EKSPLORASI TEKNIK SUMINAGASHI PADA PRODUK FASHION

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Rumusan Masalah

Kata Kunci: Pakaian siap pakai, rotan, Suku Dayak Iban, Obnasel, Bordir

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Misi. Tujuan. Visi. Memberikan pendidikan terjangkau di bidang fesyen untuk semua lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

EKSPLORASI RAGAM HIAS NAVAJO DENGAN TEKNIK OLAH REKA LATAR PADA PRODUK FASHION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TEKNIK MAKRAME MENGGUNAKAN BENANG KATUN UNTUK BUSANA PESTA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

A. Bagan Pemecahan Masalah

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... vi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kudus. Perancangan Motif Batik. Konsep desain

BAB I PENDAHULUAN. setelah ditenun dengan tali sebagai perintang atau menolak warna. Ikat celup di

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

EKSPLORASI SERAT KAPUK SEBAGAI BAHAN BAKU TEKSTIL

Perancangan Buku Visual Grafis Perkembangan Era Fashion Dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. 1. Denim/Jeans mempunyai ketebalan bahan yang kuat. 2. Bahan Denim/Jeans mampu menahan beban barang yang cukup kuat.

LAPORAN PENGANTAR TUGAS AKHIR KRIA TEKSTIL (KR40ZJ) SEMESTER I /2008 EKSPLORASI MATERIAL KULIT UNTUK PRODUK FASHION

Indasari Purba, 2014 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil Pada Pemilihan Kain Untuk Pembuatan Produk Kriya Tekstil

EKSPLORASI PENGGABUNGAN KAIN BATIK PEKALONGAN DENGAN KAIN TULLE UNTUK FASHION

PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang

EKSPLORASI TEKSTUR PADA KAIN CHIFFON SINTETIK

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Koleksi busana wanita berjudul Metamorphic Cityscape ini diangkat dengan

EKSPLORASI SIMPUL PADA TALI KATUN UNTUK PELENGKAP BUSANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II. Metodologi Perancangan

1.2 Asumsi Dasar 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan kelompok pariwisata merupakan kelompok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN E. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

PENERAPAN RAGAM HIAS RELIEF CANDI PRAMBANAN SEBAGAI PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL UNTUK CINDERAMATA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

2015 APLIKASI KARAKTER MONSTER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CROCHET PADA PRODUK TAS REMAJA PUTRI

PENERAPAN RAGAM HIAS TORAJA MELALUI MEDIA KOMPUTERISASI TERHADAP ELEMEN TEKSTIL INTERIOR (VERTICAL BLIND)

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang pemilihan judul: Eksplorasi Material Kulit untuk Produk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

EVALUASI PEMBELAJARAN PRAKTEK SENI KRIYA PAYET SARUNG BANTAL KURSI PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

ABSTRAK. Keywords: Songket, Limasan, cutting, ready-to-wear. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keywords : minimalis,modern, geometris and asimetri, Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Mata kuliah Kriya Tekstil dan Batik III ini merupakan mata kuliah lanjutan dari Kriya

PENERAPAN MULTI IMAGE PADA DESAIN ALAS KAKI WANITA ( STUDI KASUS DI MALL PARIS VAN JAVA BANDUNG ) Tugas Mata Tugas Akhir DP 40Z0.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAHAN KAJIAN (Materi Ajar)

BAB IV TEKNIS PRODUKSI. menggunakan aplikasi digital Photoshop CS3 dan Adobe Illustrator CS3 demi

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS VISUAL MOTIF BATIK KARAWANG

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

BAB I PENDAHULUAN. menjadi negara yang kaya dengan keunikan dari masing-masing suku tersebut.

