Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci :Riwayat Keluarga, Konsumsi Alkohol, Kadar Asam Urat Darah

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Riwayat Keluarga, Kejadian Hipertensi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PETUGAS AVIATION SECURITY BANDARA JUWATA TARAKAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH kg/m 2

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.

PENCEGAHAN DENGAN KADAR ASAM URAT PADA MASYARAKAT DUSUN DEMANGAN WEDOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

DR. R.D KANDOU MANADO

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN WHR (WAIST HIP RATIO)

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

: Perbandingan Kadar Gula Darah Puasa pada Masyarakat Semi Kota dan Desa di Kabupaten Minahasa Selatan

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Tingkat Pendidikan, Kontak Serumah, Kejadian Tuberkulosis Paru

Oleh: Roy Marchel Rooroh Dosen Pembimbing : Prof. dr. Jootje M. L Umboh, MS dr. Budi Ratag, MPH

ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gout (penyakit akibat pengendapan kristal Mono Sodium Urat/MSU)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping

Kata Kunci : Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Keluarga Menderita Diabetes, Aktifitas Fisik dan Kejadian Diabetes Mellitus tipe 2

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

Kata Kunci : Status Merokok, konsumsi alkohol, hipertensi

Kata kunci: diabetes melitus, diabetic kidney disease, end stage renal disease

Kata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi Manado


ABSTRAK GAMBARAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian

HUBUNGAN KARAKTERISKTIK PASIEN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DALAM MENJALANI TERAPI DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS TEMBUKU 1 KABUPATEN BANGLI BALI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 90% penderita diabetes di seluruh dunia merupakan penderita

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai waktu dan umur (Irianto, 2014). Penyakit degeneratif. dan tulang salah satunya adalah asam urat (Tapan, 2005).

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS PADA LANSIA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU TAHUN 2016.

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BUOL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DI PUSKESMAS JAGASATRU CIREBON

Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

Hubungan Derajat Obesitas dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Masyarakat di Kelurahan Batung Taba dan Kelurahan Korong Gadang, Kota Padang

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

HUBUNGAN INFEKSI CACING ASCARIS LUMBRICOIDES DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA SISWA PEREMPUAN SD SALSABILA KECAMATAN MEDAN MARELAN KOTA MEDAN TAHUN 2014

ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN HERNIA INGUINALIS DI POLI BEDAH RSUD DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

ABSTRAK. Kata Kunci: Obesitas, Natrium, Hipertensi

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ARTRITIS GOUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. II di berbagai penjuru dunia dan menurut WHO (World Health atau sekitar 2,38%. Menurut data Non-Communicable pada MDGs

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB I PENDAHULUAN. jantung beristirahat. Dua faktor yang sama-sama menentukan kekuatan denyut nadi

Kata Kunci: Kejadian ISPA, Tingkat Pendidikan Ibu, ASI Eksklusif, Status Imunisasi

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN UMUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA WANITA YANG TINGGAL DI PANTI WERDHA KOTA MANADO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ginjal. Dari data American Heart Association tahun 2013 menyebutkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. pada tubuh dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan. retina mata, ginjal, jantung, serta persendian (Shetty et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

