BAB I PENDAHULUAN. agama. Media massa merupakan salah satu alat yang dapat digunakan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat berperan membangun sebuah masyarakat yang bebas. Jurnalisme yang jujur

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi

I. PENDAHULUAN. beragam peristiwa baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional. Salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP Kesimpulan Berpijak dari uraian di atas, baik dari landasan teori maupun dari

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pendakwah atau da i kepada khalayak atau mad u. Dakwah yang. diperhatikan oleh para penggerak adalah strategi dakwah.

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG BLOG SEBAGAI MEDIA DAKWAH

BAB I PENDAHULUAN. itu, reposisi dan reformulasi metode dakwah di era kontemporer merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Doli Nirwansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang matang, baik yang menyangkut materinya, tenaga pelaksananya, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, media masa tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai informasi setiap hari dan setiap saat, berbagai pandanganpun

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, media massa telah menjadi konsumsi sehari-hari di tengah masyarakat, dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. dari beragam media yang cukup berperan adalah televisi. Dunia broadcasting

DASAR DASAR JURNALISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wartawan adalah seorang yang melakukan kegiatan sehari-hari sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia yang hidup di masa ini adalah manusia yang dimudahkan

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan bahasa pers, merupakan salah satu ragam bahasa kreatif

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESA

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. perkembanganmasyarakat perkotaan dan industri, sebagai bagian dari budaya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini semakin tingginya kesadaran khalayak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Merebaknya media masa, khususnya media cetak seperti surat kabar

BAB I. Pendahuluan. yang terbaik adalah untuk pers begitulah kira-kira persepsi, anggapan, dan harapan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. (21/3) masyarakat Indonesia khususnya dunia musik underground dan

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

BAB I PENDAHULUAN. surat kabar telah ada sejak ditemukannya mesin cetak di Jerman oleh Johann Gutenberg pada

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tetapi pada dasarnya media cetak pada saat ini tetap menjadi pilihan bagi masyarakat tertentu, dan media cetak yang dari dulu hingga sekarang masih ba

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB 1 PENDAHULUAN. terdiri dari wacana, kalimat, klausa, frasa, kata dan morfem. Dalam wujud

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti petunjuk Allah dan rasul-nya. 1. perbuatan mungkar. Dan kini, dakwah mulai berkembang mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu.

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat ikut mempengaruhi proses eksistensi media. Hal tersebut juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

PROGRAM STUDI S1 JURNALISTIK SIKAP

OBJEKTIVITAS BERITA FILM DOKUMENTER COWBOYS IN PARADISE DI MEDIA ON LINE KOMPAS.COM

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mudahnya mendapatkan pilihan informasi sesuai yang mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media sering terjadi pada proses komunikasi massa.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) HUKUM DAN KODE ETIK JURNALISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. bantuan orang lain untuk mewujudkan tujuanya. Dengan adanya tolong. menolong dalam suatu kelompok masayarakat berarti akan

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan zaman orde baru dimana setiap pemberitaan yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. jenis, media massa elektronik, media massa cetak, dan media massa online.

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa hampir bisa dikatakan sebuah kebutuhan premier bagi masyarakat, kebutuhan akan informasi kekinian membuat masyarakat memburu informasi baik melalui media cetak maupun elektronik. Misalnya informasi harga sembako,informasi pelayanan publik maupun informasi tentang keyakinan seperti agama. Media massa merupakan salah satu alat yang dapat digunakan dalam jurnalisme untuk menyebar luaskan berita dan opini kepada khalayak. Seperti dalam fungsi media massa yaitu sebagai media informasi, persuasi (mempengaruhi/ mengajak), melawan kekuasaan dan kekuatan represif serta menguatkan hubungan tritokomi antara pemerintah, pers dan masyarakat (Nurudin, 2007: 63-90). Media massa tak lepas dari sebuah konstruktifitas dimana didalam media massa, pelaku media massa dapat mengkonstruksi sebuah pesan berita sesuai dengan kepentingannya masing masing. Dalam kehidupan masyarakat berkembang seperti di Indonesia, informasi sangat dibutuhkan dalam ikut membangun dan mengarahkan cara pandang masyarakat terhadap suatu hal. Maka dari itu jurnalisme yang baik dan jujur sangatlah diperlukan dalam sebuah karya jurnalistik agar masyarakat tidak mengkonsumsi bahasan bahasan yang kosong dan penuh kebohongan. Tulisan atau goresan pena seorang penulis dapat menjadi pelopor suatu pemikiran, keyakinan, ide, cita-cita, bahkan revolusi (Anshary, 1984 : 33-41). Seorang jurnalis atau wartawan juga dituntut untuk tidak hanya mengungkapkan 1