TENUN IKAT SUMBA SEBAGAI INSPIRASI MOTIF DENGAN TEKNIK BLOCK PRINT

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain EKSPLORASI TEKNIK SUMINAGASHI PADA PRODUK FASHION Dinar Amanda Prof. Dr Biranul Anas Program Studi Sarjana Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: dinaramanda.da@gmail.com (tuliskan alamat email yang paling aktif digunakan) Kata Kunci : eksplorasi, produk fashion, olah latar, suminagashi, tekstil Abstrak Tujuan dari tugas akhir ini berawal dari pemikiran mengenai bagaimana nilai dapat ditambahkan ke tekstil sebagai media melalui proses kreatif. Kain dengan corak abstrak dapat dibuat dengan mengolah permukaan bahan. Terinspirasi oleh keindahan dalam abstrak, ditemukan kualitas elemen tak terduga dalam proses suminagashi. Suminagashi merupakan metode dalam mencetak kertas dari corak yang timbul dari permukaan air. Metode ini telah dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu di Jepang dan merupakan budaya kesenian tradisional. Eksperimen dan eksplorasi yang dilakukan pada tugas akhir ini dilakukan untuk mengembangkan potensi dari teknik suminagashi dan melihat sejauh mana teknik ini dapat diaplikasikan pada produk fashion. Abstract The purpose of this paper is to bring consideration a way where value can be added to textile as a medium through creative process. Abstract-fabric can be achieved by treating the fabric with surface design. Inspired by the beauty in abstract, the author finds a quality of unexpected element in the process of suminagashi. Suminagashi is a method of printing pattern that arise from the surface of the water on a rice paper. This method has been practiced in Japan and is the art of traditional Japanese culture centuries ago. Experimentation and exploration undertaken in this thesis aim to develop the potential of the technique suminagashi and see how far this technique can be applied to fashion products. 1. Pendahuluan.Tekstil merupakan media yang berperan dalam kehidupan manusia dan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang terus berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Selama berabad-abad telah terjadi perkembangan didalam pengolahan struktur serta desain tekstil. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kesempatan kepada para pelaku tekstil untuk dapat bereksplorasi dan mengolah tekstil secara kreatif dan inovatif. Penggabungan unsur visual pada corak, komposisi warna, serta pengolahan prinsip dasar dalam desain tekstil dilakukan guna menambah nilai estetis dari kain. Pemanfaatan dalam mengolah tekstil oleh teknologi dan ilmu yang baru mendukung pembuatan karya secara kreatif menjadi lebih luas, bebas dan tidak terbatas. Terinspirasi oleh keindahan tinta cina yang dapat mengalir di atas permukaan air, teknik Suminagashi sesuai dengan inspirasi karena memiliki prinsip yang sama, yaitu menitikan tinta ke atas permukaan air sebagai usaha dalam pembuatan corak pada media kertas (paper marbling). Suminagashi adalah seni tradisional Jepang yang memiliki lebih dari 800 tahun sejarah. Seni ini dahulu dirahasiakan metode pembuatannya hanya untuk anggota keluarga Hiroba, hingga 100 tahun kemudian pada era meiji, metode ini terbuka untuk umum. Terbukanya metode Suminagashi kepada khalayak ramai disebabkan oleh penerbitan buku tentang Suminagashi, demonstrasi Suminagashi, dan pameran Suminagashi sebagai seni kerajinan tradisional. Teknik Suminagashi belum populer di Indonesia, dan masih jarang digunakan pada media tekstil. Belum ada yang menggunakan teknik ini dalam mengolah tekstil sebagai usaha menghias kain sebagai produk fashion. Padahal, corak dan efek yang dihasilkan suminagashi unik dan beragam. Tekstil yang diolah dengan kreatif dapat menjadikan kain sebagai media dalam berkreasi dan berekspresi. Teknik suminagashi digunakan dalam rancangan tekstil guna menambah nilai secara estetis. Hal inilah yang kemudian ditinjau dan di eskplorasi untuk melihat kemungkinan dan potensi baru dari penggunaan bahan dan teknik untuk kemudian dihasilkan sebagai produk yang dapat dipakai oleh masyarakat.

