BAB I PENDAHULUAN. ini sering diterjemahkan sebagai character (Amin, 1:2016). dan mendo akan kedua orangtuanya. Dengan demikian orangtua tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sendirinya akibat ulah para penduduknya. Kejahatan, penipuan, dan korupsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan yang menata bagaimana cara berhubungan antara. mengabdi kepada Allah. Dengan mengamalkan ajaran agama, itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disusun oleh: MULYONO A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan AGUS PRASETYO A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi kehidupannya. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya pendidikan di negara itu. Pendidikan dalam pengertiannya yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh:

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi serta masuknya budaya-budaya asing telah mempengaruhi gaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti kejadian, serta erat hubunganya

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Prof.Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh: DEWI WIJAYANTI A.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan karakter dan jati diri bangsa merupakan cita-cita luhur yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

2015 PENERAPAN BUKU AJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

Gambar 4.1 : Struktur Kepemimpinan wilayah RT 23 RW 2.80

1. Pengaruh, yaitu sesuatu yang bisa memberi perubahan keadaan suatu subyek.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tantangan baru dan berkembang cepat, karenanya perlu kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membangun karakter, character building is never ending process

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

PENDAHULUAN. dengan apa yang ia alami dan diterima pada masa kanak-kanak, juga. perkembangan yang berkesinambungan, memungkinkan individu

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. kemuliyaan akhlaknya. Manusia yang dikehendaki Islam adalah manusia

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersikap tenang dalam menghadapi ujian nasional. Orangtua dan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mendapatkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUHAN. untuk mengenal Allah swt dan melakukan ajaran-nya. Dengan kata lain,

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Akhlak dapat merubah kepribadian muslim menjadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. sosial anak. Hurlock (1993: 250) berpendapat bahwa perkembangan sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

BAB I PENDAHULUAN. atau narapidana agar mereka dapat kembali hidup bermasyarakat dengan baik

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB V PENUTUP. analisis bahasan utama pada tesis ini ada tiga hal yaitu: 1. Bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya Offset, 2008), hlm Heri Jauhari Muchtar, Fiqih Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun dan mengembangkan karakter manusia yang seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irma Pujiawati, 2014 Model pendidikan karakter kedisiplinan Di pondok pesantren

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara etimologi, kata akhlak berasal dari bahasa arab yang merupakan jamak dari kata khuluq, yang berarti adat kebiasaan, perangai, tabiat, dan muru ah. Dengan demikian, secara etimologi, akhlak dapat diartikan sebagai budi pekerti, watak, tabiat. Dalam bahasa Inggris, istilah ini sering diterjemahkan sebagai character (Amin, 1:2016). Akhlak mulia merupakan karakter yang diharapkan oleh semua orangtua dari anaknya. Anak yang memiliki akhlak mulia akan memberikan rasa bangga dan bahagia kepada orangtuanya. Kebahagiaan yang diperoleh orangtua tidak sebatas di dunia saja, tetapi juga di akherat. Seorang anak yang mempunyai akhlak mulia akan selalu patuh, berbakti, dan mendo akan kedua orangtuanya. Dengan demikian orangtua tidak hanya bahagia di dunia saja, tetapi di akhirat juga akan bahagia. Begitu juga sebaliknya, anak yang mempunyai akhlak buruk akan selalu membuat orangtuanya susah dan sengsara dunia dan akheiat (Helmawati, 2014: 155). Anak sebagai generasi penerus bangsa haruslah sejak usia dini diajarkan tentang pendidikan karakter dan kepribadian, selain pendidikan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Hal ini dimaksudkan agar nantinya terbentuk generasi yang cerdas dan berkhlak mulia. Dalam proses