kebenaran tetapi juga melakukan dan memperjuangkan kebenaran atau dengan kalimat lain. Mengucap kebenaran saja tidak cukup tanpa diikuti dengan berbuat kebenaran (Yosef, 2009 : 2). Melalui jurnalisme yang tepat kita juga bisa menyampaikan pesan dakwah kepada khalayak umum. Melalui jurnalisme yang jujur dan berimbang kita dapat solusi yang baik untuk sebuah penyelesaian permasalahan. Adanya kebebasan pers sesuai dengan UUD 1945 yaitu UU Pers No 40 tahun 1999 membuat masyarakat Indonesia mulai bebas untuk mendapatkan informasi dan melakukan komunikasi guna memenuhi kebutuhan sehari hari dan untuk meningkatkan kualitas hidup. Masyarakat Indonesia mulai bebas menyampaikan aspirasinya kepada khalayak umum, tak terkecuali organisasi-organisasi yang bernafaskan agama, politik, ekonomi dan lain sebagainya. Berbagai bentuk mediapun muncul guna mendukung aktifitas penyebaran informasi informasi khalayak tersebut, mulai dari media cetak hingga media online (internet). Saat ini pada era teknologi dan informasi modern sebuah tantangan besar bagi umat Islam yang merupakan salah satu agama terbesar di Indonesia untuk mengoptimalkan adanya teknologi untuk berdakwah. Sejak masa kebangkitan agama Islam, dakwah melalui tulisan (bil qalam) merupakan salah satu dakwah yang paling efektif yang dilakukan Rasul untuk menyebarkan agama Islam. Sehingga gagasan dakwah menggunakan tulisan dapat dijadikan contoh saat ini sesuai dengan media kekinian dan kedisinian oleh umat Islam dalam berdakwah. Aktifitas penulisan pesan dakwah pastinya tidak lepas dari konsep penegakkan amar ma ruf nahyi mungkar, 2

yaitu menyuruh berbuat kebaikan dan meninggalkan hal yang mungkar. Serta tetap berdasarkan Qur an dan hadist sebagai acuannya. Menurut Alex Sobur, sejarah perkembangan pers Islam, baik pers nasional maupun pers internasional mencatat, nyaris tidak ada pers Islam yang bertahan lama. Mencapai usia sepuluh tahunan sudah di anggap prestasi gemilang. Padahal ketika hadir di tengah publik, pers Islam (dalam hal ini majalah Islam) selalu mendapat sambutan. Namun, ketahanan hidup apapun-apalagi penerbitan pers yang membutuhkan modal besar perlu ada kepedulian. Terutama pada zaman penuh persaingan bisnis, serta materi menjadi acuan nomer satu.(sobur, 2004. 256) Minimnya media massa yang menyalurkan aspirasi dan pemberitaan secara jujur dan benar yang sesuai kaidah dakwah mengenai informasi islam juga akan menjadi masalah besar bagi umat Islam. Memang saat ini banyak media Islam yang terus berkembang pesat seiring berkembangnya teknologi, namun akan tetapi justru kebanyakan media tersebut hanya mengangkat atau mengkonstruksi berita berita yang terkadang justru menyesatkan dan membodohi masyarakat. Media tersebut hanya mementingkan sebuah kepopuleran guna menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsi medianya. Fenomena ini terjadi di beberapa tahun yang lalu, salah satu contoh majalah yang begitu mencolok adalah majalah Hidayah. Majalah ini begitu kuat mengangkat cerita cerita islam yang berbau mistis dan tak hayal mereka menjerumuskan berita yang menurut saya mendekatkan pada kemusyrikan. Hal ini sangat bertolak belakang dengan tujuan dakwah islam yang seharusnya 3

