BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan khusus dari organisasi itu sendiri. Organisasi memandang

dokumen-dokumen yang mirip
a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesuksesan organisasi di masa depan. Kemampuan perusahaan. efektif dan efisien (Djastuti, 2011:2).

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah adalah pendidikan yang dijalankan setelah selesai

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan itu dipersepsikan akan berpengaruh negatif terhadap dirinya. Pada. lebih kuat dibandingkan dengan masa-masa biasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini, membawa dampak timbulnya persaingan di dunia usaha yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh ke

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan go public di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, hal

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan lingkungannya. Artinya guru memiliki tugas dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Paiton

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat

BAB I PENDAHULUAN. sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Masyarakat memberikan kepercayaan kepada

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. Salim (dalam Martini dan Rostiana, 2003) bahwa komitmen organisasi di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia tidak diragukan lagi adalah aset utama perusahaan.


BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab menjalankan kegiatan administrasi sehari-hari. Dengan tidak

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN BIDANG KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: 2. Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi;

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan kompetitif. Keputusan tersebut menyangkut keputusan di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai salah satu komponen dari pendidikan yang eksistensinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya peraturan pemerintah daerah tentang pelaksanaan otonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya persaingan di kalangan auditor dan berkembangnya profesi

BAB I PENDAHULUAN. ialah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan nasional. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan, baik visi maupun misi suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencari karyawan yang baik dan mampu untuk menerima

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja

keluarga, pemerintah, dan masyarakat. Ketiga lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan

BABI PENDAHULUAN. alat canggih dapat menyelesaikan masalah, tanpa. adanya pengelolaan sumber daya manusia yang baik maka tidak akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dan sasaran mutu ditetapkan untuk mengarahkan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. atau tugas umum, terikat pada lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan yang sudah ada. Disinilah dituntut adanya peranan. stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu sumber daya penentu keberhasilan pendidikan di sekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ETIKA PROFESI GURU. Oleh : Rita Mariyana, M.Pd PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Quality Of Work Life

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PROFESIONALISME, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aspek penting dan merupakan ujung tombak dalam

BAB I PENDAHULUAN. kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN (studi kasus pada PT INDATEX PALUR di KARANGANYAR ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat atau badan usaha yang

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN ACEH BESAR

Bab IV Kondisi Sumber Daya Manusia Dephan RI Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan

I. PENDAHULUAN. adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan, maka diharapkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. seseorang. Menurut Wexley dan Yukl (2005: 129) kepuasan kerja adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, tantangan terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Guru dalam proses pembelajaran di kelas memainkan peran penting terutama

BAB I PENDAHULUAN Kinerja Pegawai Di Sekretariat Direktorat Jenderal. Pendidikan Islam Kementrerian Agama RI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. diukur menggunakan instrumen yang relevan. Banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kepuasaan pelanggan sangatlah sengit. Terbukti dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam sebuah organisasi. Dalam organisasi komitmen anggotanya

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu mengahadapi tantangan dari luar maupun dari dalam perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan kontribusi terhadap rata-rata hasil pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. malu, benci, dan ketakberdayaan pada realitas hidup. Stres bisa menyerang siapa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi merupakan kumpulan sumber daya manusia yang mempunyai tujuan khusus dari organisasi itu sendiri. Organisasi memandang bahwa sumber daya manusia merupakan aset utama yang dimiliki. Sumber daya manusia dipandang sebagai unsur yang sangat menentukan dalam proses pengembangan usaha peran sumber daya manusia menjadi semakin penting (Tadjudin, 1995). Kemajuan dan perkembangan organisasi akan semakin jelas apabila sumber daya yang dimiliki mampu melakukan pekerjaannya dengan benar. Organisasi sekolah merupakan organisasi yang besar dipengaruhi oleh sumber daya manusia (guru) dengan mengutamakan kualitas layanan dalam mengajar, sehingga sekolah perlu memberikan perhatian dan dukungan lebih terhadap sumber daya manusia (guru) yang dimiliki agar mereka dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang diharapkan bersama. Guru adalah sumber daya manusia yang memberikan layanan kepada siswa, sehingga dengan layanan ini bertujuan untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi diri, dan bertujuan untuk mengembangkan pribadi-sosialnya. Oleh karena itu, seorang guru sangat berpengaruh besar dalam memainkan perannya sebaik mungkin dengan didasari oleh komitmen diri terhadap pekerjaannya. Guru sebagai agen dalam meningkatkan kualitas peserta didik sehingga seorang guru perlu adanya komitmen diri dalam memberikan pelajaran di 1

