BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Analisa Temperatur Panas pada Saluran Emisi gas buang Kendaraan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB II LANDASAN TEORI. didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari

PENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MAKALAH AGEN PENYAKIT NITROGEN DIOKSIDA. Oleh : Tutut Adi Dwi Cahyani Gresi Amarita Rahma

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

I. PENDAHULUAN. dilepaskan bebas ke atmosfir akan bercampur dengan udara segar. Dalam gas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

B A P E D A L Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNET TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK 1 SILINDER

SUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

PEDOMAN TEKNIS PENETAPAN BAKU MUTU UDARA AMBIEN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

KONTRIBUSI BENGKEL SEBAGAI LEMBAGA UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DALAM MENGURANGI POLUSI UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA EMISI GAS BUANG MESIN EFI DAN MESIN KONVENSIONAL PADA KENDARAAN RODA EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

I. PENDAHULUAN. bumi dan komponen campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Udara juga

BAB I PENDAHULUAN. (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari

DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KUALITAS UDARA

ESTIMASI SEBARAN KERUANGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR

STUDI PENYEBARAN Pb, debu dan CO KEBISINGAN DI KOTA JAKARTA

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

ANALISIS PERBANDINGAN KADAR GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK (CDI) DAN PENGAPIAN KONVENSIONAL

DAMPAK PENAMBANGAN BATU KAPUR BUKIT TUI TERHADAP KUALITAS UDARA DI KOTA PADANG PANJANG.

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lain.

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan manusia dan

PENGUJIAN EMISI GAS BUANG MOTOR BENSIN EMPAT TAK SATU SILINDER MENGGUNAKAN CAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN ETANOL

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan parameter..., Duniantri Wenang Sari, FKM 2 UI, Universitas Indonesia

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan unsur lingkungan hidup lainnya (SNI ).

PROFIL VOLUME LALU LINTAS DAN KUALITAS UDARA AMBIEN PADA RUAS JALAN IR. SOEKARNO SURABAYA

II.TINJAUAN PUSTAKA. tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi negara-negara di dunia semakin meningkat. Hal

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN EKSPRIMENTAL PENGARUH BAHAN ADITIF OCTANE BOSTER TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MESIN DIESEL

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era persaingan pasar bebas saat ini, produk suatu industri

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP- 45/MENLH/10/1997 TENTANG INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

Iklim Perubahan iklim

Minggu VIII PENCEMARAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 167 TAHUN 2003

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM)

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia terutama masalah lingkungan, Pencemaran udara yang paling

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Dian Eka Sutra, FKM UI, Universitas Indonesia

Oleh: ANA KUSUMAWATI

I. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

APA ITU GLOBAL WARMING???

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. konstan meningkat sebesar 5,64 % (BPS, 2012). Perkembangan pada suatu wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB VI PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil perhitungan pada bab V sebelumnya, dapat dihitung total

PENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K

BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Analisa Temperatur Panas pada Saluran Emisi gas buang Kendaraan Pada proses pembakaran tentu di perlukan oksigen, dan oksigen ini didapat dari udara bebas. Para pakar telah mengidentifikasikan bahwa udara terdiri dari,oxygen ( O2 ) sebanyak 21 %, Nitogen ( N2 ) 78 % dan 1 % sisanya adalah gas-gas lainnya. Ikatan Hydrocarbon ( HC ) pada bahan bakar ( BB ) akan hanya bereaksi dengan oksigen pada saat proses pembakaran sempurna, dan menghasilkan air ( H2O ) serta karbondioksida ( CO2 ) sedangkan Nitrogen akan keluar sebagai N2. Sayangnya pada kondisi-kondisi tertentu pembakaran menjadi tidak sempurna daan hal ini menghasilkan gas-gas buang yang berbahaya bagi kehidupan, seperti terbentuknya karbon monoksida(co) dan juga nitrogen oksida(nox). Teoritis pembakaran sempurna didaapat dengan perbandingan udara/bb (Air to fuel ratio) adalah 14,7 dan sering disebut sebagai Stoichiommetry dan sering disebut juga sebagai perbandingan lambda= 1. Air to fuel ratio (AFR)>14,7 disebut sebagai Lean Combustion sedangkan sebaliknya disebut sebagai Rich combustion Pada pembakaran ideal sudah disebutkan diatas akan menghasilkan H2O,CO2 serta N2. Namun secara praktis pembakaran pada mesin tidaklah sempurna,walau pada mesin dengan teknologoi tingggi sekalipun.