2 pembentukan karakter dan kepribadian tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor lingkungan, keluarga, agama, budaya, ekonomi, sosialpolitik, dan pendidikan merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter dan kepribadian anak. Dari faktorfaktor tersebut, faktor keluarga merupakan faktor terpenting dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak (Surbakti, 2009:30). Keluarga menurut para pendidik merupakan lapangan pendidikan yang pertama dan pendidikannya adalah kedua orangtua. Orang tua adalah pendidik kodrati. Mereka pendidik bagi anak-anaknya karena secara kodrat ibu dan bapak di berikan anugrah oleh Tuhan pencipta berupa naluri orang tua. Karena naluri ini timbul rasa kasih sayang para orang tua kepada anak-anaknya (Jalaluddin, 2015:253). Di dalam keluargalah anak tumbuh dan berkembang mengikuti pola asuh yang diterapkan orangtua. Jika orangtua menginginkan anaknya cerdas, terampil, dan memiliki akhlak mulia harus mampu memberikan pola asuh yang tepat bagi anaknya. Kesalahan dalam memberikan pola asuh kepada anak akan membuat anak tidak tenang, menyebabkan kekacauan dalam jiwanya, dan perkembangannya akan terhambat (Jamaludin, 2001 : 50). Berdasarkan hasil observasi, peneliti masih menemukan beberapa permasalahan tersebut di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Bangunjiwo khususnya pada siswa kelas X. Masih terdapat beberapa siswa yang kurang taat dan patuh kepada guru, berbuat

3 gaduh ketika di dalam kelas, berkata kotor, dan masih saling ejek antar teman. Timbul sebuah pertanyaan, apakah akhlak anak yang seperti itu diakibatkan oleh faktor pola asuh orangtua ataukah ada faktor lain yang mempengaruhi akhlak anak tersebut? Merujuk dari persoalan diatas peneliti tertarik untuk mengetahui apakah akhlak anak di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Bangunjiwo pada kelas X tersebut dipengaruhi oleh faktor pola asuh orangtua atau kah ada faktor lainnya? Dengan demikian peneliti mengambil judul penelitian Pengaruh Pola Asuh Orangtua terhadap Akhlak Anak kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Bangunjiwo. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana akhlak anak kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Bangunjiwo? 2. Bagaimana model pola asuh orangtua pada anak kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Bangunjiwo? 3. Adakah pengaruh pola asuh orangtua terhadap akhlak anak kelas X SMK Muhammadiyah Bangunjiwo?

4 C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui akhlak anak kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Bangunjiwo. 2. Mengetahui bagaimana model pola asuh orangtua pada anak kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Bangunjiwo. 3. Menganalisis pengaruh pola asuh orangtua terhadap akhlak anak kelas X SMK Muhammadiyah Bangunjiwo. D. Manfaat Penelitian 1. Kegunaan Teoritik Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dalam upaya menambah dan mengembangkan wawasan dan pengetahuan, terutama sekali tentang Pengaruh Pola Asuh Orangtua terhadap Akhlak Anak kelas X. 2. Kegunaan Praktis Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan pelajaran bagi pembaca dan khususnya orangtua dalam menerapkan pola asuh terhadap anaknya, jadi orangtua dapat memilih dan menerapkan pola asuh yang tapat terhadap anak sehingga anak tersebut akan menjadi generasi penerus yang berakhlaqul karimah, serta Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti yang akan meneliti tentang pengaruh pola asuh orangtua terhadap akhlak siswa di kelas.

5 E. Sistematika Pembahasan Sebagai gambaran umum pembahasan dan untuk mempermudah dalam pembuatan proposal skripsi ini, penulis mengemukakan sistematika pembahasannya. Sistematika penyusunan skripsi ini diuraikan dalam bentuk bab yang terpisah, namun saling berhubungan satu sama lain. Bagian awal yang terdiri dari halaman sampul, lembar berlogo, halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengatar, daftar isi, daftar tabel, abstrak. BAB I pendahuluan memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunan penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II merupakan tinjauan pustaka dan kerangka teori yang berisi tentang penelitian terdahulu dan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, dan hiotesis hipotesis penelitian. BAB III berisi tentang Metode Penelitian, berisi tentang jenis penelitian, variabel dan definisi operasional variabel, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, teknik analisis data, dan gambaran umum SMK Muhammadiyah Bangunjiwo. BAB IV berisi tentang hasil dan pembahasan dari penelitian di SMK Muhammadiyah Bangunjiwo, dalam bab ini dipaparkan hasil penelitian yang diperoleh berserta pembahasannya, berdasarkan data yang diperoleh. BAB V merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil peneitian, dan saran.