2 kelas, seperti yang dikemukakan oleh Thomas Sergiovanni (1994) dalam bukunya Building Community in Schools bahwa inti dari cita-cita professional dalam pengajaran boleh jadi adalah komitmen terhadap etika perhatian. Perhatian memerlukan lebih dari sekedar memberi pengetahuan teknis untuk menunjang keterampilan siswa. Perhatian berarti memerlukan sesuatu yang mungkin meningkatkan kemampuan belajar, perkembangan dan kebutuhan sosial siswa sebagai individu. Inti dari perhatian di sekolah adalah hubungan dengan orang lain (guru, orang tua, dan siswa) yang ditandai dengan kematangan, cinta altruistis, dan hubungan yang bernuansa kekeluargaan. Oleh karena itu kesadaran guru dalam memberikan perhatian terhadap siswa menjadi langkah awal yang harus diterapkan di sekolah, karena tidak sedikit seorang guru dalam memberikan pelajaran terhadap perserta didik hanya sekedar menyampaikan atau mengajar saja tanpa mempunyai komitmen yang kuat untuk memberikan pemahaman ekstra terhadap peserta didik sehingga harapan dari sistem pengajaran belum dapat berjalan sesuai dengan tujuan bersama. Kinerja seorang guru dapat dikatakan baik apabila kualitas peserta didik dari hasil pengajarannya efektif dalam pemahamannya mengenai materi yang telah disampaikan. Menurut Soedijarto (1993) menyatakan ada empat tugas gugusan kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru. Kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu : (1) merencanakan program belajar mengajar; (2) melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar; (3) menilai kemajuan proses belajar mengajar; (4) membina hubungan dengan

3 peserta didik. Sedangkan berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Menengah dijabarkan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok : (1) merencanakan pembelajaran; (2) melaksanakan pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta didik; (5)melaksanakan tugas tambahan. Dari dari fenomena yang ada di sekolah masih banyak peserta didik yang belum menguasai sepenuhnya mengenai materi-materi pelajaran yang sudah diterimanya. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang masih banyak mendapatkan nilai di bawah standar bahkan untuk melihat kekondusifan kelas saat ujian perlu pengawasan yang ketat. Hal itu disebabkan kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan sehingga rasa percaya diri siswa untuk mengerjakan ujian cukup rendah. Rencana pembelajaran di kelas, penguasaan materi yang akan diajarkan, persiapan tugas, dan proses evaluasi lainnya masih belum sepenuhnya diterapkan sehingga guru tidak dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang dialami oleh peserta didik terkait materi yang telah disampaikan. Perencanaan mengenai sistem belajar mengajar belum diterapkan secara konsisten oleh setiap guru sehingga peserta didik merasakan kurangnya perhatian dari guru pembimbing. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kemampuan seorang guru dalam merencanakan sebuah sistem pembelajaran yang dapat membawa peserta didik kedalam pembelajaran yang menyenangkan. Hal itu belum terpenuhi oleh setiap guru, sehingga pelaksanaan daripada belajar mengajar belum berjalan dengan mulus sesuai dengan ketentuan yang ada. Hal

4 ini dapat dilihat dari ketidakefisienan waktu yang digunakan dan kurangnya penjelasan terkait materi yang akan disampaikan, sehingga hasil daripada sistem belajar mengajar menjadi tidak efektif. Kemampuan guru dalam mengevaluasi sistem belajar mengajar juga belum berjalan dengan baik karena disebabkan oleh kurangnya waktu proses belajar mengajar, sehingga guru tidak sempat untuk mengevaluasi siswa diakhir jam pelajaran. Komitmen terhadap organisasi atau sekolah dengan tujuan untuk memperolah kinerja yang diharapkan oleh organisasi yang lebih efektif. Seperti yang dikemukakan oleh Spector (2000), bahwa secara umum komitmen kerja melibatkan keterikatan individu terhadap pekerjaannya. Komitmen kerja merupakan sebuah variabel yang mencerminkan derajat hubungan yang dianggap dimiliki oleh individu terhadap pekerjaan tertentu dalam organisasi. Greenberg dan Baron (1993), mengemukakan bahwa komitmen kerja merefleksikan tingkat identifikasi dan keterlibatan individu dalam pekerjaannya dan ketidaksediaannya untuk meninggalkan pekerjaan. Menurut ikbal (2007:454), prestasi kerja individu dalam organisasi dimaksudkan bahwa organisasi dapat mencapai tujuannya melalui individu yang memiliki keinginan dan potensi dalam bekerja, sehingga upaya yang sepatutnya dilakukan oleh organisasi adalah menciptakan suasana yang kondusif untuk berprestasi. Selajutnya Menurut teori Kanter (1989) yang ditelaah Laschinger (2001), seseorang akan bereaksi secara rasional pada situasinya ketika dirinya menemukan jati diri. Ketika situasi ini terstruktur secara berdaya, efektifitas organisasi akan menjadi manfaat logisnya. Kondisi