ABSTRAK. PENGARUH DAN HUBUNGAN BMI (Body Mass Index) DENGAN TLK (TEBAL LIPATAN KULIT) TRICEPS DAN SUBSCAPULA

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA UMUR, JENIS KELAMIN DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR ASAM URAT DARAHPADA MASYARAKAT YANG DATANG BERKUNJUNG DI PUSKESMAS PANIKI BAWAH KOTA MANADO Jilly Priskila Lioso*, Ricky C. Sondakh*, Budi T. Ratag* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadinya peningkatan kadar asam urat darah diatas normal, yang jika terjadi secara terus-menerus dapat menyebabkan gout atau pirai. Hiperurisemia merupakan penyakit degenaratif yang sudah banyak terjadi di masyarakat. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Manado, prevalensi penyakit sendi dan sistem otot tertinggi terdapat di Puskesmas Paniki Bawah dengan 1.634 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah pada masyarakat yang datang berkunjung di Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado selama bulan Februari 2015. Pengambilan sampel berdasarkan metode non probability dengan teknik quota sampling dengan jumlah 300 sampel. Pengumpulan data dengan pengukuran TB dan penimbangan BB, dan pengambilan sampel darah. Penelitian ini menggunakan ujichi square (CI=95% dan nilai α=0.05). Uji statistik chi square menunjukkan nilai p 0,05 (nilai p = 0,001 untuk umur, nilai p = 0,000 untuk jenis kelamin, nilai p = 0,000 untuk IMT). Terdapat hubungan antara umur dengan kadar asam urat darah pada masyarakat yang datang berkunjung di Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado, terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kadar asam urat darah pada masyarakat yang datang berkunjung di Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado, dan terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah pada masyarakat yang datang berkunjung di Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado. Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat ABSTRACT Hyperuricemia is a condition where the blood uric acid levels increases above normal, which can cause gout if happened continously. Hyperuricemia is a degenerative disease that occurs oftenly in society. Based on the data Manado Health Department, the prevalence of joints and muscular system disease is highest Paniki Bawah health center with 1,634 cases. This study aims to determine the relationship between age, sex, and body mass index with blood uric acid levels in people who come to visit Paniki Bawah health center. This research is analytic observational with cross sectional approach. This research was conducted at Paniki Bawah health center in Manado during February 2015. Sampling is taken with non-probability method with quota sampling technique with a total of 300 samples. The data are taken with height measurement and weighting also taking blood samples. This researh is using Chi-square test (CI = 95% dannilai α = 0.05). Chi-square statisic test showed p 0,05 (p = 0.001 for age, p = 0.000 for gender, p = 0.000 for BMI). There is a relation between age and uric acid levels of blood in people who visited in Paniki Bawah health center Manado, there is a relation between the sexes with uric acid levels of blood in people who visited in Paniki Bawah health center Manado, and there is a relationship between the index body mass with uric acid levels of blood in people who come to visit in Paniki Bawah health center Manado. Key Word: Age, Gender, IMT, Uric Acid Levels

