III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang pada bulan April 2015-Agustus 2015.

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

METODE. Materi. Rancangan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

METODELOGI PENELITIAN. dan Teknologi Pangan, Laboratorium kimia, dan Laboratorium Biomedik Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

BAB III METODE PENELITIAN

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. laboraturium Nutrisi Peternakan, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas

I. METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Lampiran 1 Formulir organoleptik

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

BAB III METODE PENELITIAN

1989).Sampel sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500ml. balik. Didihkan selama 30 menit dan kadang kala digoyang- goyangkan.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

III. METODE PENELITIAN. Pengolahan dan pengambilan sampel pasta biji kakao (pasta cocoa)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan Januari April 2016. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pisau, talenan, baskom, sendok, kompor, panci, blender, texture analyser merk Brookfield CT3, spatula,plastik tahan panas, micrometer, gunting, mortal-martil, botol timbang, timbangan analitik merk pioneer ohaus, oven merk wic binder 7200, destikator merk glaswerk wertheim 6132, kruss porselen, erlenmeyer merk schott duran, gelas ukur merk iwaki pyrex, pipet ukur merk Pyrex, pipet hisap merk Pyrex, soxhlet merk Pyrex, buret merk western Germany, labu didih merk Pyrex, hot plate merk Dolan US, ph metermerk HM digital, lemari asam, waterbath merk Digital Termostat,Color readermerk konica minolta, pendingin balik dan beberapa alat bantu lainnya yang diperoleh dari laboraturium Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. 3.2.2 Bahan Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan selai lembaran adalah buah tomat varietas tomat biasa atau tomat sayur (Lycopersicum commune Mill, var.commune Bailey) yang diperoleh dari petani Desa Dau Landungsari dengan umur panen +80 hari. Bahan baku tambahan yaitu gula, pektin, margarin, 26

asam sitrat. Bahan kimia yang di gunakan yaitu larutan HCl 0,05 N, H 2 SO 4 0,3N, larutan NaOH 1 N, CaCl 2 1N, dan AgNO 3, Alkohol 80%, phenolfthalein,aquades, KOH, etanol 10% sebanyak, larutan NaCl jenuh, eter, 3.3 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi pektin dan konsentrasi gula menggunakan Rancangan acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor I yaitu konsentrasi pektin (0,5%, 1%, 1,5%) dan faktor II konsentrasi gula (35%, 40%, 45%) Sehingga diperoleh 9 kombinasi. Setiap kombinasi perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Faktor I : Konsentrasi Pektin (b/b) P1 : 0,5% P2 : 1% P3 : 1,5% Faktor II : Konsentrasi gula (b/b) G1 : 35% G2 : 40% G3 : 45% Tabel 5. Matrix Kombinasi Perlakuan Konsentrasi Pektin dan Gula Konsentrasi Gula G1 G2 G3 Konsentrasi Pektin P1 P1G1 P2G1 P3G1 P2 P1G2 P2G2 P3G2 P3 P1G3 P2G3 P3G3 27

Keterangan: P1G1 : Konsentrasi pektin 0,5% + konsentrasi gula 35% P1G2 : Konsentrasi pektin 0,5% + konsentrasi gula 40% P1G3 : Konsentrasi pektin 0,5% + konsentrasi gula 45% P2G1 : Konsentrasi pektin 1% + konsentrasi gula 35% P2G2 : Konsentrasi pektin 1% + konsentrasi gula 40% P2G3 : Konsentrasi pektin 1% + konsentrasi gula 45% P3G1 : Konsentrasi pektin 1,5% + konsentrasi gula 35% P3G2 : Konsentrasi pektin 1,5% + konsentrasi gula 40% P3G3 : Konsentrasi pektin 1,5% + konsentrasi gula 45% 3.4 Parameter Pengamatan Perameter pengamatan terhadap selai lembaran tomat terdiri dari pengamatan fisik yaitu kekuatan gel. Secarakimia antara lain kadar air, kadar total gula, total padatan terlarut dan kadar serat kasar, ph dan organoleptik yaitu rasa, warna dan tingkat kesukaan. 3.5 Pembuatan Selai Lembaran Buah tomat dicuci untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang berada dibuah dan melakukan pengecilan ukuran. Pengecilan ukuran berfungsi untuk mempermudah proses penghancuran. Selanjutnya yaitu proses penghancuran dengan menggunakan blender dengan penambahan air dengan perbandingan buah dan air 1:1, sampai menjadi bubur tomat. Bubur tomat ditimbang dengan berat 100 gram dan ditambahkan pektin dan gula sesuai perlakuan (0,5%, 1%, 1,5%) 28