menyampaikan dakwahnya secara jujur dan tidak hiperbola sesuai dengan Al Qur an dan Hadist. Praktek jurnalisme dakwah sendiri atau lebih umum dikenal sebagai jurnalisme islam adalah sebuah kegiatan meliput, mengelola dan menyebar luaskan berbagai peristiwa yang bermuatan nilai Islam sesuai dengan kaidah jurnalistik atau norma norma yang bersumber pada Al-quran dan hadist (Fahrurrozi, 2015.49). Praktek ini telah diterapkan oleh semua media-media berbasis Islam dari jaman dahulu, tak terkecuali majalah Suara Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah adalah majalah bulanan yang diterbitkan oleh Muhammadiyah sejak dahulu. Usia majalah ini hampir seperti usia organisasi Muhammadiyah itu sendiri yang berdiri pada 18 Nopember 1912. Tepatnya tiga tahun setelah berdiri Muhammadiyah yaitu pada tahun 1333H/1915 M memunculkan majalah ini yang di prakasai oleh KH Ahmad Dahlan dan H Fachrodin yang sekaligus merupakan pemrakasa berdirinya organisasi Muhammadiyah. Memang majalah Suara Muhammadiyah bukan majalah pertama yang hadir di Indonesia, namun keberadaanya hingga saat ini patut kita telusuri, apa yang menjadi penyebab mereka tetap eksis hingga sekarang ini. Majalah Suara Muhamadiyah sendiri terbit 2 kali dalam sebulan. Itu artinya majalah ini telah menerbitkan ribuan edisi sejak pertama mereka berdiri di tahun 1915. Pada awal penerbitanya majalah ini hanya beredar di Jawa. Namun semakin berkembangnya waktu majalah ini semakin meluas peredaranya hingga ke berbagai pulau yang ada diindonesia seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,Bali,Maluku, 4

Nusa Tenggara dan Papua. Itu artinya majalah ini memiliki daya tarik tersendiri sehingga tetap dinanti keberadaanya di tengah masyarakat. Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti menemukan adanya hal yang menarik yang patut diteliti mengenai praktik jurnalisme dakwah yang dimiliki oleh majalah Suara Muhammadiyah Yogjakarta. Hal ini berangkat dari masih eksisnya majalah islam ini di ditengah banyaknya media yang bermunculan dan persaingan sumber informasi dari dunia luar. Olehnya peneliti akan melakukan penelitian mengenai hal tersebut dan menetapkan judul Praktik Jurnalisme Dakwah Pada Media Islam ( Newsroom Studi pada Majalah Suara Muhammadiyah Yogyakarta). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang maka permasalahan dari penelitian ini adalah Bagaimana praktik jurnalisme dakwah diterapkan dalam proses produksi berita pada majalah Suara Muhammadiyah Yogyakarta? C. Tujuan Penilitian Dari rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana praktik jurnalisme dakwah dalam proses produksi berita pada majalah Suara Muhammadiyah Yogyakarta. 5

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan Ilmu Komunikasi tentang orientasi jurnalisme dakwah pada media cetak. Sehingga dapat menjadi refrensi untuk penelitian dimasa yang akan datang khususnya bagi peminat kajian jurnalistik. 2. Manfaat Praktis Peneliti dapat mengetahui dan memahami bagaimana orientasi jurnalisme dakwah yang dimiliki oleh media cetak dalam mempertahankan keberadaan media. 6

7