PENDAHULUAN Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sekarang ini telah menjadi perhatian secara nasional dan global, dan merupakan jenis penyakit yang bersifat kronis.perhatian terhadap penyakit tidak menular makin hari semakin meningkat, dikarenakan frekuensi kejadiannya terhadap masyarakat yang semakin meningkat (Bustan, 2007).Untuk prevalensi penyakit sendi berdasarkan provinsi, prevalensi untuk Sulawesi Utara berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 10,3% dan berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan ditambah gejala klinik sebesar 19,1%(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Manado, pada tahun 2013 penyakit sendi dan sistem otot di Kota Manado masuk dalam 10 penyakit menonjol dengan prevalensi 54,61. Dan dari jumlah kasus penyakit sendi dan sistem otot di Kota Manado yang paling tertinggi berada di METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik dengan desain cross sectionalatau studi potong lintang.penelitian ini dilakukan di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Mei 2015.Populasi yaitu seluruh pasien yang datang berkunjung selama pelaksanaan penelitian di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado. Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget dengan jumlah 1.634 kasus (Dinas Kesehatan Kota Manado, 2013). Menurut data yang diperoleh dari Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado, pada bulan Januari sampai bulan Juli 2014, jumlah penyakit sendi dan sistem otot mencapai 121 kasus yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan dan dengan dan adanya gejala klinik. Dan dari bulan Maret sampai bulan September 2014, masyarakat yang berobat dengan keluhan mengarah kepada penyakit asam urat dan melakukan pemeriksaan darah ada 99 orang. Dan dari pemeriksaan tersebut didapatkan 23 orang yang memiliki kadar asam urat darah diatas normal (Puskesmas Paniki Bawah, 2014). Dari uraian data-data di atas dan belum adanya penelitian mengenai hubungan antara umur, jenis kelamin dan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah di Puskesmas Paniki Bawah, maka peneliti tertarik melakukan penelitian ini. Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yang dianggap dapat mewakili populasi.penentuan jumlah sampel minimal yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus besar sampel atau estimasi proporsi (rumus Lemeshow) dengan jumlah sampel 300.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1.Hubungan antara Umur dengan Kadar Asam Urat Darah pada masyarakat yang datang berkunjung di Puskesmas Paniki Bawah Kadar Asam Urat Darah Umur Total Tinggi Normal (tahun) n % n % n % Value (p) > 40 132 69,8 56 30,5 188 62,7 40 57 30,2 55 49,5 112 37,3 0,001 Jumlah 189 100 111 100 300 100 Hasil analisis hubungan umur dengan kadar asam urat darah pada tabel 15, menunjukkan bahwa proporsi responden yang berumur >40 tahun lebih banyak yang memiliki kadar asam urat darah yang tinggi yaitu sebanyak 132 responden (69,8%) dibandingkan dengan responden yang berumur 40 tahun yaitu 57 responden (30,2%).Dari hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,001 (p 0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan kadar asam urat darah pada masyarakat yang datang berkunjung di Puskesmas Paniki Bawah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sadr,dkk (2009) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara umur dengan kadar asam urat darah dengan nilai p=0.001. Penelitian Fiskha (2010) mengenai hubungan antara usia dan jenis terhadap peningkatan kadar asam urat pada pasien usia 20-70 tahun di Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha Depok periode Januari-Juni 2010, juga menyatakan hal yang sama, yaitu bahwa usia memiliki hubungan yang bermakna dengan peningkatan kadar asam urat dengan nilai p=0.000. Tabel 2. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kadar Asam Urat Darahpada masyarakat yang datang berkunjung di Puskesmas Paniki Bawah. Kadar Asam Urat Darah Total Jenis Kelamin Tinggi Normal Value (p) n % n % n % Laki-laki 107 56,6 35 31,5 142 47,3 Perempuan 82 43,4 76 68,5 158 52,7 0,000 Jumlah 189 100 111 100 300 100 Hasil analisis hubungan jenis kelamin dengan kadar asam urat darah pada Tabel 16, dapat diketahui bahwa proporsi responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak yang

memiliki kadar asam urat darah yang tinggi yaitu sebanyak 107 responden (56,6%) dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu 82 responden (43,4%).Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,000 (p 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kadar asam urat darah pada masyarakat yang datang berkunjung di Puskesmas Paniki Bawah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyoningsih (2009) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperurisemia pada pasien rawat jalan RSUP Dr. Kariadi Semarang yang menyatakan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian hiperurisemia dengan nilai p= 0,003. Penelitian yang sama juga yang dilakukan oleh Fiskha (2010) mengenai hubungan antara usia dan jenis terhadap peningkatan kadar asam urat pada pasien usia 20-70 tahun di Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha Depok periode Januari-Juni 2010, yang menyatakan bahwa jenis kelamin memiliki hubungan yang bermakna dengan peningkatan kadar asam urat dengan nilai p=0.000. Tabel 3. Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Asam Urat Darah pada masyarakat yang datang berkunjung di Puskesmas Paniki Bawah Kadar Asam Urat Darah Indeks Massa Total Tinggi Normal Tubuh n % n % n % Value (p) Obese 154 81,5 34 30,6 188 62,7 Non Obese 35 18,5 77 69,4 112 37,3 0,000 Jumlah 189 100 111 100 300 100 Hasil analisis hubungan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah pada tabel 17, dapat diketahui bahwa proporsi responden yang obesitas lebih banyak yang memiliki kadar asam urat darah yang tinggi yaitu sebanyak 154 responden (81,5%) dibandingkan dengan responden yang tidak obesitas yaitu 35 responden (18,5%).Dari hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,000 (p 0,05), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah pada masyarakat yang datang berkunjung di Puskesmas Paniki Bawah. Penelitian Setyoningsih (2009) pada pasien rawat jalan RSUP Dr. Kariadi Semarang, juga menunjukkan hasil yang serupa dengan penelitian ini, yang menyatakan bahwa ada hubungan antara IMT dengan kejadian hiperurismeia dengan nilai p=0,020. Didukung jugaoleh penelitian yang dilakukan oleh Budianti (2008) mengenai status gizi dan riwayat kesehatan sebagai determinan hiperurisemia, yang menyatakan bahwa ada

hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah dengan nilai p=0.02. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi IMT seseorang maka semakin tinggi risiko hiperurisemia.semakin tinggi IMT maka semakin tinggi resiko menderita obesitas.obesitas merupakan salah satu faktor risiko terjadinya gout. Hal ini diduga karena terjadi peningkatan kadar leptin, yaitu zat yang berfungsi meregulasi konsentrasi asam urat dalam darah, sehingga memicu terjadinya hiperurisemia (Budianti, 2008). Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Yao Hua (2007) dalam Purwaningsih (2009), yang mengatakan bahwa penderita dengan IMT 25kg/m 2 mempunai risiko 3,1 kali lipat terhadap hiperurisemia dibandingkan dengan penderita yang memiliki IMT < 25 kg/m 2. KESIMPULAN 1. Terdapat hubungan umur dengan kadar asam uratd arah pada masyarakat yang dating berkunjung di Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado. 2. Terdapat hubungan jenis kelamin dengan kadar asam urat darah padamasyarakat yang datang berkunjung di Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado. 3. Terdapat hubungan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat darah pada masyarakat yang datang berkunjung di Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado. SARAN 1. Bagi Masyarakat a. Diharapkan masyarakat dapat menerima informasi ini dengan baik, dan bagi yang sudah memiliki kadar asam urat tinggi untuk dapat mengendalikan faktor-faktor risiko terjadinya hiperurisemia. b. Untuk dapat memberlakukan gaya hidup sehat dalam keseharian seperti meningkatkan aktivitas fisik, rajin berolahraga, mengatur pola konsumsi makanan sejak dari usia produktif terutama untuk asupan makanan sumber asam urat (seperti jeroan, kacangkacangan, tahu, tempe, kangkung, dll) mengontrol berat badan karena banyaknyapenyakit yang berhubungan dengan berat badan, perbanyak minum air putih, serta melakukan kontrol asam urat. 2. Bagi Puskesmas Dapat memberikan promosi kesehatan mengenai faktor resiko, cara pencegahan serta pengobatan hiperurisemia kepada masyarakat baik yang sudah mengalami hiperurisemia maupun yang belum. 3. Bagi penelitian selanjutnya Dapat dilakukannya penelitian yang serupa dengan variabel-variabel yang berbeda dengan menggunakan desain penelitian lain. DAFTAR PUSTAKA Budianti, A. 2008. Status Gizi dan Riwayat Kesehatan Sebagai Determinan Hiperurisemia. Bogor : Jurnal IPB Bustan, M. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta

Dinas Kesehatan Kota Manado. 2013. Laporan Kesakitan Kota Manado 2013. Manado: Dinas Kesehatan Kota Manado. Fiskha, P. 2010. Hubungan Antara Usia dan Jenis Kelamin Terhadap Peningkatan Kadar Asam Urat Pada Pasien ssusia 20-70 tahun di Rumah Sakit Umum Bhakti Kementerian KesehatanRepublik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Purwaningsih, T. 2009. Faktor-Faktor Risiko Hiperurisemia. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro. Puskesmas Paniki Bawah. 2014. Laporan Kesakitan Puskesmas Paniki Bawah. Manado: Puskesmas Paniki Bawah. Setyoningsih, R. 2009. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperurisemia Pada Pasien Rawat Jalan RSUP Dr. Kariadi Semarang. [Online] tersedia di: http://eprints.undip.ac.id/ diakses pada tanggal 11 Maret 2015. Yudha Depok Periode Januari 2010-Juni 2010. Skripsi. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional Veteran.