dan (35%,40%, 45%). Kemudian pencampuran bubur tomat pektin dan gula dipanaskan dengan suhu (70-80 o C) selama + 10 menit. Kemudian menambahkan margarin 0,5% b/b dan asam sitrat 0,1% b/b. Selai yang sudah dimasak dibentuk lembaran. Pembentukan lembaran menggunakan plastik yang tahan terhadap panasdan meratakan dengan menggunakan rolling pin dengan ketebalan 2mm dan melakukan pengukuran menggunakan micrometer. Selai lembaran kemudian didinginkan selama +2 menit. Memotong selai lembaran dengan ukuran 8cmx8cm. Selai tomat yang sudah jadi akan dianalisa kadar air, kadar gula, kadar serat, kadar asam asetat, kekuatan gel, ph, total padatan terlarut dan uji organoleptik meliputi warna, rasa dan tingkat kesukaan. 3.6 Prosedur Analisa 3.6.1 Analisa Kadar Air(AOAC, 1995) a. Menimbang sampel ± 2 gram dalam cawan b. Memasukkan oven pada temperature 105 o C selama ± 5 jam c. Memasukkan desikator selama 15 menit d. Menimbang sebagai berat kering menggunakan timbangan analitik e. Kadar air dihitung berdasarkan persamaan berikut : Kadar air = a = bobot cawan kosong (g) b = bobot cawan kosong dan contoh sebelum di oven (g) c = bobot cawan kosong dan contoh contoh setelah di oven (g) 29

3.6.2 Analisa Kadar Lemak Dengan Metode Soxhlet (SNI 01-2891-1992) 1. Menghaluskan sampel dengan mortal-martil keringdan menimbang sampel ± 1,5 gram. 2. Memasukkan sampel halus dalam timbel (kertas saring dibulatkan) dengan memasukan timbel dalam soxhlet. 3. Memasukkan labu lemak kedalam oven ± 15 menit, lalu mengambilnya dengan desikator dan menunggu dingin ± 15 menit. 4. Memasukan labu lemak, mencatat hasilnya dan memasukkan ± 10 ml petrolium benzena dalam labu didih. 5. Memasangkan soxhlet, labu lemak dan pendingin balik pada waterbath suhu ± 85 0 C dan ekstraksi selama 4 jam 6. Mengoven labu didih yang berisi PE yang telah melarutkan lemak pada suhu 100 o C sampai berat konstan. 7. Setelah dikeringkan sampai berat tetap dan didinginkan dalam desikator, timbang labu beserta lemaknya tersebut. Berat lemak dapat dihitung. Perhitungan : Berat akhir Berat labu didih kosong X 100% Berat sampel 3.6.3 Analisa Kadar Serat Kasar(AOAC, 1995) a. Menimbang sampel sebanyak ±1 g dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 300 ml b. Menambahkan dengan H 2 SO 4 0,3 N di bawah pendingin balik kemudian dididihkan selama 30 menit dengan kadang-kadang digoyang-goyangkan. 30