Jenis kain yang beredar di pasar kini sudah sangat beragam, namun kebanyakan kain yang beredar merupakan hasil manufaktur dan tidak memiliki banyak corak yang spesifik dengan pengolahan yang khusus. Padahal dengan pengolahan yang tepat, sebuah kain akan memiliki estetika lebih dan tampak tidak monoton. Tekstil sebagai unsur utama dalam berpakaian dapat memiliki karakteristik yang dapat dikembangkan menjadi lebih unik Beragamnya jenis dan karakteristik tekstil yang ada menjadi potensi besar untuk dilakukan olahan guna menambah keindahan pada permukaan kain. Teknik suminagashi masih belum banyak terdengar di Indonesia. Seni kuno dari Jepang ini dapat menghasilkan motif yang menarik seperti marbling namun dengan alur yang ringan layaknya tinta cina yang diteteskan ke permukaan air. Suminagashi dapat menghasilkan unsur warna dan motif yang tidak terduga dan menampilkan alur indah yang dapat dikembangkan. Teknik ini umum terdengar sebagai metode dalam paper marbling, namun jarang dipakai dalam menghias kain sebagai media yang dapat dikenakan masyarakat. Salah satu tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini, selain menambah wawasan, juga memperkenalkan teknik ini kepada masyarakat sehingga diharapkan dapat menjadi inspirasi maupun alternatif baru sebagai teknik mencetak motif pada kain. Teknik suminagashi diharapkan dapat menjadi prinsip dasar yang dapat dikembangkan sebagai cara mengolah sebuah media. 2. Proses Studi Kreatif Dalam pembuatan sebuah karya, perancangan sangat dibutuhkan demi kelanjutan proses produksi. Suatu perancangan juga membutuhkan keselarasan akan tema, material atau bahan yang akan digunakan serta warna yang dirasa akan membuat produk yang dibuat semakin maksimal sehingga sebuah karya dapat sesuai dengan konsep yang telah direncanakan. Hasil akhir dari karya ini adalah produk fashion berupa busana wanita siap pakai. Dengan pemaduan hasil motif yang telah dilakukan, maka dibuat perancangan dengan penempatan motif yang berbeda sesuai dengan bentuk pakaian. pemilihan untuk membuat pakaian siap pakai wanita dikarenakan agar karya ini dapat memiliki fungsi sebagai pakaian yang dapat dikenakan oleh manusia. Fungsi sebagai pakaian ini selain berfungsi untuk digunakan sehari-hari, namun juga tubuh manusia dapat menjadi alat komunikasi yang secara tidak langsung diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi pemakai, maupun masyarakat. Tema yang diangkat dalam pembuatan karya ini adalah patchwork yang dalam busana diartikan sebagai gabungan dari perpaduan kain yang berbeda pada satu rancangan baju. Pada karya ini dipilih perpaduan dari warna monokrom agar produk dapat tetap dipakai dalam jangka waktu yang lama. Tema ini diangkat untuk memfokuskan perancangan baik dalam siluet, pola serta bentuk akhir yang nantinya akan diaplikasikan sebagai produk fashion. Judul karya untuk hasil akhir produk ini adalah Monochromatic Juxtaposition yang dipilih agar konsumen dapat dengan mudah menangkap maksud dari pembuatan karya ini. Gambar 2.1 Image Board 1 Monochromatic Juxtaposition Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 2