Nilai gas buang yang menjadi baku mutu emisi adalah : CO max 2,5% (1,5% max diberlakukan untuk kendaraan injeksi) HC < 300ppm CO2 haru lebih besar dari 12% dan maximum teoritis adalah 15,5% O2 < 2% Ambang batas yang diterapkan di dalam baku mutu kualitas dara ditentukan berdasarkan kajian mendalam hasil studi-studi hubungan osis-respons (dose-response) antara konsentrasi pencemar tertentu dan tingkat respons yang dirasakan oleh reseptor, contohnya konsentrasi pencemar yang dapat menyebabkan simptomp gangguan kesehatan pada system atau organ manusia (misalnya gangguan pada jantung atau system pernapasan) atau kerusakan yang dapat dilihat pada daun tanaman. Dampak kesehatan dan dampak lingkungan yang terjadi tergantunng pada besarnya konsenrasi pencemar diudara ambien.bila memungkinkan pengukuran dampak dilakukan pada reseptor,tetapi pengukuran secara langsung terseebut umumnya cukup rumit dan mmbutuhkan biayaa tinggi bila dibandingkan dengan pengukuran tingkat konsentrasi pencemar di udara ambient. Perkiraan besarnya damppak yang terjadi diprediksi dengan melihat hubungan statistic antara kosentrasi diudara ambien dengan respons gangguan kesehatan.oleh sebab itu, pemantauan pencemar di udara ambient sangat penting untuk mengevaluasi tingkat konsentrasi yang terpajang pada reseptor. Data tersebut kemudiann digunakan untuk mengevaluasi dan

mengestimasi besaran dapak kesehatan dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pencemar udara tertentu. Adapun bahan-bahhan yang merupakan penceemar udara yang disebabkan gas buang sebagai berikut: 1. Particulate Matter(PM 10) Partikuat adalah padatan atau likuid di udara dalam bentuk asap, debu dan uap, yang dapat tertinggal diatmosfer dalam waktu yang lama. Disamping mengganggu estetik, partikel berukuran kecil di udara dapat terhisap kedalam sistem pernafasan dan menyebabkan penyakit gangguan pernafasan dan kerusakan paru-paru.partikulat juga merupakan sumber utama haze (kabut asap) yang menurunkan visibilitas. Partikel yang terhisap kedalam system pernafasan akan disisihkan tergantung dari diameternya. Partikel berukuran besar akan tertaahan pada saluran pernafasan atas, sedangkan partikel kecil (inhalable) akan masuk ke paru-paru dan bertahan didalam tubuh dalam waktu yang lama. 2. Ozone(O3) Ozone termasuk kedalam pencemar yang terbentuk diatmosfer dari reaksi fotokimia NOx dan HC. Ozon bersifat oksidator kuat,karena itu pencemaran oleh ozon troposferik dapat menyebabkan dampak yang merugikan bagi kesehatan manusia.

Emisi gas buang berupa NOx aadalah senyawa-senyawa pemicu pembentukan ozon.senyawa ozon dilapisan atmosfer bawah,terbentuk akibat adanya reaksi fotokimia pada senyawa oksidasi nitrogen(nox) dengan bantuan sinar matahari. 3. Carbon monoksida(co) Gas karbon monoksida adalah gas yang dihasilkan dari proses oksidasi bahan baker yang tidak sempurna.gas ini bersifat tidak berwarna,tidak berbau, tidak menyebabkan iritasi. Gas karbon monoksida masuk ketubuh manusia melalui pernafasan dan diabsorpsi didalam peredaran darah. Karbon monoksida akan berikatan dengan heamoglobin sebesar 240 kali lipat kemampuannya berikatan denga O2. CO diproduksi dari bahan bakar fosil yang tidak sempurna, seperti bensin, minyak dan kayu bakar. Konsentrasi CO dapat meningkat disepanjang jalan raya yang padat lalu lintas dan menyebabkan pencemaran lokal.co kadangkala muncul sebagai parameter kritis di lokasi pemantauan dikota-kota besar dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, tetapi pada2 umumnya konsentrasi CO berada dibawah ambang batas Baku Mutu PP41/1999 (10,000ug/m3/24 jam). 4. Carbon dioxide(co2) Karbon dioxide adalah gas yang diemisikan dari sumber-sumber alamiah dan antropogenik. Karbon dioksida adalah gas yang secara alamiah berada diatmosfer bumi, berasal dari emisi gunung berapi dan aktivitas mikroba di tanah dan lautan.masalah utama dari

peningkatan CO2 adalah perubahan iklim. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca.karena potensi pemanasan globalnya. 5. Nitrogen Oxide(NOx) Oksida nitrogen(nox) adalah kontributor utama smog dan deposisi asam. Oksidasi nitrogen diproduksi terutama dari proses pembakaran bahan bakar fosil, seperti bensin, batu bara dan gas alam. 6. Sulfur Dioxide (SO2) Sulfur dioxide adalah gas yang tidak berbau bila berada pada konsentrasi rendah, tetapi memberikan bau yang tajam pada konsentrsi pekat. Sulfur dioxide berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara. 7. Volatile Organics Compound (VOCs) Senyawa organic volatile (VOCs) adalah senyawa oganik yang mudah menguap. VOCs dilepaskan dari pembakaran bahan bakar, seperti bensin, kayu, batu bara, bahan-bahan pelarut, cat, lem, dan lainnya. 8. Timbal (Pb)