c. Menyaring suspensi dengan kertas saring, dan residu yang didapat dicuci dengan air mendidih hingga tidak bersifat asam lagi (diuji dengan kertas lakmus). d. Memindahkan residu ke dalam erlenmeyer, sedangkan yang tertinggal di kertas saring dicuci kembali dengan 200 ml NaOH mendidih sampai semua residu masuk kedalam erlenmeyer. e. Mendidihkan sampel kembali selama 30 menit dan disaring sambil dicuci dengan larutan K 2 SO 4 10 %. f. Mencuci residu dengan 15 ml alkohol 95%, kemudian kertas saring dikeringkan pada 110 o C sampai berat konstan lalu ditimbang. g. Menghitung kadar serat Serat kasar (%)=(berat kertas saring + residu) - berat kertas saring kosong X 100 Berat sampel 3.6.4 Analisa Kekuatan Gel (Raharjo, 2009) Pengujian kekuatan gel pada selai lembaran tomat dengan melakukan pengukuran menggunakan alat texture analyser Brookfield CT3 100. a. Sampel diletakkan pada jarum penusuk atau penekan b. Kemudian dilakukan setting yang meliputi kedalaman tusukan c. Mengatur kecepatan tusukan dengan spindel yang digunakan. d. Menekan tanda pengukuran, kemudian alat jarum menusuk kedalam sampel dan terbaca kedalam komputer 31

3.6.5 Uji Organoleptik Uji organoleptik yang dilakukan adalah uji hedonik. Uji hedonik dilakukan dengan menggunakan panelis tidak terlatih dari mahasiswa dan pegawai dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap selai lembaran tomat. Uji organoleptik dilakukan terhadap rasa dan tingkat kesukaan. Pengujian menggunakan skala 1-6, skala 1 untuk sangat tidak suka dan skala 6 untuk sangat suka. Keterangan skor yaitu 1= sangat tidak suka, 2= agak tidak suka, 3= tidak suka, 4= suka, 5= agak suka, 6= sangat suka. 3.6.6 AnalisaTotal Padatan Terlarut (Sudarmadji, Bambang Dan Suhadi, 1984) a. Sampel ditimbang sebanyak 2-5 gram dan menambahkan 5 ml aquades. Menghomogenkan dengan fortex. b. Saring menggunakan kertas saring danmemasukkan kedalam cawan porselen yang telah diketahui beratnya. Kemudian mengeringkan dengan oven pada suhu 100 o C selama 3-5 jam. c. Mendinginkan dalam desikator dan menimbangnya d. Memanaskan lagi dalam oven selama 30 menit, mendinginkan sampai tercapai beratkonstan e. Perhitungan total padatan terlarut Total padatan terlarut (%) = (berat bahan + berat cawan) berat akhir X 100% Berat bahan 3.6.7 Analisa Tingkat Keasaman (ph) (Sudarmadji dkk, 1997) Pengukuran ph dengan menggunakan ph meter yaitu dengan cara diambil filtrat sampel sekitar 5 gram dan menambahkan 5 ml aquades dan diaduk hingga 32

merata. Dilakukan pengukuran ph yang hasilnya akan langsung diketahui dengan membaca angka yang ditunjukkan oleh alat ph meter. 3.6.8 Analisa Kadar Pektin(Apriyantono,1989) Analisa pektin bertujuan untuk mengetahui kadar pektin dalam bahan baku buah tomat dan selai lembaran tomat. Prosedur Prosedur pengujiannya sebagai berikut: 1. Menimbang bahan 10 gram dan menambahkan HCl 0,05N 80 ml 2. Meletakkan diwaterbath selama 2 jam dengan suhu 80-90 o C 3. Mendinginkan dan memindahkan ke beaker glass 100 ml mengaduknya 4. Menyaring filtrat menggunakan kertas saring 5. Mengambil sampel 20 ml dan memasukkan ke beaker glass 200 ml 6. Tambahkan aquades 50 ml dan tambahkan phenolphetalain 7. Menambahkan 2 ml Naoh 1 N dan aduk hingga merata dan membiarkan selama semalam (24 jam) 8. Sampel yang sudah diinapkan tambahkan 50 ml CH 3 COOH 1 N tunggu hingga 5 menit 9. Tambahkan 5 ml CaCl2 1N 10. Saring dengan menggunakan kertas saring yang sudah dioven dan timbang 11. Cuci endapan dikertas saring dengan 50 ml aquades panas 12. Oven kertas saring selama 24 jam dan timbang % kalsium pektat= berat kalsium pektat X 500 X100 ml filtrat yg digunakanx berat sampel 33

