ALI SADIKIN NIM : J

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Proses kehamilan, persalinan, nifas merupakan suatu proses fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Lestari, 2014:34).

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

BAB I PENDAHULUAN. di kawasan ASEAN yaitu sebesar 228/ kelahiran hidup (SDKI. abortus (11%), infeksi (10%), (SDKI 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang layak. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PEDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang alami artinya perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses fisiologis, diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih memprihatinkan dimana Angka

HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) sampai pada

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL YANG MENJALANI PERSALINAN SPONTAN DENGAN ANGKA KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD SRAGEN TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. PBB termasuk Indonesia sepakat untuk menghadapi Deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. tahun Penurunan angka kematian ibu per kelahiran bayi. Millenium (Millenium Development Goals/MDGs).

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. (Depkes RI, 2010). Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan angka tertinggi dibandingkan dengan negara negara ASEAN lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. janin selamat dalam kehamilan dan persalinan (Mufdlilah, 2009: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpengaruh tidah baik terhadap kehamilan tersebut (Prawiroharjo, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. setiap perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan, persalinan dan nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. S DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH ( BBLR ) DI BANGSAL KBRT RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PERSONAL IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOLILO I KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 KEPERAWATAN Disusun Oleh: ALI SADIKIN NIM : J.210.030.004 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2007 i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia telah melakukan usaha-usaha untuk meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan ke dalam masyarakat dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh para petugas kesehatan. Didalam rangka usaha tersebut, pelayanan kesehatan ibu dan anak mendapat prioritas yang cukup tinggi di samping pelayanan-pelayanan kesehatan yang lain. Hal ini didasarkan atas kenyataan bahwa angka kematian bayi yang masih tinggi (sekitar 110 per 1000 persalinan) dan angka kematian ibu yang cukup tinggi karena kelahiran sekitar (5-7 per 1000 persalinan) (Depkes, 1997). WHO (2005) memperkirakan bahwa kematian ibu karena kehamilan dan persalinan sangat erat kaitannya dengan penolong persalinan, setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinannya. Dengan kata lain, 1400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Menurut Deputi Bidang Informasi Keluarga dan Pemanduan Kebijakan Program BKKBN Pusat Drs. Mazwar Nurdin (2004), mengatakan bahwa angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Indonesia masih menempati urutan tertinggi di ASEAN. Berdasarkan pendataan keluarga tahun 2002, jumlah kematian ibu hamil dan melahirkan mencapai 307 orang per 1

2 100.000 kehamilan/persalinan. Selain akibat kurangnya pelayanan kesehatan ibu dan anak, tingginya angka kematian ibu hamil dan melahirkan juga disebabkan masih tingginya pertumbuhan penduduk Indonesia yang saat ini mencapai 3,5 juta per tahun. Menurut Resty (2006), pada tahun 2001 angka kematian ibu di indonasia sebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Indonesia walaupun mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya tetapi masih jauh dari angka yang diharapkan. AKI yang diharapkan pada tahun 2010 adalah sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian maternal ibu pada saat pertama pertolongan persalinan yaitu trias klasik (perdarahan 21,2%, infeksi 17,4%, gestosis 30%). Sedangkan penyebab utama kematian perinatal adalah asfiksia neonatorum 5%-10%, trauma persalinan 50%-60%, prematuritas atau berat bayi lahir rendah (BBLR) 25%-30%, dan infeksi neonatorum 25%-30% (Manuaba, 1998). Kemudian ada pendapat lain tentang penyebab kematian ibu menurut Moore dan Hacker, (2001) yang menyatakan bahwa tiga penyebab kematian ibu yang paling lazim adalah perdarahan, infeksi, dan penyakit hipertensi. Menurut data Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, 90 % penyebab kematian ibu karena adanya komplikasi dan 28 % diantaranya terjadi perdarahan di masa kehamilan dan persalinan. Adapun sebab yang tidak langsung tentang masalah kesehatan ibu, yaitu pendidikan ibu-ibu terutama yang ada di pedesaan masih rendah. Masih banyaknya ibu yang beranggapan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan suatu yang alami

3 yang berarti tidak memerlukan pemeriksaan dan perawatan, serta tanpa mereka sadari bahwa ibu hamil termasuk resiko tinggi. Ibu hamil memiliki 50 % dapat melahirkan dengan selamat dan 50 % dapat mengakibatkan kematian (Resty, 2006). Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pati tahun 2004, menyebutkan Angka Kematian Ibu (AKI) di pati adalah 25 (114,26 per 100.000 kelahiran hidup), terbagi dalam kematian ibu hamil 6, kematian ibu bersalin 9, dan kematian ibu nifas 10. Jika dibandingkan tahun 2003 (61,27 per 100.000 kelahiran hidup) terjadi kenaikan yaitu sebesar 53,69 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi (AKB) tahun 2004 sebesar 265 (14,98 per 1000 kelahiran hidup), angka kematian bayi tersebut lebih tinggi bila dibandingkan angka kematian bayi tahun 2003 yaitu 276 (14,12 per 1000 kelahiran hidup). Menurut Wiknjosastro (2005), pada pengawasan wanita hamil hubungan dan pengertian baik antara dokter dan wanita hamil tersebut harus ada. Sedapat mungkin wanita tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilan. Tujuan pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan ia sebaikbaiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental. Ibu hamil di anjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal sedikitnya sebanyak 4 kali, yaitu satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester ke II, dan dua kali pada trimester III (Dep Kes RI, 1997).

