BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia dimuka bumi ini. Pendidikan merupakan modal suatu bangsa untuk dapat berkembang secara optimal. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang sangat kuat dalam bidang teknologi, managemen dan sumber daya manusia (SDM), maka diperlukan sebuah pengelolaan pendidikan yang mampu mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan berdaya saing tinggi dalam kehidupan global. Dalam kehidupan global pendidikan semakin ditingkatkan dari segi kualitas, terutama pada kurikulum yang sekarang diperbaharui menjadi kurikulum 2013 yang dalam pembelajarannya menggunakan tematik terpadu. Menurut Akhmad sudrajat (2013) dalam proses pembelajaran kurikulum 2013 masih ditemukan beberapa permasalahan, terkait dengan pengembangan materi pelajaran yang kontekstual, penerapan strategi/metode pembelajaran yang berbasis saintifik dan penerapan teknik penilaian autentik, terutama dialami oleh guru-guru mata pelajaran yang saat ini belum tersentuh langsung oleh Kebijakan Pendidikan Nasional. Akhmad sudrajat (2013), Kegiatan pengembangan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengimplemantasikan Kurikulum 2013 perlu terus dilakukan, baik yang difasilitasi oleh sekolah, dinas pendidikan, dan terutama pemerintah pusat. Sebagai sebuah inovasi baru untuk mengasah kemampuan guru 1
2 dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 di sekolah dasar pada penelitian kali ini peneliti menggunakan tema Indahnya Kebersamaan merupakan salah satu tema yang penting untuk daajarkan kepada murid, guna untuk mengetahui sejauh mana siswa menghargai kebersamaan baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun bermasyarakat. Dalam pembelajaran tematik siswa masih banyak yang merasa kesulitan, karena dalam satu tema terdiri dari beberapa mata pelajaran. Dalam tema Indahnya Kebersamaan ini juga mencakup beberapa tema yaitu IPS, Bahasa Indonesia, dan SBdP. Upaya yang dilakukan untuk menciptakan antusias yang tinggi nampaknya belum maksimal. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan dalam proses pembelajaran yang dilakukan didalam kelas, diperoleh informasi bahwa peranan guru dalam proses pembelajaran didalam kelas masih relatif dominan, tercermin dari adanya dominasi guru dalam mengelola informasi dikelas. Guru lebih banyak berceramah kemudian diselingi dengan pemberian latihan soal-soal sehingga kegiatan pembelajaran tidak melibatkan siswa secara aktif dan sebagian besar siswa bercanda, selain itu dikarenakan guru juga masih merasa kesulitan dalam penerapan kurikulum 2013. Dan ada juga terlihat siswa duduk menunduk tidak memperhatikan pelajaran. Selain itu, hasil belajar siswa berdasarkan tes awal yang diberikan dan pengamatan menunjukkan masih rendahnya hasil belajar yang diperoleh, meskipun materi pada tes awal sudah diberikan sebelumnya. Kemampuan siswa dikelas bersifat heterogen, dikarenakan pola pembelajaran seperti itu menyebabkan respon aktivitas, dan minat siswa untuk belajar relatif kurang optimum.
3 Melihat hasil wawancara dengan guru yang mengajar tema Indahnya Kebersamaan kelas IV SD N IV Pule menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang mereka lakukan menggunakan kurikulum 2013. Dalam proses pembelajaran guru belum menggunakan variasi media permainan atau alat bantu pembelajaran, guru menggunakan salah satu metode pembelajaran, meskipun guru sudah mengikuti pendidikan (seminar) tentang model pembelajaran akan tetapi mereka masih merasa kesulitan dalam menerapkan variasi model pembelajaran kooperatif. Selain itu guru juga belum menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran dikelas. Adapun guru yang sudah menggunakan metode pembelajaran yang inovatif, dan adapun guru yang sudah menggunakan media pembelajaran akan tetapi media pembelajaran tersebut masih mengandalkan media yang ada di dalam sekolah. Hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan pada guru kelas IV di SD N IV Pule pada satu tahun pelajaran terakhir masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mempelajari tematik terpadu. Kelas tersebut terdiri dari 21 siswa, hanya ada 7 siswa yang sudah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Dengan kata lain prosentase siswa yang belum tuntas adalah 66,7% sedangkan siswa yang tuntas 33,3% dari jumlah siswa. KKM yang ditentukan pada tema Indahnya Kebersamaan di SD tersebut adalah sebesar (B) 70. Hasil wawancara dengan guru di kelas tersebut pula dijelaskan bahwa kesulitan belajar pada siswa dikarenakan siswa masih kesulitan dalam menjelaskan dan mengelompokkan berbagai keindahan keberagaman dan kebersamaan yang harus dilestarikan. Hal ini dibuktikan dengan nilai kognitif siswa yang masih rendah di bawah KKM. Di samping itu minat belajar siswa