Nama Penulis ke-1 Gambar 2.2 Image Board 2 Monochromatic Juxtaposition Suatu perancangan juga membutuhkan keselarasan akan tema, material atau bahan yang akan digunakan serta warna yang dirasa akan membuat produk yang dibuat semakin maksimal sehingga sebuah karya dapat sesuai dengan konsep yang telah direncanakan. Dalam proses perancangan, sketsa yang telah dibuat meliputi proses manual dan digital dengan software Adobe Photoshop untuk membantu komposisi penempatan motif dan warna kain dalam rancangan baju. Berikut adalah sketsa terpilih yang akan diaplikasikan menjadi karya produk akhir dalam penelitian ini: Gambar 2.3 Sketsa produk akhir terpiliih 3. Hasil Studi dan Pembahasan Karya tugas akhir ini terinspirasi dari bentuk abstrak dari tinta yang mengalir bebas diatas air. Bentuk fluid dan tidak terduga dari proses yang didapat pada proses suminagashi memberi kesan meditatif. Proses pencetakan suminagashi juga merupakan langkah menangkap momen yang tercipta pada tinta yang dipengaruhi udara dan gelombang air sehingga hasil yang didapat hampir mustahil dapat diulang/direpetisi. Motif yang tidak terduga inilah yang kemudian menjadi daya tarik pada keunikan karya. Pada proses produksi terdapat tahapan-tahapan yang dilakukan yakni, proses pencetakan motif, proses pemotongan pola, proses penyablonan dengan cutting sticker, dan proses dengan teknik jahit. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 3

Berdasarkan hasil eksplorasi yang telah dilakukan, terdapat cetakan dan hasil yang berbeda-beda pada setiap kain. Pada akhirnya, dipilih material dan warna yang sesuai dengan konsep. Berikut hasil eksplorasi yang menjadi acuan dalam produksi akhir karya. Gambar 3.1 Hasil Eksplorasi dengan kain duchess Material yang digunakan dalam proses pembuatan karya ini adalah satin bridal dan kulit imitasi. Pemilihan material tersebut telah ditentukan melalui tahap penelitian terlebih dahulu. Bahan terpilih berupa satin bridal dan kulit yang digunakan karena dirasa memiliki karaktersitik yang dapat diolah lebih lanjut sehingga secara visual sesuai dengan konsep karya. Dalam proses produksi diperlukan rancangan produk yang akan dibuat. Hal ini bertujuan agar produk yang dibuat sesuai dengan tema dan konsep awal yang telah direncanakan. Hasil produk pada karya ini merupakan 5 tampilan busana dengan aplikasi motif geometris. Rancangan yang dibuat mengacu pada image board yang telah dibuat, dan disesuaikan dengan target market yang telah dipilih. Setelah rancangan dan hasil eksplorasi telah dipilih, maka tahap terakhir adalah eksekusi dari semua perancangan yang telah dibuat, yaitu proses produksi. Berikut hasil produk akhir dari aplikasi motif suminagashi pada produk fashion: Gambar 3.2 Hasil Karya 1 Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 4

Nama Penulis ke-1 Gambar 3.3 Hasil Karya 2 Gambar 3.4 Hasil Karya 3 Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 5

Gambar 3.5 Hasil Karya 4 Gambar 3.6 Hasil Karya 5 Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 6

