permainan

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media membelajarkan siswa. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pepatah mengatakan didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizal Faisal, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan cabang olahraga yang wajib di berikan di semua jenjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

I. PENDAHULUAN. jasmani di mana di dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau

pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia merupakan pendidikan yang mengarah pada tujuan Pendidikan Nasional, yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur serta sehat jasmani dan rohani. Manusia merupakan makhluk hidup yang banyak melakukan aktivitas gerak untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya tujuan pendidikan di sekolahsekolah adalah tercapainya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, baik jasmani maupun rohani yang selaras dan seimbang. Anak-anak yang sehat, cerdas dan terampil merupakan penerus bangsa dan negara, karena merekalah yang akan meneruskan pembangunan bangsa ini. Untuk menciptakan anak-anak yang sehat, cerdas dan terampil tersebut ialah melalui kegiatan bermain.manfaat kegiatan bermain bagi anak-anak, penulis mengutip dari buku perkembangan anak Agoes Soejanto (2005: 28) dari pendapat Hebert Spencer bahwa Anak itu bermain karena di dalam diri anak tersimpan tenaga lebih sehingga harus disalurkan. menurut Karl Buhler bahwa Anak-anak bermain oleh karena harus melatih fungsi-fungsi jiwa raganya untuk mendapatkan kesenangan di dalam perkembangannya dan dengan permainan itu anak akan mengalami perkembangan semaksimalmaksimalnya. Berdasarkan uraian diatas, jelaslah melalui kegiatan bermain, potensi dan kemampuan yang terdapat dari diri anak tersebut akan dapat 1

dikembangkan. Oleh karena itu, dalam bermain terkandung nilai-nilai positif yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya, baik fisik maupun mental. bermain merupakan salah satu aktivitas yang memberikan kesenangan pada seseorang yang melakukan aktivitas permainan itu sendiri, terutama yang memiliki jasmani dan rohani yang sehat. Permainan yang mengandung suatu gerak atau aktivitas jasmani, dimana anak akan melakukannya dengan sungguh-sungguh tanpa merasa lelah sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan jasmani anak. Oleh karena itu sudah selayaknya jika permainan disebar luaskan sehingga dapat dikenal dan dimainkan oleh anak-anak indonesia dan digunakan sebagai alat pendidikan. Di Sekolah Dasar terdiri dari beberapa macam mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa mulai dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa jawa, Agama dan salah satunya pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan pembelajaran yang mengutamakan aktivitas jasmani dan kesehatan serta menerapkan kebiasaan hidup sehari-hari mempunyai peranan penting dalam pembinaan dan pengembangan individu maupun kelompok dalam perkembangan dan pertumbuhan jasmani, mental yang serasi, selaras, dan seimbang. Di dalam mata pelajaran pendidikan jasmani dibagi menjadi bergai macam cabang olahraga antara lain ada permainan bola besar, permainan bola kecil, senam, aquatik, atletik dan salah satu cabang dalam atletik adalah lompat jauh. 2

Kreatifitas guru dalam mengemas pembelajaran agar menarik dan mudah dipelajari juga sangat berpengaruh tehadap hasil belajar siswa, mata pelajaran lompat jauh merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang begitu diminati oleh para siswa apabila di dalamnya kurang diisi dengan kegiatan bermain dalam penerapan pembelajarannya. Anak-anak lebih cenderung menyukai mata pelajaran khususnya dalam bidang olahraga yang didalamnya banyak kegiatan bermain, bermain sambil belajar merupakan kegiatan yang sangat disukai para siswa. Pembelajaran apabila tidak diisi dengan kegiatan permainan khususnya mata pelajaran pendidikan jasmani akan membuat siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran Pada umumnya siswa dalam melakukan lompat jauh, posisi awalan yang kurang baik, tolakan dan pada saat mendarat masih kurang baik, sehingga hasil yang dicapai kurang optimal.secara umum dapat dikemukakan bahwa, unsur utama penyebab kurangnya pencapaian hasil yang kurang optimal dalam lompat jauh adalah kurangnya power otot tungkai yang dimiliki para siswa dalam melakukan tolakan dalam lompat jauh. Penulis mengaharapakan dengan diterapakannya metode bermain lompat tali dalam pendekatan pembelajaran lompat jauh dapat meningkatkan semangat siswa pada saat mengikuti pembelajaran lompat jauh. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sejalan dengan permasalahan pembelajaran, kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah terkait langsung dengan tujuan yang jelas. Dalam hal ini Rusli Lutan 3

dan Adang Suherman (2000: 23) menyatakan bahwa secara umum tujuan pendidikan jasmani diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan gerak, (3) perkembangan mental, dan (4) perkembangan sosial. Melalui pendidikan jasmani diharapkan dapat merangsang perkembangan dan pertumbuhan jasmani siswa, merangsang sikap, mental, sosial, emosi yang seimbang, serta keterampilan gerak siswa. Kegiatan bermain sangat disukai oleh siswa, apabila dikembangkan dalam pembelajaran akan memberikan manfaat bagi siswa, diantaranya adalah guna perkembangan fisik, motorik serta berguna meningkatkan perkembangan keterampilan olahraga. Bermain merupakan aktivitas jasmani yang dilakukan dengan sukarela dan dilandasi oleh rasa senang untuk memperoleh kesenangan dari aktivitas yang dilakukan. Dikatakan sukarela sebab dalam melakukan aktivitas bermain anak tidak dipaksa harus melakukan bentuk permainan tertentu. Mereka melakukan bermain atas dasar kehendak dan kesukaan sendiri sehingga hal ini menimbulkan kesenangan dan kegembiraan pada diri anak. Makin berkembang permainan yang menggunakan teknologi sekarang ini akan mengurangi aktivitas jasmani anak. Misalnya saja pada masa sekarang permainan lompat tali pada waktu istirahat disekolah dasar sudah jarang sekali dimainkan oleh anak-anak, yang sering terlihat dimainkan oleh anak-anak sekolah dasar pada masa sekarang adalah yang berhubungan dengan teknologi yang lebih memberikan kesenangan, pada waktu dulu 4