4 masih kurang terlihat siswa masih belum antusias dalam proses belajar mengajar. Hal ini karena dalam proses belajar mengajar guru kurang berinovasi sehingga pembelajaran kurang menyenangkan bagi siswa. Penyebab dari rendahnya hasil belajar tematik siswa tersebut adalah pertama, bahwa pembelajaran masih didominasi dengan metode terdahulu (ceramah) atau berpusat pada guru. Yang kedua guru tidak menggunakan metode inovatif yang menyenangkan bagi siswa untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga siswa terlihat bosan ketika proses pembelajaran berlangsung. Imbasnya siswa tidak termotivasi dalam pembelajaran. Ketiga, pada saat guru menerangkan materi semua siswa tidak terlalu antusias memperhatikan pelajaran. Hal ini disebabkan karena siswa kurang termotivasi, media pembelajaran yang kurang dan metode pembelajaran yang monoton dan ditambah siswa ramai sendiri. Menyikapi kondisi akademik dan kondisi fisik seperti diatas, maka perlu diupayakan usaha peningkatan penguasaan siswa terhadap konsep-konsep tematik khususnya tema Indahnya Kebersamaan melalui penerapan suatu metode pembelajaran yang kelihatannya bisa menarik perhatian siswa pada upaya menumbuhkembangkan partisipasi dan aktivitas siswa didalam pemecahan suatu masalah, sehingga kegiatan pembelajaran tidak lagi hanya mengutamakan produk saja akan tetapi juga lebih menguatamakan proses bagaimana pengetahuan tersebut diperoleh siswa. Berdasarkan uraian tersebut di atas peneliti mencoba menerapkan salah satu media permainan untuk mengungkapkan apakah dengan media permainan dapat meningkatkan hasil belajar tema Indahnya Kebersamaan. Dari latar
5 belakang di atas maka peneliti dalam penelitian ini mengambil judul Penerapan Media Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tema Indahnya Kebersamaan di SD N IV Pule dengan Menggunakan Permainan CETAR. 1.2 Fokus Masalah Penelitian ini akan difokuskan pada upaya mengatasi permasalahan yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN IV Pule, kabupaten Trenggalek dalam tema Indahnya Kebersamaan. Kompetensi inti yang akan digunakan adalah menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dalam karyayang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia, memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diridalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya, memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. Sedangkan KD yang akan digunakan adalah 3.2 Memahami manusia, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu pada masa praaksara, hindu-budha, islam dalam aspek pemerintah, sisial, ekonomi, dan pendidikan. 3.5 menggali informasi dari teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan perkembangan hindu-budha di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 3.6 memahami cerita terkait situs-situs budaya baik benda maupun tak benda di Indonesia dengan menggunakan bahasa daerah.
6 Maka peneliti memfokuskan pada siswa dalam materi ini yaitu siswa mampu menemukan informasi tentang masa praaksara, menemukan dan melaporkan tentang beragam penemuan pada masa praaksara. Peneliti mencoba menggunakan media permainan CETAR (Cerdas dan Pintar) sebagai media dan membantu dalam evaluasi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tema Indahnya Kebersamaan. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Bagaimana penggunaan media CETAR pada pembelajaran tema Indahnya Kebersamaan? 2. Bagaimana hasil penerapan media CETAR untuk meningkatkan hasil belajar siswa tema Indahnya Kebersamaan? 1.4 Tujuan 1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan media CETAR pada pembelajaran tema Indahnya Kebersamaan. 2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan hasil penerapan media CETAR dapat meningkatkan hasil belajar siswa tema Indahnya Kebersamaan. 1.5 Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pembelajaran tema Indahnya Kebersamaan. Kontribusi yang diberikan yaitu sebagai berikut : a) Manfaat Teoritis
7 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan teori pendidkan khususnya tentang inovasi-inovasi media pembelajaran. 2) Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pendidikan khususnya pada pengembangan media pembelajaran pada pembelajaran tematik. b) Manfaat Praktis 1. Bagi kepala sekolah Hasil penelitian ini bisa dipergunakan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan dalam upaya meningkatkan pendidikan di SD N IV Pule. 2. Bagi Guru Memberikan informasi kepada guru mengenai situasi pembelajaran Tematik Sebagai bahan evaluasi bagi guru dalam usahanya meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran. 3. Bagi siswa Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mempelajari Tema Indahnya Kebersamaan. penggunaan media CETAR ini dapat lebih menyenangkan, 4. Bagi peneliti mendorong, dan merangsang timbulnya antusiasme siswa untuk belajar secara aktif dan kreatif.
8 1.6 Batasan Istilah Sebagai sarana menambah pengetahuan dalam menulis karya ilmiah penelitian tindakan kelas, dan sebagai pengalaman baru bagi peneliti. 1. Media CETAR Media CETAR (Cerdas dan Pintar) merupakan suatu media yang perencanaan dalam pengaturan kelas pada umum di mana para siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif dan diskusi kelompok 2. Belajar Belajar dalam penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan oleh guru agar mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dan mampu mengaplikasikannya dalam kegiatan belajar mengajar dalam hal ini adalah pelajaran Tematik tema indahnya kebersamaan. 3. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada siswa setelah mengalami proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencangkup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar, perencanaan tujuan instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsure penting sebagai dasar dan acuan penilaian, Sudjana (2008).