4. Penutup / Kesimpulan Nama Penulis ke-1 Setelah dilakukan proses eksplorasi dengan penggunaan teknik suminagashi, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Dalam proses eksplorasi, telah diterapkan beberapa pengolahan teknik dengan mengenali karakteristik material sebelumnya 2. Teknik suminagashi menghasilkan motif-motif yang tidak terduga sehingga tidak dapatr diulang untuk mendapatkan motif yang sama untuk kedua kalinya. 3. Warna dan motif lebih baik terserap jika berada pada ranah wadah yang sempit serta media yang kaku (seperti kertas atau kayu) dan dapat mengapung secara stabil karena pigmen akan terserap sempurna jika media yang dicetak tidak mudah goyang. 4. Hasil akhir dari teknik suminagashi bergangtung pada material seperti jenis kain dan karakteristiknya. Teknik ini akan berhasil jika menggunakan kain yang teksturnya kaku dan memiliki tingkat penyerapan yang tinggi serta cocok dengan jenis pewarna tertentu. 5. Secara garis besar, pada proses eksplorasi sampai dengan proses produksi memiliki beberapa kendala dan hambatan, seperti hasil akhir dari motif yang tercetak lebih banyak yang tidak berhasil di banding yang berhasil. Hal ini dikarenakan proses suminagashi membutuhkan kestabilan yang tinggi dalam prosesnya, dan bekerja pada media kain yang mudah lecek, kusut, atau licin sering tidak berhasil. Namun semua kendala cukup dapat diatasi. Berikut saran-saran yang didapat setelah melakukan eksplorasi dan eksperimen, sebagai pesan dan harapan dalam pengembangan teknik ini di masa depan: 1. Proses eksplorasi yang dilakukan akan lebih optimal apabila didukung oleh keterampilan dan ketersediaan waktu dan fasilitas yang memadai. 2. Eksperimen pada bahan material, serta cara pengerjaan yang dapat memiliki peluang untuk mendapat hasil yang sempurna masih harus dilakukan pengembangan dan pencarian alternatif. 3. Pembuatan motif-motif baru dengan teknik yang baru ada baiknya apabila terus dilakukan, karena adanya kejenuhan dengan teknik yang telah ada dan sering digunakan serta selain itu untuk mengenal lebih luas budaya lain agar menambah wawasan di bidang tekstil. 4. Teknik suminagashi dapat diperkenalkan kepada masyarakat sebagai alternatif baru dalam pembuatan produk tekstil dengan memberikan pemahaman baru tentang teknik tekstil. 5. Dari proses ini terbukt bahwa teknik yang tidak biasa digunakan dalam dunia tekstil menyimpan berbagai potensi yang dapat diolah lebih lanjut. Hendaknya proses pengeksplorasian dan pengaplikasian terhadap produk-produk tersebut diperdalam sehingga dapat menghasilkan suatu alternatif baru dalam mengolah tekstil dan membuat produk fashion. Ucapan Terima Kasih Penulis menyadari bahwa pelaksanaan tugas akhir ini tidak akan berjalan sebagaimana mestinya tanpa melibatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak awal masa perkuliahan hingga pada pelaksanaan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:bapak Prof. Dr. Biranul Anas Zaman selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam pelaksanaan tugas akhir ini; Bapak Drs. Ahmad Haldani, M.Sn, selaku koordinator pelaksanaan Tugas Akhir yang juga telah membimbing penulis dan seluruh dosen dan pihak yang membimbing dan membantu selama pembuatan karya ini. Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang pada penelitian ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis mengucapkan terima kasih, semoga penelitian ini dapat memberi inspirasi maupun wawasan yang bermanfaat. Daftar Pustaka 1. Morris, Desmond, 1997. Manwalking: Fielding Guide to Human Behavior, 6. Inc. Publisher, New York. 2. Lurie, Alison, 1992. The Language of Fashion, 5. London Bloomsbury. 3. Rouse, Elizabeth, 1989. Understanding Fashion, Clothing Culture and Communication, 18. Oxford. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 7

4. Barnard, Malcolm, 2007. Fashion sebagai Alat Komunikasi. Jalasutra, Jogjakarta. 5. Nordholt, Schulte Henks, 1997. Outward Appearance: Dressing State and Society in Indonesia. Australia. 6. Chambers, Ann. 1991. Suminagashi: The Japanese Art of Marbling. Thames & Hudson. 7. Segami, Amy Lee, What is suminagashi?, 2003 (http://segami.smugmug.com/ diakses pada 15 September 2013). 8. Anonim, Simple Suminagashi, 2013 (http://cdn.dickblick.com/lessonplans/simple-, diakses pada 15 September 2013). 9. Anonim, 2010 (suminagashi-monoprints/simple-suminagashi-monoprints-boku-undo-suminagashi.pdf, diunduh pada 15 September 2013). 10. Fitrihana, Noor, Pengetahuan Tekstil, 2008 (http://batikyogya.wordpress.com/2008/08/21/pengetahuantekstil/, diakses pada 15 September 2013) 11. Kuroda, Takaji, Suminagashi, Suimonga, Majirozome, 2011 (http://www5e.biglobe.ne.jp, diakses 20 September 2013) 12. Anonim, (http://www.marblersapprentice.com/suminagashipage.htm, diakses pada 20 September 2013) 13. Anonim, (http://en.wikipedia.org/wiki/paper_marbling, diakses pada 20 September 2013) Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 8