5 ini juga secara simultan akan meningkatkan komitmen organisasi, perasaan otonomi, dan keberdayaan diri. Sebagai hasil akhirnya pegawai akan semakin produktif dalam mensukseskan tujuan organisasi. Kemauan guru di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar terahadap profesinya masih rendah, sehingga tidak sedikit seorang guru yang hanya cukup menyampaikan materi semata tanpa mengkaji ulang mengenai pemahaman peserta didik terkait materi yang telah disampaikan, bahkan kesetiaan guru juga belum terlihat secara nyata sehingga tidak sedikit seorang guru yang hanya memberikan tugas lalu meninggalkan kelas tanpa memiliki rasa tanggungjawab terhadap pekerjaannya sebagai guru yang dapat mempengaruhi langsung terhadap perilaku peserta didiknya. Kebiasaan guru yang sering berada di luar ruangan saat jam belajar mengajar berlangsung menjadi kebiasaan yang sering terjadi oleh di sekolah, sehingga untuk memberikan salam penutup pelajaranpun tidak sempat dilakukan. Hal ini akan mempengaruhi perilaku dan kemauan siswa dalam belajar. Kebanggaan guru juga masih rendah terhadap pekerjaannya sebagai pendidik, sehingga kesadaran dirinya untuk memihak dan mendukung peserta didiknya dan perkembangan sekolah belum terlihat secara nyata. Akibatnya komitmen guru terhadap pekerjaan akan berdampak pada sistem belajar mengajar yang menjadi tidak efektif, sehingga secara langsung akan berdampak pada kualitas peserta didik. Hal ini akan mangancam pada pemahaman peserta didik dalam menerima pelajaran yang telah disampaikan.

6 Dari permasalahan yang terjadi dikarenakan tidak terlihatnya komitmen guru di sekolah yang dikarenakan keterikatan maupun tanggungjawab terhadap sekolah belum terlihat dalam diri guru, sehingga masalah-masalah yang terjadi belum dapat diatasi. Hal ini menjadi sebuah fenomena yang dapat mempengaruhi terhadap organisasi sekolah, secara tidak langsung akan mengarah pada brand organisasi atau sekolah dengan melalui kemampuan peserta didik dalam belajar. Seperti yang dikemukakan oleh (Robbins,1993), komitmen pada organisasi telah menjadi kepentingan yang mendesak bagi kepentingan ahli-ahli psikologis industri dan manajemen sumber daya manusia karena hal itu membawa dampak bagi perilaku karyawan pada perusahaan dan prestasi kerjanya. Oleh karena itu fenomena-fenomena yang terjadi menjadi jembatan terhadap kinerja guru, sehingga perlu untuk diperbaiki demi tercapainya misimisi sekolah dalam menciptakan peserta didik yang mempunyai intelektual unggul. Fenomena-fenomena yang terjadi di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar, seperti kesetiaan guru dalam memberikan materi pembelajaran di kelas, sehingga secara langsung akan berdampak kepada peserta didik mereka. Sikap tanggungjawab guru terhadap materi yang disampaikan menjadi faktor utama dalam perkembangan organisasi sekolah dengan melalui kemampuan daya serap peserta didik. Disamping itu keberadaan guru di kelas juga mendukung efektifitas belajar siswa, sehingga perlu ditekankan kepada guru agar kebiasaan guru yang sering meninggalkan ruangan kelas atau berada di luar tidak menjadi kebiasaan

7 yang sering dilakukan, karena dengan kebiasaan itu guru sebagai pemandu sistem belajar siswa tidak dapat menuntun dan memantau potensi yang dimiliki oleh peserta didik karena disebabkan guru tidak dapat menilai secara rutin tentang potensi yang dimilikinya. Membangun komitmen dalam suatu organisasi (sekolah) akan bergantung pada aspek-aspek yang diperkirakan secara langsung berperanan. Beberapa aspek yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah aspek komitmen dan kinerja guru. Bila kedua aspek tersebut saling berhubungan atau berpengaruh secara signifikan maka seorang guru diharapkan mampu untuk membangun komitmen yang mendukung terhadap perkembangan peserta didiknya yang berdampak pada eksistensi sekolah. B. Pembatasan Masalah Penelitian ini membatasi pembahasan mengenai komitmen dan kinerja guru yang berada di dalam organisasi atau Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Paiton dengan karakteristik guru yang mempunyai masa kerja lebih dari 3 tahun. C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bermaksud untuk menguji pengaruh komitmen terhadap kinerja. Masalah yang diteliti dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana komitmen guru di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar? 2. Bagaimana kinerja guru di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar?

8 3. Apakah komitmen berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di Madrasah Aliayah Negeri Karangnyar? D. Tujuan Umum Penelitian Berdasarkan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsiskan variabel yang telah ditetapkan. Dengan demikian tujuannya adalah : 1. Mendeskripsikan komitmen guru di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar. 2. Mendeskripsikan kinerja guru di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar. 3. Menganalisis pengaruh signifikan komitmen terhadap kinerja guru di Madarasah Aliyah Negeri Karanganyar. E. Manfaat Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini dapat menjadi suatu pengetahuan yang bermanfaat baik bagi perusahaan maupun pihak lain yang berkepentingan. Manfaat-manfaatnya sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan atau organisasi untuk dapat meningkatkan komitmen dan kinerja guru ke arah yang lebih baik. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian keilmuan sumberdaya manusia khususnya komitmen karyawan atau guru dan menjadi tambahan wacana untuk penelitian lain yang lebih mendalam dalam tema yang sama.