3.6.9 Analisa Gula Total (Apriyantono,1989) Analisa gula total bertujuan untuk mengetahui besarnya kandungan gula yang terdapat dalam selai lembaran tomat dan buah tomat matang segar yang dihitung sebagai berikut: a. Pembuatan kurva standart Pembuatan kurva standar memasukkan larutan standar kedalam tabung reaksi sebanyak 0,2 ; 0,4 ; 0,8 ;1 ml tambahkan aquades sampai larutan 1 ml. Menambahkan 5 ml antrone kedalam masing-masing tabung reaksi. Menutup tabung reaksi dengan aluminium foil dan campur merata. Memanaskan pada waterbath selama 12 menit. Dinginkan dengan cepat menggunakan air mengalir. Pindahkan dalam kuvet dan baca absorbansi dan mg glukosa b. Penetapan gula pada sampel 1. Timbang sejumlah sampel (20-30 gram), tambahkan alkohol 80% dengan perbandingan 1:1.Menghancurkan sampel dengan menggunakan blender. Saring sampel dengan menggunakan kapas, tempatkan filtrat pada erlenmeyer. Sisa padatan pada kapas dicuci dengan alkohol 80% sampai seluruh gula terlarut dalam filtrat.ph filtrat diukur, jika asam tambahkan CaCO 3 sampai cukup basa. Panaskan pada penangas air 100 o C selama 30 menit.saring kembali dengan menggunakan kertas saring Whatman No.2. Hilangkan alkohol dengan memanaskan filtrat pada penangas air yang suhunya dijaga + 85 o C, jika akan kering tambahkan air secukupnya. Jika masih ada endapan maka sampel perlu disaring kembali. Tambahkan Pb asetat jenuh dan menghilangkan Pb dengan menambahkan Na oksalat. 34

Tempatkan volume larutan sampai volume tertentu dengan air. Kocok agar tercampur merata.larutan siap digunakan untuk penetapan gula. 2. Memasukkan 1 ml sampel (dari persiapan sampel) kedalam tabung reaksi. Menambahkan 5 ml Antrone ke dalam masing-masing tabung reaksi. Menutup tabung dengan aluminium foil dan campur merata. Memanaskan pada waterbath selama 12 menit. Dinginkan dengan cepat menggunakan air mengalir. Pindahkan dalam kuvet dan baca absorbansinya pada 630nm. Membuat hubungan antara absorbansi dan mg glukosa. Menentukan konsentrasi gula total dan sampel dengan menghubungan dengan kurva standart. 3.7 Analisa Data Data pengamatan analisa kimia dan uji organoleptik dianalisis menggunakan analisis Sidik Ragam atau ANOVA (Analysis of Variance) untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan.apabila hasil analisa menunjukkan pengaruh nyata, maka jika ada interaksi antar faktor dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) untuk perlakuan berbeda nyata. Sedangkan data hasil uji organoleptik dianalisis dengan menggunakan uji skala hedonic (Hedonic Scale Test). Air bersih Tomat Pencucian Analisa : Kadar air, Kadar pektin, Kadar serat pangan, Gula total Air kotor Pengecilan ukuran tomat+ 5x5 cm Air 1:1 35 Penghancuran

Gambar 5.Diagram alir proses pembuatan selai lembaran tomat ( Modifikasi dari Ramadhan, 2011) Keterangan : * = (0,5; 1; 1,5%) **= ( 35; 40; 45%) 36