permainan lompat tali sering dimainkan oleh anak-anak sekolah dasar pada waktu istirahat sekolah. Untuk membentuk anak indonesia yang memiliki kesegaran jasmani dan ketrampilan gerak yang baik. Macam-macam permainan yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya: kasti, grobak sodor, jekjekan, bentengan, egrang. Kemampuan biomotorik seseorang berbeda-beda tergantung pada banyaknya pengalaman gerakan yang dikuasainya di dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan kemampuan yang terdapat dalam kemampuan ketrampilan fisik yang dapat dirangkum menjadi beberapa komponen, diantaranya: kekuatan, kecepatan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, dan daya tahan. Bermain lompat tali adalah merupakan bentuk permainan yang biasanya dilakukan oleh anak perempuan, yaitu gerak melompat-lompat menggunakan tali diayunkan atau dipegang oleh dua orang. Penulis mengamati anak yang melakukan lompat tali tersebut mendapat perasaan senang dan gembira pada dirinya, dengan perasaan senang dan gembira tersebut anak terpacu untuk mengaktualisasikan potensinya yang berbentuk gerak, situasi ini akan menimbulkan perubahan aspek pribadi anak kearah yang positif. Dalam kehidupan anak-anak ada dua proses yang perlu diperhatikan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan seperti yang dijelaskan oleh Husdarta dan Yudha (2000: 15). 1. Pertumbuhan berkenaan dengan kualitas fisik, yaitu: bertambahnya tinggi badan, berat badan, tumbuhnya bulu-bulu tertentu, bertambah besarnya buah dada, pinggul (pada anak perempuan), berubahnya suara (pada anak laki-laki) dan sebagainya. 5

2. Perkembangan, berkenaan dengan kuantitas dan kualitas fisik-psikis disini bukan semata-mata hanya bertambah, melainkan juga akan berkurang atau hilangnya kebiasaan-kebiasaan yang jelek (ngompol, berteriak/marahmarah tanpa alasan, mengambil barang orang lain, dan sebagainya). Dengan demikian anak-anak dalam masa pertumbuhan memperhatikan proses perkembangan gerak mengenai pola gerakan yang teratur dan sistematis serta dengan memperhatikan kebugaran jasmani. Di samping itu, proses peramainan pada anak perlu juga adanya suatu pendekatan yang mengarahkan anak terhadap peningkatan prestasi di cabang olahraga. Untuk mencapai tujuan pembelajaran ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut di antaranya metode pembelajaran yang efektif, sistem penilaian yang berorientasi pada pencapaian kompetensi dan sarana serta prasarana yang memadai. Seperti halnya siswa kelas V di SD Negeri 1 Kecitran, Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru pendidikan jasmani di SD Negeri 1 Kecitran, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan dari hal yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang kompleks, dari yang dekat ke yang jauh dan dari tingkat rendah ke yang tinggi. Di SD Negeri 1 Kecitran untuk menentukan batas ketumtasan minimal atau KKM diadakan musyawarah guru mata pelajaran, dengan memperhatikan faktor relevansi, tingkat kemampuan sebelumnya dan tingkat kesulitan. Dari hasil musyawarah tersaebut untuk tahun pelajaran 2012/2013 diperoleh kesepakatan nilai batas ketuntasan minimalnya adalah 6,50. Artinya 6

siswa dinyatakan telah tuntas bila prestasi belajarnya mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 6,50. Pada pembelajaran lompat jauh pada kelas V SD Negeri 1 Kecitran diperoleh rata-rata prestasi belajar yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal prestasi belajar lompat jauh pada kelas V SD Negeri 1 Kecitran yang hanya memperoleh nilai rata-rata 6.28 Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Melalui Pendekatan Bermain Lompat Tali Kelas V di SD Negeri 1 Kecitran Purwareja Klampok Banjarnegara Jawa Tengah. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Masih kurangnya modifikasi permainan untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh di Sekolah Dasar Negeri 1 kecitran. 2. Masih rendahnya hasil belajar lompat jauh di Sekolah Dasar Negeri 1 kecitran. C. Batasan Masalah Agar permasalahan tidak terlalu meluas sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda, maka hanya dibahas pada masalah pengaruh permainan lompat tali terhadap hasil lompat jauh pada siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Kecitran. 7

D. Rumusan Masalah. Sesuai dengan batasan masalah diatas maka dapat ditarik rumusan masalah yaitu, apakah pendekatan permainan lompat tali dalam pembelajaran lompat jauh dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa Sekolah Dasar Negeri 1 kecitran? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menigkatkan hasil pembelajaran lompat jauh pada siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Kecitran melalui pendekatan lompat tali. F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka kegiatan penelitian yang penulis harapkan adalah: 1. Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk bahan pengembangan ilmu pengetahuan olahraga permainan sebagai alat dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar. 2. Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk peningkatan dan perkembangan olahraga prestasi sebagai alat untuk membangun atau menciptakan prestasi khususnya nomor lompat jauh. 8