Timbal adalah logam yang sangat toksik dan menyebabkan berbagai dampak kesehatan. Beban emisi suatu pencemar disuatu kota adalah total masa yang diemisikan dari sumbersumber dalam suatu periode tertentu, misalnya dalam 1 tahun,beban emisi dalam IE umumnya dilaporkan dalam unit masa per unit waktu (misal,ton SO/thun). Tujuan dan kegunaan pembaharuan data IE adalah: Pengkajian kualitas udara Pengamatan tren emisi Input pemodelan kualitas udara Mengevaluasi scenario di masa yang akan datang Panduan untuk menengembangkan dan menyempurnakan jaringan pemantau kualitas udara. 2.1. Ketersediaan Data Kualitas Udara Pemantauan kulalitas udara dilakukan oleh beberapa lembaga pemerintah untuk berbagai tujuan. Data yang diperoleh dari pemantauan ini dipergunakan untuk menghitung indeks standar pencemar Udara (ISPU) dan ditampilkan pada papan display ISPU yang tersebar di beberapa lokasi di dalam kota. Perhitungan ISPU dilakukan berdasarkan data pemantauan selama 24 jam. Indeks ISPU untuk tiap parameter yang dipantau menunjukan kualitas udara selama periode 24 jam sebagai berikut: Nilai indeks<51 menunjukan kualitas udara baik

50<indeks<101 kualitas udara sedang 100<indeks<199 kualitas udara tidak sehat 00<indeks<299 kualitas udara sangat tidak sehat 2 dan >300 berbahaya. 2.3. MANFAAT UJI EMISI GAS BUANG KENDARAAN Manfaat uji emisi untuk mengetahui efektivitas proses pembakaran bahan bakar pada mesin dengan cara menganalisis kandungan karbon monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC) yang terkandung didalam gas buang. Selain itu uji emisi juga berguna untuk mengetahui adanya kerusakan pada bagian-bagian mesin kendaraan,dan membantu saat melakukan setting campuran udara dan bahan bakar dengan tepat. Sedangkan keuntungan dari uji emisi kita bisa memperoleh kepastian mengenai kinerja mesin kendaraan yang digunakan apakah dalam kondisi prima dan dapat diandalkan. Pada prinsipnya, setiap pembakaran kendaraan akan menghasilkan CO2 sebagai sampah dan O2 terpakai sebagai pembakar. Dalam pembakaran yang sempurna, CO2 harus tinggi dan O2 rendah. CO2 merupakan indikasi dan tingkat efisiensi dari tingkat pembakaran mesin bensin.

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP- 35/MENLH/10/1993 tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor, kandungan CO pada mobil ditentukan maksimum 4,5 persen dan 3.000 ppm untuk HC. Jika indicator emissi gas buang kendaraan tidak diperhatikan, sangat membahayakan kesehatan manusia. Gas buangan dari mobil yang memiliki kadar HC tinggi bisa merusak system pernafasan. Untuk mendapatkan pembakaran yang efisien pada mesin kendaraan,diperlukan campuran udara bahan bakar yang tepat dan kompresi harus bagus. 2.4 Lokasi Pengambilan Sampel Lokasi yang dipilih sebagai lokasi uji petik emisi kendaraan berada di kota Medan, Pada saat yang bersamaan juga dilakukan pengumpulan data karakteristik kendaraan yang dilakukan pengujian emisi seperti nomor registrasi kendaraan, pabrikan, umur kendaraan/tahun produksi, kapasitas silinder mesin, karburator dan sistem injeksi serta bahan bakar yang dipergunakan. Pengukuran emisi dilakukan pada saat kondisi kendaran diam (idle) dan sudah beroperasi normal. Pengujian berlangsung singkat: pertama kondisi persneling dalam keadaan netral, dan pendingin udara dalam kabin kendaraan/ac dimatikan dan setelah itu dibiarkan dalam kondisi idle selama 30 detik. Setelah itu pedal gas ditekan hingga 2500 rpm kurang lebih selama 30 detik. Dengan menggunakan alat pengukuran emisi yang sangat sederhana ini,dapat digunakan untuk mengukur kadar emisi kendaraan yang langsung terlihat pada alat ukur voltmeter.