4 Asuhan yang diberikan hendaknya berpusat pada wanita, yang berarti sesuai dengan kebutuhan ibu, dengan melibatkan partisipasi ibu hamil seoptimal mungkin, serta menghargai hak ibu hamil untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan kehamilannya (Din Kes, 2004). Menurut Sulistiyowati (2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemeriksaan kehamilan diantaranya adalah karena faktor sosial ekonomi, dan pendidikan. Bilamana keadaan sosiaal ekonomi ibu rendah maka akan menyebabkan ibu kekurangan gizi sehingga akan menyebabkan anemia, gangguan pertumbuhan janin, berat badan lahir rendah, dan kematian janin intra uterin. Demikian juga pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang acuh tak acuh atau tidak mengerti tentang program kesehatan sehingga mereka tidak mengetahui bahaya yang mungkin terjadi. Jumlah Bumil Tahun 2004 di Kabupaten Pati adalah 21.797 bumil dengan kunjungan K4 bumil 18.401 (84,42%). Sedangkan target tahun 2004 adalah 85%, dengan demikian kunjungan bumil tahun 2004 sudah hampir memenuhi target Dinas Kesehatan Kabupaten Pati. Namun di Puskesmas Sukolilo I belum memenuhi target yaitu 78,1%. Sementara itu jumlah persalinan adalah 20.832 bumil. Dari jumlah tersebut bumil yang mendapatkan pertolongan oleh tenaga kesehatan sejumlah 16.810 persalinan (80.69%) dan selebihnya ditolong oleh dukun bayi jika dibandingkan tahun 2003 terjadi penurunan jumlah persalinan yaitu 20.151 dari jumlah tersebut

5 yang ditolong oleh tenaga kesehatan sejumlah 16.455 (81,66%) dan selebihnya ditolong oleh dukun bayi (DinKes, 2004). Pada bulan juni target cakupan K4 di Puskesmas Sukolilo I adalah 30%, Namun target tersebut belum tercapai karena cakupan K4 di Puskesmas Sukolilo I adalah 28%. Hal ini menunjukkan masih adanya ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan secara lengkap yang sesuai standar minimal pemeriksaan kehamilan yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester ketiga Berangkat dari fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui Hubungan antara karakteristik personal ibu hamil dengan kepatuhan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo I Kabupaten Pati. B. Perumusan Masalah Berdasar latar belakang yang telah di uraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah Hubungan antara karakteristik personal ibu hamil dengan kepatuhan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo I Kabupaten Pati?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui Hubungan antara karakteristik personal ibu hamil dengan kepatuhan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas

6 Sukolilo I Kabupaten Pati 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tentang karakteristik pendidikan ibu hamil b. Mengetahui tentang karakteristik pendapatan keluarga c. Mengetahui tentang karakteristik riwayat kehamilan ibu hamil d. Mengetahui Kepatuhan ibu hamil dalam Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo Kabupaten Pati. e. Mengetahui hubungan antara pendidikan dengan kepatuhan ibu hamil dalam Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo Kabupaten Pati. f. Mengetahui hubungan antara pendapatan dengan kepatuhan ibu hamil dalam Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo Kabupaten Pati. g. Mengetahui hubungan antara riwayat kehamilan dengan kepatuhan ibu hamil dalam Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo Kabupaten Pati. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan Sebagai bahan masukan bagi puskesmas untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan yaitu terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, mudah dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

7 2. Bagi Masyarakat Mengubah perilaku masyarakat sehingga menjadi lebih antusias untuk memeriksakan kehamilan 3. Bagi keilmuan a. Sumber bacaan bagi mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang pemeriksaan kehamilan b. Acuan dalam melaksanakan penelitian yang serupa secara lebih mendalam. E. Keaslian Penelitian 1. Yanti, Sudjoko, dan Rumawat. 2005, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kepatuhan Melakukan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Flamboyan Palangkaraya Kalimantan Tengah, dengan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel 57 orang dan hasil dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan melakukan antenatal care. Perbedaan dengan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan antara karakteristik personal ibu hamil dengan kepatuhan Ibu Hamil Dalam ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo Kabupaten Pati dengan rancangan penelitian studi deskriptif korelasi dengan jumlah sampel 65 orang.